Wikipedia

Search results



MAKALAH

PEMBELAJARAN PAKEM

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Manejemen Berbasis Sekolah
Yang dibina oleh Ibu Siti Fatimah, Ibu Reni, dan Ibu Betty







 



Disusun Oleh Kelompok 8 : PGSD 2A

1. Venina Aurelya N.D
(201810430311047)- KETUA
2. Novita Putri A
(201810430311001)
3. Dita Arista Yunis
(201810430311020)
4. Aprilia Siti R
(201810430311038)
5. Miftakul Jannah N
(201810430311034)



UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
2019


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah swt karena limpahan rahmat dan karunianya penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah tentang pembelajaran PAKEM dengan baik tanpa ada kurang suatu apapun. Tidak lupa penyusun berterimakasih kepada Ibu Siti Fatimah Soenaryo selaku dosen pembimbing dalam mata kuliah Manajemen Berbasis Sekolah yang sudah memberikan tugas ini.
Selaku penyusun makalah ini, berharap suatu saat berguna dan bermanfaat serta menambah wawasan pengetahuan tentang pembelajaran pakem. Dalam pembuatan makalah ini penyusun sangat menyadari masih banyak sekali kekurangan dan masih membutuhkan perbaikan. Oleh karena itu, penyusun sangat berterimakasih, apabila pembaca berkenan untuk memberikan kritik dan saran yang pasti sangat membangun makalah ini agar di lain waktu lebih sempurna untuk membuat makalah.


Malang, Mei 2019





Penulis











BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pembelajaran PAKEM (Partisipatif Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan) merupakan salah satu strategi pembelajaran yang diterapkan di Indonesia.Dengan menggunakan pembelajaran PAKEM dapat membuat sebuah aktivitas kelas menjadi lebih menyenangkan dan bergembira, peserta didik tidak akan mudah bosan dan dapat menagkap dengan mudah pelajaran yang disampaikan. Di Indoenesia sendiri Pembelajaran PAKEM sering  disebut dengan Pembelajaran PAKEM GEMBROT.
Seorang guru harus mengetahui bagaimana karakteristik, kemampuan, kelemahan yang dimiliki peserta didik, karena antara satu dengan yang lainnya memiliki perbedaan yang signifikan. Dalam pembelajaran PAKEM memiliki konsep pembelajaran harus berpusat pada anak dan pembelajaran harus menyenangkan agar membuat murid lebih termotivasi untuk belajar.
Pada pembelajaran PAKEM peserta didik diharapakan aktif dalam bertanya, semua kreativitas berasal dari murid dimana guru sebagai fasilitator mereka. Sehingga mereka bias mengalami, berkomunikasi, berinterkasi dan mereflesikan diri. Dengan ini mereka akan lebih atraktif dalam aktivitasnya.
Indonesia ingin mencitakan pendidikan yang tidak hanya tanggung jawab lembaga-lembaga pendidikan saja, namun semua pihak saling membangun, membantu, dalam mengemban tanggung jawab pendidikan. Sehingga akan dapat menciptakan generasi-generasi penerus bangsa yang berpendidikan dan bermoral yang tinggi.

B. RUMUSAN MASALAH
1.       Bagaimana Konsep Dasar Pembelajaran PAKEM?
2.       Bagaimana Ciri-Ciri Pembelajaran PAKEM?
3.       Bagaimana Komponen Pendukung serta Perannya dalam Pembelajaran PAKEM?
4.       Bagaimana Krieteria keberhasilan Pembelajaran PAKEM?
5.       Apa Prinsip Pembelajaran PAKEM?


6.    Apa Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Penerapan PAKEM?


C. TUJUAN
7.       Untuk mengetahui konsep dasar pembelajaran PAKEM.
8.       Untuk mngetahui ciri-ciri dari pembelajatran PAKEM.
9.       Untuk mengetahui Komponen pendukung dan peran dalam pembelajtran PAKEM.
10.   Untuk mngetahui kriteria keberhasilam pembelajaran PAKEM.
11.   Untuk mengetahui Prinsip Pembelajaran PAKEM.
12.   Untuk mengetahui Hal yang perlu diperhatikan dalam PAKEM.


D. MANFAAT
13.   Bagi Pembaca
Sebagai penambah wawasan mengenai Pembelajaran PAKEM, mengetahui arti dari setiap unsurnya dan dapat menerapkannya dengan benar.

                       14.   Bagi Penulis
Sebagai penambah wawasan, pengetahuan, pemahaman mengenai pembelajaran PAKEM yang ada di Indonesia sehingga dapat menerapkannya dengan benar.

BAB II PEMBAHASAN

1.    Konsep Pembelajaran Aktif, Kreatif, dan menyenangkan
Pembelajaran Aktif, Kreatif, dan Menyenngkan adalah wujud dari salah satu hasil kerjasama antara UNESCO dan UNICEF dengan dukungan pemerintah Indonesia, khususnya Departemen Pendidikan Nasional yang melaksanakan satu kegiatan rintisan yang disebut menuju masyarakat peduli pendidikan anak dengan meningkatkan mutu pendidikan dasar melalui manajemen berbasis sekolah dan peran serta masyarakat
Kegiatan ini berlandasan pada asumsi bahwa sekolah akan meningkatkan mutunya jika kepala sekolah, guru dan masyarakat diberikan kewenangan yang cukup besar untuk mengelola pendidikan di tingkat sekolah. Pengelolaan itu menyangkut proses pembelajaran , manajemen sekolah dan peran serta msayarakat dalam pendidikan.
PAKEM Adalah model pembelajaran yang masig bary terdengar di telinga kita , karena penerapan PAKEM baru di mulai sejak tahun di sekolah
– sekolah binaan MBE . Pembelajaran ini lebih mengutamakan proses dalam pencapaian kompetensi yang di harapkan.
Masyarakat yang seperti ini mutu pendidikan tidak bertambah baik, malah sebaliknya. Beberapa lembaga internasional telah mengadakan penelitian . Hasilnya mengejutkan . Indeks pembangunan manusia Indonesia (HDI) turun dan berada atu tingkat bawah Negara Vietnam .sistem pendidikan berada pada urutan dari Negara yang diteliti.
2.    Pengertian Pembelajaran PAKEM
PAKEM Adalah singkatan dari Aktif, kreatif , efektif dan menyenangkan . Uuntuk mendapatkan makna yang lebih mendalam tentang kita yang terkandung dalam singkatan PAKEM tersebut , maka yang di jelaskan sebagai berikut.


a.       Aktif
Aktif  artinya    dalam proses pembelajaran siswa di harapkan
dalam kegiatannya untuk berfikir, berinteraksi, berbuat untuk mencoba, menentukan konsep baru atau menghasilkan suatu karya. Dalam pembelajaran Aktif guru sebagai fasilitator dan mediator sehingga siswa mampu berperan dan berpartisipasi aktif dalam mengaktualisasikan kemampuannya di dalam dan di luar kelas.
b.      Kreatif
Menurut pendapat Torrance dan Myers yang mengungkapkan bahwa belajar kreatif adalah menjadi peka atau sadar akan masalah, kekurangan – kekurangan, kesenjangan dan pengetahuan, unsur – unsure yang tidak ada, ketidak harmonisan dan sebagainya, dan mengumpulkan infomasi yang ada, membataskan kesukaran atau mengindentifikasi unsur yang tidak ada, mencari jawaban , membuat hipotesis, mengubah dan mengujinya dan akhirnya mengkomunikasikan hsail hasil nya. Pada belajar kreatif siswa terlibat secara aktif ingin mendalami bahan yang di pelajari . Dalam proses belajar secara kreatif digunakan proses berfikir secara divergen  (proses yang berfikir yang mencari jawaban tunggal yang paling tepat) Treffinger memberikan 4 alasan mengapa belajar kreatif itu di anggap penting :
1)  Belajar kreatif membantu siswa menjadi lebih berhasil guna, karena itu aspek terpenting adalah upaya membantu siswa agar mereka lebih mampu menangani dan mengarahkan belajar bagi mereka sendiri dan bermanfaat bagi dirinya sehingga mereka mampu dan siap menghadapi masalah – masalah mereka belajar sendiri maupun kelompok.
2)  Belajar kreatif menciptakan kemungkinan – kemungkinan untuk memecahkan masalah – masalah yang tidak mampu kita ramalkan yang timbul dimasa yang akan datang.
3)  Belajar kreatif dapat menimbulkan akibat yang besar dalam kehidupan. Banyak pengalaman belajar kreatif yang lebih dari pada sekedar hobi atau hiburan.
4)  Belajar kreatif dapat menimbulkan keputusan dan kesenangan yang besar. Banyak orang kreatif menjadi orang yang terkenal, penuh semangat dan bahagia. Semangat mereka terhadap perkerjaannya dan terhadap gagasan – gagasannya dapat langsung di saksikan dan kesenangan mereka terhadap belajar kreatif dapat menular kepada siswa yang lain.
c.       Efektif
Suatu proses belajar mengajar dapat dikatakan berhasil, jika kegiatan belajar mengajar tersebut dapat membangkitkan proses belajar. Penentuan atau ukuran hasil pembelajaran yang efektif terletak pada hasilnya. Masalah yang menentukan efektifitas pembelajaran bukan metode atau prosedur yang digunakan dalam pengajaran , bukan kolot atau modern nya pengajaran, bukan pola konvesional atau progresifnya pengajaran. Semua itu mungkin penting artinya, tetapi tidak merupakan pertimbangan akhir, karena itu hanya berkaitan dengan “ alat” bukan “tujuan” pengajaran. Bagi pengukuran suksesnya pengajaran memang syarat utama adalah “hasilnya”, tetapi harus diingat bahwa dengan nilai atau menterjemahkan “hasil” itu pun harus secara cermat dan tepat, dengan memperhatilan bagaimana “prosesnya”. Dengan proses yang tidak baik/benar, mungkin hasil yang dicapainyapun tidak akan baik atau boleh dikatakan hasil itu adalah hasil semu.
d.      Menyenangkan.
Tidak ada yang menyenangkan bagi orang – orang selain aktivitas – aktivitas , kemampuan – kemampuan atau rahasia- rahasia kedewasaan yang mengasikkan. Bagi guru yang ingin secara kreatif menjadi model dan membagi sebuah nilai terhadap aktivitas belajar, hanya satu kata untuk menyimpulkam semua ,yaitu antusiasme. Dengan intensitas kehadiran yang tinggi, guru yang antusiasi memberikan kepada siswa – siswanya bahwa mereka peduli dengan apa yang mereka telah ajarkan dan nilai ini terpancar melalui mereka peduli apa yang mereka ajarkan .

PAKEM merupakan kependekan dari Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Dari kata-kata itulah dapat mengetahui ciri-ciri atau karakteristik dari PAKEM itu sendiri.
3.       Aktif
Ciri pertama pembelajaran model PAKEM adalah aktif. Maksudnya pembelajaran model ini memungkinkan peserta didik berinteraksi secara aktif dengan lingkungan, memanipulasi obyek-obyek yang ada di dalamnya dan mengamati pengaruh dari manipulasi obyek- obyek tersebut. Dalam hal ini guru pun terlibat secara aktif, baik dalam merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi proses pembelajarannya.
4.       Kreatif
Ciri kedua pembelajaran model ini adalah kreatif. Maksudnya pembelajarannya membangun kreativitas peserta didik dalam berinteraksi dengan lingkungan, bahan ajar, dan sesama peserta didik, utamanya dalam menghadapi tantangan atau tugas-tugas yang harus diselesaikan dalam pembelajaran. Dalam hal ini, guru pun dituntut ntuk kreatif dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran model PAKEM ini.
5.       Efektif
Ciri ketiga pembelajaran model ini adalah efektif. Maksudnya, dengan pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kualitas hasil belajar peserta didik.
6.       Menyenangkan
Ciri keempat pembelajaran model ini adalah menyenangkan. Maksudnya, pembelajaran model PAKEM dirancang dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan. Dengan suasana pembelajaran yang menyenangkan diharapkan dapat meningkatkan hasil




belajar peserta didik. Dalam kaitan ini, Rose and Nicholl (2003) mengatakan bahwa pembelajaran yang menyenangkan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a.       Menciptakan lingkungan tanpa stress, lingkungan yang aman untuk melakukan kesalahan, namun harapan untuk sukses tetap tinggi.
b.      Menjamin bahwa bahan ajar itu relevan. Anda ingin belajar ketika Anda melihat manfaat dan pentingnya bahan ajar.
c.       Menjamin bahwa belajar secara emosional adalah positif, yang pada umumnya hal itu terjadi ketika belajar dilakukan bersama dengan orang lain, ketika ada humor dan dorongan semangat , waktu rehat  dan jeda teratur, serta dukungan antusias.
d.      Melibatkan secara sadar semua indera dan juga pikiran otak kiri dan otak kanan.
e.       Menantang peserta didik untuk dapat berpikir jauh ke depan dan mengekspresikan apa yang sedang dipelajari dengan sebanyak mungkin kecerdasan yang relevan untuk memahami bahan ajar.
f.       Mengkonsolidasikan bahan yang sudah dipelajari dengan meninjau ulang dalam periode-periode yang relaks.
C. KOMPONEN PENDUKUNG DAN PERA           PEMBELAJRAN PAKEM

Keberhasilan pekem di pengaruhi oleh beberapa komponen. Diantaranya adalah guru,kepala sekolah , orang tua siswa, komite sekolah,masyarakat dinas pendidikan,dapartemen pendidikan dan yang terakhir kebudayaan republik Indonesia.
7.       Guru
Guru sangat berperan penting dalam meningkatkan pembelajaran di sekolah. Menurut Nurkholis (2005), peran guru dalam MBS adalah sebahgai rekan kerja, pemgambil keputusan dan mengimplementasi program pembelajaran di sebutkan bahwa guru harus mengetahui tentang pembelajaran dan kurikulum. Artinya ,pencapaian kompotensi dasar dan srtandar kompotensi yang ditetapkan sesuai dengan standar isi, dapat dicapai dengan melibatkan siswa secara aktif, kreatif, efektif dam menyenangkan.
8.           Kepala Sekolah
Kepala sekolah merupakan faktor kunci dalam mendukung keberhasilan pendidikan disuatu sekolah artinya, kepala sekolah adalah komponen yang paling berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan sekolah. Kepala sekolah dapat berperan sebagai edukator,manajer, administrator, supervisor, leader, innovator,dan motivator.
Dalam konteks kompotensi padagogik dan professional, kepala sekolah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan pembinaan kepada guru untuk meningkatkan kualitas padagogik dan professional artinya kepala sekolah membina guru dalam empat tanggung jawab yang harus di lakuakan guru yaitu dalam perencanaan, pelaksanaan pembelajaran, pengelola kelas dan penilaian. Aspek pentig kepala sekolah dalam kerangka pembelajaran PAKEM adalah kepala sekolah sebagai supervisor. Dalam kerangka MBS supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah lebih di tekankan pada pembinaan dan peningkatan kinerja guru di sekolah dalam menjalankan tugasnya.
Kompotensi diatas terutama pada padagogik dan professional artinya supervisi, yang dilakukan kepala sekolah untuk meningkatakan kompotensi padagogik dan professional kepribadian dan sosial guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang lebih efektif
9.       Orang tua siswa
Peran paling penting dan efektif dari orang tua adalah menyediakan lingkungan belajar yang kondusif, sehingga sisa dapat belajar dengan tenang dan menyenangkan. Dirumah orang tua bisa menciptakan budaya belajar PAKEM. Artinya dengan komunikasi yang terjalin antara gutu dan orang tua, strategi PAKEM yang dikembangkan guru di sekolah bisa di ciptakan sebagai budaya belajar di rumah. Kondisi ini bisa dilakukan apabila komunikasi guru dan orangt tua terjalin dengan intensif. Dalam konsep MBS orang tua dapat terlibat secara aktif mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan memonitor kemajuan dan perkembangan sekolah untuk mewujudkan akuntabilitas sekolah.termasuk perencanaan pembelajaran yang dilakuakan oleh guru.
10.   Komite Sekolah
Komite sekolah berkedudukan sebagai mitra untuk peningkatan mutu pendidikan di sekolah. dalam konteks ini komite sekolah dapat membantu penyelanggaraan proses pemebelajaran, manajement sekolah, sarana dan prasarana sekolah, biaya pendidikan dan mengkoordinasikan peran serta masyarakat. Di samping itu untuk keberhasilan PAKEM di kelas tentu saja memebutuhkan alat dan sumber belajar memadai. Oleh kareana itu komite sekolah sebagai supporting egency memberikan dukungan baik pikiran, tenaga, dana maupun sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam pembelajaran PAKEM di kelas juga, komite sekolah sebagai controlling egency dapat mengotrol pelaksanaan pembelajaran PAKEM di kelas.
11.   Masyarakat
Dukungan masyarakat dalam pembelajaran PAKEM dapat dilakaukan secara langsung maupun tidak langsung, salah satu bentuk dukungan yang efektif yaitu melalui pemberlakuan jam belajar dilingkungan masyarakatnya. Nurkholis (2005 :127) menyatakan bahwa partisipasi masyarakat di perlukan disekolah dalam rangka mendorong anggota masyarakat lokal terhadap pendidikan anak – anak mereka dan meningkatkan kuliatas pendidikan pra sekolah dan pendidikan dasar. Tokoh masyarakat juga memiliki peran  yang sangat penting demi kemajuan pendidikan yaitu sebagai penggerak informan dan penghubung, coordinator dan pengusul ( Nurkholis, 2005: 127).




12.   Model Pembelajaran PAKEM
Model pembelajaran diartikan sebagai suatu rencana mengajar yang memperlihatkan pola pembelajaran tertentu, dalam pola tersebut dapat terlihat kegiatan guru – peserta didik dalam mewujudkan kondisi belajar atau system lingkungannya dan menyebabkan terjadinya belajar pada peserta didik. Di dalam pola pembelajaran yang dimaksud terdapat karakteristik berupa rentetan atau tahapan perbuatan/kegiatan guru – peserta didik. Pembelajaran yang aktif dan efektif juga bersifat variatif, interaktif, inspiratif, dan memberikan ruang yang cukup bagi prakata, kreatifitas, kemandirian yang sesuai dengan bakat minta dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik ( pemendiknas No. 14 tahun 2007 ). Dalam model keberhasilan dibagi lagi menjadi 5 yaitu :
a.       Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat atau melakukan sesuatu kegiatan
b.      Guru menggunakan berbagai alat dan berbagai cara dalam membangkitkan semangat, termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber untuk menjadikan pembelajaran lebih menarik, menyenangkan, dan cocok bagi siswa.
c.       Guru mengatur kelas dengan memajang buku – buku dan bahan yang menarik dan menyediakan “ pojok baca
d.      Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan efektif, termasuk cara belajar
e.       Guru mendorong siswa untuk menemukan cara sendiri dalam pemecahan suatu masalah, untuk mengungkapkan gagasan, dan melibatkan siswa dalam menciptakan lingkungan sekolah.
Guru berperan bukan sebagai penyampai informasi, tetapi bertindak sebagai pengarah dan pemberi fasilitas untuk terjadinya proses belajar mengajar.
13.   Kerangka Berpikir




Prestasi hasil belajar sangat di pengaruhi pleh dua faktor, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Untuk meningkatkan prestasi belajar perlu penelitian di kelas. Dalam setiap tindakan dilakukan refleksi dan evaluasi. Model pembelajaran pakem ini menuntut semua anggota kelompok dapat berperan aktif untuk mendaptkan hasil kerja kelompok yang terbaik, bagi tiap – tiap kelompok. Pembelajaraan ini berpusat pada siswa sehingga memungkinkan partisipasi siswa akan meningkat.

14.   Proses Interaksi
Siswa berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya dengan aktif. Antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa lain. Ataupun siswa dengan masyarakat. Dengan interaksi ini siswa lebih aktif dalam perkembangan potensi dalam dirinya.
15.   Proses Komunikasi
Siswa menceritakan, mengkomunikasikan pengalaman-pengalaman yang telah dia lakukan kepada siswa lain maupun dengan gururnya melalui bercerita, Shering dll.
16.   Proses Refleksi
Siswa memikirkan kembali tentang apa saja yang telah mereka pelajari dan memahami pengetahuan-pengetahuan yang telah mereka dapat selama proses pembelajaran berlangsung.
17.   Proses Eksplorasi
Siswa Mengalami langsung dengan melibatkan semua Indera melalui pengamatan, percobaan, penyelidikan ataupun wawancara.

B.     HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PELAKSANAAN PAKEM
1.       Memahami sifat yang dimiliki anak.
Anak terlahir memiliki sifat rasa ingin tahu yang tinggi dan senang berimajinasi, sifat tersebut dapat menciptkan berkembangnnya sikap




kreatif yang ada dalam dirinya. Pembelajaran harus diterapkan dengan benar agar dapat mengembangkan sikap kreatif yang ada dalam diri siswa.
2.       Mengenal anak secara perorangan.
Setiap anak memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Terdapat perbedaan individu didalamnya. Guru harus mampu mengetahui perbedaan-perbedaan tersebut agar dapat menerapkan pembelajaran yang cocok sehingga belajar mendapat hasil yang optimal.
3.       Mengembangkan Ruang kelas menjadi lebih menarik.
Ruang kelas adalah tempat yang paling banyak digunakan dalam pembelajaran di sekolah. Maka ruang kelas harus mampu menbuat suasana pembelajaran lebih menyenangkan. Dengan memasang pajangan-pajangan yang dapat memicu tumbuhnya ide-ide kreatifitas dalam diri siswa adalah hal yang sangat membantu dalam pembelajaran.
4.       Memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar.
Lingkungan dapat digunakan sebagai media pembelajaran dan objek pembelajaran. Agar siswa tidak bosan dengan pembelajaran seharusnya tidak hanya dilakukan di dalam kelas namun juga memanfaatkan lingkungan disekitar sekolah sebagai media pembelajaran. Siswa akan lebih mengeksplore lingkungan yang ada di sekelilingnya.
5.       Membedakan antara aktif fisik dan aktif mental.
Dalam penerapan pembelajaran Pakem, aktif mental lebih dibutuhkan dan dikembangkan daripada aktif fisisk. Karena aktif mental berhubungan dengan aktivitas sering bertanya, menjawab soal, sehingga hal-hal tersebut telah memunculkan sifat aktif dalam diri siswa.




KESIMPULAN

BAB III PENUTUP

Berdasarkan yang dipaparkan dalam ditarik kesimpulan bahwa :
1.               Pembelajaran PAKEM (Aktif, Kreatif dan Menyenangkan) merupakan strategi pembelajaran yang dapat membuat peserta didik lebih aktif dalam kegiatan di dalam kelas.
2.               Pembelajaran PAKEM memiliki komponen meliputi guru, Kepala Sekolah, Murid, Departemen Dinas Pendidikan, Departemen Dinas Nasional, Masyarakat, Komite Sekolah.
3.               Pembelajaran PAKEM dapat berhasil Model Pembelajaran Pakem dan Kerangka Berpikir.
4.               Prinsip pembelajaran PAKEM meliputi interaksi, komunikasi, refelsi dan eksplorasi.
5.               Terdapat 5 tahap yang harus diketahui dalam penerapan pembelajaran PAKEM

B.     SARAN

Saran yang bias penulis berikan :
Perlu adanya peningkatan lebih mengenai penerapan Pembelajaran PAKEM karena pembelajaran ini sangatlah membantu dalam perkembangan siswa dalam berbagai aspek.












DAFTAR PUSTAKA


Burhanuddin, M. A. (2017). TATA KELOLA PEMBELAJARAN AKTIF, INOFATIF, KREATIF, EFEKTIF, DAN MENYENANGKAN (PAKEM) DI SMA PONDOK PESANTREN IMMIM MAKASAR. Jurnal idaarah
volume 1. 01, hal 34-49.

Dewi, R. P. 2018. Pendekatan dan Teknis. Jakarta: Media Maxima.

Djahir, N. 2015. Pengaruh Penerapan Model pemeblajaran PAKEM GEMBROT Motivasi Belajar Peserta Didik pada matpel IPS. Jurnal Profit Game vol 2.
HB, Z. 2013. Indikator Pembelajaran Aktif dalam Konteks Pengimplementasian Pendekatan Pembelajaran Aktif. Jurnal Al- Ta'lim, 281-284.
Huda, M. 2011. MODEL MODEL PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN.
Malang: PUSTAKA PELAJAR.
Lefudin. 2017. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta : Deepublish. Nurdiansyah. 2013. Inovasi Model Pembelajaran. Sidoarjo: Urzamia Learning
Center.
Rukajat, A. 2018. Pendekatan Penelitian Kuantitatif. Bandung: Deepublish. Shibab, N. 2010. Diferensiasi Memahami Pelajar untuk belajar Bermakna dan
Menyenangkan. Tangerang Selatan: Lentera Hati.