MAKALAH
PEMBELAJARAN PAKEM
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Manejemen Berbasis Sekolah
Yang dibina
oleh Ibu Siti Fatimah, Ibu Reni, dan Ibu Betty
Disusun Oleh Kelompok 8 :
PGSD 2A
1. Venina Aurelya N.D
|
(201810430311047)- KETUA
|
2. Novita Putri A
|
(201810430311001)
|
3. Dita Arista Yunis
|
(201810430311020)
|
4. Aprilia Siti R
|
(201810430311038)
|
5. Miftakul Jannah N
|
(201810430311034)
|
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
2019
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada
Allah swt karena limpahan rahmat dan karunianya penyusun dapat menyelesaikan
tugas makalah tentang pembelajaran PAKEM dengan baik tanpa ada kurang suatu
apapun. Tidak lupa penyusun berterimakasih kepada Ibu Siti Fatimah Soenaryo
selaku dosen pembimbing dalam mata kuliah Manajemen Berbasis Sekolah yang sudah
memberikan tugas ini.
Selaku penyusun makalah ini, berharap
suatu saat berguna dan bermanfaat serta menambah wawasan pengetahuan tentang
pembelajaran pakem. Dalam pembuatan makalah ini penyusun sangat menyadari masih
banyak sekali kekurangan dan masih membutuhkan perbaikan. Oleh karena itu,
penyusun sangat berterimakasih, apabila pembaca berkenan untuk memberikan
kritik dan saran yang pasti sangat membangun makalah ini agar di lain waktu
lebih sempurna untuk membuat makalah.
Malang, Mei 2019
Penulis
C. TUJUAN
D. MANFAAT
C. KOMPONEN PENDUKUNG DAN PERAN
F.
HAL YANG DIPERHATIKAN DALAM PAKEM
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Pembelajaran PAKEM (Partisipatif
Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan) merupakan salah satu strategi pembelajaran
yang diterapkan di Indonesia.Dengan menggunakan pembelajaran PAKEM dapat
membuat sebuah aktivitas kelas menjadi lebih menyenangkan dan bergembira,
peserta didik tidak akan mudah bosan dan dapat menagkap dengan mudah pelajaran
yang disampaikan. Di Indoenesia sendiri Pembelajaran PAKEM sering disebut dengan Pembelajaran PAKEM GEMBROT.
Seorang guru harus mengetahui
bagaimana karakteristik, kemampuan, kelemahan yang dimiliki peserta didik,
karena antara satu dengan yang lainnya memiliki perbedaan yang signifikan.
Dalam pembelajaran PAKEM memiliki konsep pembelajaran harus berpusat pada anak
dan pembelajaran harus menyenangkan agar membuat murid lebih termotivasi untuk
belajar.
Pada pembelajaran PAKEM peserta didik
diharapakan aktif dalam bertanya, semua kreativitas berasal dari murid dimana
guru sebagai fasilitator mereka. Sehingga mereka bias mengalami, berkomunikasi,
berinterkasi dan mereflesikan diri. Dengan ini mereka akan lebih atraktif dalam
aktivitasnya.
Indonesia ingin mencitakan pendidikan
yang tidak hanya tanggung jawab lembaga-lembaga pendidikan saja, namun semua
pihak saling membangun, membantu, dalam mengemban tanggung jawab pendidikan.
Sehingga akan dapat menciptakan generasi-generasi penerus bangsa yang
berpendidikan dan bermoral yang tinggi.
1. Bagaimana Konsep
Dasar Pembelajaran PAKEM?
2. Bagaimana
Ciri-Ciri Pembelajaran PAKEM?
3.
Bagaimana Komponen Pendukung serta
Perannya dalam Pembelajaran PAKEM?
4. Bagaimana
Krieteria keberhasilan Pembelajaran PAKEM?
5. Apa Prinsip
Pembelajaran PAKEM?
6. Apa Hal Yang
Perlu Diperhatikan Dalam Penerapan PAKEM?
7. Untuk mengetahui
konsep dasar pembelajaran PAKEM.
8. Untuk mngetahui
ciri-ciri dari pembelajatran PAKEM.
9.
Untuk mengetahui Komponen pendukung
dan peran dalam pembelajtran PAKEM.
10. Untuk mngetahui
kriteria keberhasilam pembelajaran PAKEM.
11. Untuk mengetahui
Prinsip Pembelajaran PAKEM.
12. Untuk mengetahui
Hal yang perlu diperhatikan dalam PAKEM.
13. Bagi Pembaca
Sebagai penambah wawasan mengenai Pembelajaran PAKEM,
mengetahui arti dari setiap unsurnya dan dapat menerapkannya dengan benar.
14. Bagi Penulis
Sebagai penambah wawasan, pengetahuan, pemahaman
mengenai pembelajaran PAKEM yang ada di Indonesia sehingga dapat menerapkannya
dengan benar.
A. KONSEP DASAR
PEMBELAJARAN PAKEM.
1.
Konsep Pembelajaran Aktif, Kreatif, dan menyenangkan
Pembelajaran Aktif, Kreatif, dan
Menyenngkan adalah wujud dari salah satu hasil kerjasama antara UNESCO dan
UNICEF dengan dukungan pemerintah Indonesia, khususnya Departemen Pendidikan
Nasional yang melaksanakan satu kegiatan rintisan yang disebut menuju
masyarakat peduli pendidikan anak dengan meningkatkan mutu pendidikan dasar
melalui manajemen berbasis sekolah dan peran serta masyarakat
Kegiatan ini berlandasan pada asumsi
bahwa sekolah akan meningkatkan mutunya jika kepala sekolah, guru dan
masyarakat diberikan kewenangan yang cukup besar untuk mengelola pendidikan di
tingkat sekolah. Pengelolaan itu menyangkut proses pembelajaran , manajemen
sekolah dan peran serta msayarakat dalam pendidikan.
PAKEM Adalah model pembelajaran yang
masig bary terdengar di telinga kita , karena penerapan PAKEM baru di mulai
sejak tahun di sekolah
– sekolah binaan MBE . Pembelajaran ini lebih mengutamakan proses
dalam pencapaian kompetensi yang di harapkan.
Masyarakat yang seperti ini mutu
pendidikan tidak bertambah baik, malah sebaliknya. Beberapa lembaga
internasional telah mengadakan penelitian . Hasilnya mengejutkan . Indeks pembangunan
manusia Indonesia (HDI) turun dan berada atu tingkat bawah Negara Vietnam
.sistem pendidikan berada pada urutan dari Negara yang diteliti.
2. Pengertian
Pembelajaran PAKEM
PAKEM Adalah singkatan dari Aktif, kreatif
, efektif dan menyenangkan . Uuntuk mendapatkan makna yang lebih mendalam
tentang kita yang terkandung dalam singkatan PAKEM tersebut , maka yang di
jelaskan sebagai berikut.
a.
Aktif
Aktif artinya dalam proses pembelajaran siswa di harapkan
dalam kegiatannya untuk berfikir, berinteraksi, berbuat
untuk mencoba, menentukan konsep baru atau menghasilkan suatu karya. Dalam
pembelajaran Aktif guru sebagai fasilitator dan mediator sehingga siswa mampu
berperan dan berpartisipasi aktif dalam mengaktualisasikan kemampuannya di
dalam dan di luar kelas.
b.
Kreatif
Menurut pendapat Torrance dan Myers
yang mengungkapkan bahwa belajar kreatif adalah menjadi peka atau sadar akan masalah,
kekurangan – kekurangan, kesenjangan dan pengetahuan, unsur – unsure yang tidak
ada, ketidak harmonisan dan sebagainya, dan mengumpulkan infomasi yang ada,
membataskan kesukaran atau mengindentifikasi unsur yang tidak ada, mencari
jawaban , membuat hipotesis, mengubah dan mengujinya dan akhirnya
mengkomunikasikan hsail hasil nya. Pada belajar kreatif siswa terlibat secara
aktif ingin mendalami bahan yang di pelajari . Dalam proses belajar secara
kreatif digunakan proses berfikir secara divergen (proses yang berfikir yang mencari jawaban
tunggal yang paling tepat) Treffinger memberikan 4 alasan mengapa belajar
kreatif itu di anggap penting :
1)
Belajar kreatif membantu siswa
menjadi lebih berhasil guna, karena itu aspek terpenting adalah upaya membantu
siswa agar mereka lebih mampu menangani dan mengarahkan belajar bagi mereka
sendiri dan bermanfaat bagi dirinya sehingga mereka mampu dan siap menghadapi
masalah – masalah mereka belajar sendiri maupun kelompok.
2)
Belajar kreatif menciptakan
kemungkinan – kemungkinan untuk memecahkan masalah – masalah yang tidak mampu
kita ramalkan yang timbul dimasa yang akan datang.
3)
Belajar kreatif dapat menimbulkan
akibat yang besar dalam kehidupan. Banyak pengalaman belajar kreatif yang lebih
dari pada sekedar hobi atau hiburan.
4)
Belajar kreatif dapat menimbulkan
keputusan dan kesenangan yang besar. Banyak orang kreatif menjadi orang yang
terkenal, penuh semangat dan bahagia. Semangat mereka terhadap perkerjaannya
dan terhadap gagasan – gagasannya dapat langsung di saksikan dan kesenangan
mereka terhadap belajar kreatif dapat menular kepada siswa yang lain.
c.
Efektif
Suatu proses belajar mengajar dapat
dikatakan berhasil, jika kegiatan belajar mengajar tersebut dapat membangkitkan
proses belajar. Penentuan atau ukuran hasil pembelajaran yang efektif terletak
pada hasilnya. Masalah yang menentukan efektifitas pembelajaran bukan metode
atau prosedur yang digunakan dalam pengajaran , bukan kolot atau modern nya
pengajaran, bukan pola konvesional atau progresifnya pengajaran. Semua itu
mungkin penting artinya, tetapi tidak merupakan pertimbangan akhir, karena itu
hanya berkaitan dengan “ alat” bukan “tujuan” pengajaran. Bagi pengukuran
suksesnya pengajaran memang syarat utama adalah “hasilnya”, tetapi harus
diingat bahwa dengan nilai atau menterjemahkan “hasil” itu pun harus secara
cermat dan tepat, dengan memperhatilan bagaimana “prosesnya”. Dengan proses
yang tidak baik/benar, mungkin hasil yang dicapainyapun tidak akan baik atau
boleh dikatakan hasil itu adalah hasil semu.
d.
Menyenangkan.
Tidak ada yang menyenangkan bagi
orang – orang selain aktivitas – aktivitas , kemampuan – kemampuan atau
rahasia- rahasia kedewasaan yang mengasikkan. Bagi guru yang ingin secara kreatif
menjadi model dan membagi sebuah nilai terhadap aktivitas belajar, hanya satu
kata untuk menyimpulkam semua ,yaitu antusiasme. Dengan intensitas kehadiran
yang tinggi, guru yang antusiasi memberikan kepada siswa – siswanya bahwa mereka peduli
dengan apa yang mereka telah ajarkan dan nilai ini terpancar melalui mereka
peduli apa yang mereka ajarkan .
PAKEM merupakan kependekan dari
Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Dari kata-kata itulah
dapat mengetahui ciri-ciri atau karakteristik dari PAKEM itu sendiri.
3.
Aktif
Ciri pertama pembelajaran model
PAKEM adalah aktif. Maksudnya pembelajaran model ini memungkinkan peserta didik
berinteraksi secara aktif dengan lingkungan, memanipulasi obyek-obyek yang ada
di dalamnya dan mengamati pengaruh dari manipulasi obyek- obyek tersebut. Dalam
hal ini guru pun terlibat secara aktif, baik dalam merancang, melaksanakan, dan
mengevaluasi proses pembelajarannya.
4.
Kreatif
Ciri kedua pembelajaran model ini
adalah kreatif. Maksudnya pembelajarannya membangun kreativitas peserta didik
dalam berinteraksi dengan lingkungan, bahan ajar, dan sesama peserta didik,
utamanya dalam menghadapi tantangan atau tugas-tugas yang harus diselesaikan
dalam pembelajaran. Dalam hal ini, guru pun dituntut ntuk kreatif dalam
merancang dan melaksanakan pembelajaran model PAKEM ini.
5. Efektif
Ciri ketiga pembelajaran model ini
adalah efektif. Maksudnya, dengan pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan
dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran, yang pada gilirannya dapat
meningkatkan kualitas hasil belajar peserta didik.
6.
Menyenangkan
Ciri keempat pembelajaran model ini
adalah menyenangkan. Maksudnya, pembelajaran model PAKEM dirancang dapat menciptakan
suasana pembelajaran yang menyenangkan. Dengan suasana pembelajaran yang
menyenangkan diharapkan dapat meningkatkan hasil
belajar peserta didik. Dalam kaitan ini, Rose and
Nicholl (2003) mengatakan bahwa pembelajaran yang menyenangkan memiliki
ciri-ciri sebagai berikut:
a.
Menciptakan lingkungan tanpa
stress, lingkungan yang aman untuk melakukan kesalahan, namun harapan untuk
sukses tetap tinggi.
b.
Menjamin bahwa bahan ajar itu relevan.
Anda ingin belajar ketika Anda melihat manfaat dan pentingnya bahan ajar.
c.
Menjamin bahwa belajar secara
emosional adalah positif, yang pada umumnya hal itu terjadi ketika belajar
dilakukan bersama dengan orang lain, ketika ada humor dan dorongan semangat ,
waktu rehat dan jeda teratur, serta
dukungan antusias.
d.
Melibatkan secara sadar semua
indera dan juga pikiran otak kiri dan otak kanan.
e.
Menantang peserta didik untuk dapat
berpikir jauh ke depan dan mengekspresikan apa yang sedang dipelajari dengan
sebanyak mungkin kecerdasan yang relevan untuk memahami bahan ajar.
f.
Mengkonsolidasikan bahan yang sudah
dipelajari dengan meninjau ulang dalam periode-periode yang relaks.
C. KOMPONEN PENDUKUNG DAN PERA PEMBELAJRAN
PAKEM
Keberhasilan pekem di pengaruhi oleh
beberapa komponen. Diantaranya adalah guru,kepala sekolah , orang tua siswa,
komite sekolah,masyarakat dinas pendidikan,dapartemen pendidikan dan yang
terakhir kebudayaan republik Indonesia.
7.
Guru
Guru sangat berperan penting dalam meningkatkan
pembelajaran di sekolah. Menurut Nurkholis (2005), peran guru dalam MBS adalah
sebahgai rekan kerja, pemgambil keputusan dan mengimplementasi program
pembelajaran di sebutkan bahwa guru harus mengetahui tentang pembelajaran dan
kurikulum. Artinya ,pencapaian kompotensi dasar dan srtandar kompotensi yang
ditetapkan sesuai dengan standar isi, dapat dicapai dengan melibatkan siswa
secara aktif, kreatif, efektif dam menyenangkan.
8.
Kepala Sekolah
Kepala sekolah merupakan faktor kunci
dalam mendukung keberhasilan pendidikan disuatu sekolah artinya, kepala sekolah
adalah komponen yang paling berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan
sekolah. Kepala sekolah dapat berperan sebagai edukator,manajer, administrator,
supervisor, leader, innovator,dan motivator.
Dalam konteks kompotensi padagogik
dan professional, kepala sekolah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan
pembinaan kepada guru untuk meningkatkan kualitas padagogik dan professional
artinya kepala sekolah membina guru dalam empat tanggung jawab yang harus di
lakuakan guru yaitu dalam perencanaan, pelaksanaan pembelajaran, pengelola
kelas dan penilaian. Aspek pentig kepala sekolah dalam kerangka pembelajaran
PAKEM adalah kepala sekolah sebagai supervisor. Dalam kerangka MBS supervisi
yang dilakukan oleh kepala sekolah lebih di tekankan pada pembinaan dan
peningkatan kinerja guru di sekolah dalam menjalankan tugasnya.
Kompotensi diatas terutama pada padagogik
dan professional artinya supervisi, yang dilakukan kepala sekolah untuk
meningkatakan kompotensi padagogik dan professional kepribadian dan sosial guru
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang lebih efektif
9. Orang tua siswa
Peran paling penting dan efektif dari
orang tua adalah menyediakan lingkungan belajar yang kondusif, sehingga sisa
dapat belajar dengan tenang dan menyenangkan. Dirumah orang tua bisa
menciptakan budaya belajar PAKEM. Artinya dengan komunikasi yang terjalin
antara gutu dan orang tua, strategi PAKEM yang dikembangkan guru di sekolah bisa di ciptakan sebagai
budaya belajar di rumah. Kondisi ini bisa dilakukan apabila komunikasi guru dan
orangt tua terjalin dengan intensif. Dalam konsep MBS orang tua dapat terlibat
secara aktif mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan memonitor kemajuan dan
perkembangan sekolah untuk mewujudkan akuntabilitas sekolah.termasuk
perencanaan pembelajaran yang dilakuakan oleh guru.
10. Komite Sekolah
Komite sekolah berkedudukan sebagai
mitra untuk peningkatan mutu pendidikan di sekolah. dalam konteks ini komite
sekolah dapat membantu penyelanggaraan proses pemebelajaran, manajement
sekolah, sarana dan prasarana sekolah, biaya pendidikan dan mengkoordinasikan
peran serta masyarakat. Di samping itu untuk keberhasilan PAKEM di kelas tentu
saja memebutuhkan alat dan sumber belajar memadai. Oleh kareana itu komite
sekolah sebagai supporting egency memberikan dukungan baik pikiran, tenaga,
dana maupun sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam pembelajaran PAKEM di
kelas juga, komite sekolah sebagai controlling egency dapat mengotrol
pelaksanaan pembelajaran PAKEM di kelas.
11. Masyarakat
Dukungan masyarakat dalam
pembelajaran PAKEM dapat dilakaukan secara langsung maupun tidak langsung,
salah satu bentuk dukungan yang efektif yaitu melalui pemberlakuan jam belajar
dilingkungan masyarakatnya. Nurkholis (2005 :127) menyatakan bahwa partisipasi
masyarakat di perlukan disekolah dalam rangka mendorong anggota masyarakat
lokal terhadap pendidikan anak – anak mereka dan meningkatkan kuliatas
pendidikan pra sekolah dan pendidikan dasar. Tokoh masyarakat juga memiliki
peran yang sangat penting demi kemajuan
pendidikan yaitu sebagai penggerak informan dan penghubung, coordinator dan
pengusul ( Nurkholis, 2005: 127).
12.
Model Pembelajaran
PAKEM
Model pembelajaran diartikan sebagai
suatu rencana mengajar yang memperlihatkan pola pembelajaran tertentu, dalam pola
tersebut dapat terlihat kegiatan guru – peserta didik dalam mewujudkan kondisi
belajar atau system lingkungannya dan menyebabkan terjadinya belajar pada
peserta didik. Di dalam pola pembelajaran yang dimaksud terdapat karakteristik
berupa rentetan atau tahapan perbuatan/kegiatan guru – peserta didik.
Pembelajaran yang aktif dan efektif juga bersifat variatif, interaktif,
inspiratif, dan memberikan ruang yang cukup bagi prakata, kreatifitas,
kemandirian yang sesuai dengan bakat minta dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik ( pemendiknas No. 14 tahun 2007 ). Dalam model
keberhasilan dibagi lagi menjadi 5 yaitu :
a.
Siswa terlibat dalam berbagai
kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan kemampuan mereka dengan penekanan
pada belajar melalui berbuat atau melakukan sesuatu kegiatan
b.
Guru menggunakan berbagai alat dan
berbagai cara dalam membangkitkan semangat, termasuk menggunakan lingkungan
sebagai sumber untuk menjadikan pembelajaran lebih menarik, menyenangkan, dan
cocok bagi siswa.
c.
Guru mengatur kelas dengan memajang
buku – buku dan bahan yang menarik dan menyediakan “ pojok baca “
d.
Guru menerapkan cara mengajar yang
lebih kooperatif dan efektif, termasuk cara
belajar
e.
Guru mendorong siswa untuk
menemukan cara sendiri dalam pemecahan suatu masalah, untuk mengungkapkan
gagasan, dan melibatkan siswa dalam menciptakan lingkungan sekolah.
Guru berperan bukan sebagai penyampai
informasi, tetapi bertindak sebagai pengarah dan pemberi fasilitas untuk
terjadinya proses belajar mengajar.
13. Kerangka Berpikir
Prestasi hasil belajar sangat di
pengaruhi pleh dua faktor, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Untuk
meningkatkan prestasi belajar perlu penelitian di kelas. Dalam setiap tindakan dilakukan
refleksi dan evaluasi. Model pembelajaran pakem ini menuntut semua anggota
kelompok dapat berperan aktif untuk mendaptkan hasil kerja kelompok yang
terbaik, bagi tiap – tiap kelompok. Pembelajaraan ini berpusat pada siswa
sehingga memungkinkan partisipasi siswa akan meningkat.
E. PRINSIP PEMBELAJARAN PAKEM
14.
Proses Interaksi
Siswa berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya dengan
aktif. Antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa lain. Ataupun siswa dengan
masyarakat. Dengan interaksi ini siswa lebih aktif dalam perkembangan potensi
dalam dirinya.
15. Proses Komunikasi
Siswa menceritakan, mengkomunikasikan
pengalaman-pengalaman yang telah dia lakukan kepada siswa lain maupun dengan
gururnya melalui bercerita, Shering dll.
16. Proses Refleksi
Siswa memikirkan kembali tentang apa saja yang telah
mereka pelajari dan memahami pengetahuan-pengetahuan yang telah mereka dapat
selama proses pembelajaran berlangsung.
17. Proses Eksplorasi
Siswa Mengalami langsung dengan melibatkan semua Indera
melalui pengamatan, percobaan, penyelidikan ataupun wawancara.
B.
HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PELAKSANAAN PAKEM
1. Memahami sifat
yang dimiliki anak.
Anak terlahir memiliki sifat rasa ingin tahu yang tinggi
dan senang berimajinasi, sifat tersebut dapat menciptkan berkembangnnya sikap
kreatif yang ada dalam dirinya. Pembelajaran harus diterapkan dengan
benar agar dapat mengembangkan sikap kreatif yang ada dalam diri siswa.
2. Mengenal anak
secara perorangan.
Setiap anak memiliki latar belakang
yang berbeda-beda. Terdapat perbedaan individu didalamnya. Guru harus mampu
mengetahui perbedaan-perbedaan tersebut agar dapat menerapkan pembelajaran yang
cocok sehingga belajar mendapat hasil yang optimal.
3. Mengembangkan
Ruang kelas menjadi lebih menarik.
Ruang kelas adalah tempat yang paling
banyak digunakan dalam pembelajaran di sekolah. Maka ruang kelas harus mampu
menbuat suasana pembelajaran lebih menyenangkan. Dengan memasang
pajangan-pajangan yang dapat memicu tumbuhnya ide-ide kreatifitas dalam diri
siswa adalah hal yang sangat membantu dalam pembelajaran.
4. Memanfaatkan
lingkungan sekitar sebagai sumber belajar.
Lingkungan dapat digunakan sebagai
media pembelajaran dan objek pembelajaran. Agar siswa tidak bosan dengan pembelajaran
seharusnya tidak hanya dilakukan di dalam kelas namun juga memanfaatkan
lingkungan disekitar sekolah sebagai media pembelajaran. Siswa akan lebih
mengeksplore lingkungan yang ada di sekelilingnya.
5. Membedakan antara
aktif fisik dan aktif mental.
Dalam penerapan pembelajaran Pakem,
aktif mental lebih dibutuhkan dan dikembangkan daripada aktif fisisk. Karena
aktif mental berhubungan dengan aktivitas sering bertanya, menjawab soal,
sehingga hal-hal tersebut telah memunculkan sifat aktif dalam diri siswa.
Berdasarkan yang
dipaparkan dalam ditarik kesimpulan bahwa :
1.
Pembelajaran PAKEM (Aktif, Kreatif
dan Menyenangkan) merupakan strategi pembelajaran yang dapat membuat peserta
didik lebih aktif dalam kegiatan di dalam kelas.
2.
Pembelajaran PAKEM memiliki
komponen meliputi guru, Kepala Sekolah, Murid, Departemen Dinas Pendidikan,
Departemen Dinas Nasional, Masyarakat, Komite
Sekolah.
3.
Pembelajaran PAKEM dapat berhasil Model
Pembelajaran Pakem dan Kerangka Berpikir.
4.
Prinsip pembelajaran PAKEM meliputi
interaksi, komunikasi, refelsi dan eksplorasi.
5.
Terdapat 5 tahap yang harus
diketahui dalam penerapan pembelajaran PAKEM
B. SARAN
Saran yang bias
penulis berikan :
Perlu adanya peningkatan lebih mengenai penerapan
Pembelajaran PAKEM karena pembelajaran ini sangatlah membantu dalam
perkembangan siswa dalam berbagai aspek.
DAFTAR PUSTAKA
Burhanuddin, M. A. (2017). TATA KELOLA
PEMBELAJARAN AKTIF, INOFATIF, KREATIF, EFEKTIF, DAN MENYENANGKAN (PAKEM) DI SMA
PONDOK PESANTREN IMMIM MAKASAR. Jurnal
idaarah
volume 1. 01, hal 34-49.
Dewi, R. P. 2018. Pendekatan dan Teknis. Jakarta: Media
Maxima.
Djahir, N. 2015. Pengaruh Penerapan Model pemeblajaran
PAKEM GEMBROT Motivasi Belajar Peserta Didik pada matpel IPS. Jurnal Profit Game vol 2.
HB, Z. 2013. Indikator Pembelajaran Aktif dalam Konteks
Pengimplementasian Pendekatan Pembelajaran Aktif. Jurnal Al- Ta'lim, 281-284.
Huda, M. 2011. MODEL MODEL PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN.
Malang: PUSTAKA
PELAJAR.
Lefudin. 2017. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta :
Deepublish. Nurdiansyah. 2013. Inovasi
Model Pembelajaran. Sidoarjo: Urzamia Learning
Center.
Rukajat, A. 2018.
Pendekatan Penelitian Kuantitatif. Bandung:
Deepublish. Shibab, N. 2010. Diferensiasi
Memahami Pelajar untuk belajar Bermakna dan
Menyenangkan.
Tangerang
Selatan: Lentera Hati.