MUHAMMAD
SYAILAN
223113917858
PGSD
01
Berikut
ini adalah contoh jawaban dari Koneksi Antar Materi Topik 3 Filosofi Pendidikan
Indonesia :
Manusia
Indonesia dari Perspektif yang Beragam
Mahasiswa
membuat sebuah kesimpulan dan pesan kunci dengan mengaitkan pemahaman dari
Topik III dengan Topik I dan Topik II. Sejauh mana topik tentang identitas
manusia Indonesia menjadi sebuah pemahaman yang berkesinambungan dalam proses
belajar. Mahasiswa membangun perspektif kritis dengan mengacu pada Mata Kuliah
Sosio-Kultural dan Mata Kuliah Psikologi Perkembangan untuk melihat bagaimana
latar belakang sosial budaya dan pola asuh serta Mata Kuliah Pendidikan di
Daerah Khusus.
Topik 1 – sosok Ki Hadjar
Dewantara dan pemikirannya
Pemikiran-pemikiran Ki
Hajar Dewantara merupakan awal dari sejarah pendidikan Indonesia. Kurikulum
paradigma baru merupakan suatu bentuk ingin merealisasikan pemikiranpemikiran
Ki Hajar Dewantara yang belum diimplementasikan pada kurikulum sebelumnya.
Mengenal pendidikan
Indonesia dari zaman kolonial hingga sekarang dimana didalamnya terdapat
perjuangan-perjuangan luar biasa dari beberapa pihak terutama Ki Hajar
Dewantara sehingga kami sebagai masyarakat Indonesia menjadi lebih menghormati
adanya pendidikan Indonesia.
Dapat saya simpulkan hal
apa yang harus saya lakukan untuk mewujudkan Pendidikan yang saya inginkan. Hal
yang bisa saya terapkan di kelas saya adalah melakukan diagnosis awal untuk
mengetahui kemampuan siswa, bakat, dan keinginan siswa dalam pembelajaran yang
akan dilaksanakan.
Menyadari tiap anak punya
bakat masing-masing, tidak boleh memaksakan harus bisa matematika.
Mengintegrasikan nilai-nilai budaya dalam pembelajarannya. Saya tidak akan
fokus pada nilai kognitif saja namun nilai-nilai lain bahkan keterampilan juga
sangat dibutuhkan.
Saya akan merubah
pemikiran saya bahwa pengajar satu-satunya sumber belajar namun pengajar adalah
salah satu fasilitator anak untuk membantu anak mengembangkan bakatnya. Menyiapkan
Pendidikan bagi anak menghadapi Pendidikan abad 21 yaitu tentang kesadaran
budaya, inovasi, penyelesain masalah, komunikasi, bertanggungjawab dengan
membuat kelas dinamis sesuai perkembangan dunia saat ini.
Topik
2 – Pendidikan dan Nilai Sosial Budaya
Pemikiran-pemikiran
Ki Hajar Dewantara dengan makna yang lebih dalam antara lain : budi pekerti,
penjelasan sistem among, pendidikan Indonesia dan kodrat alam serta zaman.
Budi
pekerti
Budi
pekerti merupakan perpaduan antara cipta (cognitive), karsa (afeksi) sehingga
menciptakan sebuah karya (prsikomotor). Hal tersebut erat kaitannya dengan
konsep Trilogi KHD.
System
among
Kata
“among” berarti menuntun. Dapat diartikan bahwa seorang pendidik harus mampu
membimbing peserta didik agar mereka dapat tumbuh dan berkembang menjadi
manusia sesuai dengan kodratnya.
Pendidikan
Indonesia
Pendidikan
di Indonesia tidak hanya berfokus pada daya intelektualitas peserta didik saja,
namun juga nilai budaya. Nilai-nilai pada diri mereka dan menciptakan sikap
profil pelajar Pancasila sesuai dengan filosofi pendidikan dari Ki Hadjar
Dewantara.
Kodrat
alam dan zaman
Seorang
pendidik baiknya memberikan pengajaran kepada peserta didik disesuaikan dengan
perkembangan lingkungan dan zamannya.
Pada
topik 3 – identitas manusia Indonesia
Identitas
Manusia Indonesia berarti manusia yang menghayati nilai-nilai kemanusiaan khas
Indonesia. Kemanusiaan Indonesia mencakup nilai jiwa, hasrat, martabat,
sosialitas, relasionalitas, genuitas, dialogalitas, dan beragam tradisi manusia
Indonesia dari waktu ke waktu.
Tiga
hal hakiki nilai kemanusiaan khas Indonesia yaitu kebhinekaan, pancasila, dan
religiositas.
Nilai
Kebhinekaan
Pentingnya
penguatan nilai luhur kebhinekatunggalikaan dalam pendidikan adalah pemahaman
mengenai keberagaman peserta ddidik di Indonesia. Baik berdasarkan dengan
agama, suku, budaya, bahasa, dll. Dalam hal ini tercermin dalam dimensi berkebhinekaan
global dan gotong royong.
Nilai
Pancasila
Pentingnya
penguatan nilai Pancasila dalam pendidikan adalah sebagai jiwa bangsa
Indonesia. Pendidikan di Indonesia diberikan kebebasan dan hak yang sama antar
individu.
Nilai
Religiositas
Pentingnya
nilai religius dalam pendidikan adalah untuk menyatukan 2 sisi insani, yaitu
sisi jasmaniah dan rohaniah. Ketika agama tidak didasari religiositas maka akan
kehilangan daya dan menjadi sekedar kegiatan sosial-politik tanpa visi
kemanusiaan yang utuh.
Kesimpulan
dari Topik III dengan Topik I dan Topik II
Pada
Topik I membahas tentang perjalanan pendidikan Indonesia. Pada Topik II
Pemikiran-pemikiran Ki Hajar Dewantara dengan makna yang lebih dalam mengenai
budi pekerti, penjelasan sistem among, pendidikan Indonesia dan kodrat alam
serta zaman. Dalam hal ini mengidentifikasi bahwa kurikulum merdeka
mengimplementasi pemikiran Ki Hajar Dewantara bahwa pembelajaran haruslah
student center. Dengan hal itu pendidik haruslah mengetahui karakteristik peserta
didik tiap individu. Sikap dan perilaku peserta didik sesuai jati diri sebagai
bangsa Indonesia sekaligus warga dunia. Keberagaman bangsa Indonesia melandasi
pendidikan yang mampu merangkul semua perbedaan. Dengan identitas manusia
Indonesia diharapkan dapat menumbuhkan siswa yang memiliki kesadaran akan
budaya dan kebudayaan Indonesia, serta kesadaran akan pentingnya persatuan dan
toleransi dalam masyarakat.