KATA PENGANTAR
Syukur
Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
guna memenuhi tugas individu untuk mata kuliah Bahasa Indonesia, dengan judul:
“ PROSA”.
Kami
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.
Kami
menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun
dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.
` Malang,
Desember 2018
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR
ISI........................................................................................................................ii
BAB 1
PENDAHULUAN....................................................................................................1
1.1 Latar
Belakang..........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................1
1.3 Tujuan
Makalah.........................................................................................................1
BAB II
PEMBAHASAN.......................................................................................................2
2.1 Pengertian
Prosa........................................................................................................2
2.2 Jenis-jenis Prosa........................................................................................................2
2.3 Bentuk-Bentuk
Prosa................................................................................................4
2.4 Pengertian Prosa Fiksi..............................................................................................6
2.5 Cara Mengajar Prosa di
SD......................................................................................7
BAB III
PENUTUP.............................................................................................................8
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................8
3.2 Saran........................................................................................................................8
DAFTAR
PUSTAKA..........................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menulis merupakan salah satu aspek
yang dipelajari dalam bahasa Indonesia. Menulis merupakan salah satu kegiatan
yang menyampaikan pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulisan sebagai
alat atau medianya proses berfikir untuk menuangkan ide-ide atau gagasan.
Sebelum mengenal karya sastra alangkah baiknya kita
mengetahui bagaimana definisi karya sastra. Sastra berasal dari bahasa
sansekerta yaitu susastra, su artinya baik atau indah dan sastra artinya
tulisan. Jadi susastra artinya tulisan yang indah, tapi bukan bentuk tulisannya
yang indah seperti kaligrafi. Yang dimaksud disini adalah isi kata-katanya yang
indah dan menggugah hati pembaca sehingga emosi pembaca larut dalam tulisan
yang dibacanya. Karya sastra adalah karya rekaan penulis berdasarkan sudut
pandangnya, pengalamannya, wawasan imu pengetahuannya, apa yang dilihatnya dan suasana hatinya. Jadi
karya sastra adalah karya imajinasi penulis yang dituangkan dalam bentuk
tulisan.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud
Prosa?
2.
Apa saja jenis-jenis
prosa?
3.
Apa bentuk-bentuk
prosa?
4.
Apa pengertian prosa
fiksi?
1.3 Tujuan Penulisan
1.
Untuk mengetahui
pengertian prosa.
2.
Untuk mengetahui
bagaimana jenis-jenis prosa.
3.
Untuk mengetahui
bagaimana bentuk-bentuki prosa.
4.
Untuk mengetahui apa pengertian
prosa fiksi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Prosa
Prosa menurut Zainuddin
(1991), prosa adalah pengungkapan peristiwa secara jelas dengan penguraikan
seluruh pikiran dan juga seluruh perasaan serta tidak terikat syarat-syarat
tertentu dalam sebuah karya sastra. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) Prosa adalah karangan bebas (tidak terikat oleh kaidah yg
terdapat dalam puisi). Prosa juga dibagi dalam dua bagian,yaitu prosa lama dan
prosa baru, prosa lama adalah prosa bahasa indonesia yang belum terpengaruhi
budaya barat,dan prosa baru ialah prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apa
pun.
2.2 Jenis Prosa
2.2.1 Prosa Lama
Prosa lama merupakan karya sastra yang
belum mendapat pengaruh dari sastra atau kebudayaan barat. Karya sastra prosa
lama yang mula-mula timbul disampaikan secara lisan, disebabkan karena belum
dikenalnya bentuk tulisan. Prosa lama memiliki ciri-ciri diantaranya sebagai
berikut:
1)
Bersifat Statis
Prosa
lama memiliki bentuk sama, pola-pola kalimatnya sama, banyak kalimat dan
ungkapan yang sama, tema ceritanya sama sesuai dengan perkembangan masyarakat
yang lambat.
2)
Diferensiasi sedikit
Cerita
lama pada umumnya merupakan ikatan unsur-unsur yang sama karena perhubungan
beberapa unsur kuat sekali.
3)
Bersifat tradisional
Prosa
lama bersifat tradisional, kalimat-kalimat dan ungkapan-ungkapan yang sama
terdapat dalam cerita-cerita yang berlainan, bahkan di dalam satu cerita juga
sering diulang.
4)
Terbentuk oleh masyarakat dan hidup di tengah-tengah masyarakat (anonim)
Prosa
lama merupakan milik bersama yaitu menggambarkan tradisi masyarakat yang lebih
menonjolkan kekolektifan daripada keindividualan.
5)
Tidak mengindahkan sejarah atau perhitungan tahun
Sejarah
menurut pengertian lama adalah karangan tentang asal usul raja dan kaum
bangsawan dan kejadian-kejadian yang penting, tanpa memperhatikan perurutan
waktu dan kejadian-kejadiannya (tidak kronologis) sehingga alur cerita sulit
dipahami
6)
Bahasanya menunjukkan bentuk-bentuk yang tradisional
Bahasanya
bersifat klise, bahasanya dipengaruhi oleh kesustraan Budha dan Hindu yang
sulit untuk dipahami dan dipengaruhi bahasa melayu.
7)
Sifatnya fantasis tau khayal
Hampir
seluruhnya berbentuk hikayat, tambo atau dongeng. Pembaca dibawa ke dalam
khayal dan fantasi.
2.2.2
Prosa Baru
Prosa baru adalah karangan prosa
yang timbul setelah mendapat pengaruh sastra atau budaya Barat. Prosa lama
sebagian dari strukturalnya sudah terpengaruhi oleh budaya-budaya asing.
1) Roman
Roman adalah bentuk
prosa baru yang menceritakan kehidupan suatu tokoh tertentu dengan segala suka
dukanya. Dalam roman, pelaku utamanya sering diceritakan mulai dari masa kanak-kanak
sampai dewasa atau bahkan sampai meninggal dunia. Roman mengungkap adat atau
aspek kehidupan suatu masyarakat secaraspesifik dan menyeluruh, alur
bercabang-cabang, banyak digresi (pelanturan).
2) Novel
Menurut Burhan
Nurgiyantoro (1995) Istilah novel berasal dari bahasa Itali novella yang
mengandung makna harfiah sebuah barang baru yang kecil, yang kemudian diartikan
sebagai cerita pendek dalam bentuk prosa.
3) Cerpen
Cerpen adalah bentuk
prosa baru yang menceritakan sebagian kecil dari kehidupan pelakunya yang
terpenting dan paling menarik. Di dalam cerpen boleh ada konflik atau
pertikaian, akan tetapi hal itu tidak menyebabkan perubahan nasib pelakunya.
Cerpen memiliki bebertapa daya tarik yang sangat memukau para penggemarnya.
4) Riwayat
Riwayat (biografi),
adalah suatu karangan prosa yang berisi pengalaman-pengalaman hidup pengarang
sendiri (otobiografi) atau bisa juga pengalaman hidup orang lain sejak kecil
hingga dewasa atau bahkan sampai meninggal dunia. Contoh: Soeharto Anak Desa,
Prof. Dr. B.J Habibie, Ki Hajar Dewantara, Soekarno Sang penyambung Lidah
Rakyat.
5) Kritik
Kritik adalah karya
yang menguraikan pertimbangan baik-buruk suatu hasil karya dengan memberi
alasan-alasan tentang isi dan bentuk dengan kriteria tertentu yang sifatnya
objektif dan menghakimi. Kritik yang di berikan kepada penulis hendaknya
bersifat membangun dan tidak bersifat provokatif dan meremehkan.
6) Resensi
Resensi adalah
pembicaraan /pertimbangan /ulasan suatu karya (buku, film, drama). Isinya
bersifat memaparkan supaya pembaca mengetahui karya tersebut dari berbagai
aspek seperti tema, alur, perwatakan, dialog.
7) Esai
Esai adalah ulasan /kupasan suatu masalah
secara sepintas lalu berdasarkan pandangan pribadi penulisnya. Isinya bisa
berupa hikmah hidup, tanggapan, renungan, ataupun komentar tentang budaya,
seni, fenomena sosial, politik, pementasan drama, film.
2.3 Bentuk Prosa
1. Hikayat
HIkayat
asalnya adalah dari negara India dan Arab. Yang mempunyai isi kehidupan para
dewi, peri, pangeran, putri kerajaan, dan raja-raja yang mempunyai kekuatan
gaib. Yang diceritakan didalam hikayat kadang tidak masuk akal, seperti
seseorang yang memiliki kesaktian dan kekuatan luar biasa. Dalam cerita hikayat
kebanyakan tokoh yang diambil adalah dalam sejarah. Contoh hikayat adalah:
Hikayat Hang Tuah, Si Pitung, Hikayat Si Miskin, Hikayat Indra Bangsawan
2. Sejarah
Sejarah
atau yang disebut juga Tambo merupakan suatu bentuk prosa lama yang isi
ceritanya diambil dari suatu peristiwa sejarah. Cerita yang di jelaskan dalah
sejarah dapat dibuktikan dengan fakta. Berisikan tidak hanya peristiwa sejarah
tetapi juga berisikan silsilah raja-raja. Biasanya ditulis oleh para Sastrawan
masyarakat lama. Contoh: Sejarah Melayu karya datuk Bendahara Paduka Raja alias
Tun Sri Lanang yang ditulis pada tahun 1612.
3. Kisah
Kisah
merupakan cerita yang berisikan kisa perjalanan atau pelayaran seseorang dari
suatu tempat ke tempat lain. Contohnya: Kisah Perjalanan Abdullah ke Negeri
Kelantan, Kisah Abdullah ke Jeddah
4. Dongeng
Dongeng
merupakan sebuah cerita yang sifatnya khayal. Dongeng mempunyai banyak ragam,
yaitu sebagai berikut:
a.
Fabel: merupakan cerita
lama yang menokohkan binatang sebagai lambang pengajaran moral (sering disebut
juga sebagai cerita binatang).
b.
Mite (mitos): merupakan
cerita-cerita yang hubungannya dengan kepercayaan terhadap sesuatu benda atau
hal yang dipercaya memiliki kekuatan ghaib.
c.
Legenda: Merupakan
cerita lama yang mengisahkan tentang riwayat terjadinya suatu tempat atau
wilayah.
d.
Sage: merupakan cerita
lama yang hubungannya dengan sejarah, yang menceritakan keberanian,
kepahlawanan, kesaktian dan keajaiban seseorang.
e.
Parabel: Adalah cerita
rekaan yang menggambarkan sikap moral atau keagamaan dengan menggunakan ibarat
atau perbandingan.
f.
Dongeng Jenaka:
merupakan cerita tentang tingkah laku orang bodoh, malas, atau cerdik dan
masing-masing dilukiskan dengan cara humor.
5. Cerita
Berbingkai
Bentuk
prosa lama dimana cerita di dalamnya terdapat cerita lagi yang disampaikan oleh
tokoh di dalamnya. Contoh cerita berbingkai: Seribu satu malam.
Contoh Prosa:
Ikan-Ikan dalam Sendang*
Karya: Kuntowijoyo
Karya: Kuntowijoyo
Pedusunan
sudah terlelap ketika laki-laki tua itu menggeliat dari tidurnya, masih
berbaring. Sarung yang dipakainya untuk selimut, kini diselempangkan di leher. Dia
merasa hangat sekarang. Sebuah jas lurik dan celana hitam sampai lutut. Masih
lagi selembar sarung ikat kepala dan sandal. Itu cukup untyk melindunginya dari
malam-malam yang beku di dusun. Segera dia menyambar batang kail di pojok
kamar, sebuah bungkus cacing umpan, dan sebuah kepis. Lalu, dibukanya pintu
pelan. Selamat tidur, Istri. Selamat ternyenyak, pedudusunan. Dia meninggalkan
rumahnya.
Dalam
kepekatan malam itu, dia hanyalah sebuah bayang hitam yang bergerak arah
pinggiran dusun. Memang ada lampu-lampu yang digantng di emper-emper rumah,
tapi kelip-kelipnya cuma menerangi pohonan rimbun di sekitar. selain itu,
semuanya adalah kegelapan. Jauh di pojok dusun, entah di mana, terdengar orang
menabuh kentong bambu. Itu menegaskan kesunyian. Siapa orang yang sudi bangun
pada lewat tengah malam itu?.
2.4 Pengertian Prosa
Fiksi
Menurut Hayes (1978) Istilah prosa fiksi
atau cukup disebut karya fiksi, biasa juga disebut diistilahkan dengan prosa cerita,
prosa narasi, atau cerita berplot. Pengertian rosa fiksi tersebut adalah
kisahan atau cerita yang diemban oleh pelaku-pelaku tertentu dengan pemeranan,
latar serta tahapan dan rangkaian cerita tertentu yang bertolak dari hasil
imajinasi pengarangnya sehingga menjalin suatu cerita. Rumusan yang dipaparkan
itu adalah rumusan dalam artian konvensional karena sebuah prosa fiksi sering
kali justru anticeritadan tidak berplot.
Sebagai salah satu genre sastra, karya
fiksi mengandung unsur-unsur meliputi:
1) Pengarang atau narator
2) Isi penciptaan
3) Media penyampaian isi berupa bahasa
4) Elemen-elemen fiksional
2.5 Cara Mengajarkan
Prosa di SD ( Sekolah Dasar)
Pengajaran prosa di SD dengan demikian
berarti mengajarkan bagaimana para siswa melihat permaslahan kehidupan kemudian dengan imajinasi dan kreatifitas mereka bisa
mencarikan pemecahannya. Pengajaran prosa, dalam hal ini cerpen maupun novel
selalu terkait dengan pengajaran unsur-unsur intrinsik karya sastra itu
sendiri. Salah satu unsur intrinsik yang akan di bahas adalah plot atau alur
atau jalan cerita.
Pertama,
anak kita suruh melihat sebuah film atau sinetron, kemudian mereka di minta
untuk mendata peritstiwa yang ada. Misalnya, anak di minta mengamati film yang
berjudul, Ayah Kenapa Aku Berbeda. Anak bisa menangkap atau menemukan peristiwa
dalam sebuah kehidupan. Durasi yang lama bisa kita niatkan bahwa film itu tidak
hanya untuk pengajaran masalah plot saja, bisa yang lainnya. Jadi memang hari
itu anak hanya kita ajak untuk nonton film dengan tugas yang telah kita
siapkan.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
1. Prosa
adalah karangan bebas (tidak terikat oleh kaidah yg terdapat dalam puisi).
2. prosa lama adalah prosa bahasa indonesia yang
belum terpengaruhi budaya barat.
3. prosa
baru ialah prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apa pun.
4. ciri-ciri
prosa lama yaitu : bersifat statistis, diferensiasi, bersifat tradisisonal,
terbentuk oleh masyarakat, tidak mengindahkan sejarah, bahasanya menunjukkan
bentuk-bentuk tradisional, sifatnya fantasis atau khayal.
5. Bentuk
prosa yaitu : hikayat, sejarah, kisah, dongeng.
3.2
Saran
Dengan
adanya pembuatan makalah ini sehingga kita lebih memperhatikan betapa
pentingnya pembelajaran yang membahas tentang prosa. Saran kami sebaiknya pembaca
bisa lebih memperhatikan dan lebih memperluas wawasan mengenai tata cara
membuat karya sastra prosa.
DAFTAR PUSTAKA
Siswanto, Wahyudi.
2008. Pengantar Teori Sastra.
Jakarta: Grasindo.
Nurgiyantoro, Burhan.
1995. Teori Pengkajian Fiksi.
Yogyakarta: Gadjah mada
University Press.
Sayuti, Suminto A.
1998. Pengantar Apresiasi Sastra.
Yogyakarta: LP3S (Diktat).
Hayes, Curtis W., 1978,
“Linguistics and Literature: Prose and Poetry”,
dalam Linguistics today,Archibald A. Hill (Ed),
New York: Basic Books, Inc. Publishers.
Rahmanto. 1992. Metode
Pengajaran Sastra: Pegangan Guru Pengajar Sastra.
Yogyakarta: Kanisius.