A.
Usia kanak-kanak Awal (2-6 tahun)
Pada
usia ini ada beberapa istilah yang diberikan, contohnya “problem age” atau “troublessom
age”. Dkatakan demikian sebab pada masa ini orang tua sering dihadapkan
dengan problem tingkah laku , misalnya keras kepala, tidak menurut, iri hati,
ketakutan yang tidak masuk akal dan lain sebagainya. Para pendidik biasanya
menyebut masa ini sebagai usia pra sekolah (preschool
age) yaitu masa persiapan untuk masuk sekolah dasar.pada masa prasekolah
anak-anak harus mulai belajar mengenai dasar-dasar tingkah laku social sebaga
persiapan untuk menyesuaikan dirinya
terhadap kehidupan social yang lebih tinggi nanti setelah dewasa.
Masa
sekolah disebut juga sebagai masa eksplorasi oleh para psikolog. Yang tersebut
disebabkan karena perkembangan utama pada masa ini adalah menguasai dan
mengontrol lingkungannya. Mereka akan selalu ingin megetahui apa dan bagaimana
lngkungan disekitar mereka. Lingkungan yang dijelajahi baik manusia ataupun benda-benda
disekitarnya. Cara umum yang dlakukan anak-anak usia 2-6 tahun ini pun seperti
bertanya kepada orang tua maupun orang-orang disekitarnya, oleh karena itu pada
usia disebut juga dengan istilah usia bertanya (questioning age)
Tugas
perkembangan pada masa kanak-kanak awal menurut Robert J. Havighurst (1961)
adalah sebaga berikut:
1.
Toilet training, yang harus dipelajari
anak yaitu seperti membuang air besar maupun kecil. Ketika toilet training akan
membentuk anak yang berhati-hati, dapat berdiri sendiri dan lain sebagainya.
2.
Membedakan jenis kelamin, melalui
observasi anak akan melihat tingkah laku yang berbeda jenis kelamin satu sama
lain.
3.
Mencapai stabilitas fisiologis, anak
akan cepat sekal merasakan perubahan suhu panas ke dingin, oleh karena itu anak
harus belajar menjaga keseimbangan terhadap perubahan.
4.
Belajar kontak perasaan dengan orang
tua, keluarga maupun orang lain.
5.
Belajar membedakan mana yang baik dan
mana yang buruk
Menurut Hurlock (1993), tugas
perkembngan anak masa awal, sebagai berikut.
1. Belajar
keterampilan fisik
2. Membina
sikap yang positif terhadap diri sendiri
3. Berlajar
bergaul dengan teman-teman sebaya
4. Mengembangkan
kemampuan membaca,menulis dll
5. Belajar
memainkan peran seuai jenis kelamin
6. Mengembangkan
sikap positf terhadao sekelompok masyarakat
7. Belajar
mandiri dan bertanggung jawab
Adapun kanak-kanak awal
di ciri-cirikan sebagai masa yang mengandung masalah atau usia sulit menurut
orangtua. Namun menurut pendidik masa ini merupakan masa prasekolah. Berbeda
lagi menurut psikolog yang dimana pada masa ini merupakan masa dimana anak-
anak mulai belajar berkelompok, bereksplorasi, masa bertanya, meniru maupun
kreatif. Demikian dari ciri-ciri yang disebutkan tidak bisa dipisahkan satu
dengan yang lain. Adapun jika ada dari salah satu ciri tersebut kurang maka ada
yang harus diperhatikan sunggu-sungguh oleh keluarga maupun masyarakat.
B.
Usia Kanak-kanak Akhir (6-13 tahun)
Pada masa ini disebut
masa anak sekolah yang berlangsung pada usia 6 hingga 12 tahun. Kohnstam
menamakan masa anak akhir ini sebagai masa intelektual, yang dimana anak-anak
sudah siap untuk mendapatkan penddikan disekolah dan pengembangannya yang
berpusan pada aspek intelek. Adapun Erickson menjelaskan bahwa pada masa ini
anak-anak merasa siap menerma tuntutan dari orang lain dan meyelesaikan
tuntutan itu. Kondisi seperti itulah yang sekiranya dapat menjadikan anak-anak
pada masa ini memasuki masa keserasian untuk sekolah.
Tugas perkembangan anak
pada masa akhir menurut Robert J. Havighurst:
1.
Mempelajari keterampilan fisk
2.
Menegnali diri sendiri sebagai pribadi
sedang tumbuh
3.
Belajar menyeseuakan diri dengan
teman-temannya
4.
Mengembangkan keterampilan yang
diperlukan untuk kehidupan sehari-hari
5.
Mengembangkan pengertian untuk kehidupan
sehar-hari
6.
Mulai mengembangkan peran social pria
atau wanita
7.
Mengembangkan hati nurani, moral dan
tingkah laku
8.
Mengembangkan sikap terhadap kelompok
Ciri-ciri
perkembangan anak usia akhir yaitu menurut orangtua pada masa akhir ini adalah
masa dimana anak tidak mau menuruti perintah orangtua dan lebih memilih
mengikuti teman sebaya, sering terjadi pertengkaran antara saudara maupun teman
disekitarnya. Adapun pendidik melabelkan usia kanak-kanak akhir ini sebagai
usia sekolah , dmana anak membentuk untuk mencapai sukses, tidak sukses atau
sanagt sukses. Ahli psikologi menganggap usia anak akhr adalah usia berkelompok
dimana anak tertuju pada keingnan diterima sebagai anggota kelompok. Para
psikolog juga menemukan bahwa pada masa ini adalah masa ank untuk untuk
kreatif.
C.
Tugas perkembangan Anak dalam Islam
Menurut iman Al-Ghazali
(1980), anak adalah amanat bagi orangtua, hatinya yang suci baga mutara yang
bagus dan bersih dari setiap kotoran dan goresan. Anak merupakan anugarah dan
amanat dari allah kepada manusia yang menjadi orangtuanya. Oleh karena itu
orangtua dan masyarakat bertangung jawab penuh supaya anak dapat tumbuh dan
berkembang menjadi manusia yang berguna bagi dirnya sendri, keluarga, masyakat,
bangsa dan Negara maupun agamanya sesuai dengan kehendak tuhan.
Dalam islam menggunakan istilah dalam
bahasa arab yakni :
1. Fase
Thuffulah (2-7 tahun) , pada fase ini peran penti setiap orangtua untuk
memberikan kasih sayang dan dalam waktu yang bersamaan orangtua mampu
mengembangkan kemampuan anak, member respon terhadap anak.
2. Fase
Tamyiz (7-10 tahun) , dimana pada fase ini anak sudah mampu membedakan baik dan
buruk berdasarkan nalarnya sendiri.
Agama merupakan salah
satu aspek perkembangan ynag harus djalankan oleh setiap anak. Dalam
melaksanakan tugas dan perkembangnnya, penanaman nilai keislaman tidak boleh
dilupakan . karena pada masa kanak-kanak , sfat yang muncul adalah sifat
peniruan terhadap apa yang ia lihat. Sebagai orang tua agar anak tumbuh dan
berkembangan dengan baik maka harus memberi contoh beragama yang baik slah
satunya dengan melaksanakan ibadah shalat. Setiap orang tua muslim wajib
memerintahkan anak untuk melakukan ibadah shalat ketika telah memasuki usia
tujuh tahun dan memberi contoh bagaimana shalat dengan baik dan benar baik
dalam segi gerakan maupun bacaan dalam shalat. Dengan shalat anak akan dekat
dengan Allah dan berpegang teguh kedapaNya dan bersandar hanya kepadaNya, dan
anak menjadi sehat jasmani maupun rohan, fisik, psikis, kebaikan akhlak,
perkataan dan perbuatan.
Usia
anak 5, 7 dan 10 tahun dikenal dengan usia keemasan (golden age), atau usia yang sangat menentukan perkembangan anak ke
depan ketika memasuki usia remaja dan dewasa. Sanagat disayangkan jika para
orang tua melewat pendidikan agama pada usia tersebut, karena anak akan
kehilangan satu tahap perkembangan dalam tumbuh kembangnya yang tidak akan
pernah kembali dan anak akan merasa sulit dalam mempelajari nilai yang
berkaitan dengan keislaman, kecuali dengan izin Allah dan kepercayaan diri.
Lalu, pada usia 7 dan 10 tahun adalah usia dimana anak sudah mengerti dengan
perintah dan aturan yang dsepakat dengan orangtuanya. Anak akan selamanya
menjadi teratur jika sudah dibiasakan pada usia dini. Begitupun dengan
keteraturan dalam shalat akan menjadi kebiasaan dalam dirinya. Namun jika lebh
dari 10 tahun akan berakibat fatal, karena orangtua akan mengalami
kesultan dalam membiasakan anak untuk
shalat, karena pada masa itu anak sudah kehilangan tugas tahapan perkembangan
pada usianya.
Daftar Pustaka
Jannah,Miftahul.(2015) tugas-tugas
perkembangan pada usia kanak-kanak. International jurnal of child and gender
studies vol 1(89-97)
Retrieved from jurnal.ar-raniry.ac.id