A.
Pengertian
Morfologi
Secara etimologi kata morf yang berarti bentuk dan kata berarti logi yang berarti ilmu
mengenai bentuk. Di dalam kajian lenguistik, morfologi berarti cabang ilmu
bahasa yang bentuk katadan perubahannya serta dampak dari perubahan itu
terhadap arti (makna) dan kelas kata.
Pengertian morfologi adalah bagian dari ilmu bahasa
yang mempelajari seluk beluk bentuk kata
serta perubahan bentuk kata serta perubahan bentuk kata terhadap arti dan
golongan kata .
Bentuk kata yaitu:
1.
Kata
dasar contohnya : sepatu
2.
Kata
berimbuhan contohnya : bersepatu
3.
Kata
majemuk contohnya : sapu tangan
4.
Kata
ulang tolong menolong
Pembagian bentuk katanya :
a)
Kata
benda
b)
Kata
kerja
c)
Kata
sifat
d)
Kata
ganti
e)
Kata
bilangan
f)
Kata
depan
g)
Kata
sandang
h)
Kata
sambung
i)
Kata
seru
j)
Kata
keterangan
Perbedaan golongan arti kata-kata tidak lain di
sebabkan oleh perubahan bentuk kata. Perubahan golongan arti kata yang timbul
sebagai akibat perubahan bentuk kata. Misalnya bersepatu sepatu, sepatu yang
berarti bisa dipakai untuk sekolah saat menggunakan ke sekolah .
Jadi arti
kata hanya mengartikan kata tersebut, juga bisa dilihat dari sepatu dan
bersepatu dengan diberi imbuhan maka kata sepatu dan bersepatu menjadi beda.
Batasan morfologis (proses) yaitu morfemis adalah proses perubahan dari
golongan kata yangsatu lalu berubah menjadi golongan kata yang lain akan tetapi
dengan kata dasar yang sama.
B.
Macam
– macam proses morfologi
1.
Proses
Pembubuhan Afiks (afiksasi)
Afiksasi
merupakan nama lain dari morfem terikat. Morfem terikat merupakan kata yang
tidak dapat berdiri sendiri. Sedangkan kata yang dapat berdiri sendiri adalah
morfem bebas. Morfem bebas merupakan kata bdasar yang dapat berdiri sendiri.
Kata dasar dapat berupa kata benda, kata sifat, kata kerja. Penggabungan morfem
bebas dan terikat akan membentuk kata jadian.
Afiksasi
terdiri dari :
a)
Prefiks
(ber-, me-, per-, di-, ter-, ke-, se-,)
b)
Sufiks
(-kan, -an, -i)
c)
Infiks
(-el, -em, er)
d)
Konfiks
(ber-kan, ber-an dll)
e)
Simulfiks
(memper-kan, memper-i, dll)
2. Komposisi atau pemajemukan dalam bahasa indonesia.
Komposisi
adalah proses kata pemajemukan. Kata majemuk adalah gabungan kata dasar yang
telah. Bersenyawa atau yang sudah membentuk satu kesatuan dan menimbulkan arti
baru
Contoh
:
·
kumis + kucing= kumis kucing
·
kamar + mandi = kamar mandi
kumis
kucing dalam arti “sejenis tanaman” adalah kata majemuk akan tetapi kumis kus
seekor kucing bukan merupakan kata majemuk.
Ciri-ciri
majemuk
·
Terdiri dari dua klausa yang saling berhubungan
menggunakan konjungsi.
·
Dari penggabungan antar kalimat tersebut menghasilkan
kalimat dan makna baru.
·
Isi kalimat yang terdiri dari subjek, predikat serta
kalimat penjelas lebih dari satu.
3. Pengulangan (reduplikasi)
Pengulangan
atau reduplikasi adalah pengulangan satuan gramatik baik seluruh, maupun
sebagian, baik variasi fonem maupun tidak, hasil pengulangan itu merupakan kata
ulang , sedangkan satuan yang diulang merupakan bentuk dasar. Misalnya : rumah
- rumah dari bentuk dasar rumah.
Setiap
kata ulang pasti memiliki bentuk dasar. Kata kata seperti mondar – mandir, sia
– sia dsb, dalam tinjauan deskriptif tidak termasuk kata ulang karena
sebenarnya tidak ada satuan yang diulang. Dari deretan morfologik dapat
ditentukan bahwa sesungguhnya tidak ada satuan lebih kecil dari kata – kata
tersebut. Secara historic atau komparatif, mungkin kata - kata itu dapat
dimasukan dalam golongan kata ulang.
Cara Menentukan Bentuk Dasar Kata Ulang
a)
Sebagian, kata ulang dengan mudah dapat ditentukan
bentuk dasarnya, misalnya: rumah-rumah bentuk dasarnya rumah
b)
Pengulangan pada umumnya tidak mengubah golongan kata,
misalnya bentuk dasar kata ulang benda menjadi kata benda.
c)
Contoh : sekolah-sekolah
d)
Bentuk dasar selalu berupa satuan yang terdapat dalam
penggunaan bahasa. Misalnya bentuk ulang memperkata-katakan bentuk
dasarnya memperkatakan bukan memperkata
Macam macam bentuk
pengulangan
1.
Dwipurwa (Sebagian)
Dwipurwa
ialah kata ulang sebagian. Kata – kata jenis ini mengalami suatu
perulangan pada sebagian katanya saja, misalnya yaitu leluasa, sesaji,
dedaunan, leluhur, pepohonan dan lain sebagainya.
Contoh:
- Dedaunan
itu gugur setiap musim semi.
- Mereka
menaruh sesaji di depan patung untuk acara adat
- Pepohonan diskitar
bandar lampung tumbang akibat angin topan.
2.
Dwilingga
Dwilingga
ialah kata ulang menyeluruh. Kata ulang jenis yang satu ini
ialah kata yang mengalami suatu pengulangan secara keseluruhan. misalnya
yaitu bapak – bapak, anak – anak, laki-laki, buku – buku, dan lain
sebagainya
Contoh Kalimat:
- Semua
anak-anak kelas 1 SD senang ketika berenang
- Pasangan
suami istri itu mempunyai anak laki-laki
3.
Kata ulang berubah bunyi
Jenis kata
ulang yang satu ini mengalami suatu perulangan disertai dengan suatu perubahan
bunyi pada sebagian kata. Misalnya yaitu teka – teki, mondar – mandir, gotong –
royong, sayur – mayur, dan lain sebagainya.
Contoh Kalimat:
- Desa
bangun rejo melakukan gotong royong untuk membersihkan desanya.
- Ibu ke
pasar membeli sayur mayur dan lauk pauk.
4.
Kata ulang berimbuhan
Jenis kata
ulang yang satu ini terjadi akibat suatu penambahan imbuhan pada sebagian kata.
Misalnya pada Tarik – menarik, maaf – memaafkan, pukul – memukul, putar –
memutar, dan lain sebagainya.
Contoh Kalimat :
- Antar
sesama manusia wajib untuk saling tolong menolong.
- Dihari
yang suci ini kita wajib saling maaf-memaafkan.
5.
Kata ulang semu
Jenis kata
ulang yang satu ini ialah kata yang mengalami suatu proses pengulangan
seluruhnya tetapi tidak bisa dipisahkan, misalnya pada kupu – kupu, laba –
laba, umang – umang, pura – pura, lain sebagainya.
Contoh Kalimat :
- Andi
pura-pura pingsan ketika upacara bendera
- Pada
hari libur Ani berlibur ke taman kupu-kupu
Kata Ulang Merubah Makna Kata
1.
Menyatakan kesamaan
Jenis kata ulang yang satu ini ialah Kata ulang yang
mengalami suatu pembentukan makna . misalnya : keibu – ibuan, kemuda – mudaan,
kebiru – biruan, kemerah – merahan, dan lain sebagainya.
Contoh :
- Ani
mempunyai sifat yang ke ibu-ibuan
- wajah
Andi kebiru-biruan akibat terkena bola
2.
Menyatakan saling
Jenis Kata ulang yang satu ini mengalami suatu
pembentukan makna. Misalnya pukul – memukul, salam – salaman, rangkul –
merangkul, maaf – memaafkan, tolong – menolong, tukar – menukar dan lain
sebagainya.
Contoh Kalimat :
Saling maaf-memaafkan adalah perbuatan terpuji
Saling maaf-memaafkan adalah perbuatan terpuji
Antar sesama manusia wajib saling tolong-menolong
3.
Menyatakan jamak dan beragam
Jenis Kata ulang yang satu ini mengalami suatu
pembentukan makna. Misalnya sayur – mayur, buah – buahan, – tumbuh –
tumbuhan, mobil – mobil, bapak – bapak, dan lain sebagainya.
Contoh Kalimat:
- Ibu
membeli buah-buahan di supermarket.
- Ibu
membeli sayur mayur dipasar tradisional
4.
Menyatakan intensitas
Jenis Kata ulang yang satu ini mengalami suatu
pembentukan makna misalnya : bolak – balik, mondar-mandir, jalan-jalan,
makan-makan, berjam-jam, bertahun – tahun dan lainsebagainya.
Contoh Kalimat:
- Andi
berulang tahun pada hari ini dan membuat acara makan-makan dirumahnya.
- Saya
dan keluarga jalan-jalan ke pantai kute
5.
Menyatakan bilangan
Kata ulang jenis yang satu ini mengalami suatu
pembentukan makna. Misalnya satu-satu, dua-dua, tiga-tiga, empat-empat, dan
lain sebagainya.
Contoh Kalimat:
Dika membagikan sembako satu persatu kepada orang yang membutuhkannya.
Dika membagikan sembako satu persatu kepada orang yang membutuhkannya.
6.
Menyatakan keadaan atau
situasi
Jenis akata ulang yang satu ini mengalami suatu
pembentukan makna. misalnya: mentah – mentah, hidup-hidup, merah-merah,
dan lain sebagainya.
Contoh Kalimat :
- Singa
itu memakan mangsa nya hidup-hidup
- Buah
mangga itu dipanen masih pada mentah-mentah.
7.
Menyatakan suatu bentuk
kegiatan
Jenis Kata ulang yang satu ini mengalami suatu
pembentukan makna. Misalnya : masak – memasak, jahit – menjahit, dan lain
sebagainya.
Contoh Kalimat:
- Ibu
diundang untuk masak memasak di acara pernikahan tetangga.
- Warga
disekitar rumah saya ahli dalam jahit menjahit pakaian