Wikipedia

Search results

Pengertian Morfologi Bahasa Indonesia



A.    Pengertian Morfologi
Secara etimologi kata morf yang berarti bentuk dan kata berarti logi  yang berarti ilmu mengenai bentuk. Di dalam kajian lenguistik, morfologi berarti cabang ilmu bahasa yang bentuk katadan perubahannya serta dampak dari perubahan itu terhadap arti (makna) dan kelas kata.
Pengertian morfologi adalah bagian dari ilmu bahasa yang mempelajari  seluk beluk bentuk kata serta perubahan bentuk kata serta perubahan bentuk kata terhadap arti dan golongan kata .
            Bentuk kata yaitu:
1.      Kata dasar contohnya : sepatu
2.      Kata berimbuhan contohnya : bersepatu
3.      Kata majemuk contohnya : sapu tangan
4.      Kata ulang tolong menolong
Pembagian bentuk katanya :
a)      Kata benda
b)      Kata kerja
c)      Kata sifat
d)     Kata ganti
e)      Kata bilangan
f)       Kata depan
g)      Kata sandang
h)      Kata sambung
i)        Kata seru
j)        Kata keterangan
Perbedaan golongan arti kata-kata tidak lain di sebabkan oleh perubahan bentuk kata. Perubahan golongan arti kata yang timbul sebagai akibat perubahan bentuk kata. Misalnya bersepatu sepatu, sepatu yang berarti bisa dipakai untuk sekolah saat menggunakan ke sekolah .
Jadi arti kata hanya mengartikan kata tersebut, juga bisa dilihat dari sepatu dan bersepatu dengan diberi imbuhan maka kata sepatu dan bersepatu menjadi beda. Batasan morfologis (proses) yaitu morfemis adalah proses perubahan dari golongan kata yangsatu lalu berubah menjadi golongan kata yang lain akan tetapi dengan kata dasar yang sama.




B.     Macam – macam proses morfologi
1.      Proses Pembubuhan Afiks (afiksasi)
Afiksasi merupakan nama lain dari morfem terikat. Morfem terikat merupakan kata yang tidak dapat berdiri sendiri. Sedangkan kata yang dapat berdiri sendiri adalah morfem bebas. Morfem bebas merupakan kata bdasar yang dapat berdiri sendiri. Kata dasar dapat berupa kata benda, kata sifat, kata kerja. Penggabungan morfem bebas dan terikat akan membentuk kata jadian.
Afiksasi terdiri dari :
a)      Prefiks (ber-, me-, per-, di-, ter-, ke-, se-,)
b)      Sufiks (-kan, -an, -i)
c)      Infiks (-el, -em, er)
d)     Konfiks (ber-kan, ber-an dll)
e)      Simulfiks (memper-kan, memper-i, dll)
2.      Komposisi atau pemajemukan dalam bahasa indonesia.
Komposisi adalah proses kata pemajemukan. Kata majemuk adalah gabungan kata dasar yang telah. Bersenyawa atau yang sudah membentuk satu kesatuan dan menimbulkan arti baru
Contoh :
·         kumis + kucing= kumis kucing
·         kamar + mandi = kamar mandi
kumis kucing dalam arti “sejenis tanaman” adalah kata majemuk akan tetapi kumis kus seekor kucing bukan merupakan kata majemuk.
Ciri-ciri majemuk
·         Terdiri dari dua klausa yang saling berhubungan menggunakan konjungsi.
·         Dari penggabungan antar kalimat tersebut menghasilkan kalimat dan makna baru.
·         Isi kalimat yang terdiri dari subjek, predikat serta kalimat penjelas lebih dari satu.

3.      Pengulangan (reduplikasi)
Pengulangan atau reduplikasi adalah pengulangan satuan gramatik baik seluruh, maupun sebagian, baik variasi fonem maupun tidak, hasil pengulangan itu merupakan kata ulang , sedangkan satuan yang diulang merupakan bentuk dasar. Misalnya : rumah - rumah dari bentuk dasar rumah.
Setiap kata ulang pasti memiliki bentuk dasar. Kata kata seperti mondar – mandir, sia – sia dsb, dalam tinjauan deskriptif tidak termasuk kata ulang karena sebenarnya tidak ada satuan yang diulang. Dari deretan morfologik dapat ditentukan bahwa sesungguhnya tidak ada satuan lebih kecil dari kata – kata tersebut. Secara historic atau komparatif, mungkin kata - kata itu dapat dimasukan dalam golongan kata ulang.
Cara Menentukan Bentuk Dasar Kata Ulang
a)      Sebagian, kata ulang dengan mudah dapat ditentukan bentuk dasarnya, misalnya: rumah-rumah bentuk dasarnya rumah
b)      Pengulangan pada umumnya tidak mengubah golongan kata, misalnya bentuk dasar kata ulang benda menjadi kata benda.
c)      Contoh : sekolah-sekolah
d)     Bentuk dasar selalu berupa satuan yang terdapat dalam penggunaan bahasa. Misalnya bentuk ulang memperkata-katakan bentuk dasarnya memperkatakan bukan memperkata
Macam macam bentuk pengulangan
1.      Dwipurwa (Sebagian)
Dwipurwa ialah kata ulang sebagian. Kata – kata jenis ini mengalami suatu perulangan pada sebagian katanya saja, misalnya yaitu leluasa, sesaji, dedaunan, leluhur, pepohonan dan lain sebagainya.
Contoh:
  • Dedaunan itu gugur setiap musim semi.
  • Mereka menaruh sesaji di depan patung untuk acara adat
  • Pepohonan diskitar bandar lampung tumbang akibat angin topan.
2.      Dwilingga
Dwilingga ialah kata ulang menyeluruh. Kata ulang jenis yang satu ini ialah kata yang mengalami suatu pengulangan secara keseluruhan. misalnya yaitu bapak – bapak, anak – anak, laki-laki, buku – buku, dan lain sebagainya
Contoh Kalimat:
  • Semua anak-anak kelas 1 SD senang ketika berenang
  • Pasangan suami istri itu mempunyai anak laki-laki
3.      Kata ulang berubah bunyi
Jenis kata ulang yang satu ini mengalami suatu perulangan disertai dengan suatu perubahan bunyi pada sebagian kata. Misalnya yaitu teka – teki, mondar – mandir, gotong – royong, sayur – mayur, dan lain sebagainya.
Contoh Kalimat:
  • Desa bangun rejo melakukan gotong royong untuk membersihkan desanya.
  • Ibu ke pasar membeli sayur mayur dan lauk pauk.
4.      Kata ulang berimbuhan
Jenis kata ulang yang satu ini terjadi akibat suatu penambahan imbuhan pada sebagian kata. Misalnya pada Tarik – menarik, maaf – memaafkan, pukul – memukul,  putar – memutar, dan lain sebagainya.
Contoh Kalimat :
  • Antar sesama manusia wajib untuk saling tolong menolong.
  • Dihari yang suci ini kita wajib saling maaf-memaafkan.
5.      Kata ulang semu
Jenis kata ulang yang satu ini ialah kata yang mengalami suatu proses pengulangan seluruhnya tetapi tidak bisa dipisahkan, misalnya pada kupu – kupu, laba – laba, umang – umang, pura – pura, lain sebagainya.
Contoh Kalimat :
  • Andi pura-pura pingsan ketika upacara bendera
  • Pada hari libur Ani berlibur ke taman kupu-kupu
Kata Ulang Merubah Makna Kata
1.       Menyatakan kesamaan
Jenis kata ulang yang satu ini ialah Kata ulang yang mengalami suatu pembentukan makna . misalnya : keibu – ibuan, kemuda – mudaan, kebiru – biruan, kemerah – merahan, dan lain sebagainya.
Contoh :
  • Ani mempunyai sifat yang ke ibu-ibuan
  • wajah Andi kebiru-biruan akibat terkena bola
2.      Menyatakan saling
Jenis Kata ulang yang satu ini mengalami suatu pembentukan makna. Misalnya pukul – memukul, salam – salaman, rangkul – merangkul, maaf – memaafkan, tolong – menolong, tukar – menukar dan lain sebagainya.
Contoh Kalimat :
Saling maaf-memaafkan adalah perbuatan terpuji
Antar sesama manusia wajib saling tolong-menolong
3.      Menyatakan jamak dan beragam
Jenis Kata ulang yang satu ini mengalami suatu pembentukan makna. Misalnya  sayur – mayur, buah – buahan, – tumbuh – tumbuhan, mobil – mobil, bapak – bapak, dan lain sebagainya.
Contoh Kalimat:
  • Ibu membeli buah-buahan di supermarket.
  • Ibu membeli sayur mayur dipasar tradisional
4.      Menyatakan intensitas
Jenis Kata ulang yang satu ini mengalami suatu pembentukan makna misalnya : bolak – balik, mondar-mandir, jalan-jalan, makan-makan, berjam-jam, bertahun – tahun dan lainsebagainya.
Contoh Kalimat:
  • Andi berulang tahun pada hari ini dan membuat acara makan-makan dirumahnya.
  • Saya dan keluarga jalan-jalan ke pantai kute
5.      Menyatakan bilangan
Kata ulang jenis yang satu ini mengalami suatu pembentukan makna. Misalnya satu-satu, dua-dua, tiga-tiga, empat-empat, dan lain sebagainya.
Contoh Kalimat:
Dika membagikan sembako satu persatu kepada orang yang membutuhkannya.
6.      Menyatakan keadaan atau situasi
Jenis akata ulang yang satu ini mengalami suatu pembentukan makna. misalnya:  mentah – mentah, hidup-hidup, merah-merah, dan lain sebagainya.
Contoh Kalimat :
  • Singa itu memakan mangsa nya hidup-hidup
  • Buah mangga itu dipanen masih pada mentah-mentah.
7.      Menyatakan suatu bentuk kegiatan
Jenis Kata ulang yang satu ini mengalami suatu pembentukan makna. Misalnya : masak – memasak, jahit – menjahit, dan lain sebagainya.
Contoh Kalimat:
  • Ibu diundang untuk masak memasak di acara pernikahan tetangga.
  • Warga disekitar rumah saya ahli dalam jahit menjahit pakaian