Wikipedia

Search results

PENJELASAN LENGKAP PENGARUH KURANG GIZI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK



2.1 Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan merupakan proses bertambahnya ukuran-ukuran tubuh secara fisik ,baik secara local maupun keseluruhan seperti volume, bobot maupun bobot     .Sedangkan , Perkembangan merupakan proses bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi organ tubuh yang lebih kompleks atau perubahan sel menuju keadaan yang lebih dewasa.
Pertumbuhan dan perkembangan pada anak akan tetap membutuhkan atau bergantung pada orang dewasa , misalnya mengenai pakaian,makanan, perawatan,bimbingan, dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, stiap orang dewasa yang yang bertugas mengawasi anak harus mengerti persoalan tumbuh dan kembang anak.
          Ada beberapa factor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak diantaranya seperti makanan yang disesuakan dengan tingkat umur dan jenis aktvitasnya. Seperti yang diketahui pada umumnya anak dapat tumbuh tengan baik disebebkan karena zat-zat gzi yang masuk dalam jumlah yang cukup dan kualitas yang baik. Semakin bertambahnya usia anak maka akan semakin banyak membutuhkan zat-zat gizinya. Parameter yang dapat mengukur kemajuan pertumbuhan anak yang biasa digunakan adalah mengukur berat badan dan tinggi badan anak, Asmuni (1979:47).
Pertumbuhan seorang anak praktis dianggap berhenti setelah mencapai umur dewasa (+ 16 - 17 tahun) karena sudah sangat lambat, garis Ephipysis sudah tertutup (Corbin 1980:7). Tubuh sudah tidak banyak lagi menambah bahan baru kepada sel atau jaringan, tetapi hanya menggantikan bahanbahan yang telah rusak atau terpakai. Pentingnya mendapat zat makanan sesuai dengan kebutuhan yang harus terpenuhi, pertumbuhan dan perkembangan tubuh anak akan berjalan dengan lancar, termasuk pertumbuhan sel otaknya. Pertumbuhan sel otak yang maksimal seperti inilah yang sangat dibutuhkan, yang merupakan potensi untuk kemampuan intelegensinya.
Kebutuhan nutrisi bagi setiap orang, dapat berbedabeda karena dipengaruhi oleh faktor genetika dan metaboliknya. Namun, pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi anak-anak itu pada dasarnya sama, yakni untuk mencukupi segala kebutuhan guna pertumbuhan .untuk mencapai kebutuhannya. Pemenuhan nutrisi yang baik, akan membantu mencegah terjadinya penyakit yang akut maupun kronik, di samping menopang perkembangan serta kemampuan fisik dan mentalnya.

2.2 Dampak  kurang gizi terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak
kurang gizi terjadi jika tubuh tidak mendapatkan cukup gizi untuk bsa berfungsi dengan baik. Kurang gizi dapat berakibat buruk bahkan fatal bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan anak yang disebut stunting merupakan efek jangka panjang pada malnutrisi. Anak yang mengalami stunting cenderung akan lebih lamban pertumbuhannya dibandng anak lain seusianya. Dapat dilihat dari tinggi badan yang cenderung berada dibawah grafik normal. Juga memberkan pengaruh besar pada perkembangan otak anak , terutama pada 3 tahun pertama kehidupannya.
Berkut ada beberapa dampak kurang gizi pada anak :
1.    Gangguan kesehatan mental dan emosional
2.    Tingkat IQ rendah
3.    Penyakit infeksi
4.    Tidak tumbuh optimal atau pendek
Maka itu penting bagi Anda untuk terus memantau kesehatan sang buah hati, apalagi jika ia masih dalam usia di bawah lima tahun. Dengan mengetahui status gizinya, Anda juga akan mengetahui apakah perkembangan si kecil normal atau itu. Untuk itu, sebaiknya selalu periksakan anak ke dokter dengan rutin.
2.3 Fungsi Zat-zat Gizi
Dalam garis besar fungsi gizi dibagi dalam 3 kelompok besar, menurut Asmuni (1979:47) kelompok tersebut adalah:
1. Zat gizi sumber energi (tenaga): Hidrat Arang, Lemak, dan Protein.
2. Z~t gizi pembangun tubuh: Protein.
 3. Zat gizi pengatur: vitamin dan mineral.
Zat-zat gizi di atas dalam jumlah yang adekwat dibutuhkan oleh tubuh dan harus didapatkan daJam makanan sehari-hari agar tubuh dapat menjalankan fungsinya dengan normal berupa:
 - pemeliharaan (maintenance),
- pertumbuhan,
- perbaikan bagian tubuh yang rusak, aus· atau hilang,
- reproduksi,
- kerja fisik,
- Specific Dynamic Action (S.D.A)

2.4           Zat Gizi yang dibutuhkan untuk Pertumbuhan dan Perkembangan

A.  Bayi (0-1 tahun)
1.    Air Susu Ibu (ASI)
Air susu ibu memiliki kandungan yang sangat banyak karena ASI mengandung semua zat dalam susunan dan jumlah yang cukup yang bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi hingga berumur 3-4 bulan pertama.
2.    Energy
Bayi membutuhkan energy yang jauh lebih besar dari orang dewasa, yaitu sebanyak 100-120 kilokalori/kg berat badan /hari.
3.    Protein
Protein adalah sumber asam amino esensial sebagai bahan utama pertumbuhan dan pembentukan jaringan , mengganti sel yang rusak , serta menjaga keseimbangan asam basacairan tubuh. Bayi mebutuhkan proten lebih banyak dibandngkan dengan orang dewasa. Semakn baik nilai biologi protein(hewani) maka semakin sedikit kebutuhannya dibanding dengan protein yang bersumber dari tumbuhan (nabati). Bayi yang berumur (0-1 tahun) membutuhkan protein sebesar 2,5gr/kg berat badan /hari.
4.    Lemak
Lemak dakui sebagai penghasil utama kalori yang memliki fungsi sebagai pelarut vtamn A,D,E,K dan pemberi cita rasa sedap pada makanan. Dianjurkan 15-20 % total berasal dari lemak dan 1-2 % energy total sebaiknya berasal dari asam lemak esensial yang dibutuhkan untuk pertumbuhan juga menjaga kesehatan kulit. Kebutuhan lemak untuk bayi tidak dinyatakan dalam angka yang mutlak.


5.    Karbohidrat
Berfungsi sebagai zat pati dbutuhkan 60-70% dari total kalori. Menu makankan dsesuaikan dengan daya cerna bayi dapat berbentuk lumat  atau makanan lembik.
6.    Vitamin dan Mineral
Berfungsi sebagai micronutrient yang dibutuhkan dalam jumlah kecil. Jens vitamn yang dibutuhkan seperti A,B,C,D,E dan K. sedangkan mineral yang dibutuhkan calcium (ca), besi
(Fe), phosphor (P) dan lain sebagainya.
B.   Anak Pra Sekolah (1-6 tahun)
Produktivitas yang terdapat pada anak pra sekolah dapat tercermin melalui aktivitas dalam kehidupan sehari-hari, melalui perkembangan kekuatan dan koordnasi otot kecil. Contohnya cara menyayang, cara member makan ,cara memakai pakaian dan lain sebagainya. Perkembangan kekuatan dan koordinasi otot besar dapatdibantu dengan kita rangsang agar anak mau. berjalan ··sendiri dengan rpenarik permainan mobil-mobilan atau bermain ·bola plastik/karet. Otak yang berkembang- cepat pada anak usia pra sekolah sangat rendah karena kekurangan kandungan zat g'z, dalam susunan menu makanannya. Winick dan Noble (Sugeng W, 1993:98) mengemukakan bahwa kekurangan zat gizi yang terjadi pada masa pembelahan sel akan mengakibatkan berkurangnya ukuran sel otak secara maksimal yang dapat mengakibatkan kebodohan pada anak dan hanya akan pulih kembali jika dilakukan perbaikan zat gizi dalam susunan menu makanannya. Kecukupan zat gizi makro sehari pada anak pra sekolah, yaitu antara lain Energi = 1210-1600 kilo kalori dan protein 23-29 gr per berat badan.
C.   Anak Sekolah (7-12 tahun)
Anak sekolah membutuhkan zat gizi makro seperti lemak, protein ,karbohidrat dalam jumlah yang besar. Yang berfungsi untuk menjaga ketahanan fisikatau stamina tubuh yang mengikuti setiap aktifitas. Selain itu juga sangat membutuhkan banyak zat makro yaitu mineral terutama zat besi. anemia gizi besi berpengaruh nega tif terhadap perilaku dan prestasi belajar anak (Sugeng W, 1994:28).
(Sugeng. W, 1994: 28) menyimpulkan bahwa siswa yang menderita anemia secara sta tistik memperolch skar keberhasilan lebih rendah dari kelompok nonanemik dan dalam uji kemampuan untuk menceritakan kembali hal-hal yang secara visual pernah diperlihatkan membutuhkan waktu lebih lama (4.08 detik) dibanding kclompok nonanemik (1.81 detik) untuk melaporkan kembali hal yang saran. perubahan perilaku (anak) dengan anemia gizi besi merupakan manifestasi perubahan fungsi reseptor yang berkaitan dengan metabo1i.sme transmisi saraf dopamin. Melalui beberapa penelitian di atas dapat disimpulkan ,bahwa menurunnya kemampuan kognitif dlpakal yang tefJadl pada anak-anak dengan anemia gizi besi besar kemungkinan disebabkan berkurangnya enzim  yang mengandung zat besi.
2.5 Peranan gizi dalam kemampuan belajar anak
Persiapan yang baik sangatlah penting, terutama pada 2 tahun pertama anak yang kerap disebut golden age pertumbuhan. Orangtua perlu memantau perkembangan anak secara berkala yang dapat dilihat melalui indikasi berikut ini, yaitu apakah anak:
–Bertambah berat badannya
– Bertambah kecerdasannya. Kecerdasan mencakup beberapa komponen utama, antara lain kemampuan motorik halus dan kasar, kemampuan kognitif, dan kemampuan sosial-emosional.
Ada 2 hal penting yang memiliki pengaruh besar untuk kemampuan kognitif anak yaitu stimulus dan asupan nutrisi. Perlu kita ketahui terlebih dulu tentang proses belajar alami anak. Proses ini terjadi secara berurutan, dimulai dari melihat, kemudian mendengar, dilanjutkan dengan belajar bicara, lalu berpikir, dan beraksi. Orang tua dapat mendukung proses dasar belajat anak dengan cara, memberikan akses mainan dan alat yang tepat, menciptakan lngkungan yang aman, memberikan stimulus dan memberikan gizi yang cukup pada saat yang tepat.
Gizi yang baik memegang peranan penting dalam kemampuan belajar anak. Pada tahap mengamati, gizi yang baik membantu pertumbuhan fungsi penglihatan. Dalam proses berfikir gizi seperti DHA akan membantu kemampuan kognis dan perkembangan otak anak. Saat beraksi , giz yang lengkap sangat dibutuhkan untuk membantu perkembangan pencernaan dan daya tahan tubuh untuk memastikan anak sehat dan aktif. Jika asupan nutrisi ke otak kurang, maka fungsi otak tidak akan optimal. Betitu pula jika stimulus yang diberikan kurang , maka dapat menghambat perkembangan kemampuan anak yang lain.
2.6                       Penanganan kurang gizi pada anak
Penanganan gizi buruk atau kurang gizi sangat berkaitan dengan strategi bangsa dalam menciptakan sumber daya manusia yang sehat ,cerdas, dan produktif. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan sumber daya alam yang berkualitas dimulai dengan cara penanganan pertumbuhan anakdengan asupan gizi dan perawatan yang baik. Dibutuhkan ketegasan kebijakan dalam mengurangi masalah gizi burup pada anak.
Dalam penanganan gizi buruk tidak hanya dilakukan sebatas memberikan makanan tambahan . perlu adanya cara atau metode lain, seperti :
a)    Perksa ke Dokter
Bila anak memang didiagnoss kurang giz, mungkin dokter akan memberikan obat untuk meningkatkan nafsu makan anak atau obat yang dapat memaksimalkan penyerapan nutrisi, tergantung pada konsdisi masing-masing anak.
b)   Perubahan pola makan
 Anak-anak dengan kekurangan gizi yang berat perlu diberi makan dan minum dengan sangat hati-hati sehingga tidak dapat diberikan pola makan normal dengan segera. Jika kondisinya seperti itu, anak Anda membutuhkan perawatan khusus di rumah sakit.
c)    Pantau perkembangan dan status gizi anak
Lakukan pemeriksaan ke dokter secara rutin untuk mengetahui bagaimana perkembangan kondisi dan status giji anak.

Daftar Pustaka
Sugeng Wiyono. 1993. "Gizi Tumbuh Kembang" Panasea. No. 67. 21 Oktober. Jakarta.
Gunawan, G. Fadlyana, E. & Rusmil, K. (2011). Hubungan Status Gizi dan Perkembangan Anak Usia 1-2 Tahun.  Jurnal Sari Pediatri. 13(2) 142-146.
Rosela, entie.2017. Hubungan status gizi anak dengan perkembangan anak usia 1 sampai 5. Jurnal keperawatan soedirman. Vol 12 (1) : 30-33.
Pakaya, Rahma Edy, dkk. 2008. Upaya penanggulangan gizi buruk pada balita melalui penjaringan dan pelatakan kasus. Berita kedokteran masyarakat. Vol 24 (2) : 71-72.