STUDY
ANALISI PENERAPAN METODE CERAMAH DI SDN TEGALGONDO, MALANG JAWA TIMUR
Muhammad Syailan ( 201810430311052 )
Universitas
Muhammadiyah Malang
Abstrak
The research
objectives related to this research are to determine the effect of using the
Lecture Method in Islamic Religious Education subjects at SDN Tegalgondo Class
IV, Malang, East Java. This method is most often used by teachers in order to
explain the material, with the hope that after being given the explanation
students understand and understand. This method emphasizes the activeness of
the teacher while students are more passive. This method is widely used,
because this method is easy to implement.
This research is
a type of research to determine the application of the lecture method and the
results of applying the lecture method in the Tegalgondo State Elementary
School, Malang, East Java. The subjects of this study were teachers and
students in class IV Tegalgondo State Elementary School. Determination of the
subject is to see how the implementation of the lecture method by the teacher
then how the students' responses to the methods conveyed by the teacher. Data
collection techniques carried out by interviewing and documenting teachers and
students during the learning process. Data sources were analyzed descriptively
qualitatively.
The results showed that, on observations made on
Wednesday, November 27, 2019 regarding the application of the lecture method at
Tegalgondo Elementary School, Malang, East Java. The teacher is more talkative
and active while the students are passive. And in the learning process is on
the teacher. Thus, that the application of the teacher's lecture method is the
main source of information while students are more than good listeners.
Keyword: Application of the Lecture Method
Abstract
Adapun tujuan penelitian yang
berkaitan dengan penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengaruh penggunaan
Metode Ceramah pada Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SDN Tegalgondo
Kelas IV,Malang Jawa Timur. Metode ini paling sering digunakan oleh guru dalam
rangka untuk menjelaskan materi, dengan harapan setelah diberi penjelasan
tersebut siswa mengerti dan faham. Metode ini lebih menekankan keaktifan guru
sedangkan siswa lebih bersifat pasif. Metode ini banyak sekali dipakai, karena
metode ini mudah dilaksanankan.
Penelitian
ini termasuk jenis penelitian untuk mengetahui penerapan metode ceramah serta
hasil dari penerapan metode ceramah di Sekolah Dasar Negeri Tegalgondo, Malang
Jawa Timur. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa di kelas IV Sekolah
Dasar Negeri Tegalgondo. Penentuan subjek adalah dengan melihat bagaimana penerapag metode ceramah
oleh guru kemudian bagaimanan respon balik siswa terhadap metode yang
disampaikan guru. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara mewawancarai
serta mendokumentasi guru dan siswa saat proses pembelajaran berlangsung.
Sumber data dianalisis secara deskriptif kualitatif.
Hasil
penelitian menunjukan bahwa, pada observasi yang dilakukan pada hari Rabu, 27
November 2019 mengenai penerapan metode ceramah di Sekolah Dasar Tegalgondo,
Malang Jawa Timur. Guru lebih banyak berbicara dan aktif sedangkan siswa
bersifat pasif. Serta dalam proses pembelajaran bersifat pada guru. Dengan
demikian, bahwa penerapan metode ceramah guru adalah sebagai sumber informasi
yang utama sedangkan siswa lebih hanya sebagai pendengar yang baik.
Kata Kunci : Penerapan Metode Ceramah
A.
PENDAHULUAN
Kurangnya minat siswa dalam mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam dibuktikan berdasarkan survei Pusat Pengkajian
Islam dan Masyarakat UIN Jakarta yang dilakukan oleh Jamhari Makruf , PhD,
terhadap guru-guru agama di sejumlah sekolah (SMA, MA, dan MTs, dan SMP)
menyebutkan, bahwa pengajaran Pendidikan Agama Islam oleh guru-guru agama
sangat tidak menarik bagi murid-murid, sehingga monoton dan membosankan. "
hal tersebut menunjukkan bahwa pengajaran Pendidikan Agama Islam membosankan.
Ini tidak saja terjadi di Indonesia, tetapi juga di luar negeri. Berdasarkan
hasil penelitian tersebut dapat kita lihat, saat ini Pendidikan Agama Islam
menjadi salah satu pembelajaran yang diaggap kurang menarik. Untuk dapat
meningkatkan minat dan prestasi siswa dalam pembelajaran dibutuhkan
pengembangan cara mengajar atau metode mengajar yang menarik sehingga proses
pembelajaran dapat berjalan dengan baik.
Di dalam dunia
pendidikan kita mengenal banyak metode pembelajaran, namun dalam penelitian
ini, peneliti lebih menekankan dua metode pembelajaran yang cukup populer
sampai saat ini digunakan yaitu metode ceramah dan diskusi. Metode ceramah
merupakan metode mengajar yang sangat populer digunakan guru sejak zaman
dahulu. Hal tersebut dikarenakan penggunaaan metode ceramah dirasa lebih mudah
dilakukan dan tidak membutuhkan banyak perlengkapan. Namun seiring berjalannya
waktu metode ceramah dianggap membosankan dan membuat siswa menjadi pasif dalam
mengikuti pembelajaran sehingga tercetuslah CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif).
Didalam CBSA terdapat satu metode mengajar yang cukup populer digunakan saat
ini yaitu metode diskusi.
Ketika
peneliti terlihat tidak selamanya hasil belajar siswa yang menggunakan metode
ceramah memiliki hasil yang kurang memuaskan. Begitu pula sebaliknya, tidak
selamanya hasil belajar siswa yang menggunakan metode diskusi dapat mencapai
hasil yang maksimal. Sehingga peneliti berkeinginan untuk mengamati proses
pembelajaran yang dilakukan didalam kelas yang menggunakan metode ceramah dan
metode diskusi.
Seperti sudah diketahui secara umum,
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah-sekolah umum memiliki waktu
yang lebih minim dibanding dengan sekolah- sekolah madrasah. Sehingga kegiatan
pembelajarannya pun lebih sedikit. Dalam penelitian ini peneliti ingin
mengamati bagaimana proses.
Adapun tujuan
penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini adalah Untuk mengetahui
pengaruh penggunaan Metode Ceramah pada Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
di SDN Tegalgondo Kelas IV,Malang Jawa Timur.
B.
METODE PENELITIAN
Menurut Suharsimi Arikunto (2010:
77), eksperimen semu adalah jenis komparasi yang membandingkan pengaruh
pemberian suatu perlakuan (treatment) pada suatu objek (kelompok eksperimen)
serta melihat besar pengaruh perlakuannya. Desain penelitian yang digunakan
adalah Pretest - Posttest Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini
adalah kelas IV SDN Tegalgondo, Malang Jawa Timur.
Pada penelitian yang dilaksanalan pada Rabu, 27 November 2019 sampel yang diteliti
berdasarkan hasil simple random sampling adalah kelas IV SDN Tegalgondo, Malang
Jawa Timur untuk perlakuan eksperimen. Variabel penelitian ini yakni metode
ceramah.
Teknik
pengumpulan data pada penelitian ini adalah teknik wawancara, kuesioner, dan
dokumentasi. Data "mentah" yang terlihat dalam catatan tertulis
lapangan dipilih, disederhanakan dan difokuskan. Data yang telah direduksi atau
dirangkum kemudian disusun secara teratur dan terperinci dalam beberapa bagian
sesuai dengan permasalahannya. Data tersebut kemudian dijabarkan dan
dibandingkan antara satu dengan yang lain. kegiatan analisis sudah termasuk
dalam sajian data. Setelah data direduksi, kegiatan selanjutnya menyusun
kesimpulan dari data yang telah diperoleh sejak awal penelitian.
C.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Penerapan metode ceramah pada
pembelajaran Pendidkan Agama Islam di Sekolah Dasar Tegalgondo, Malang Jawa
Timur
Pada observasi yang dilakukan pada
tanggal 27 November 2019 guru di Sekolah Dasar Tegalgondo menggunakan Metode
Ceramah. Metode ceramah ialah, penerangan dan penuturan secara lisan oleh guru
terhadap kelas. Dengan kata lain dapat pula dimaksudkan, bahwa metode ceramah
atau lecturing itu adalah suatu cara penyajian atau penyampaian informasi
melalui penerangan dan penuturan secara lisan oleh guru terhadap siswanya. Peneliti
dapat menyimpulakan diatas bahwa metode ceramah merupakan metode mengajar
dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah
siswa yang pada umumnya mengukuti secara pasif, dan metode ini merupakan salah
satu metode klasik yang banyak digunakan oleh tenaga pengajar Dari hasil
observasi dan wawancara terhadap guru yang mengajar, bahwasanya para guru dalam
menyampaikan materi pelajaran kepada peserta didik kebanyakan mengugunakan
metode ceramah. Dalam arti guru sangat berperan aktif, dimana guru dengan
sungguh- sungguh memberikan suatu keterangan dan penjelasan secara mendetail
dan mendalam tentang segala informasi yang ada hubungannya dengan topik
pembahasan. Sedangkan para peserta didik biasanya didalam menerima materi
pelajaran, yaitu peserta didik hanya mendengarkan dan mencatat apa yang
ditangkap, Pada metode ceramah peserta didik lebih bersifat pasif dibandingkan
guru. Bukti dapat kita lihat pada gambar dibawah ini :
Gambar Guru Menggunakan Ceramah
Pada gambar diatas guru menggunakan
metode ceramah dimana guru tersebut menjelasakan pelajaran Agama Islam Materi
Keteladanan Nabi Ayyub A.s. peserta didik mendengarkan penjelasan guru dengan
seksama. Disini peran guru lebih aktif dibandingan peserta didik.
Berdasarkan hasil
temuan pada observasi yang dilaksanakan pada 27 November 2019 guru juga
menggunakan Model Pembelajaran Discovery Learning.
Bukti tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Guru
Menggunakan Model Discovery Learning
Pada
gambar diatas guru menyuruh siswanya untuk menganalisis materi yang dipelajari.
Saat itu guru berperan sebagai pembimbing dengan memberikan kesempatan kepada
siswa untuk belajar secara aktif, sebagaimana pendapat guru harus dapat
membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuai dengan tujuan,
mengkategorikan, menganalisis, mengintegrasikan, mereorganisasikan bahan serta
membuat kesimpulan. Selain itu guru juga menggunakan pendekatan Saintific dan
Konsep. Bukti tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Guru Menggunakan
Pendekatan Saintific dan Konsep
Pada
gambar diatas terlihat bahwa guru menggunakan pendekatan saintic dan konsep.
Dimana konsep dimana guru mengarahkan peserta didik meguasai konsep secara
benar dengan tujuan agar tidak terjadi kesalahan konsep (miskonsepsi). Konsep
adalah klasifikasi perangsang yang memiliki ciri-ciri tertentu yang sama.
Konsep merupakan struktur mental yang diperoleh dari pengamatan dan pengalaman.
Pada pendekatan konsep ini guru mengarahkan siswa secara langsung menyajikan
konsep tanpa memberi kesempatan kepada siswa untuk menghayati bagaimana konsep
itu diperoleh.
Namun perlu
diketahui juga bahwa untuk menggunakan metode ceramah yang secara murni itu
tidaklah mudah, maka dalam pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam
perlu menaruh perhatian untuk mengkombinasakan dengan teknik-teknik penyajian
lain sehingga proses belajar mengajar yang dilaksakan dapat berlangsung dengan
intentif.
D.
SIMPULAN
Pada observasi yang dilakukan pada tanggal 27 November 2019 dapat
disimpulkan bawah penerapan penerapan Metode Ceramah di Sekolah Dasar Negeri
Tegalgondo, Malang Jawa Timur adalah guru lebih banyak aktif dibandingkan
siswa. Kemudian guru juga sebagai sumber informasi yang utama. Selain itu, guru
menggunakan Model Discovery Learning dimana guru berperan sebagai pembimbing
dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara aktif,
sebagaimana pendapat guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan
belajar siswa sesuai dengan tujuan. Kemudian yang terakhi guru menggunakan
Model Saintific dan Konsep dimana guru mengarahkan peserta didik meguasai
konsep secara benar dengan tujuan agar tidak terjadi kesalahan konsep
(miskonsepsi). Konsep adalah klasifikasi perangsang yang memiliki ciri-ciri
tertentu yang sama.
DAFTAR PUSTAKA
Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran untuk Memecahkan
Problematika Belajar dan Mengajar, (Bandung: Alfaveta, 2009), h. 201
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar,
(Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006), h. 97
Ramayulis, Metodelogi Pendidikan
Agama Islam, (Ja karta : kalam Mulia, 2008), hal 269