KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT.
Yang maha pengasih lagi maha penyayang yang telah memberikan rahmat , hidayah
serta inayahya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
Perkembangan Belajar Peserta Didik mengenai “ Tugas-tugas Perkembangan Anak.
Perkembangan fisik” Dengan baik.
Dalam
makalah ini kami berusaha semaksimal mungkin menyajikan materi mengenai tugas
perkembangan anak dengan sebaik-baiknya dan tentunya dengan bantuan dari
berbagai pihak. Sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
tidak lupa kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
Namun
tidak lepas dari semua itu , kami menyadari sepenuhnya bahwa ada banyak
kekurangan baik dalam segi penyusunan bahasanya maupun dalam segi yang lainnya.
Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka , kami membuka
selebar-lebarnya untuk para pembaca yang ingin memberikan saran maupun kritik
kepada kami sehingga kami dapat memperbaki makalah kami.
Penyusun
mengharapkan bahwa dari makalah pendidikan ini dapat diambil hikmah serta
manfaatnya. Serta dapat dijadikan sebagai insprasi dalam belajar terhadap
pembaca.
Malang,
28 Mei 2019
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar………………………………………………………………………………
Daftar Isi…………………………………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang………………………………………………………………………….
1.2 Rumusan
Masalah…………………………………………………………………….....
1.3 Tujuan
Penulisan………………………………………………………………………..
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pertumbuhan dan Perkembangan…………………………………………………………
2.2 Dampak kurang gizi terhadap
pertumbuhan dan perkembangan anak……………………
2.3 Fungsi Zat-zat
Gizi………………………………………………………………………...
2.4 Zat gizi yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan dan perkembangan………………………..
2.5 Peranan Gizi dalam kemampuan belajar
anak…………………………………………….
2.6 Penangan kurang gizi pada
anak…………………………………………………………
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan………………………………………………………………………………
3.2
Saran……………………………………………………………………………………
Daftar
Pustaka……………………………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR
BELAKANG
Anak
adalah generasi penerus dan merupakan tumpuan masa depan bagi bangsa dan
Negara. Salah satu sasaran terpenting SDM adalah anak. Anak sekolah berada pada
masa pertumbuhan yang sangat cepat dan kegiatan fisik yang sangat aktif, oleh
karena itu, keadaan gizi pada usia ini harus mendapatkan perhatian yang lebih
dimana tingkat kesehatannya perlu dibina dan ditingkatkan. Salah satu upaya
kesehatan tersebut adalah dengan perbaikan gizi anak sekolah dasar. Masalah
gizi terutama gizi yang kurang dapat
menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak usia sekolah. .Pembangunan sumber daya manusia yang
berkualitas akan berhasil apabila pertumbuhan dan perkembangan yang optimal
sudah dimulai sejak dini, yaitu sejak janin berada di dalam kandungan sampai
menjadi manusia dewasa.
Susunan
gizi yang tepat akan memacu pertumbuhan dan perkembangan, makanan yang baik
adalah makanan yang disesuikan dengan tingkat umur dan jenis aktivitasnya.
Peranan gizi dalam hal ini sangatlah penting dan harus diperhatikan . dengan
terpenuhnya kebutuhan gzi akan sangat membantu mencegah terjadinya penyakit
yang berakibat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak. Rendahnya status
gizi jelas berdampak pada kualitas sumber daya manusia. Dimana status gizi
merupakan factor yang memberikan pengaruh besar terhadap prestasi
seseorang.
Dengan
rendahnya prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh rendahnya status gizi dan kurangnya
asupan gizi dalam tubuh.Yang berpengaruh dalam proses belajar sehingga dapat
menurunkan konsentrasi seseorang dalam proses belajar. Karena anak yang kurang
gizi mudah mengantuk dan kurang bergairah yang dapat mengganggu proses belajar
di sekolah dan menurun prestasi belajarnya, daya pikir anak juga berkurang
karena pertumbuhan otak tidak optimal.
1.2
RUMUSAN
MASALAH
1. Apakah
pengertian dari pertumbuhan dan perkembangan ?
2. Bagaimana
dampak dari kurangnya gizi terhadap pertumbuhan dan perkembangan pada anak ?
3. Apakah
fungs dari zat-zat gizi ?
4. Zat
gizi yang bagaimna yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangn pada anak
?
5. Bagaimana
peranan gizi dalam proses belajar anak ?
1.3
TUJUAN
PENULISAN
Makalah
ini disusun untuk memenuhi tugas mata kulah Perkembangan Belajar Peserta Didik
dan untuk menambah wawasan kita mengenai Bagaimana pengaruh kurang gizi
terhadap pertumbuhan dan perkembangan pada anak , diantaranya :
1. Dapat
memahami apa yang dmaksud dengan pertumbuhan dan perkembangan
2. Mampu
memahami dampak yang ditimbulkan dari kurang gizi terhadap pertumbuhan dan
perkembangan
3. Dapat
mengetahui fungsi dari zat-zat gizi
4. Dapat
mengetahui zat gizi yang bagaimana yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan
pada anak
5. Mampu
mengetahui bagamana perananan gizi dalam proses belajar anak
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan
merupakan proses bertambahnya ukuran-ukuran tubuh secara fisik ,baik secara
local maupun keseluruhan seperti volume, bobot maupun bobot .Sedangkan , Perkembangan merupakan proses bertambahnya kemampuan dalam
struktur dan fungsi organ tubuh yang lebih kompleks atau perubahan sel menuju
keadaan yang lebih dewasa.
Pertumbuhan dan perkembangan pada
anak akan tetap membutuhkan atau bergantung pada orang dewasa , misalnya
mengenai pakaian,makanan, perawatan,bimbingan, dan lain sebagainya. Oleh sebab
itu, stiap orang dewasa yang yang bertugas mengawasi anak harus mengerti
persoalan tumbuh dan kembang anak.
Ada
beberapa factor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak diantaranya
seperti makanan yang disesuakan dengan tingkat umur dan jenis aktvitasnya.
Seperti yang diketahui pada umumnya anak dapat tumbuh tengan baik disebebkan
karena zat-zat gzi yang masuk dalam jumlah yang cukup dan kualitas yang baik.
Semakin bertambahnya usia anak maka akan semakin banyak membutuhkan zat-zat
gizinya. Parameter yang dapat mengukur kemajuan pertumbuhan anak yang biasa
digunakan adalah mengukur berat badan dan tinggi badan anak, Asmuni (1979:47).
Pertumbuhan
seorang anak praktis dianggap berhenti setelah mencapai umur dewasa (+ 16 - 17
tahun) karena sudah sangat lambat, garis Ephipysis sudah tertutup (Corbin
1980:7). Tubuh sudah tidak banyak lagi menambah bahan baru kepada sel atau
jaringan, tetapi hanya menggantikan bahanbahan yang telah rusak atau terpakai. Pentingnya
mendapat zat makanan sesuai dengan kebutuhan yang harus terpenuhi, pertumbuhan
dan perkembangan tubuh anak akan berjalan dengan lancar, termasuk pertumbuhan
sel otaknya. Pertumbuhan sel otak yang maksimal seperti inilah yang sangat
dibutuhkan, yang merupakan potensi untuk kemampuan intelegensinya.
Kebutuhan
nutrisi bagi setiap orang, dapat berbedabeda karena dipengaruhi oleh faktor
genetika dan metaboliknya. Namun, pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi anak-anak
itu pada dasarnya sama, yakni untuk mencukupi segala kebutuhan guna pertumbuhan
.untuk mencapai kebutuhannya. Pemenuhan nutrisi yang baik, akan membantu mencegah
terjadinya penyakit yang akut maupun kronik, di samping menopang perkembangan
serta kemampuan fisik dan mentalnya.
2.2
Dampak kurang gizi terhadap pertumbuhan
dan perkembangan anak
kurang
gizi terjadi jika tubuh tidak mendapatkan cukup gizi untuk bsa berfungsi dengan
baik. Kurang gizi dapat berakibat buruk bahkan fatal bagi pertumbuhan dan
perkembangan anak. Terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan anak yang disebut
stunting merupakan efek jangka panjang pada malnutrisi. Anak yang mengalami
stunting cenderung akan lebih lamban pertumbuhannya dibandng anak lain
seusianya. Dapat dilihat dari tinggi badan yang cenderung berada dibawah grafik
normal. Juga memberkan pengaruh besar pada perkembangan otak anak , terutama
pada 3 tahun pertama kehidupannya.
Berkut
ada beberapa dampak kurang gizi pada anak :
1. Gangguan
kesehatan mental dan emosional
2. Tingkat
IQ rendah
3. Penyakit
infeksi
4. Tidak
tumbuh optimal atau pendek
Maka itu penting bagi Anda untuk terus memantau kesehatan
sang buah hati, apalagi jika ia masih dalam usia di bawah lima tahun. Dengan
mengetahui status gizinya, Anda juga akan mengetahui apakah perkembangan si
kecil normal atau itu. Untuk itu, sebaiknya selalu periksakan anak ke dokter
dengan rutin.
2.3
Fungsi Zat-zat Gizi
Dalam garis
besar fungsi gizi dibagi dalam 3 kelompok besar, menurut Asmuni (1979:47)
kelompok tersebut adalah:
1. Zat gizi
sumber energi (tenaga): Hidrat Arang, Lemak, dan Protein.
2. Z~t gizi
pembangun tubuh: Protein.
3. Zat gizi pengatur: vitamin dan mineral.
Zat-zat gizi di
atas dalam jumlah yang adekwat dibutuhkan oleh tubuh dan harus didapatkan daJam
makanan sehari-hari agar tubuh dapat menjalankan fungsinya dengan normal
berupa:
- pemeliharaan (maintenance),
- pertumbuhan,
- perbaikan
bagian tubuh yang rusak, aus· atau hilang,
- reproduksi,
- kerja fisik,
- Specific
Dynamic Action (S.D.A)
2.4 Zat Gizi yang dibutuhkan untuk
Pertumbuhan dan Perkembangan
A. Bayi
(0-1 tahun)
1. Air
Susu Ibu (ASI)
Air
susu ibu memiliki kandungan yang sangat banyak karena ASI mengandung semua zat
dalam susunan dan jumlah yang cukup yang bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan
gizi bayi hingga berumur 3-4 bulan pertama.
2. Energy
Bayi
membutuhkan energy yang jauh lebih besar dari orang dewasa, yaitu sebanyak
100-120 kilokalori/kg berat badan /hari.
3. Protein
Protein
adalah sumber asam amino esensial sebagai bahan utama pertumbuhan dan
pembentukan jaringan , mengganti sel yang rusak , serta menjaga keseimbangan
asam basacairan tubuh. Bayi mebutuhkan proten lebih banyak dibandngkan dengan
orang dewasa. Semakn baik nilai biologi protein(hewani) maka semakin sedikit
kebutuhannya dibanding dengan protein yang bersumber dari tumbuhan (nabati).
Bayi yang berumur (0-1 tahun) membutuhkan protein sebesar 2,5gr/kg berat badan
/hari.
4. Lemak
Lemak
dakui sebagai penghasil utama kalori yang memliki fungsi sebagai pelarut vtamn
A,D,E,K dan pemberi cita rasa sedap pada makanan. Dianjurkan 15-20 % total
berasal dari lemak dan 1-2 % energy total sebaiknya berasal dari asam lemak
esensial yang dibutuhkan untuk pertumbuhan juga menjaga kesehatan kulit.
Kebutuhan lemak untuk bayi tidak dinyatakan dalam angka yang mutlak.
5. Karbohidrat
Berfungsi
sebagai zat pati dbutuhkan 60-70% dari total kalori. Menu makankan dsesuaikan
dengan daya cerna bayi dapat berbentuk lumat
atau makanan lembik.
6. Vitamin
dan Mineral
Berfungsi
sebagai micronutrient yang dibutuhkan dalam jumlah kecil. Jens vitamn yang
dibutuhkan seperti A,B,C,D,E dan K. sedangkan mineral yang dibutuhkan calcium
(ca), besi
(Fe), phosphor (P) dan lain sebagainya.
(Fe), phosphor (P) dan lain sebagainya.
B. Anak
Pra Sekolah (1-6 tahun)
Produktivitas
yang terdapat pada anak pra sekolah dapat tercermin melalui aktivitas dalam
kehidupan sehari-hari, melalui perkembangan kekuatan dan koordnasi otot kecil.
Contohnya cara menyayang, cara member makan ,cara memakai pakaian dan lain
sebagainya. Perkembangan kekuatan dan koordinasi otot besar dapatdibantu dengan
kita rangsang agar anak mau. berjalan ··sendiri dengan rpenarik permainan
mobil-mobilan atau bermain ·bola plastik/karet. Otak yang berkembang- cepat
pada anak usia pra sekolah sangat rendah karena kekurangan kandungan zat g'z,
dalam susunan menu makanannya. Winick dan Noble (Sugeng W, 1993:98)
mengemukakan bahwa kekurangan zat gizi yang terjadi pada masa pembelahan sel
akan mengakibatkan berkurangnya ukuran sel otak secara maksimal yang dapat
mengakibatkan kebodohan pada anak dan hanya akan pulih kembali jika dilakukan
perbaikan zat gizi dalam susunan menu makanannya. Kecukupan zat gizi makro
sehari pada anak pra sekolah, yaitu antara lain Energi = 1210-1600 kilo kalori
dan protein 23-29 gr per berat badan.
C. Anak
Sekolah (7-12 tahun)
Anak
sekolah membutuhkan zat gizi makro seperti lemak, protein ,karbohidrat dalam
jumlah yang besar. Yang berfungsi untuk menjaga ketahanan fisikatau stamina
tubuh yang mengikuti setiap aktifitas. Selain itu juga sangat membutuhkan
banyak zat makro yaitu mineral terutama zat besi. anemia gizi besi berpengaruh
nega tif terhadap perilaku dan prestasi belajar anak (Sugeng W, 1994:28).
(Sugeng.
W, 1994: 28) menyimpulkan bahwa siswa yang menderita anemia secara sta tistik
memperolch skar keberhasilan lebih rendah dari kelompok nonanemik dan dalam uji
kemampuan untuk menceritakan kembali hal-hal yang secara visual pernah
diperlihatkan membutuhkan waktu lebih lama (4.08 detik) dibanding kclompok
nonanemik (1.81 detik) untuk melaporkan kembali hal yang saran. perubahan
perilaku (anak) dengan anemia gizi besi merupakan manifestasi perubahan fungsi
reseptor yang berkaitan dengan metabo1i.sme transmisi saraf dopamin. Melalui
beberapa penelitian di atas dapat disimpulkan ,bahwa menurunnya kemampuan
kognitif dlpakal yang tefJadl pada anak-anak dengan anemia gizi besi besar
kemungkinan disebabkan berkurangnya enzim
yang mengandung zat besi.
2.5 Peranan gizi dalam kemampuan
belajar anak
Persiapan yang baik sangatlah penting, terutama pada 2 tahun
pertama anak yang kerap disebut golden
age pertumbuhan. Orangtua perlu memantau perkembangan anak secara
berkala yang dapat dilihat melalui indikasi berikut ini, yaitu apakah anak:
–Bertambah berat badannya
– Bertambah kecerdasannya. Kecerdasan mencakup beberapa komponen utama, antara lain kemampuan motorik halus dan kasar, kemampuan kognitif, dan kemampuan sosial-emosional.
–Bertambah berat badannya
– Bertambah kecerdasannya. Kecerdasan mencakup beberapa komponen utama, antara lain kemampuan motorik halus dan kasar, kemampuan kognitif, dan kemampuan sosial-emosional.
Ada
2 hal penting yang memiliki pengaruh besar untuk kemampuan kognitif anak yaitu
stimulus dan asupan nutrisi. Perlu kita ketahui
terlebih dulu tentang proses belajar alami anak. Proses ini terjadi secara berurutan, dimulai dari melihat, kemudian mendengar, dilanjutkan
dengan belajar bicara, lalu berpikir, dan beraksi. Orang tua dapat mendukung proses dasar belajat
anak dengan cara, memberikan akses mainan dan alat yang tepat, menciptakan
lngkungan yang aman, memberikan stimulus dan memberikan gizi yang cukup pada saat
yang tepat.
Gizi yang baik memegang peranan penting dalam kemampuan
belajar anak. Pada tahap mengamati, gizi yang baik membantu pertumbuhan fungsi
penglihatan. Dalam proses berfikir gizi seperti DHA akan membantu kemampuan
kognis dan perkembangan otak anak. Saat beraksi , giz yang lengkap sangat
dibutuhkan untuk membantu perkembangan pencernaan dan daya tahan tubuh untuk
memastikan anak sehat dan aktif. Jika asupan nutrisi ke otak kurang, maka
fungsi otak tidak akan optimal. Betitu pula jika stimulus yang diberikan kurang
, maka dapat menghambat perkembangan kemampuan anak yang lain.
2.6 Penanganan kurang gizi pada anak
Penanganan
gizi buruk atau kurang gizi sangat berkaitan dengan strategi bangsa dalam
menciptakan sumber daya manusia yang sehat ,cerdas, dan produktif. Upaya yang
dilakukan untuk meningkatkan sumber daya alam yang berkualitas dimulai dengan
cara penanganan pertumbuhan anakdengan asupan gizi dan perawatan yang baik.
Dibutuhkan ketegasan kebijakan dalam mengurangi masalah gizi burup pada anak.
Dalam
penanganan gizi buruk tidak hanya dilakukan sebatas memberikan makanan tambahan
. perlu adanya cara atau metode lain, seperti :
a) Perksa
ke Dokter
Bila
anak memang didiagnoss kurang giz, mungkin dokter akan memberikan obat untuk
meningkatkan nafsu makan anak atau obat yang dapat memaksimalkan penyerapan
nutrisi, tergantung pada konsdisi masing-masing anak.
b) Perubahan
pola makan
Anak-anak
dengan kekurangan gizi yang berat perlu diberi makan dan minum dengan sangat
hati-hati sehingga tidak dapat diberikan pola makan normal dengan segera. Jika
kondisinya seperti itu, anak Anda membutuhkan perawatan khusus di rumah sakit.
c) Pantau perkembangan dan status gizi anak
Lakukan pemeriksaan ke dokter secara rutin untuk mengetahui
bagaimana perkembangan kondisi dan status giji anak.
BAB III
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
Dalam
proses tumbuh kembang fisik anak yang sedang tumbuh dan berkembang factor yang
terpenting adalah gizi. Gizi yang dibutuhkan meliputi air susu ibu (ASI),
energi, prolein, lemak, hidrat arang/karbohidral, vitamin dan mineral. Dalam
pemberian zat gizi diharapkan sesuai dengan paJa menu seimbang dan besar porsi
disesuaikan dengan daya tcrima anak. Dalam memberi zal gizi anak, jumlah
pemberian disesuaikan dengan kecukupan gizi yang dianjurkan. Karena, lumbuh
kern bang anak mengalami dua phase, yaitu phase growth spurl {pertumbuhan
melonjak) dan phase growth plateu (pertumbuhan mendatar). Pertumbuhan tinggi
badan, beral dan usia untuk anak Jaki-laki dan anak perempuan berbeda.
3.2 SARAN
Apabila
gizi kurang dan gizi buruk terus terjadi dapat menjadi faktor penghambat dalam
pembangunan nasional. Secara perlahan kekurangan gizi akan berdampak pada
tingginya angka kematian ibu, bayi, dan balita, serta rendahnya umur harapan
hidup. Selain itu, dampak kekurangan gizi terlihat juga pada rendahnya
partisipasi sekolah, rendahnya pendidikan, serta lambatnya pertumbuhan ekonomi.
Kurangnya gizi juga disebabkan secara tidak langsung dipengaruhi oleh pola asuh
dari orang tua.
Daftar Pustaka
Sugeng
Wiyono. 1993. "Gizi Tumbuh Kembang" Panasea. No. 67. 21 Oktober. Jakarta.
Gunawan,
G. Fadlyana, E. & Rusmil, K. (2011). Hubungan Status Gizi dan Perkembangan
Anak Usia 1-2 Tahun. Jurnal Sari
Pediatri. 13(2) 142-146.
Rosela,
entie.2017. Hubungan status gizi anak dengan perkembangan anak usia 1 sampai 5.
Jurnal keperawatan soedirman. Vol 12 (1) : 30-33.
Pakaya,
Rahma Edy, dkk. 2008. Upaya penanggulangan gizi buruk pada balita melalui
penjaringan dan pelatakan kasus. Berita kedokteran masyarakat. Vol 24 (2) :
71-72.