DAFTAR
ISI
DAFTAR
ISI.....................................................................................................
i
BAB I
PENDAHULUAN.............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang.............................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah dan tujuan…………..................................... 2
BAB
II KAJIAN
MATERI.............................................................................
3
2.1 Bimbingan pribadi
..................................................................... 3
2.2 Bimbingan sosial
....................................................................... 6
2.3 Bimbingan akademik
................................................................ 8
2.4 bimbingan karier
...................................................................... 11
BAB III PENUTUPAN................................................................................. 13
3.1 Kesimpulan...............................................................................
13
3.2 Saran......................................................................................... 13
Daftar
Pustaka............................................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bimbingan konseling di sekolah
merupakan bagian terpenting dari pendidikan di indonesia. Sebagai layanan yang
profesional bimbingan konseling harus di lakukan dengan cara teratur, harus berpijak
dengan suatu landasan yang kokoh dan didasarkan pada hasil pemikiran dan
penelitian yang mendalam. Layanan bimbingan dan konseling tidak lepas dari
kegiatan belajar di sekolah, karena dengan adanya bimbingan d an konseling di sekolah siswa dapat mengenal
potensi diri mereka masing-masing.
bimbingan dan konseling adalah salah
satu komponen sekolah yang bertugas membantu menyelesaikan masalah. Khususnya
membantu menyelesaikan masalah pribadi, keluarga, maupun sosial masyarakat
sehingga dapat tercapai tujuan-tujuan pendidikan. secara formal kedudukan
bimbinga konseling dalam sistem pendidikan indonesia di atur ada di dalam undang-undang No. 28/1999 tentang pendidikan
dasar bab X. Pada pasal 25 ayat 1 dikatakan bahwa,
1.
bimbingan konseling merupakan bantuan yang di berikan kepada siswa dalam rangka
upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan.
2.
bimbinga diberikan oleh guru pembimbing.
Peraturan pemeintahan tersebut
mengisyaratkan bahwa layanan bimbingan konseling di sekolah dasar sangat
penting untuk dilaksanakan secara khusus, terprogram dan ditangani dengan baik
oleh guru yang bersangkutan agar siswa-siswanya dapat mengembangkan kemampuan
yag dimiliki dapat berkembang dengan baik. Dalam layanan bimbingan konseling
terdapat beberapa bidang di di dalamnya antara lain : bidang bimbingan pribadi,
bidang bimbingan sosial, bidang bimbingan akademik, dan bidang bimbingan
karier.
B. RUMUSAN
MASALAH
Masalah yang di
rumuskan sebagai berikut :
1. Apa saja
bidang-bidang dalam bimbingan konselig ?
2. Bagaimana
layanan bimbingan dan konseling dalam bidang bimbingan pribadi ?
3. Bagaimana
layanan bimbingan dan konseling dalam bidang bimbingan sosial ?
4. Bagaimana
layanan bimbingan dan konseling dalam bimbingan akademik ?
5. Bagaimana
layanan bimbingan dan konseling dalam bimbingan karier ?
C. TUJUAN
Melalui
penulisan makalah ini, mahasiswa di harapkan mendapat gambaran tentang :
1. Menyebutkan
bidang-bidang di dalam layanan bimbingan konseling.
2. Menjelaskan
layanan bimbingan konseling dalam bidang bimbingan pribadi.
3. Menjelaskan
layanan bimbingan konseling dalam bidang bimbingan sosial.
4. Menjelaskan
layanan bimbingan konseling dalam bidang bimbingan akademik.
5. Menjelaskan
layanan bimbingan konseling dalam bidang bimbingan karier.
BAB II
KAJIAN MATERI
A. LAYANAN BIMBINGAN
KONSELING DALAM BIDANG BIMBINGAN PRIBADI
1. pengertian
Menurut
Winkel &Sri Hastuti (2006: 118-119) bimbingan pribadi berarti bimbingan
dalam memahami keadaan batinnya sendiri dan mengatasi berbagai dalam mengatur diri sendiri dibidang
kerohanian, perawatan jasmani, pengisian waktu luang, penyaluran nafsu seksual
dan sebagainya.Sedangkan Dewa Ketut Sukardi (1997: 23) menjelaskan bahwa
bimbingan pribadi berarti membantu siswa menemukan dan mengembangkan pribadi
yang beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, mantap dan mandiri serta sehat jasmani
dan rohani.
Dari
pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bimbingan pribadi adalah bimbingan
yang dilakukan untuk membantu konseli atau siswa dalam memahami keadaan dirinya
baik fisik maupun psikis, memahami akan makna diri sebagai makhluk Tuhan serta
pemahaman akan segala kelebihan dan potensi diri yang dimiliki demi tercapainya
kualitas hidup yang lebih baik.
2.
aspek-aspek bimbingan pribadi
Bidang
pengembangan pribadi siswa mencakup dua keyakinan yakni mengembangkan
aspek-aspek kepribadian siswa yang menyangkut dengan tuhan dan dirinya sendiri.
Masalah atau problema individu yang berhubungan dengan tuhannya seperti sulit
untuk menghadirkan rasa takut (takwa), rasa taat, dan rasa bahwa dia selalu
mengawasi perbuatan individu. Akibat selanjutnya dari problem itu adalah timbul
rasa malas dan enggan melakukan ibadah dan ketidakmampuan untuk meninggalkan
perbuatan-perbuatan yang dilarang dan dimurkai Allah Swt. Problem individu yang
berkenaan dengan dirinya sendiri misalnya kegagalan bersikap disiplin dan
bersahabat dengan hati nuraninya sendiri, yakni hati nurani yang selalu
mengajak, menyeru dan membimbing kepada kebaikan dan kebenaran Tuhannya. Akibat
lanjutnya adalah timbul sikap was-was, ragu-ragu, prasangka buruk, lemah
motivasi, dan tidak mampu bersikap mandiri dalam melakukan segala hal.
Menurut
Surya dan Winkel (1991), aspek-aspek persoalan individu yang membutuhkan
layanan bimbingan pribadi adalah:
1.
kemampuan individu memahami dirinya sendiri.
2.
kemampuan individu mengambil keputusan sendiri.
3.
kemampuan individu memecahkan masalah yang menyangkut keadaan batinnya sendiri,
misalnya persoalan-persoalan yang menyangkut hubungannya dengan Tuhan.
3.
tujuan bimbingan pribadi
Menurut
pendapat Prayitno (1997:65) bahwa tujuan layanan bimbingan pribadi adalah
membantu siswa menemukan dan mengembangkan pribadi yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan YME, mantap dan mandiri serta sehat jasmani dan rohani. Hal ini
sesuia dengan pendapat Dewa Ketut Sukardi (2000:39) menyatakan bahwa layanan
bimbingan pribadi bertujuan membantu siswa menemukan dan mengembangkan pribadi
yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mantap dan mandiri serta
sehat jasmani dan rohani.
Hibana
S Rahman, (2003:41) yang menyatakan bahwa layanan bimbingan pribadi bertujuan
membantu siswa untuk menemukan dan mengembangkan diri pribadi-nya sehingga
menjadi pribadi yang mantap dan mandiri serta mampu mengoptimalkan potensi yang
dimiliki.
Menurut
Syamsu Yusuf & Achmad Juntika Nurihsan (2010: 11) Bimbingan pribadi
diarahkan untuk memantapkan kepribadian dan mengembangkan kemampuan individu
dalam menangani masalah-masalah dirinya. Bimbingan ini merupakan layanan yang
mengarah pada pencapain pribadi yang seimbang dengan memperhatikan keunikan
karakteristik pribadi serta ragam permasalahan yang dialami oleh individu.
Dari
pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa bimbingan pribadi bisa diarahkan juga
untuk membantu seseorang dalam memahami keadaan dirinya, baik kekurangan maupun
kelebihan atau potensi-potensi yang bisa dikembangkan untuk mencapai kualitas
hidup yang lebih baik dan membantu anak didik agar dapat menguasai tugas-tugas
perkembangan sesuai dengan tahap perkembangannya secara optimal.
4.
fungsi bimbingan pribadi
Menurut
Prayitno dan Erman Amti (2004: 199) fungsi bimbingan dan konseling ditinjau
dari kegunaan atau manfaat ataupun keuntungankeuntungan yang diperoleh dari
layanan bimbingan dan konseling adalah sebagai berikut :
1.
Fungsi Pemahaman
Fungsi
pemahaman yang perlu dihasilkan dalam bimbingan dan konseling adalah pemahaman
tentang diri konseli beserta permasalahannya oleh konseli sendiri dan oleh
pihak-pihak yang akan membantu konseli, serta pemahaman tentang lingkungan
konseli oleh konseli.
2.
Fungsi Pencegahan
Fungsi
pencegahan adalah upaya untuk membuat lingkungan menjadi positif, sehingga
tidak menimbulkan kesulitan atau kerugian bagi individu.
3.
Fungsi Pengentasan
Upaya
pengentasan melalui pelayanan bimbingan dan konseling adalah dengan
mengeluarkan seseorang dari posisi yang tidak mengenakkan, yang dampaknya dapat
mengganggu perkembangan siswa
4.
Fungsi Pemeliharan dan pengembangan
Fungsi
pemeliharaan berarti memelihara segala sesuatu yang baik yang ada pada
individu, baik itu pembawaan atau hasil perkembangan. Pemeliharaan yang baik
akan sekedar mempertahankan agar apa yang ada tetap baik, tetapi juga mengembangkan
agar yang ada berkembangan menjadi lebih baik.
5.
ruang lingkup bimbingan pribadi
Menurut
Winkel & Sri Hastuti (2006: 118-119) bimbingan pribadi yang diberikan
dijenjang pendidikan menengah dan pendidikan tinggi sebagian disalurkan melalui
bimbingan kelompok dan sebagian lagi melalui bimbingan individual, serta
mengandung unsur-unsur sebagai berikut:
1.
Informasi tentang fase atau tahap perkembangan yang dilalui oleh siswa remaja
dan mahasiswa, antara lain tentang konflik batin yang dapat timbul dan tentang
tata cara bergaul yang baik. Termasuk disini apa yang disebut dengan sex
education, yang tidak hanya mencakup penerangan seksual, tetapi pula corak
pergaulan antara jenis kelamin.
2.
Pengumpulan data yang relevan untuk mengenal keprbadian siswa, misalnya
sifat-sifat yang tampak dalam tingkah laku, latar belakang keluarga dan keadaan
kesehatan.
Sedangkan
Rahmansecara lebih rinci menjelaskan ruang lingkup materi bimbingan pribadi
sebagai berikut :
1.
Pemantapan sikap dan kepribadian yang agamis yang senantiasa mendekatkan diri
kepada yang khaliq melalui peningkatan kualitas iman dan taqwa. Agama menjadi
kendali utama dalam kehidupan manusia.
2.
Pemahaman tentang kemampuan dan potensi diri serta pengembangannya secara
optimal. Setiap manusia memiliki potensi yang luar biasa yang dikembangkan
secara optimal dan hanya sedikit orang yang mau menyadari.
3.
Pemahaman tentang bakat dan minat yang dimiliki serta penyalurannya. Setiap
orang memiliki bakat dan minat, namun hal itu kurang mendapat perhatian
sehingga penyaluran dan pengembangannya kurang optimal.
4.
Pemahaman tentang kelebihan-kelebihan yang dimiliki serta bagaimana
mengembangkannya. Setiap individu punya kelebihan, hal itu yang harus dijadikan
sebagai fokus.
5.
Pemahaman tentang kekurangan dan kelemahan yang dimiliki serta bagaimana
mengatasinya. Memahami kekurangan diri mendorong seseorang untuk menyempurnakan
diri.
B. LAYANAN BIMBINGAN
KONSELING DALAM BIDANG BIMBINGAN SOSIAL
Bimbingan bidang
sosial yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan
menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan efektif
dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan sosial yang lebih
luas. Adapun materi bimbingan sosial dapat dirinci yang berkaitan dengan jenis
layanan sebagai berikut :
a.
Materi layanan
orientasi dalam bidang sosial, meliputi kegiatan pemberian orientasi tentang:
1. Suasana
kehidupan dan tata krama tentang hubungan sosial di sekolah, baik dengan sesama
teman, guru, wali kelas, maupun staf sekolah dan lainnya.
2. Peraturan
dan tata tertib memasuki/menggunakan kantor, kelas, perpustakaan, mushola,
laboratorium dan fasilitas sekolah lainnya.
3. Lingkungan
sosial masyarakat sekitar sekolah dengan berbagai bentuk tuntutan pergaulan dan
kebiasaan masyarakat.
4. Wadah
yang ada di sekolah, yang dapat membantu dan meningkatkan serta mengembangkan
hubungan sosial pesertadidik seperti OSIS, pramuka, PMR, UKS, kesenian.
5. Organisasi
orang tua peserta didik dan guru.
6. Adanya
pelayanan bimbingan sosial bagi para peserta didik.
b.
Layanan informasi dalam
bidang bimbingan sosial, meliputi kegiatan pemberian informasi tentang:
1. Tugas-tugas
perkembangan masa remaja tentang kemampuan dan pengembangan hubungan sosial.
2. Tata
krama pergaulan dengan teman sebaya (antar remaja) baik disekolah sendiri
maupun disekolah lain, peserta didik dengan guru dan peserta didik dengan
fisik-sosial, budaya.
3. Cara
bertingkah laku, tata krama, sopan santun, dan disiplin disekolah.
4. Suasana
dan tata krama kehidupan dalam kekeluargaan, nilai-nilai sosial, agama, adat
istiadat, kebiasaan dan tata krama yang berlaku dilingkungan masyarakat.
5. Hak
dan kewajiban warga negara.
6. Keamanan
dan ketertiban masyarakat.
7. Peristiwa-peristiwa
penting yang terjadi dimasyarakat sekitar.
8. Permasalahan
hubungan sosial dan ketertiban masyarakat beserta berbagai akibatnya.
9. Pengenalan
dan manfaat lingkungan yang lebih luas (lingkungan fisik, sosial, budaya).
10.
Pelaksanaan layanan
bimbingan sosial.
c.
Layanan penempatan dan
penyaluran dalam bidang bimbingan sosial, meliputi kegaitan penempatan dan
penyaluran peserta didik pada :
1. Kelompok
kegiatan bersama, sehingga peserta didik mampu memberi dan menerima serta
berkomunikasi secara dinamis, kreatif dan produktif (seperti organisasi kelas).
2. Kegiatan
kesiswaan seperti kepengurusan OSIS, kegiatan lapangan, koperasi siswa, dan
polisi lalu lintas sekolah.
d.
Layanan pembelajaran
dalam bidang bimbingan sosial meliputi kegiatan pengembangan pemahaman dan
keterampilan untuk memantapkan pada diri peserta didik.
1. Kemapuan
berkomunikasi, menerima dan menyampaikan pendapat secara logis, efektif dan
produktif.
2. Kemampuan
bertingkah laku dan berhubungan sosial (dirumah, sekolah, dan masyarakat)
dengan menjunjung tinggi tata krama, norma dan nilai-nilai agama, adat istiadat
dan kebiasaan yang berlaku.
3. Hubungan
dengan teman sebaya (disekolah dan dimasyarakat)
4. Pemahaman
dan pelaksanaan disiplin dan peraturan sekolah.
5. Pengenalan
dan pengamalan pola hidup sederhana yang sehat dan bergotong royong.
e.
Layanan konseling
perorangan dalam bidang bimbingan sosial meliputi:
1. Kemampuan
berkomunikasi, menerima dan menyampaikan pendapat secara logis, efektif dan
produktif.
2. Kemampuan
bertingkah laku dan berhubungan sosial (dirumah, sekolah dan masyarakat) dengan
menjunjung tinggi tata krama, norma dan nilai-nilai agama, adat istiadat dan
kebiasaan yang berlaku.
3. Hubungan
dengan teman sebaya (disekolah dan dimasyarakat)
4. Pemahaman
dan pelaksanaan disiplin dan peraturan sekolah.
5. Pengenalan
dan pengalaman pola hidup sederhana yang sehat dan bergotong royong.
f.
Layanan bimbingan kelompok
dalam bidang bimbingan perkembangan sosial meliputi kegiatan-kegiatan
penyelenggaraan bimbingan kelompok yang membahas aspek-aspek perkembangan
sosial peserta didik berkenaan dengan:
1. Kemampuan
berkomunikasi, menerima dan menyampaikan pendapat secara logis, efektif dan
produktif.
2. Kemampuan
bertingkah laku dan berhubungan sosial (dirumah, disekolah, dan dimasyarakat)
3. Hubungan
dengan teman sebaya (disekolah dan dimasyarakat).
4. Pengendalian
emosi, penanggulangan konflik dan permasalahan yang timbul di masyarakat (baik
disekolah maupun dimasyarakat)
5. Pemahaman
dan pelaksanaan disiplin dan peraturan disekolah, dirumah dan dimasyarakat.
6. Pengenalan,
perencanaan dan pengalaman pola hidup sederhana yang sehat dan
bergotong-royong.
g.
Layanan konseling
kelompok dalam bidang bimbingan sosial meliputi kegiatan penyelenggaraan
konseling kelompok yang membahas aspek-aspek perkembangan sosial peserta didik,
yang berkenaan dengan:
1. Kemampuan
berkomunikasi, menerima dan menyampaikan pendapat secara logis, efektif dan
produktif.
2. Kemampuan
bertingkah laku dan berhubungan sosial (dirumah, sekolah dan masyarakat) dengan
menjunjung tinggi tata krama, norma dan nilai-nilai agama, adat istiadat dan
kebiasaan yang berlaku.
3. Hubungan
dengan teman sebaya (disekolah dan dimasyarakat).
4. Pemahaman
dan pelaksanaan disiplin dan peraturan sekolah.
5. Pengenalan
dan pengalaman pola hidup sederhana yang sehat dan bergotong royong.
C. LAYANAN BIMBINGAN
KONSELING DALAM BIDANG BIMBINGAN AKADEMIK
Materi bimbingan
pengembangan belajar dikaitkan jenis – jenis layanan ,dapat dirinci sebagai
berikut :
a. Layanan
orientasi dalam bidang belajar meliputi kegiatan pemberian informasi tentang :
1. Pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar,jadwal pelajaran,guru – guru setiap mata pelajaran .
2. Lingkungan
dan fasilitas sekolah yang menunjang kegiatan dan belajar seperti ruang kelas ,
laboratorium , perpustakaan ,ruang diskusi ,ruang bimbingan dan konseling dan
sebagainya .
3. Kurikulum
sekolah yang berkenaan dengan tujuan pendidikan disekolah sesuai jenjang
pendidikannya mata pelajaran dan program ,belajar.
4. Sistem
dan pendekatan proses belajar mengajar .
5. Tugas-
tugas kegiatan ko kurikuler .
6. Sistem
ujian , penilaian ,kenaikan , kelas, US , dan UN serta Ijazah .
7. Jenis
dan sistem penetapan pilihan kegiatan ekstrakulikuler .
8. Sistem
penjurusan atau pemilihan jurusan .
9. Jurusan
yang diselenggarakan (untuk SMA dan SMK )
10.
Pelayanan BK sebagai
bagian kurikulum .
11.
Suasana belajar di
sekolah pada umumnya yang perlu dikembangkan.
12.
Kegiatan belajar yang
dikehendaki dari peserta didik .
13.
Adanya pelayanan
bimbingan pengembangan belajar bagi peserta didik .
b. Layanan
informasi dalam bidang bimbingan belajar meliputi kegiatan pemberian informasi
tentang :
1. Tugas
– tugas perkembangan masa remaja berkenaan dengan pengembangan diri ,
ketrampilan ,ilmu pengetahuan , teknologi ,dan kesenian .
2. Perlunya
pengembangan sikap dan kebiasaan belajar yang baik , aktif dan terprogram ,
baik belajar mandiri, maupun belajar kelompok.
3. Cara
belajar di perpustakaan ,membuat ringkasan buku , membuat rangkuman buku ,
membuat catatan .
4. Cara
membaca buku dan cara mengulang pelajaran .
5. Kemungkinan
munculnya berbagai masalah dan cara mengatasi masalah .
6. Pengajaran
remedial/ perbaikan dan pengayaan .
7. Pelaksanaan
layanan bimbingan konseling dalam upaya meningkatkan kegiatan dan hasil belajar
peserta didik .
8. Kursus
dan sekolah yang mungkin di masuki setelah selesai jenjang pendidikan tertentu
seperti SLTP , SMA , SMK dan sebagainya (kurikulum dan sistem pendidikannya
serta pembiayaannya dan proses memasukinya serta prospeknya ).
c. Layanan
penempatan dan penyaluran dalam bidang bimbingan belajar meliputi kegiatan
penempatan dan penyaluran peserta didik pada :
1. Kelompok
belajar berdasarkan kemampuan peserta didik misalnya kelompok cepat , kelompok
sedang dan kelompok lambat .
2. Kelompok
belajar campuran maksudnya dalam kelompok belajar ada peserta didik yang
belajar cepat ,sedang dan lambat .
3. Kelompok
belajar tambahan yang didasarkan pada minat terhadap mata pelajaran sebagai
penunjang bakat , minat dan cita – cita .
4. Program
pengajaran perbaikan (remedial)
5. Program
pengayaan bagi peserta didik yang cepat dalam belajar .
6. Kelompok
penelitian ilmiah peserta didik .
d. Layanan
pembelajaran dalam bidang bimbingan belajar meliputi kegiatan pengembangan
motivasi , sikap dan kebiasaaan belajar yang baik , ketrampilan belajar ,
program pengajaran perbaikan dan program belajar pengayaan :
1. Peningkatan
motivasi belajar peserta didik antara lain dengan :
a. Memperjelas
tujuan – tujuan belajar .
b. Menyesuaikan
pelajaran dengan kemampuan , bakat dan minat .
c. Mencerminkan
suasana pembelajaran yang menantang , merangsang dan menyenangkan .
d. Memberikan
hadiah (penguatan )
e. Menciptakan
hubungan yang hangan dan dinamis antara guru dan peserta didik,serta antara
peserta didik dengan peserta didik .
f. Menghindari
peserta didik dari tekanan dan suasana yang tidak menentu seperti suasana yang
menakutkan , mengecewakan dan menjengkelkan .
g. Melengkapi
sumber dan sarana belajar .
h. Mempelajari
hasil selain belajar yang diperoleh .
2. Peningkatan
ketrampilan belajar antara lain dengan
a. Membuat
catatn waktu guru mengajar .
b. Membuat
ringkasan dari bahan yang dibaca .
c. Membuat
laporan misalnya laporan hasil kunjunagn ,diskusi ,pelaksanaan kegiatan
tertentu .
d. Mengembangkan
cara menjawab/memecahkan soal ulangan /ujian .
e. Membuat
atau menyusun makalah .
f. Membaca
efektif dan membaca reflektif .
g. Berbahasa
efektif baik secara lisan maupun tertulis .
h. Bertanya
efektif .
i. Pengembangan
sikap dan kebiasaan belajar yang baik antara lain untuk :
1. Menemukan
motif- motif yang tepat dalam belajar .
2. Memelihara
kondidi kesehatan jasmani .
3. Mengatur
waktu belajar baik di sekolah maupun di rumah ,untuk itu perlu membuat jadwal
belajar .
4. Memilih
tempat belajar yang kondusif untuk belajar .
5. Belajar
dengan menggunakan sumber belajar yang kaya seperti buku teks , kamus dan
berbagai referensi lain serta bahan hasil percobaan atau penelitian .
6. Tidak
segan- segan bertanya untuk hal – hal yang tidak diketahui kepada orang yang
atau teman yang dianggap lebih tahu (dengan siapapun) .
7. Mengembangkan
motivasi dan sikap positif terhadap semua materi yang dipelajari .
8. Pengajaran
perbaikan (guru bimbingan konseling bekerjasama dengan guru mata pelajaran dan
guru praktik) .
9. Program
pengayaan (guru bimbingan konselingdengan guru mata pelajaran dan guru praktik)
.
10.
Pengembangan dan
pemanfaatan lingkungan sekitar (lingkunagn fisik , sosial dan budaya) untuk
belajar .
e. Layanan
konseling perorangan dalam bidang bimbingan belajar meliputi kegiatan
penyelenggaraan konseling perorangan yang membahas dan mengentaskan masalah –
masalah belajar peserta didik berkenaan dengan :
1. Motivasi
tujuan belajar dan pelatihan .
2. Sikap
dan kebiasaan belajar .
3. Kegiatan
dan disiplin belajar serta berlatih secara efektif ,efisien dan produktif .
4. Penguasaan
materi penlajaran dan latihan atau keterampilan .
5. Keterampilan
teknis belajar .
6. Pengenalan
dan pemanfaatan kondisi fisik , sosial dan budaya disekolah dan dilingkungan
sekitar .
7. Orientasi
belajar di perguruan tinggi atau sekolah yang lebih tinggi .
f. Layanan
bimbingan kelompok dalam bidang belajar , meliputi kegiatan penyelenggaraan
konseling kelompok yang membahas aspek – aspek kegiatan belajar peserta didik
,yaitu hal – hal yang menyangkut :
1. Memotivasi
, tujuan belajar dan latihan .
2. Sikap
dan kebiasaan belajar .
3. Kegiatan
dan disiplin belajar serta berlatih secara efektif ,efisien dan produktif .
4. Penguasaan
materi pelajaran dan latihan/keterampilan .
5. Keterampilan
teknis belajar .
6. Pengenalan
dan pemanfaatan kondisi fisik ,sosial dan budaya di sekolah dan lingkungan
sekitar .
7. Orientasi
belajar di sekolah yang lebih tinggi .
D. LAYANAN BIMBINGAN
KONSELING DALAM BIDANG BIMBINGAN KARIER
a. Pengertian bimbingan karier menurut para ahli adalah
sebagai berikut:
1.
Menurut Winkel (2005:114)
Bimbingan karir adalah bimbingan dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia
kerja, dalam memilih lapangan kerja atau jabatan /profesi tertentu serta
membekali diri supaya siap memangku jabatan itu, dan dalam menyesuaikan diri
dengan berbagai tuntutan dari lapanan pekerjaan yang dimasuki. Bimbingan karir
juga dapat dipakai sebagai sarana pemenuhan kebutuhan perkembangan peserta
didik yang harus dilihat sebagai bagaian integral dari program pendidikan yang
diintegrasikan dalam setiap pengalaman belajar bidang studi.
2.
Menurut Marsudi (2003:113)
Bimbingan karir adalah suatu perangkat, lebih tepatnya suatu program yang
sistematik, proses, teknik, atau layanan yang dimaksudkan untuk membantu
individu memahami dan berbuat atas dasar pengenalan diri dan pengenalan
kesempatan-kesempatan dalam pekerjaan, pendidikan, dan waktu luang, serta
mengembangkan ketrampilan-ketrampilan mengambil keputusan sehingga yang
bersangkutan dapat menciptakan dan mengelola perkembangan karirnya.
3.
Menurut National Vocational Guidance Association (NVGA) pada
tahun 1973
Bimbingan karier diartikan sebagai proses membantu dalam memilih pekerjaan,
mempersiapkan, memasuki dan memperoleh kemajuan di dalamnya (Herr and Cramer,
1979: 6).
4.
Menurut Rochman Natawidjaja (1990: 1)
Bimbingan karir adalah suatu proses
membantu seseorang untuk mengerti dan menerima gambaran tentang diri pribadinya
dan gambaran tentang dunia kerja di luar dirinya, mempertemukan gambaran diri
tersebut dengan dunia kerja itu untuk pada akhirnya dapat memilih bidang
pekejaan, memasukinya dan membina karir dalam bidang tersebut.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bimbingan karier merupakan suatu proses bantuan, layanan, pendekatan terhadap individu agar dapat mengenal dan memahami dirinya, mengenal dunia kerja, merencanakan masa depan yang sesuai dengan bentuk
b. Tujuan bimbingan karier
Secara umum tujuan bimbingan Karir dan Konseling adalah sebagai berikut;
1.
Memiliki pemahaman
diri (kemampuan, minat dan kepribadian) yang terkait dengan pekerjaan.
2. Memiliki pengetahuan mengenai dunia
kerja dan informasi karir yang menunjang kematangan kompetensi kerja.
3. Memiliki sikap positif terhadap
dunia kerja. Dalam arti mau bekerja dalam bidang pekerjaan apapun, tanpa merasa
rendah diri, asal bermakna bagi dirinya, dan sesuai dengan norma agama.
4.
Memahami relevansi kompetensi belajar (kemampuan menguasai
pelajaran) dengan persyaratan keahlian atau keterampilan bidang pekerjaan yang
menjadi cita-cita karirnya masa depan.
Sumber : http://aniendriani.blogspot.com/2011/03/tujuan-bimbingan-karir-dan-konseling.html
Sumber : http://aniendriani.blogspot.com/2011/03/tujuan-bimbingan-karir-dan-konseling.html
c.
fungsi bimbingan karier
Bimbingan karier di sekolah membantu siswa dalam mengenal
dan mengembangkan potensi karier yang dimilikinya. Selain itu bimbingan karier
sebagai satu kesatuan proses bimbingan memiliki manfaat yang dinikmati oleh
kliennya dalam mengarahkan diri dan menciptakan kemandirian dalam memilih
karier yang sesuai dengan kemampuannya.
Fungsi bimbingan karier di sekolah adalah sebagai berikut:
a. Memberikan kemantapan pilihan jurusan kepada siswa, karena penjurusan akan mempersiapkan siswa dalam bidang pekerjaan yang kelak diinginkan.
b. Memberikan bekal pada siswa yang tidak melanjutkan sekolah untuk dapat siap kerja sesuai dengan keinginannya.
c. Membantu kemandirian bagi siswa yang ingin ataupun harus belajar sambil bekerja.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Bimbingan konseling di sekolah merupakan
bagian terpenting dari pendidikan di indonesia. Sebagai layanan yang
profesional bimbingan konseling harus di lakukan dengan cara teratur, harus
berpijak dengan suatu landasan yang kokoh dan didasarkan pada hasil pemikiran
dan penelitian yang mendalam. Layanan bimbingan dan konseling tidak lepas dari
kegiatan belajar di sekolah, karena dengan adanya bimbingan d an konseling di sekolah siswa dapat
mengenal potensi diri mereka masing-masing.
Dalam
layanan bimbingan konseling terdapat beberapa bidang di di dalamnya antara lain
: bidang bimbingan pribadi, bidang bimbingan sosial, bidang bimbingan akademik,
dan bidang bimbingan karier.
B. SARAN
Dengan adanya makalah ini
diharapkan lebih dapat memahami materi tentang bidang-bidang dalam layanan
bimbingan dan konseling dan semoga makalah ini bermanfaat, jika terdapat
kesalahan di dalam materi ataupun pengetikkanya kami mohon maaf.
DAFTAR PUSTAKA
Giyono.2014.BimbinganKonseling.BandarLampung.MediaAkademi
Sukardi, Dewa Ketut. (2002). Pengantar
Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling
di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Winkel & Hastuti, Sri. (2006).
Bimbingan Dan Konseling Di Institusi
Pendidikan. Yogjakarta: Media Abadi.
Yusuf, Syamsu & Nurihsan, Achmad
Juntika.(2010). Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.