Wikipedia

Search results

Pegenalan Teman Sejawat atau peer group


BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Setiap  kehidupan manusia pasti melalui tahap-tahap yang saling mempengaruhi satu sama lainnya. Salah satunya adalah tahap remaja hingga menua yang memiliki pengaruh besar terhadap kehidupan. Secara tradisional masa remaja merupakan suatu masa dimana ketegangan emosi meninggi sebagai akibat dari perubahan fisik dan kelenjar (Hurlock, 1993). Siswa di sekolah, memandang seorang teman mempunyai tingkatan social kompetensi yang mampu memberikan energy tersendiri dalam penyesuaiannya dilingkungan sekolahnya. Selain perankeluarga, peran lingkungan juga sangat membantu remaja dalam perkembangannya. Salah satunya yaitu dengan hubungan peer group.
Hubungan peer group yang positif dapat memberikan dukungan social yangbaik terhadap remaja yang memiliki berbagai masalah dalam prosesperkembangan, sehingga memunculkan kualitas persahabatan yang positifpula. Seperti disebutkan Hurlock (1992) bahwa perkembangan pribadiseseorang sebagian besar tergantung pada interaksi individu dengan individulain melalui hubungan yang baik dan jujur, penuh rasa percaya, cita-cita dankomitmen bersama. Namun tidak sedikit pula remaja yang salah memilihkelompok sebayanya sehingga menimbulkan perilaku yang negatif dimanamasa remaja adalah masa krisis identitas sehingga sangat mudah dipengaruhi oleh lingkungan sebayanya. Oleh sebab itu, peer group penting untuk diperhatikan karena memiliki peranan yang cukup penting bagi perkembangan teman sejawat.

B. Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan peer group?
2.      Bagaimana ciri-ciri dan macam-macam bentuk peer group?
3.      Apa saja fungsi peer group?
4.      Bagaimana pengaruh perkembangan peer group




C. Tujuan
1.      Untuk mengetahui dan memahami pentingnya peer group  dalam perkembangan remaja.
2.      Untuk mengetahui dan memahami ciri-ciri dan macam-macam bentuk peer group
3.      Untuk mengetahui dan memahami fungsi peer group.
4.      Untuk mengetahui dan memahami dampak atau pengaruh peer group





















BAB II
PEMBAHASAN

Proses, cara, perbuatan mengenal atau mengenali merupakan definisi dari pengenalan. Dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), teman sejawat diartikan sebagai kawan,sahabat atau orang yang sama sama bekerja atau berbuat. Menurut Santrock, (2007) Teman Sejawat/Sebaya adalah anak-anak dengan tingkat kematangan atau usia yang kurang lebih sama. Dari beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa teman sebaya adalah hubungan individu pada anak-anak atau remaja dengan tingkat usia yang sama serta melibatkan keakraban yang relatif besar dalam kelompoknya.
 Pertemanan adalah suatu tingkah laku yang dihasilkan dari dua orang atau lebih yang saling mendukung. Pertemanan dapat diartikan pula sebagai hubungan antara dua orang atau lebih yang memiliki unsur-unsur seperti kecenderungan untuk menginginkan apa yang terbaik bagi satu sama lain, simpati, empati, kejujuran dalam bersikap, dan saling pengertian (Kawi, 2010). Dengan berteman, seseorang dapat merasa lebih aman karena secara tidak langsung seorang teman akan melindungi temannya dari apapun yang dapat membahayakan temannya. Selain itu, sebuah pertemanan dapat dijadikan sebagai adanya hubungan untuk saling berbagi dalam suka ataupun duka, saling percaya, saling menghormati, dan saling menghargai (Santrock, 2007) “kelompok teman sebaya berarti individu-individu anggota kelompok sebayaitu mempunyai persamaan-persamaan dalam berbagai aspeknya”.

Menurut St.Vembriarto (1993: 55) ada beberapa pokok dalam pengertian temansebaya:
a.Kelompok sebaya adalah kelompok primer yang hubungan diantaraanggotanya intim.
b.Anggota kelompok sebaya terdiri atas sejumlah individu-individu yangmempunyai     persamaan usia dan status atau posisi social.
c. Istilah kelompok dapat menunjuk kelompok anak-anak, kelompok remaja.

Dalam adanya kelompok teman sebaya (Peer group) dari individu satu dengan individu lain akan untuk berinteraksi, bergaul dan memberikan semangat dan motivasi terhadap teman sebaya yang lain secara emosional. Adanya ikatan secara emosional dalam kehidupan  peer group akan mendatangkan berbagai manfaat dan pengaruh yang besar bagi individu yang berada dalam kelompok tersebut. Sehingga dengan demikian dapat disimpulkan bahwa  pengertian dari peer group adalah sekelompok teman sebaya yang mempunyai ikatan emosional yang kuat dan mereka dapat berinteraksi, bergaul, bertukar pikiran dan pengalaman dalam memberikan perubahan dan pengembangan dalam kehidupan sosialdan pribadinya.
               Dalam berteman mempunyai karakteristik dan  tingkatan sosial kompetensi yang berbeda, dan untuk mengukur tingkat kesesuaian diri remaja dalam membina hubungan dengaan orang lain maka terdapat kualitas persahabatan yang menjadi prediktor untuk mengindentifikasi penyesuaian tersebut. Kualitas peer group terdiri dari kualitas persahabatan yang positif (seperti perasaan aman, pertemanan,dukungan) dan kualitas persahabatan yang negatif (seperti konflik,dominansi, permusuhan). Hubungan peer group yang positif dicirikan dengan hubungan remaja yang membangun. Dimana terdapat dukungan sosial yang baik dalam hubungannya, seperti ketika menghadapi peristiwa tertekan atau stres (Laursen dalam Gunarsa, 2004). Dibandingkan dengan yang tidak memiliki hubungan peer group atau hubungan peer group yang negatif, siswayang memiliki hubungan peer group yang positif lebih dapat mengatasi streskarena dukungan dari teman-temannya.
 Teman sejawat yang positif berpengaruh terhadap adan yakeahlian sosial yang diperoleh, seperti kemampuan kejasama dengan oranglain. Hubungan peer group yang positif akan memberi hasil pada prestasia kademik dan keterlibatan dalam kegiatan sekolah, sedangkan hubungan peergroup yang negatif akan menimbulkan masalah perilaku. Masalah perilakuyang muncul pada remaja seperti terlibat dalam perkelahian, tawuran,penggunaan obat-obatan, seks bebas sampai pada kenakalan remaja (Laursendalam Gunarsa, 2004).
Karakteristik Berteman Adapun karakteristik dari berteman (Parlee dalam Siregar, 2010) adalah
sebagai berikut :

1.      Kesenangan, yaitu suka menghabiskan waktu dengan teman
2.      Penerimaan, yaitu menerima teman tanpa mencoba mengubah mereka
3.      Percaya, yaitu berasumsi bahwa teman akan berbuat sesuatu sesuai dengan kesenangan individu
4.      Respek, yaitu berpikiran bahwa teman membuat keputusan yang baik
5.      Saling membantu, yaitu menolong dan mendukung teman dan mereka jugamelakukan hal yang demikian
6.      Menceritakan rahasia, yaitu berbagi pengalaman dan masalah yang bersifat pribadi kepada teman
7.      Pengertian, yaitu merasa bahwa teman mengenal dan mengerti dengan baik seperti apa adanya individu
8.      Spontanitas, yaitu merasa bebas menjadi diri sendiri ketika berada di dekat teman.


 Kebutuhan dari Teman sejawat adalah keingian yang kuat untuk disukai dan diterima kawan sebaya atau kelompok. Sebagai akibatnya, mereka akan merasa senang apabila diterima dan sebaliknya akan merasa sangat tertekan dan cemas apabila dikeluarkan dan diremehkan oleh kawan-kawan sebayanya. Bagi remaja,pandangan kawan-kawan terhadap dirinya merupakan hal yang paling penting. Menurut Santrock (2007) mengatakan bahwa peran terpenting dari teman sebaya adalah : Sebagai sumber informasi dan kognitif mengenai dunia di luar keluarga dan sumber untuk pemecahan masalah dan perolehan pengetahuan. Banyak tidaknya informasi atau pengetahuan yang diterima seseorang atau sekelompok orang mempengaruhi perubahan perilaku (Lubis,2011).
Berdasarkan teori perkembangan Piaget, kemampuan kognitif remaja berada padatahap formal operational. Remaja harus mampu mempertimbangkan semua kemungkinan untuk menyelesaikan masalah dan mempertanggung jawabkannya. Berkaitan dengan perkembangan kognitif, umumnya remaja menampilkan tingkah laku sebagai berikut:

1.      Kritis, Segala sesuatu harus rasional dan jelas, sehingga remaja cenderung mempertanyakan kembali aturan – aturan yang diterimanya.
2.      Rasa ingin tahu yang kuat, Perkembangan intelektual pada remaja merangsang adanya kebutuhan/kegelisahan akan sesuatu yang harus diketahui/ dipecahkan
3.      Jalan pikiran egosentris, Berkaitan dengan menentang pendapat yang berbeda. Cara berfikir kritis dan egosentris, menyebabkan remaja cenderung sulit menerima pola pikir yang berbeda dengan pola pikirnya
4.      Imagery Audience, Remaja merasa selalu diperhatikan atau menjadi pusat perhatian orang lain menyebabkan remaja sangat terpengaruh oleh penampilan fisiknya dan dapat mempengaruhi konsep dirinya
5.      Personal Fables, Remaja merasa dirinya sangat unik dan berbeda dengan orang

Fungsi Kelompok Teman Sebaya Menurut Gottman dan Parker dalam Santrock (2003), mengatakan bahwa ada enam fungsi perteman yaitu :

1.      Berteman (Companionship). Berteman akan memberikan kesempatan kepada seseorang untuk menjalankan fungsi sebagai teman bagi individu lain ketika sama-samamelakukan suatu aktivitas.
2.      Stimulasi Kompetensi (Stimulation Competition) berteman akan memberi rangsangan seseorang untuk mengembangkan potensi dirinya karena memperoleh kesempatan dalam situasi sosial
3.      Dukungan Fisik (Physicial Support). Dengan kehadiran fisik seseorang atau beberapa teman, akan menumbuhkan perasaan berarti (berharga) bagi seseorang yang sedang menghadapi suatu masalah
4.      Dukungan Ego.Dengan berteman akan menyediakan perhatian dan dukungan ego bagi seseorang, apa yang dihadapi seseorang juga dirahasiakan, dipikirkan dan ditanggung oleh orang lain (temannya).
5.      Perbandingan Sosial (Social Comparison) Berteman akan menyediakan kesempatan secara terbuka untuk mengungkapkan ekspresi, kompetensi, minat, bakat dan keahlian seseorang.
6.      Intimasi/Afeksi (Intimacy/Affection).Tanda berteman adalah adanya ketulusan, kehangatan, dan keakraban satu sama lain. Masing-masing individu tidak ada maksud ataupun niat untuk menyakiti orang lain karena mereka saling percaya, menghargai dan menghormati keberadaan orang lain


Aspek-aspek Kualitas Pertemanan Menurut Mappiare dalam Handayani (2006) aspek-aspek kualitas pertemanan adalah sebagai berikut :

1.      Pengakuan dan Saling Menjaga
2.      Yaitu remaja diakui teman, adanya perilaku saling menjaga, mendukung dan saling memberi perhatian.
3.      Terjadinya Konflik
4.      Yaitu munculnya perbedaan atau perselisihan faham hal-hal yangmembangkitkan kemarahan dan ketidakpercayaan
5.      Pertemanan dan Rekreasi
6.      Yaitu menghabiskan waktu bersama-sama teman, baik di luar maupun didalam lingkungan sekolah.
7.      Membantu dan Memberi Petunjuk
8.      Yaitu usaha seorang teman untuk membantu temannya yang lain dalam menyelesaikan tugas rutin yang menantang.
9.      Berbagi Pengalaman dan Perasaan
10.  Yaitu adanya saling keterbukaan akan perasaan pribadi, berbagi pengalaman diantara remaja dan temannya.
11.  Pemecahan Konflik
12.  Yaitu munculnya perdebatan atau perselisihan faham dan adanya jalan keluar pemecahan masalah secara baik dan efisien

A.    Macam-macam Kelompok Teman Sebaya (Peer Group)
Menurut para ahli yang dikutip oleh Andi Mappiare (1982: 158)terdapat kelompok-kelompok yang terbentuk dalam masa remaja. Kelompok-kelompok tersebut adalah:

1.      Kelompok “Chums” (sahabat karib)
Chums yaitu kelompok dalam mana remaja bersahabat karibdengan ikatan persahabatan yang sangat kuat. Anggota kelompok biasanyaterdiri dari 2-3 remaja dengan jenis kelamin yang sama, memiliki minat,kemampuan dan kemuan-kemauan yang mirip. Beberapa kemiripan itumembuat mereka sangat akrab, walaupun kadang-kadang terjadi jugaperselisihan, tetapi dengan mudah mereka melupakan.

2.      Kelompok “Cliques” (komplotan sahabat)
Cliques biasanya terdiri dari 4-5 remaja yang memiliki minat,kemampuan dan kemauan-kemauan yang relative sama. Cliques biasanya terdiri dari penyatuan dua pasang Chums yang terjadi pada tahun-tahunpertama masa remaja awal. Jenis kelamin remaja dalam satu Cliques umumnya sama.

3.      Kelompok “Crowds” (kelompok banyak remaja)
Crowds biasnya terdiri dari banyak remaja, lebih besar disbanding Cliques. Karena besarnya kelompok, maka jarak emosi antara anggota juga agak renggang. Dengan demikian  terdapat kemampuan,  minat  dan kemauan diantara para anggota Crowds.
4.      Kelompok yang diorganisir
Kelompok yang diorganisir merupakan kelompok yang sengajadibentuk dan diorganisir oleh orang dewasa yang biasanya melaluilembaga lembaga tertentu misalnya sekolah. Kelompok ini timbul atasdasar kesadaran orang dewasa bahwa remaja sangat membutuhkan penyesuaian  pribadi dan sosial, penerimaan dan ikut serta dalam suatukelompok-kelompok.

5.      Kelompok “Gangs ”
a.       Gangs merupakan kelompok yang terbentuk dengan sendirinyayang pada umumnya merupakan akibat pelarian dari empat jeniskelompok tersebut diatas. Mereka belajar memahami teman-teman merekadan peraturan yang ada.

B.     Fungsi Kelompok Teman Sebaya (Peer Group)
Sebagaimana kelompok sosial yang lain, maka peer group juga mempunyai  fungsi. Menurut Santoso (1999: 85-87) Fungsi fungsi peer group tersebut adalah sebagai berikut :

·         Mengajarkan kebudayaan. Dalam peer group ini diajarkan kebudayaanyang berada di tempat itu.
·         Mengajarkan mobilitas sosial. Mobilitas sosial adalah perubahan statusyang lain. Misalnya ada kelas menengah dan kelas rendah (tingkatsosial). Dengan adanya kelas rendah pindah ke kelas menengah inidinamakan mobilitas sosial.
·         Membantu peranan sosial yang baru. Peer group memberikankesempatan bagi anggotanya untuk mengisi peranan sosial yang baru.
·         Peer group sebagai sumber informasi bagi orangtua dan guru bahkanuntuk masyarakat. Kelompok teman sebaya di sekolah bisa sebagaisumber informasi bagi guru dan orang tua tentang hubungan sosialindividu dan seorang yang berprestasi baik dapat dibandingkan dalamkelompoknya.
·         Dalam peer group, individu dapat mencapai ketergantungan satu samalain. Karena dalam peer group ini mereka dapat merasakan kebersamaandalam kelompok, mereka saling tergantungan satu sama lainnya.
·         Peer group mengajarkan moral orang dewasa. Anggota peer group bersikap dan bertingkah laku seperti orang dewasa, untukmempersiapkan diri menjadi orang dewasa mereka belajar memperolehkemantapan sosial.
·         Di dalam peer group, individu dapat mencapai kebebasan sendiri.Kebebasan di sini diartikan sebagi kebebasan untuk berpendapat,bertindak atau menemukan identitas diri. Karena dalam kelompok itu,anggota-anggota yang lainnya juga mempunyai tujuan dan keinginanyang sama.
·         Di dalam peer group, anak-anak mempunyai organisasi sosial yang baru.Dengan adanya kelompok sosial seperti peer group tersebut akanmemberikan ruang dan waktu kepada individu untuk berubah danberkembang sesuai dengan tingkat usia dan perkembangan pribadinyadalam aspek kehidupan sosialnya. Mereka akan mengalami perubahandalam berbagai hal yang memungkinkan untuk berperan menjadi lebihluas dalam kehidupan kelompok sosialnya yang ditandai denganperubahan sikap dan perilakunya
Menurut E Mavis Hetherington and Ross D Parke (1979:486)sebagaimana kelompok sosial yang lain, maka kelompok teman sebaya (peergroup) juga mempunyai fungsi yaitu:
·         Memberi perhatian yang positif dan saran: mengunjungi, memberikankejutan/hadiah, saran, menawarkan bantuan, tersenyum, membentukseseorang dari anak lain yang membutuhkan, percakapan umum.
·         Memberikan sikap dan penerimaan pribadi: secara fisik dan lisan.
·         Sikap tunduk: penerimaan pasif, meniru, sharing, menerima ide oranglain, mengikuti anak lain yang bermain, berkompromi, mengikuti temanyang lain meminta dengan keenagan dan kerjasama (kooperatif). Dalam peer group mereka akan bersikap lebih dewasa dan berusahauntuk dapat setara dan memberikan sesuatu yang bermanfaat dalamkelompok, seperti belajar untuk menjadi pemimpin kelompok yang baik,memberikan konstribusi dan pengaruh terhadap kelompok dengan suasanayang menyenangkan dan penuh dengan keleluasaan dan kebebasan dalammenemukan identitas diri dan juga konsep dirinya.


C.     Pengaruh Perkembangan  Peer Group
Dalam pertemanan sebuah peer group akan ada dampak atau pengaruhterhadap berkembangan remaja anggotanya baik pengaruh positif maupunnegative. Menurut Santoso (1999: 88) dampak-dampak tersebut antara lain:
1.      Pengaruh positif dari peer group adalah:
a)      Apabila individu di dalam kehidupannya memiliki peer group maka mereka akan lebih siap menghadapi kehidupan yang akan datang.
b)      Individu dapat mengembangkan rasa solidaritas antar kawan.
c)      Bila individu masuk dalam peer group, maka setiap anggota akandapat membentuk masyarakat yang akan direncanakan sesuai dengankebudayanan yang mereka anggap baik.
d)     Setiap anggota dapat berlatih memperoleh pengetahuan, kecakapandan melatih bakatnya.
e)      Mendorong individu untuk bersifat mandiri.
f)       Menyalurkan perasaan dan pendapat demi kemajuan kelompok.
Dalam pergaulan baik individu maupun kelompok harus dapat belajarberperilaku agar menuju kehidupan yang lebih baik. Kelompok teman sebaya (peer group) membutuhkan kedisiplinan agar dalam menjalankan aktivitas kelompoknya memperoleh suatu pengakuan dari masyarakat, karena telah berbuat sesuai dengan aturan dalam kehidupan bermasyarakat. Kedisiplinanharus ditanamkan dan dikembangkan dengan kebiasaan yang baik, agar seseorang dapat mencapai kehidupan yang baik, karena kedisiplinanmerupakan kunci untuk meraih kesuksesan

BAB III

KESIMPULAN
Peer group merupakan kelompok teman anak sebaya yang sukses dimana ia dapat berinteraksi. Dalam kelompok teman sebaya (peer group), individu merasakan adanya kesamaan satu dengan yang lainya seperti dibidang usia, kebutuhan dan tujuan yang dapat memperkuat kelompok itu.Kelompok teman sebaya sangat berpengaruh terhadap citra diri remaja. Remajamenjadi lebih dekat dengan teman sebayanya, karena mereka menganggapbahwa teman sebaya dapat memahami keinginannya sehingga mereka inginmenghabiskan waktunya dengan teman-temannya. Remaja dalam bergauldengan teman sebaya merasa diberi status dan memperoleh simpati. Kualitas peer group terdiri dari kualitas persahabatan yang positif (seperti perasaanaman, pertemanan, dukungan) dan kualitas persahabatan yang negatif (sepertikonflik, dominansi, permusuhan). Karena itu dalam pergaulan baik individumaupun kelompok harus dapat belajar berperilaku agar menuju kehidupanyang lebih baik. Kelompok teman sebaya (peer group) membutuhkankedisiplinan agar dalam menjalankan aktivitas kelompoknya memperoleh suatupengakuan dari masyarakat. Oleh sebab itu, peer group sangat penting untukdiperhatikan karena memiliki peranan yang cukup penting bagi perkembanganremaja.

SARAN
Dalam adanya kelompok teman sebaya (Peer group) dari individu satu dengan individu lain akan untuk berinteraksi, bergaul dan memberikan semangat dan motivasi terhadap teman sebaya yang lain secara emosional. Adanya ikatan secara emosional dalam kehidupan  peer group akan mendatangkan berbagai manfaat dan pengaruh yang besar bagi individu yang berada dalam kelompok tersebut. Sehingga dengan demikian dapat disimpulkan bahwa  pengertian dari peer group adalah sekelompok teman sebaya yang mempunyai ikatan emosional yang kuat dan mereka dapat berinteraksi, bergaul, bertukar pikiran dan pengalaman dalam memberikan perubahan dan pengembangan dalam kehidupan sosialdan pribadinya.









DAFTAR PUSTAKA

Ali, Mohammad, Mohammad Asrori. 2009.Psikologi Remaja. Jakarta: PT BumiAksara.
Asmara, Tejo. 2007. Efektivitas Bimbingan Kelompok dengan Teknik Peer Groupdalam Meningkatkan Konsep Diri Siswa Kelas III A di SMP Mardisiswa 1Semarang Tahun Pelajaran 2006/2007. Skripsi.Semarang: Fakultas IlmuPendidikan Universitas Negeri Semarang.
Bayani, Irma, Sumastri Sarwasih. 2013.Attachment dan Peer Group denganKemampuan Coping Stress Pada Siswa Kelas VII di SMP RSBI Al Azhar 8Kemang Pratama
Penerapan Bimbingan Kelompok dengan Teknik PeerGroup untuk Meningkatkan Kemampuan Remaja dalam MenjalinPersahabatan. Jurnal Psikologi. Vol. 2, No. 2. 135-140.Indrayana, Praditya, Fabiola Hendrati. 2013.
 Hubungan antara Kecerdasan Emosional dan Konformitas Kelompok Teman Sebaya dengan Konsep Diri Remaja. Jurnal Psikologi Indonesia Vol. 2, No. 3, 199 –207.
Nisfiannoor, M., Yuni Kartika. 2004. Hubungan antara Regulasi Emosi danPenerimaan Kelompok Teman Sebaya pada Remaja Jurnal Psikologi.Vol. 2No. 2, 160-178.Wulan, Dewi Sri Nawang. 2007.

9