Wikipedia

Search results

Pengertian Evaluasi Kurikulum


Pengertian Evaluasi Kurikulum
Evaluasi
Evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu. Evaluasi dalam pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses dalam usaha untuk mengumpulkan informasi yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk membuat keputusan akan perlu tidaknya memperbaiki sistem pembelajaransesuai dengan tujuan yang akan ditetapkan.
Pemahaman mengenai pengertian evaluasi kurikulum dapat berbeda-beda sesuai dengan pengertian kurikulum yang bervareasi menurut para pakar kurikulum. Oleh karena itu dapat kita jabarkan dari evaluasi dan defenisi dari kurikulum secara per kata sehingga lebih mudah memahami evaluasi kurikulum. Menurut joint committee, 1981 ialah penelitian yang sistematik atau yang teratue tentang manfaat atau guna beberapa obyek. Purwanto dan Atwi suparman, 1999 mendefinisikan evaluasi adalah proses penerapan prosedur ilmiah untuk mengumpulkan data yang valid dan raliabel untuk membuat keputusan tentang suatu program.  Rutman and Mowbar Mendefinisikan Evaluasi adalah pengunaan Metode ilmiah untuk menilai implementasi dan outcomes suatu program yang berguna untuk proses membuat keputusan. Chelmsky 1989 mendefinisikan evaluasi adalah suatu metode penelitian yang sistematis untuk menilai rancangan, implementasi dan efektifitas suatu program. Dri definisi evaluasi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa evaluasi adalah penerapan prosedur ilmiah yang sistematis untuk menilai rancangan.
 Sedangkan pengertian kurikulum adalah:
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedomanpenyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (Pasal 1 Butir 19 UU No. 20 Tahun 2003 tentang sistam pendidikan Nasional).
Seperangkat Rencana dan pengaruran mengenai isi dan bahan pembelajaran serta metode yang digunakan sebagai pedoman menyelenggarakan kegiatan pembelajaran (Keputusan Materi Kesehatan Nomor: 725/Menkes/SK/V/2003 tentang pedoman penyelenggaraan  pelatihan di bidang kesehatan)
Kurikulum Pendidikan tinggi adalah seperangkat rencana dan peraturan mengenai isi maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara penyampaian dan penilaiianya yang digunakan sebagai pedoman penyelengaraan kegiatan belajar-mengajar di perguruan tinggi (pasal 1 butir 6 Kepmendiknas No. 232/U/2000 tentang pedoman penyusunan kurikulum pendidikan tinggi dan penilaian hasil belajar siswa)
Menurut Grayson (1987), Kurikulum adalah suatu perencanaan untuk mendapatkan keluarga (out-comes) yang diharapkan dari suatu pembelajaran. Perencanaan tersebut disusun secara terstruktur umtuk suatu bidang studi, sehingga memberikan pedoman dan instruksi untuk mengembangkan strategi pembelajaran (Materi di dalam kurikulum harus diorganisasikan dengan baik agar sasaran (goals) dan tujuan (objectives) pendidikan yang telah di tetapkan dapat tercapai.
Sedangkan Menurut Harsono (2005), kurikulum merupakan gagasan pendidikan yang diekpresikan dalam praktik. Dalam bahasa lain, kurikulumberarti track atau jalur pacu. Saat ini definisi kurikulum semakin berkembang, sehingga yang dimaksud kurikulum tidak hanya gagasan pendidikan tetapi juga termaksud seluruh program pembelajaran yang terencana dari suatu institusi pendidikan.

Peran Evaluasi Kurikulum
Evaluasi kurikulum Dapat dilihat sebagai proses sosial dan sebagai institusi sosial. Proyek-proyek evaluasi yang di kembangkan di inggris umpamanya, juga di negara-negara lain. Merupakan institusi sosial dari gerakan penyempurnaan kurikulum. Evaluasi kurikulum sebagai institusi kurikulum mempunyai asal-usul, sejarah, struktur serta interst sediri. Beberapa krakteristik dari proyek-proyek kurikulum yang telah di kembangkan di inggris yaitu
Lebih berkenaan dengan inovasi  dari pada dengan kurikulum yang ada
Lebih berskala nasional dengan inovasi dari pada dengan kurikulum yang ada
Dibiayai oleh grant dari luar yang berjangka pendek dari pada oleh anggapan tetap.
Lebih banyak di pengaruhi oleh kibiasaan penelitian yang bersifat psikometris dari pada oleh kebiasaan lama yang berupa penelitian social.
Peranan evaluasi  kebijakan dalam kurikulum khususnya pendidikan berkenaan dengan evaluasi sebagai moral judgement, evaluasi penentuan keputusan,evaluasi, dan konsensus nilai.
Evaluasi sebagai moral judgment. Konsep utama dalam evaluasi adalah masalah hasil dari suatu evaluasi berisi suatu nilai yang akan digunakan untuk tindakan selanjutnya, Hal ini mendukung dua pengertian, pertama. evaluasi berisi suatu skala nilai normal, berdasarkan skala tersebut suatu objek evaluasi dapat dinilai. Kedua, Evaluasi berisi suatu perangkat kriteria praktis berdasarkan kriteria-kriteria tersebut suatu hasil dapat dinilai.
            Evaluasi dan penentuan keputusan. Siapa pengambil keputusan dalam pendidikan atau khususnya dalam pelaksanaan kurikulum. Pengambil keputusan dalam pelaksanaan pendidikan atau kurikulum banyak yaitu: Guru, Murid, kepala sekolah, orang tua, Para inspektur, pengembangan kurikulum dan sebagainya. Besar atau kecilnya peranan keputusan yang di ambil oleh seseorang sesuai lingkup tanggung jawabnya, serta lingkup masalah yang dihadapinya suatu saat, beberapa hasil evaluasi menjadi bahan pertimbangan bagi pengambil keputusan.
            Evaluasi dan consensus nilai. Dalam berbagai situasi pendidikan serta kegiatan pelaksanaan evaluasi kurikulum sejumlah nilai-nilai dibawakan oleh orang-orang yang terlibat dalam kegiatan penilaian dan evaluasi. Para partisipan dalam evaluasi pendidikan dapat terdiri atas orang tua, Murid, Guru pengembanga kurikulum, Administtator, Ahli politik,ahli ekonomi,, penerbit dan sebagainya