BAB
I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Setiap
kehidupan manusia pasti melalui
tahap-tahap yang saling mempengaruhi satu sama lainnya. Salah satunya adalah
tahap remaja hingga menua yang memiliki pengaruh besar terhadap kehidupan.
Secara tradisional masa remaja merupakan suatu masa dimana ketegangan emosi
meninggi sebagai akibat dari perubahan fisik dan kelenjar (Hurlock, 1993). Siswa
di sekolah, memandang seorang teman mempunyai tingkatan social kompetensi yang
mampu memberikan energy tersendiri dalam penyesuaiannya dilingkungan
sekolahnya. Selain perankeluarga, peran lingkungan juga sangat membantu remaja
dalam perkembangannya. Salah satunya yaitu dengan hubungan peer group.
Hubungan peer group
yang positif dapat memberikan dukungan social yangbaik terhadap remaja yang
memiliki berbagai masalah dalam prosesperkembangan, sehingga memunculkan
kualitas persahabatan yang positifpula. Seperti disebutkan Hurlock (1992) bahwa
perkembangan pribadiseseorang sebagian besar tergantung pada interaksi individu
dengan individulain melalui hubungan yang baik dan jujur, penuh rasa percaya,
cita-cita dankomitmen bersama. Namun tidak sedikit pula remaja yang salah
memilihkelompok sebayanya sehingga menimbulkan perilaku yang negatif dimanamasa
remaja adalah masa krisis identitas sehingga sangat mudah dipengaruhi oleh
lingkungan sebayanya. Oleh sebab itu, peer group penting untuk diperhatikan
karena memiliki peranan yang cukup penting bagi perkembangan teman sejawat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa
yang dimaksud dengan peer group?
2. Bagaimana
ciri-ciri dan macam-macam bentuk peer group?
3. Apa
saja fungsi peer group?
4. Bagaimana
pengaruh perkembangan peer group
C. Tujuan
1. Untuk
mengetahui dan memahami pentingnya peer group dalam perkembangan remaja.
2. Untuk
mengetahui dan memahami ciri-ciri dan macam-macam bentuk peer group
3. Untuk
mengetahui dan memahami fungsi peer group.
4. Untuk
mengetahui dan memahami dampak atau pengaruh peer group
BAB
II
PEMBAHASAN
Proses,
cara, perbuatan mengenal atau mengenali merupakan definisi dari pengenalan.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), teman sejawat diartikan sebagai
kawan,sahabat atau orang yang sama sama bekerja atau berbuat. Menurut Santrock,
(2007) Teman Sejawat/Sebaya adalah anak-anak dengan tingkat kematangan atau
usia yang kurang lebih sama. Dari beberapa pengertian di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa teman sebaya adalah hubungan individu pada anak-anak atau
remaja dengan tingkat usia yang sama serta melibatkan keakraban yang relatif
besar dalam kelompoknya.
Pertemanan adalah suatu tingkah laku yang
dihasilkan dari dua orang atau lebih yang saling mendukung. Pertemanan dapat
diartikan pula sebagai hubungan antara dua orang atau lebih yang memiliki
unsur-unsur seperti kecenderungan untuk menginginkan apa yang terbaik bagi satu
sama lain, simpati, empati, kejujuran dalam bersikap, dan saling pengertian
(Kawi, 2010). Dengan berteman, seseorang dapat merasa lebih aman karena secara
tidak langsung seorang teman akan melindungi temannya dari apapun yang dapat
membahayakan temannya. Selain itu, sebuah pertemanan dapat dijadikan sebagai
adanya hubungan untuk saling berbagi dalam suka ataupun duka, saling percaya,
saling menghormati, dan saling menghargai (Santrock, 2007) “kelompok teman
sebaya berarti individu-individu anggota kelompok sebayaitu mempunyai
persamaan-persamaan dalam berbagai aspeknya”.
Menurut St.Vembriarto
(1993: 55) ada beberapa pokok dalam pengertian temansebaya:
a.Kelompok
sebaya adalah kelompok primer yang hubungan diantaraanggotanya intim.
b.Anggota
kelompok sebaya terdiri atas sejumlah individu-individu yangmempunyai persamaan usia dan status atau posisi
social.
c.
Istilah kelompok dapat menunjuk kelompok anak-anak, kelompok remaja.
Dalam
adanya kelompok teman sebaya (Peer group) dari individu satu dengan individu
lain akan untuk berinteraksi, bergaul dan memberikan semangat dan motivasi
terhadap teman sebaya yang lain secara emosional. Adanya ikatan secara
emosional dalam kehidupan peer group akan mendatangkan berbagai manfaat
dan pengaruh yang besar bagi individu yang berada dalam kelompok tersebut.
Sehingga dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengertian dari peer group adalah
sekelompok teman sebaya yang mempunyai ikatan emosional yang kuat dan mereka
dapat berinteraksi, bergaul, bertukar pikiran dan pengalaman dalam
memberikan perubahan dan pengembangan dalam kehidupan sosialdan pribadinya.
Dalam berteman mempunyai
karakteristik dan tingkatan sosial
kompetensi yang berbeda, dan untuk mengukur tingkat kesesuaian diri remaja
dalam membina hubungan dengaan orang lain maka terdapat kualitas persahabatan
yang menjadi prediktor untuk mengindentifikasi penyesuaian tersebut.
Kualitas peer group terdiri dari kualitas persahabatan yang positif
(seperti perasaan aman, pertemanan,dukungan) dan kualitas persahabatan yang
negatif (seperti konflik,dominansi, permusuhan). Hubungan peer group yang
positif dicirikan dengan hubungan remaja yang membangun. Dimana terdapat
dukungan sosial yang baik dalam hubungannya, seperti ketika menghadapi
peristiwa tertekan atau stres (Laursen dalam Gunarsa, 2004). Dibandingkan
dengan yang tidak memiliki hubungan peer group atau hubungan peer group
yang negatif, siswayang memiliki hubungan peer group yang positif lebih
dapat mengatasi streskarena dukungan dari teman-temannya.
Teman
sejawat yang positif berpengaruh terhadap adan yakeahlian sosial yang
diperoleh, seperti kemampuan kejasama dengan oranglain. Hubungan
peer group yang positif akan memberi hasil pada prestasia kademik dan
keterlibatan dalam kegiatan sekolah, sedangkan hubungan peergroup yang
negatif akan menimbulkan masalah perilaku. Masalah perilakuyang muncul pada
remaja seperti terlibat dalam perkelahian, tawuran,penggunaan
obat-obatan, seks bebas sampai pada kenakalan remaja (Laursendalam
Gunarsa, 2004).
Karakteristik Berteman Adapun
karakteristik dari berteman (Parlee dalam Siregar, 2010) adalah
sebagai berikut :
1.
Kesenangan,
yaitu suka menghabiskan waktu dengan teman
2.
Penerimaan,
yaitu menerima teman tanpa mencoba mengubah mereka
3.
Percaya,
yaitu berasumsi bahwa teman akan berbuat sesuatu sesuai dengan kesenangan
individu
4.
Respek,
yaitu berpikiran bahwa teman membuat keputusan yang baik
5.
Saling
membantu, yaitu menolong dan mendukung teman dan mereka jugamelakukan hal yang
demikian
6.
Menceritakan
rahasia, yaitu berbagi pengalaman dan masalah yang bersifat pribadi kepada
teman
7.
Pengertian,
yaitu merasa bahwa teman mengenal dan mengerti dengan baik seperti apa adanya
individu
8.
Spontanitas,
yaitu merasa bebas menjadi diri sendiri ketika berada di dekat teman.
Kebutuhan dari Teman sejawat adalah keingian yang
kuat untuk disukai dan diterima kawan sebaya atau kelompok. Sebagai akibatnya,
mereka akan merasa senang apabila diterima dan sebaliknya akan merasa sangat
tertekan dan cemas apabila dikeluarkan dan diremehkan oleh kawan-kawan
sebayanya. Bagi remaja,pandangan kawan-kawan terhadap dirinya merupakan hal
yang paling penting. Menurut Santrock (2007) mengatakan bahwa peran terpenting
dari teman sebaya adalah : Sebagai sumber informasi dan kognitif mengenai dunia
di luar keluarga dan sumber untuk pemecahan masalah dan perolehan pengetahuan.
Banyak tidaknya informasi atau pengetahuan yang diterima seseorang atau
sekelompok orang mempengaruhi perubahan perilaku (Lubis,2011).
Berdasarkan
teori perkembangan Piaget, kemampuan kognitif remaja berada padatahap formal
operational. Remaja harus mampu mempertimbangkan semua kemungkinan untuk
menyelesaikan masalah dan mempertanggung jawabkannya. Berkaitan dengan perkembangan
kognitif, umumnya remaja menampilkan tingkah laku sebagai berikut:
1.
Kritis, Segala sesuatu harus rasional dan jelas, sehingga remaja
cenderung mempertanyakan kembali aturan – aturan yang diterimanya.
2.
Rasa ingin tahu yang kuat, Perkembangan intelektual pada
remaja merangsang adanya kebutuhan/kegelisahan akan sesuatu yang harus
diketahui/ dipecahkan
3.
Jalan pikiran egosentris, Berkaitan dengan menentang
pendapat yang berbeda. Cara berfikir kritis dan egosentris, menyebabkan remaja
cenderung sulit menerima pola pikir yang berbeda dengan pola pikirnya
4.
Imagery Audience, Remaja merasa selalu diperhatikan
atau menjadi pusat perhatian orang lain menyebabkan remaja sangat terpengaruh
oleh penampilan fisiknya dan dapat mempengaruhi konsep dirinya
5.
Personal Fables, Remaja merasa dirinya sangat unik
dan berbeda dengan orang
Fungsi Kelompok Teman Sebaya Menurut
Gottman dan Parker dalam Santrock (2003), mengatakan bahwa ada enam fungsi
perteman yaitu :
1.
Berteman (Companionship). Berteman akan memberikan
kesempatan kepada seseorang untuk menjalankan fungsi sebagai teman bagi
individu lain ketika sama-samamelakukan suatu aktivitas.
2.
Stimulasi Kompetensi (Stimulation
Competition) berteman akan memberi rangsangan seseorang untuk mengembangkan
potensi dirinya karena memperoleh kesempatan dalam situasi sosial
3.
Dukungan Fisik (Physicial Support). Dengan kehadiran fisik seseorang
atau beberapa teman, akan menumbuhkan perasaan berarti (berharga) bagi
seseorang yang sedang menghadapi suatu masalah
4. Dukungan
Ego.Dengan berteman akan menyediakan
perhatian dan dukungan ego bagi seseorang, apa yang dihadapi seseorang juga
dirahasiakan, dipikirkan dan ditanggung oleh orang lain (temannya).
5.
Perbandingan Sosial (Social
Comparison) Berteman
akan menyediakan kesempatan secara terbuka untuk mengungkapkan ekspresi,
kompetensi, minat, bakat dan keahlian seseorang.
6. Intimasi/Afeksi
(Intimacy/Affection).Tanda
berteman adalah adanya ketulusan, kehangatan, dan keakraban satu sama lain.
Masing-masing individu tidak ada maksud ataupun niat untuk menyakiti orang lain
karena mereka saling percaya, menghargai dan menghormati keberadaan orang lain
Aspek-aspek Kualitas Pertemanan
Menurut Mappiare dalam Handayani (2006) aspek-aspek kualitas pertemanan adalah
sebagai berikut :
1.
Pengakuan
dan Saling Menjaga
2.
Yaitu
remaja diakui teman, adanya perilaku saling menjaga, mendukung dan saling
memberi perhatian.
3.
Terjadinya
Konflik
4.
Yaitu
munculnya perbedaan atau perselisihan faham hal-hal yangmembangkitkan kemarahan
dan ketidakpercayaan
5.
Pertemanan
dan Rekreasi
6.
Yaitu
menghabiskan waktu bersama-sama teman, baik di luar maupun didalam lingkungan
sekolah.
7.
Membantu
dan Memberi Petunjuk
8.
Yaitu
usaha seorang teman untuk membantu temannya yang lain dalam menyelesaikan tugas
rutin yang menantang.
9.
Berbagi
Pengalaman dan Perasaan
10.
Yaitu
adanya saling keterbukaan akan perasaan pribadi, berbagi pengalaman diantara
remaja dan temannya.
11.
Pemecahan
Konflik
12.
Yaitu
munculnya perdebatan atau perselisihan faham dan adanya jalan keluar pemecahan
masalah secara baik dan efisien
A. Macam-macam
Kelompok Teman Sebaya (Peer Group)
Menurut para ahli yang
dikutip oleh Andi Mappiare (1982: 158)terdapat kelompok-kelompok yang terbentuk
dalam masa remaja. Kelompok-kelompok tersebut adalah:
1. Kelompok
“Chums” (sahabat karib)
Chums yaitu kelompok dalam mana remaja
bersahabat karibdengan ikatan persahabatan yang sangat kuat.
Anggota kelompok biasanyaterdiri dari 2-3 remaja dengan jenis kelamin yang
sama, memiliki minat,kemampuan dan kemuan-kemauan yang mirip. Beberapa
kemiripan itumembuat mereka sangat akrab, walaupun kadang-kadang terjadi
jugaperselisihan, tetapi dengan mudah mereka melupakan.
2. Kelompok
“Cliques” (komplotan sahabat)
Cliques
biasanya terdiri dari 4-5 remaja yang memiliki minat,kemampuan dan
kemauan-kemauan yang relative sama. Cliques biasanya terdiri dari penyatuan dua
pasang Chums yang terjadi pada tahun-tahunpertama masa remaja awal. Jenis
kelamin remaja dalam satu Cliques umumnya sama.
3. Kelompok
“Crowds” (kelompok banyak remaja)
Crowds biasnya terdiri dari banyak
remaja, lebih besar disbanding Cliques. Karena besarnya kelompok, maka jarak
emosi antara anggota juga agak renggang. Dengan demikian
terdapat kemampuan, minat dan kemauan diantara
para anggota Crowds.
4. Kelompok
yang diorganisir
Kelompok
yang diorganisir merupakan kelompok yang sengajadibentuk dan diorganisir oleh
orang dewasa yang biasanya melaluilembaga lembaga tertentu misalnya sekolah.
Kelompok ini timbul atasdasar kesadaran orang dewasa bahwa remaja sangat
membutuhkan penyesuaian pribadi dan
sosial, penerimaan dan ikut serta dalam suatukelompok-kelompok.
5. Kelompok
“Gangs ”
a. Gangs
merupakan kelompok yang terbentuk dengan sendirinyayang pada umumnya merupakan
akibat pelarian dari empat jeniskelompok tersebut diatas. Mereka belajar
memahami teman-teman merekadan peraturan yang ada.
B. Fungsi
Kelompok Teman Sebaya (Peer Group)
Sebagaimana kelompok
sosial yang lain, maka peer group juga mempunyai fungsi. Menurut Santoso (1999: 85-87) Fungsi
fungsi peer group tersebut adalah sebagai berikut :
·
Mengajarkan kebudayaan.
Dalam peer group ini diajarkan kebudayaanyang berada di tempat itu.
·
Mengajarkan mobilitas
sosial. Mobilitas sosial adalah perubahan statusyang lain. Misalnya ada kelas
menengah dan kelas rendah (tingkatsosial). Dengan adanya kelas rendah pindah ke
kelas menengah inidinamakan mobilitas sosial.
·
Membantu peranan sosial
yang baru. Peer group memberikankesempatan bagi anggotanya untuk mengisi
peranan sosial yang baru.
·
Peer group sebagai
sumber informasi bagi orangtua dan guru bahkanuntuk masyarakat. Kelompok teman
sebaya di sekolah bisa sebagaisumber informasi bagi guru dan orang tua tentang
hubungan sosialindividu dan seorang yang berprestasi baik dapat dibandingkan
dalamkelompoknya.
·
Dalam peer group,
individu dapat mencapai ketergantungan satu samalain. Karena dalam peer group
ini mereka dapat merasakan kebersamaandalam kelompok, mereka saling
tergantungan satu sama lainnya.
·
Peer group mengajarkan
moral orang dewasa. Anggota peer group bersikap dan bertingkah laku
seperti orang dewasa, untukmempersiapkan diri menjadi orang dewasa mereka
belajar memperolehkemantapan sosial.
·
Di dalam
peer group, individu dapat mencapai kebebasan sendiri.Kebebasan di sini
diartikan sebagi kebebasan untuk berpendapat,bertindak atau menemukan identitas
diri. Karena dalam kelompok itu,anggota-anggota yang lainnya juga mempunyai
tujuan dan keinginanyang sama.
·
Di dalam peer group,
anak-anak mempunyai organisasi sosial yang baru.Dengan adanya kelompok
sosial seperti peer group tersebut akanmemberikan ruang dan waktu kepada
individu untuk berubah danberkembang sesuai dengan tingkat usia dan
perkembangan pribadinyadalam aspek kehidupan sosialnya. Mereka akan mengalami
perubahandalam berbagai hal yang memungkinkan untuk berperan menjadi lebihluas
dalam kehidupan kelompok sosialnya yang ditandai denganperubahan sikap dan
perilakunya
Menurut
E Mavis Hetherington and Ross D Parke (1979:486)sebagaimana kelompok sosial
yang lain, maka kelompok teman sebaya (peergroup) juga mempunyai fungsi yaitu:
·
Memberi perhatian yang
positif dan saran: mengunjungi, memberikankejutan/hadiah, saran, menawarkan
bantuan, tersenyum, membentukseseorang dari anak lain yang membutuhkan,
percakapan umum.
·
Memberikan sikap dan
penerimaan pribadi: secara fisik dan lisan.
·
Sikap tunduk:
penerimaan pasif, meniru, sharing, menerima ide oranglain, mengikuti anak lain
yang bermain, berkompromi, mengikuti temanyang lain meminta dengan keenagan dan
kerjasama (kooperatif). Dalam peer group mereka akan bersikap lebih dewasa
dan berusahauntuk dapat setara dan memberikan sesuatu yang bermanfaat
dalamkelompok, seperti belajar untuk menjadi pemimpin kelompok yang
baik,memberikan konstribusi dan pengaruh terhadap kelompok dengan suasanayang
menyenangkan dan penuh dengan keleluasaan dan kebebasan dalammenemukan
identitas diri dan juga konsep dirinya.
C. Pengaruh
Perkembangan Peer Group
Dalam pertemanan sebuah
peer group akan ada dampak atau pengaruhterhadap berkembangan remaja
anggotanya baik pengaruh positif maupunnegative. Menurut Santoso (1999: 88)
dampak-dampak tersebut antara lain:
1. Pengaruh
positif dari peer group adalah:
a) Apabila
individu di dalam kehidupannya memiliki peer group maka mereka akan
lebih siap menghadapi kehidupan yang akan datang.
b) Individu
dapat mengembangkan rasa solidaritas antar kawan.
c) Bila
individu masuk dalam peer group, maka setiap anggota akandapat
membentuk masyarakat yang akan direncanakan sesuai dengankebudayanan yang
mereka anggap baik.
d) Setiap
anggota dapat berlatih memperoleh pengetahuan, kecakapandan melatih bakatnya.
e) Mendorong
individu untuk bersifat mandiri.
f) Menyalurkan
perasaan dan pendapat demi kemajuan kelompok.
Dalam pergaulan baik
individu maupun kelompok harus dapat belajarberperilaku agar menuju kehidupan
yang lebih baik. Kelompok teman sebaya (peer group) membutuhkan
kedisiplinan agar dalam menjalankan aktivitas kelompoknya memperoleh suatu
pengakuan dari masyarakat, karena telah berbuat sesuai dengan aturan dalam
kehidupan bermasyarakat. Kedisiplinanharus ditanamkan dan dikembangkan dengan
kebiasaan yang baik, agar seseorang dapat mencapai kehidupan yang baik, karena
kedisiplinanmerupakan kunci untuk meraih kesuksesan
BAB
III
KESIMPULAN
Peer
group merupakan kelompok teman anak sebaya yang sukses dimana ia dapat
berinteraksi. Dalam kelompok teman sebaya (peer group), individu merasakan
adanya kesamaan satu dengan yang lainya seperti dibidang usia, kebutuhan dan
tujuan yang dapat memperkuat kelompok itu.Kelompok teman sebaya sangat
berpengaruh terhadap citra diri remaja. Remajamenjadi lebih dekat dengan
teman sebayanya, karena mereka menganggapbahwa teman sebaya dapat memahami
keinginannya sehingga mereka inginmenghabiskan waktunya dengan teman-temannya.
Remaja dalam bergauldengan teman sebaya merasa diberi status dan memperoleh
simpati. Kualitas peer group terdiri dari kualitas persahabatan yang
positif (seperti perasaanaman, pertemanan, dukungan) dan kualitas persahabatan
yang negatif (sepertikonflik, dominansi, permusuhan). Karena itu dalam
pergaulan baik individumaupun kelompok harus dapat belajar berperilaku agar
menuju kehidupanyang lebih baik. Kelompok teman sebaya (peer group)
membutuhkankedisiplinan agar dalam menjalankan aktivitas kelompoknya
memperoleh suatupengakuan dari masyarakat. Oleh sebab itu, peer group
sangat penting untukdiperhatikan karena memiliki peranan yang cukup penting
bagi perkembanganremaja.
SARAN
Dalam
adanya kelompok teman sebaya (Peer group) dari individu satu dengan individu
lain akan untuk berinteraksi, bergaul dan memberikan semangat dan motivasi
terhadap teman sebaya yang lain secara emosional. Adanya ikatan secara
emosional dalam kehidupan peer group akan mendatangkan berbagai
manfaat dan pengaruh yang besar bagi individu yang berada dalam kelompok tersebut.
Sehingga dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengertian dari peer group adalah
sekelompok teman sebaya yang mempunyai ikatan emosional yang kuat dan mereka
dapat berinteraksi, bergaul, bertukar pikiran dan pengalaman dalam
memberikan perubahan dan pengembangan dalam kehidupan sosialdan pribadinya.
DAFTAR
PUSTAKA
Ali, Mohammad, Mohammad
Asrori. 2009.Psikologi Remaja. Jakarta: PT BumiAksara.
Asmara, Tejo.
2007. Efektivitas Bimbingan Kelompok dengan Teknik Peer Groupdalam
Meningkatkan Konsep Diri Siswa Kelas III A di SMP Mardisiswa 1Semarang Tahun
Pelajaran 2006/2007. Skripsi.Semarang: Fakultas IlmuPendidikan Universitas
Negeri Semarang.
Bayani, Irma, Sumastri
Sarwasih. 2013.Attachment dan Peer Group denganKemampuan
Coping Stress Pada Siswa Kelas VII di SMP RSBI Al Azhar 8Kemang Pratama
Penerapan Bimbingan
Kelompok dengan Teknik PeerGroup untuk Meningkatkan Kemampuan Remaja dalam
MenjalinPersahabatan. Jurnal Psikologi. Vol. 2, No. 2. 135-140.Indrayana,
Praditya, Fabiola Hendrati. 2013.
Hubungan antara Kecerdasan Emosional dan Konformitas Kelompok Teman Sebaya dengan Konsep Diri Remaja.
Jurnal Psikologi Indonesia Vol. 2, No. 3, 199 –207.
Nisfiannoor, M., Yuni
Kartika. 2004. Hubungan antara Regulasi Emosi danPenerimaan
Kelompok Teman Sebaya pada Remaja Jurnal Psikologi.Vol. 2No. 2,
160-178.Wulan, Dewi Sri Nawang. 2007.