Wikipedia

Search results

Makalah Sejarah Perkembangan, Kedudukan, Fungsi, dan Ragam Bahasa Indonesia


KATA PENGANTAR


Assalamualaikum Wr.Wb
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti. Tidak lupa penulis ucapkan terimakasih atas bimbingan dari dosen pembimbing mata kuliah Bahasa Indonesia, yang telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat.
Penulis sangat bersyukur atas terselesaikannya makalah yang berjudul  “Sejarah Perkembangan, Kedudukan, Fungsi, dan Ragam Bahasa Indonesia” sebagai tugas mata kuliah Perkembangan Peserta Didik dengan lancar. Dalam makalah ini penulis membahas mengenai pengertian moral, peran penting moral, pelanggaran-pelanggaran moral, dan cara mencegah pelanggaran moral. Tujuannya agar pembaca dapat dengan jelas memahami tentang peran penting moral di masa depan. Makalah ini juga dapat dijadikan sumber refrensi  pembelajaran di tingkat Sekolah Dasar.
Penulis mengucapkan mohon maaf atas kesalahan-kesalahan yang ada dalam penulisan makalah ini. Oleh sebab itu penulis berharap pembaca dapat memberikan kritik dan saran sebagai refrensi penulis untuk tulisan selanjutnya.
Wassalamualaikum Wr.Wb

Malang, 17 September 2019


Penulis




           
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................. i           
DAFTAR ISI .............................................................................................. ii           
BAB I      : PENDAHULUAN
A.  LatarBelakang...................................................................... 1
B.  Rumusan Masalah................................................................. 1
C.  Tujuan................................................................................... 2
D.  Manfaat ............................................................................... 2
BAB II    : PEMBAHASAN
A.    Pengertian Kalimat Utama................................................... 3
1.      Ciri-ciri kalimat utama.......................................................... 3
2.      Letak kalimat utama dalam paragraf.................................... 4
B.     Pengertian Ide Pokok........................................................... 6
1.      Cara menemukan ide pokok dalam paragraf........................ 7
C.     Cara Mengajar Tingkat SD................................................... 8
1.      Diskusi.................................................................................. 8           
2.      Membaca di depan kelas...................................................... 9           
BAB III   : PENUTUP
A.    Kesimpulan ........................................................................ 11           
B.     Saran .................................................................................. 11
C.     Daftar Pustaka.................................................................... 12


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Indonesia adalah negara yang memiliki baraneka ragam suku, budaya, dan bahasa.bahasa indonesia adalah alat komunikasi umum yang paling penting dalam mempersatukan seluruh rakyat bahasa indonesia. Bahasa indonesia merupakan bahasa melayu yang dijadikan sebagai bahasa resmi dan bahasa persatuan republik indonesia. Melalui perjalanan sejarah yang panjang, bahasa indonesia telah mencapai perkembangan yang luar biasa, baik dari segi jumlah pemakainya, maknanya maupun dari segi kosakata dan segi tata bahasanya.
Di era modern ini, bahasa indonesia telah berkembang secara luas bukan hanya di indonesia tetapi juga diluar indonesia, dan menjadi salah satu kebanggaan indonesia atas prestasi tersebut. Sehingga bahasa indonesia masuk dalam kelompok mata kuiah di perguruan tinggi.mahasiswa peserta mata kuliah bahasa indonesia perlu disadarkan akan kenyataan keberhasilan ini dan ditimbulkan kebanggaannya terhadap bahasa nasional kita yaitu bahasa indonesia. Karena kemahiran berbahasa indonesia bagi para mahasiswa merupakan cerminan dalam tata pikir, tata laku, tata ucap dan tata tulis berbahasa indonesia dalam konteks akademis maupun kontes ilmiah. Sehingga mahasiswa kelak akan menjadi insan terpelajar bahasa indonesia yang akan terjun kedalam kehidupan berbangsa dan bernegara sebagai pemimpin dalam daerahnya masing-masing. Sehingga mahasiswa diharapkan kelak dapat mengajarkan warga negara indonesia yang masih belum mengetahui banyak tentang bahasa indonesia tentang arti penting bahasa yang sebenarnya sehingga nantinya akan menjadi warga negara yang dapat memenuhi kewajibannya dimanapun mereka berada dan dengan siapapun mereka bergaul diwilayah negara kesatuan republik indonesia tercinta ini

B.     Rumusan Masalah

1.      Bagaimana sejarah perkembangan bahasa indonesia?
2.      Bagaimana kedudukan bahasa indonesia?
3.      Bagaimana fungsi bahasa indonesia?
4.      Bagaimana ragam bahasa indonesia?

C.    Tujuan Makalah

1.      Untuk mengetahui sejarah perkembanagan bahasa indonesia.
2.      Untuk mengetahui kedudukan bahasa indonesia.
3.      Untuk mengetahui fungsi bahasa indonesia.
4.      Untuk mengetahui ragam bahasa indonesia dikancah internasional













BAB II
PEMBAHASAN

A.    Sejarah Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia merupakan alat komunikasi yang penting dan menjadi kunci  untuk menyatukan seluruh elemen bangsa, dan sebagai bahasa resmi Negara Kesatuan Republik Indonesia dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Dalam pemakaian bahasa Indonesia ini, dasar yang dipakai adalah bahasa Melayu Riau, namun dengan bertambahnya zaman dari waktu ke waktu bahasa indonsia ini mengalami perkembangan, faktor utamanya adalah  akibat penggunaanya sebagai bahasa kerja dan proses pembakuan pada awal abad ke-20 Sampai saat ini, bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup dan terus berkembang dan menggadopsian, pengayaan kosakata baru, baik melalui penciptaan maupun melalui penyerapan dari bahasa daerah maupun bahasa asing.
Selain Melayu pasar terdapat pula istilah Melayu tinggi.pada masa lalu bahasa Melayu tinggi digunakan kalangan keluarga kerajaan disekitar Sumatera, Malaya, dan Jawa. Bentuk bahasa ini lebih sulit karena penggunaanya sangat halus, penuhsindiraan, dan tidak seekspresifbahasa Melayu pasar. Pemerintah kolonial Belanda yang menganggap kelenturan Melayu mengancam keberadaan bahasa dan budaya. Belanda berusaha meredamnya dengan mempromosikan bahasa Melayu tinggi, diantaranya dengan penerbitan karya sastra dalam bahasa Melayu tinggi oleh Balai Pustaka. Tetapi bahasa Melayu pasar sudah terlanjur diambil oleh banyak pedagang yang melewati Indonesia.
Awal penamaan Bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa bermula dari Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.disana pada Kongres Nasional kedua di Jakarta, dicanangkanlah penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa untuk negara Indonesia pasca-kemerdekaan. Soekarno tidak memilih bahasanya sendiri, Jawa (yang sebenarnya juga bahasa mayoritas pada saat itu), namun beliau memilih bahasa Indonesia yang beliau dasarkan dari bahasa Melayu yang dituturkan di Riau.
Ada beberapa alasan mengapa bahasa Melayu Riau dipilih sebagai bahasa Persatuan Republik Indonesia. Beberapa alasan diantaranya :
1.    Jika bahsa Jawa yang digunakaan sebagai bahsa Nasional, suku-suku bangsa lain akan merasa dijajah oleh suku Jawa yang merupakan golongan manyoritas di Republik Indonesia
2.    Bahasa Jawa jauh lebih suakar dipelajari dibandingkan dengan bahasa Melayu Riau. Ada tingkatan –tingkatan kesopanan pada bahasa Jawa, yaitu halus, biasa, dan kasar.Tingakat kesopanan tersebut digunakan untuk berbicara dengan orang yang berbeda usia, derajat, ataupun pangakat. Bila penggunan kurang memahami budaya Jawa , maka ia dapat menimbulkan kesan negatif yanglebih besar.
3.    Bahasa Melayu Riau dan bukan bahasa Melayu Pontianak , Banjarmasin, Samarinda,Maluku, Jakarta (Betawi) , ataupun Kutai dipilih sebagai bahasa Nasional dengan pertimbangan: (a) Suku Melayu berasal dari Riau. Bahkan , Sultan Malaka yang terakhir pun melarikan diri ke Riau setelah Malakan direbut oleh Portugis. (b) Sebagai lingua franca bahasa Melayu Riau yang paling sedikit terkenal pengaruh, misanya pengaruh dari bahasa Tionghoa Hokkien, Tio Ciu, Ke, atau pengaruh dari bahsa lainnya.
4.    Pengguna bahasa Melayu bukan hanya terbatas di wilayah Nusantara . Pada 1945, pengguna bahasa Melayu selain Republik Indonesia, yaitu Malasyia, Brunai Darussalam, dan Singapura.Dengan menggunaknan bahasa Melayu sebagai bahasa Persatuan ,diharapkan dapat menumbuhkan semangat patriotisme dan nasionalisme dikawasan Republik Indonesia dan negara-negara disekitarnya.

Awal penamaan bahasa Indonesia , yaitu :
1.      Tahun 1908
Pemerintah Hindia Belanda mendirikan penerbit pertama buku bacaan yaitu Commissie voor de Volkslectuur atau Taman Bacaan Rakyat. Tahun 1917 diubah menjadi Balai Pustaka. Penerbit buku tersebut telah menerbitkan bermacam novel seperti Siti Nurbaya, dan lain sebagainya yang secara tidak langung membantu penyebaran bahasa Melayu.
2.      Tanggal 16 Juni 1927
Tokoh yang bernama Jahja Datoek Kajo menggunakan bahasa Indonesia dalam pidatonya. Ini pertama kali dilakukan ada seseorang yang berpidato menggunakan bahasa Indonesia di siding Volksraad.
3.      Tanggal 28 Oktober 1928
Muhammad Yamin secara resmi mengusulkan bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa persatuan Indonesia.
4.      Tahun 1933
Didirikan pertama kali Angkatan Sastrawan Muda yaitu Pujangga Baru yang dipimpin oleh Sutan Takdir Alisyahbana.
5.      Tahun 1936
Untuk pertama kalinya Sutan Takdir Alisyahbana menyusun Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia.
6.      Tanggal 25-28 Juni 1938
Diselenggarakan Konggres I Bahasa Indonesia di kota Solo. Dari hasil kongres tersebut disimpulkan bahwa usaha pengembangan dan pembinaan bahasa Indonesia harus dilakukan secara sadar dan terang terangan oleh budayawan dan cendekiawan Indonesia pada saat itu.
7.      18 Agustus 1945
Resmi penandatanganan UUD 1945 sebagai pedoman bangsa dan pasal 36 UUD 1945 menetapkan bahwa bahasa Indonesia resmi digunakan sebagai bahasa negara.
8.      Tanggal 19 Maret 1947
Peresmian penggunaan ejaan Republik sebagai pengganti dari ejaan Van Ophuijsen yang sebelumnya telah berlaku atau digunakan.
9.      Tanggal 28 Oktober - 2 November 1954
Pelaksanaan Kongres II Bahasa Indonesia si kota Medan. Kongres II Bahasa Indonesia ini merupakan perwujudan tekad bangsa Indonesia untuk tetap terus menyempurnakan tata bahasa Indonesia yang diangkat menjadi bahasa kebangsaan serta ditetapkan menjadi bahasa negara bangsa Indonesia.
10.  Tanggal 16 Agustus 1972
Presiden Repulik Indonesia pada masa itu, yaitu Presiden Soeharto meresmikan penggunaan Ejaan Yang Disempurnakan atau EYD melalui Pidato Kenengaraan di depan Sidang DPR serta dikuatkan dengan adanya Keputusan Presiden No. 57 tahun 1972.
11.  Pada tanggal 31 Agustus 1972
Menteri Pendidikan dan menteri Kebudayaan pada masa itu menetapkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan serta Pedoman Umum Pembentukan Istilah resmi diberlakukan di Indonesia (Wawasan Nusantara).
12.  Tanggal 28 Oktober - 2 November 1978
Dilaksanakan Kongres III Bahasa Indonesia di Jakarta. Kongres tersebut dilaksanakan untuk memperingati hari Sumpah Pemuda ke-50. Selain untuk memperlihatkan kemajuan, pertumbuhan, dan juga perkembangan bahasa Indonesia, bahasa Indonesia juga telah memantapkan kedudukan dan fungsi bahasa itu sendiri.
13.  Tanggal 21-26 November 1983
Dilaksanakan Kongres IV Bahasa Indonesia di Jakarta. Kongres Bahasa Indonesia IV ini dilaksanakan untuk mengenang atau memperingati hari Sumpah Pemuda ke-55. Hasil Konggres ini memutuskan bahwa pengembangan dan pembinaan bahasa Indonesia harus ditingkatkan, sesuai amanat bangsa yang tercantum dalam Garis Garis Besar Haluan Negara (GBHN), dimana mewajibkan kepada seluruh warga negara Indonesia untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan benar sehingga dapat tercapai tujuan semaksimal mungkin.
14.  Tanggal 28 Oktober - 3 November 1988
Dilaksanakan Kongres V Bahasa Indonesia di Jakarta. Kongres V Bahasa Indonesia ini dihadiri oleh perwakilan negara sahabat dan 700an ahli bahasa Indonesia dari seluruh wilayah Indonesia. Pada Konggres tersebut dipersembahkan karya dari Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa kepada para pecinta bahasa Indonesia serta penandatanganan resmi Kamus Besar Bahasa Indonesia serta Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.
15.  Tanggal 28 Oktober - 2 November 1993
Dilaksanakan Kongres VI Bahasa Indonesia di Jakarta. Peserta Konggres terdiri dari 770 ahli bahasa dari Indonesia serta 53 peserta tamu dari negara sahabat dan mancanegara. Kongres ini mengusulkan supaya Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa lebih ditingkatkan status kelembagaannya menjadi Lembaga Bahasa Indonesia, dan mengajukan usul agar disusun Undang-undang tentang Bahasa Indonesia.
16.  Tanggal 26-30 Oktober 1998
Dilaksanakan Kongres VII Bahasa Indonesia di Hotel Indonesia Jakarta. Pada Konggres VII ini diusulkan dibentuknya Badan Pertimbangan Bahasa.

Ujung tombak Bahasa Indonesia itu sendiri sejak Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, mengukuhkan fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia secara perundangan atau konstitusional sebagai bahasa Nasional. Sekarang ini bahasa Indonesia telah digunakan oleh kebanyakan masyarakat Indonesia, baik itu di tingkat pusat ataupun daerah.


B.     Kedudukan Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan yang sangat penting, seperti tercantum pada ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 yang berbunyi Kami putra dan putri indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa indonesia. Ini berarti bahwa bahasa indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional. Kedudukannya berada diatas bahasa-bahasa daerah. Selain itu, di dalam Undang-Undang Dasar 1945 tercantum pasal khusus (Bab XV, Pasal 36) mengenai kedudukan bahasa indonesia yang menyatakan bahwa bahasa negara ialah bahasa indonesia. Dengan kata lain, ada dua macam kedudukan bahasa indonesia. Pertama, bahasa indonesia berkedudukan sebagai bahasa Nasional sesuai dengan Sumpah Pemuda 1928; kedua, bahasa indonesia berkedudukan sebagai bahasa negara sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945.
Dengan begitu , kedudukan bahasa Indonesia dibagi menjadi :
1.      Bahasa Nasional
a.       Bahasa Indonesia sebagasi Bahasa Persatuan
Dengan statusnya sebagai Bahasa nasional, Bahasa Indonesia dapat menjalankan fungsi sebagai pemersatu bangsa Indonesia. Kehadiran Bahasa Indonesia ditengah-tengah ratusan Bahasa daerah tidak meimbulkan sentimen negatif bagi etnis yang menggunakannya. Sebaliknya, kehadiran Bahasa Indonesia justru dianggap sebagai pelindung sentiment kedaerahan dan sebagai penengah ego kesukuan.
Latar belakang budaya dan Bahasa yang berbeda-beda berpotesi untuk menghambat perhubungan antardaerah dan antarbudaya, tetapi berkat Bahasa Indonesia, etnis yang satu dapat berkomunikasi dengan etnis lain sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman. Kenyataan ini meningkatkan sebaran pemakaian Bahasa Indonesia dalam fungsinya sebagai alat komunikasi antardaerah dan antarbudaya. Penyebaran ini terjadi karena bertambah baiknya sarana komunikasi, luasnya pemakaian alat komunikasi umum, banyaknya jumlah pernikahan antarsuku, dan banyaknya perpindahan pegawai negeri atau swasta dari daerah yang lain karena mutasi tugas atau inisiatif sendiri
b.      Lambang kebanggaan Nasional
Sebagai lambing kebanggaan, bahasa Indonesia mencerminkan nilai-nilai sosial budaya yang mendasari rasa kebangsaan kita. Dengan bahasa nasionalnya, bangsa Indonesia menyatakan harga diri dan nilai-nilai budaya yang dijadikan pegangan hidup. Atas dasar pegangan ini, bahasa Indonesia perlu kita pelihara dan kita kembangkan pemakaiannya.
c.       Lambang Identitas Nasional
Sebagai lambang identitas Nasional, bahasa Indonesia merupakan lambang bangsa Indonesia. Dengan demikian, bahasa Indonesia dapat mengetahui identitas seseorang, yaitu sifat, tingkah laku, dan watak sebagai bangsa Indonesia. Kita harus menjaganya, jangan sampai bahasa Indonesia tidak menunjukkan gambaran bangsa Indonesia yang sebenarnya dan bebas dari unsur-unsur bahasa lain, terutama bahasa asing.
d.      Alat pemersatu berbagai suku bangsa
Sebagai alat yang memungkinkan penyatuan berbagai suku bangsa dengan latar belakang sosial budaya dan bahasa yang berbeda-beda ke dalam satu kesatuan yang bulat, bahasa Indonesia memungkinkan berbagai suku bangsa itu mencapai keserasian hidup sebagai bangsa yang bersatu dengan tidak perlu meninggalkan identitas suku dan kesetiaan kepada nilai-nilai sosial budaya serta latar belakang bahasa daerah yang bersangkutan. Bahkan dengan bahasa nasional kita, kita dapat meletakkan kepentingan nasional jauh di atas kepentingan daerah atau golongan.
e.        Bahasa Negara (Bahasa Resmi Negara Kesatuan Republik Indonesia)
Bahasa resmi kenegaraan. Bukti bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kenegaraan adalah digunakannya bahasa Indonesia dalam naskah proklamasi kemerdekaan RI 1945. Mulai saat itu bahasa Indonesia digunakan dalam segala upacara, peristiwa serta kegiatan kenegaraan baik secara lisan maupun tulisan.

2.      Bahasa Negara
a.       Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Ilmu Pengetahuan, teknologi, dan Seni.
Dalam kedudukannya sebagai bahsa ilmu, Bahasa Indonesia berfungsi sebagai Bahasa pendukung ilmu pengetahuan dan tekonologi (IPTEK) untuk kepentingan pembangunan nasional. Penyebaran IPTEK dan pemanfaatannya didalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan negara dilakukan dengan menggunakan Bahasa Indonesia. Penulisan dan penerjemahan buku-buku teks serta penyajian pelajaran atau perkuliahan di lembaga-lembaga pendidikan untuk masyarakat umum dilakukan dengan menggunakan Bahasa Indonesia. Dengan demikian, masyarakat Indonesia tidak lagi bergantung sepenuhnya kepada Bahasa-bahasa asing (Bahasa sumber) dalam upaya mengikuti perkembangan dan penerapa IPTEK. Bahasa Indonesia juga dipakai sebagai alat untuk menyampaikan ilmu pengetahuan kepada berbagai kalangan dan tingkat pendidikan. Bahasa Indonesia merpakan bahasa pengantar di dalam semua jenjang pendidikan Indonesia di dalam semua jenjang pendidikan Indonesia. Dengan demikian, Bahasa Indonesia memiliki peran penting sebagai Bahasa pengembang ilmu pengetahuan dan teknologi.
b.      Bahasa pengantar dalam dunia pendidikan
Bahasa Indonesia dipakai sebagai bahasa pengantar di lembaga-lembaga pendidikan baik formal maupun non formal mulai dari taman kanak-kanak sampai dengan perguruan tinggi. Untuk memperlancar kegiatan belajar mengajar, materi pelajaran yang berbentuk media cetak hendaknya juga berbahasa Indonesia. Hal ini dapat dilakukan dengan menerjemahkan buku-buku yang berbahasa asing. Apabila hal ini dilakukan, sangat membantu peningkatan perkembangan bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu pengetahuan dan teknolologi (iptek)
c.       Bahasa Indonesia sebagai Bahasa dalam Pembangunan
Sebagai Bahasa negara, bahasa Indonesia memiliki fungsi sebagai alat perhubungan pada tingkat nasional dalam berbagai kepentingan nasional. Perencanaan dan peleksanaan pembangunan sebagai berbagai kepentingan nasional tentu akan menggunakan Bahasa Indonesia. Oleh karena itu, Bahasa Indonesia akan digunakan dalam hal kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunn

C.    Fungsi bahasa Indonesia
1.      Fungsi bahasa secara umum yaitu :
a.)    Sebagai alat untuk mengungkapkan perasaan
Mampu mengungkapkan gambaran, maksud, gagasan, dan perasaan.Melalui bahasa kita dapat menyatakan secara terbuka segala sesuatu yang tersirat di dalam hati dan pikiran kita.
b.)    Sebagai alat komunikasi
Komunikasi merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi diri. Pada saat menggunakan bahasa sebagai komunikasi,berarti memiliki tujuan agar para pembaca atau pendengar menjadi sasaran utama perhatian seseorang. Bahasa yang dikatakan komunikatif karena bersifat umum. Selaku makhluk sosial yang memerlukan orang lain sebagai mitra berkomunikasi, manusia memakai dua cara berkomunikasi, yaitu verbal dan non verbal. Berkomunikasi secara verbal dilakukan menggunakan alat/media bahsa (lisan dan tulis), sedangkan berkomunikasi cesara non verbal dilakukan menggunakan media berupa aneka symbol, isyarat, kode, dan bunyi seperti tanda lalu lintas,sirene setelah itu diterjemahkan kedalam bahasa manusia.
c.)     Sebagai alat berinteraksi dan beradaptasi sosial
Pada saat beradaptasi dilingkungan sosial, seseorang akan memilih bahasa yang digunakan tergantung situasi dan kondisi yang dihadapi. Seseorang akan menggunakan bahasa yang non standar pada saat berbicara dengan teman- teman dan menggunakan bahasa standar pada saat berbicara dengan orang tua atau yang dihormati. Dengan menguasai bahasa suatu bangsa memudahkan seseorang untuk berbaur dan menyesuaikan diri dengan bangsa.
d.)   Sebagai alat kontrol sosial
Yang mempengaruhi sikap, tingkah laku, serta tutur kata seseorang. Kontrol sosial dapat diterapkan pada diri sendiri dan masyarakat, contohnya buku- buku pelajaran, ceramah agama, orasi ilmiah, mengikuti diskusi serta iklan layanan masyarakat. Contoh lain yang menggambarkan fungsi bahasa sebagai alat kontrol sosial yang sangat mudah kita terapkan adalah sebagai alat peredam rasa marah. Menulis merupakan salah satu cara yang sangat efektif untuk meredakan rasa marah kita.
2.  Fungsi Bahasa secara khusus
 a.) Mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari
Manusia adalah makhluk sosial yang tak terlepas dari hubungan komunikasi dengan makhluk sosialnya. Komunikasi yang berlangsung dapat menggunakan bahasa formal dan non formal.
b.) Mewujudkan Seni (Sastra)
Bahasa yang dapat dipakai untuk mengungkapkan perasaan melalui media seni, seperti syair, puisi, prosa dll. Terkadang bahasa yang digunakan yang memiliki makna denotasi atau makna yang tersirat. Dalam hal ini, diperlukan pemahaman yang mendalam agar bisa mengetahui makna yang ingin disampaikan.
c.) Mempelajari bahasa kuno
Dengan mempelajari bahasa kuno, akan dapat mengetahui peristiwa atau kejadian dimasa lampau. Untuk mengantisipasi kejadian yang mungkin atau dapat terjadi kembali dimasa yang akan datang, atau hanya sekedar memenuhi rasa keingintahuan tentang latar belakang dari suatu hal. Misalnya untuk mengetahui asal dari suatu budaya yang dapat ditelusuri melalui naskah kuno atau penemuan prasasti-prasasti.
Di dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai :
1.      Lambang kebangsaan, bahasa Indonesia mencerminkan nilai-nilai sosial budaya yang mendasari rasa kebangsaan kita. Atas dasar kebangsaan ini, bahasa Indonesia kita pelihara dan kita kembangkan serta rasa kebangsaan pemakaiannya kita bina.
2.      Lambang identitas nasional, bahasa Indonesia kita junjung disamping bendera dan lambang negara kita. Di dalam melaksanakn fungsi ini bahasa indonesia tentulah harus memiliki identitasnya sendiri pula sehingga ia serasi dengan lambang kebangsaan kita yang lain. Bahasa Indonesia dapat memiliki identitasnya hanya apabila masyarakat pemakainya membina dan mengembangkannya sedemikian rupa sehingga bersih dari unsur-unsur bahasa lain.
3.      Alat perhubungan antar warga, antar daerah, dan antar suku bangsa. Berkat adanya bahasa nasioanl kita dapat berhunungan satu dengan yang lain sedemikian rupa sehingga kesalah pahaman sebagai akibat perbedaan latar belakang sosial budaya dan bahasa tidak perlu dikhawatirkan. Kita dapat bepergian dari pelosok yang satu ke pelosok yang lain di tanah air kita dengan hanya memanfaatkan bahasa indonesia sebagai satu-satunya alat komunikasi.
4.      Alat memungkinkan terlaksananya penyatuan berbagai suku bangsa yang memiliki latar belakang sosial budaya dan bahasa yang berbeda-beda kedalam satu kesatuan kebangsaan yang bulat.

2.      Ragam Bahasa Indonesia
Ragam bahasa adalah variasi bahasa yang terbentuk karena pemakaian bahasa. Pemakaian bahasa itu dibedakan berdasarkan media yang digunakan topik pembicaraan, dan sikap pembicaranya.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ragam bahasa diartikan variasi bahasa menurut pemakaiannya, topik yang dibicarakan hubungan pembicara dan teman bicara, dan medium pembicaraannya. Ragam bahasa ini dalam berkomunikasi perlu memperhatikan aspek: situasi yang dihadapi, permasalahan yang hendak disampaikan, latar belakang pendengar atau pembaca yang dituju, medium atau sarana bahasa yang digunakan.

1.      Ragam Bahasa Berdasarkan Situasi Pemakaiannya
Berdasarkan situasi pemakaiannya, ragam bahasa terdiri atas tiga bagian, yaitu: ragam bahasa formal, ragam bahasa semiformal, dan ragam bahasa nonformal. Setiap ragam bahasa kalau diidentifikasikan ke dalam situasi pemakaiannya. Maka akan itemukan juga tiga kategori formal, semiformal dan nonformal.
a.       Karakteristik pembeda antara ragam formal, ragam semiformal, dan ragam nonformal:
1)      Pokok masalah yang sedang dibahas
2)      Hubungan antara pembicara dan pendengar
3)      Medium bahasa yang digunakan lisan atau tulis
4)      Area atau lingkungan pembicaraan terjadi
5)      Situasi ketika pembicaraan berlangsung
b.      Perbedaan antara ragam bahasa formal dan ragam bahasa non formal:
No
Unsur bahasa
Ragam bahasa formal
Ragam bahasa non formal
1.
Penggunaan sapaan dan kata ganti
Saya, anda
Gue, lu/ente/situ
2.
Penggunaan imbuhan (afiksasi), akhiran (sufiks), gabungan awalan dan akhiran (simulfiks), dan imbuhan terpisah (konfiks)
Awalan: menyapa, mengopi
Akhiran: laporan
Simulfiks: menemukan, menyerahkan
Konfiks: kesalahan, pembetulan
Awalan: apaan, ngopi
Akhiran: laporin
Simulfiks: nemuin, nyerahin
Konfiks: nyalahin, betulin
3.
Penggunaan unsur fatik (persuasu)

Sih, deng, dong, kok, lho, ya, gitu ya.
4.
Penghilangan unsur atau fungsi kalimat (S-P-O-L-pel-ket) dalam ragam bahasa non formal

Penghilangan subjek: kepada hadirin harap berdiri
Penghilangan predikat: laporan itu untuk pimpinan
Penghilangan objek: RCTI melaporkan dri Medan
Penghilangan pelengkap:mereka berdiskusi di lantai 2


c.       Kriteria ragam formal:
1)      Mantap: artinya sesuai dengan kaidah bahasa. Menurut kemantapan bahasa kata rajin dibubuhi pe- menjadi perajin, bukan pengrajin. Kalau kita berpegang pada sifat mantap , kata pengrajin tidak dapat diterim, bentuk lepas tangan, lepas pantai, lepas landas merupakan contoh kemantapan kaidah bahaa baku.
2)      Dinamis, artinya tidak statis, tidak kaku. Kata langganan mempunyai makna ganda, yaitu orang yang berlangganan dan toko tempat berlangganan
dalam hal ini, tokonya disebut langganan dan orang yang berlangganan disebut pelanggan.
3)      Cendekia; ragam baku bersifat cendekia karena ragam baku dipakai pada tempat tempat resmi. Perwujud rgam baku ini adalah orang terpelajar. Hal ini dimungkinkah oleh pembinaan dan pengembangan bahasa yang lebih banyak melalui jalur pendidikan formal.
4)      Seragam; ragam baku bersifat seragam. Pada hakikatnya roses pembakuan bahasa ialah proses penyeragaman bahasa. Misalnya, sebutan bagi pelayan pada pesawat terbang yaitu pramugari dan pramugara. Istilah tersebut melalui penyerapan dan disepakati untuk dipakai.

2.      Ragam Bahasa Berdasarkan Mediumnya
Berdasarkan mediumnya ragam bahasa terdiri atas dua ragam bahasa, yaitu ragam bahasa lisan dan ragam bahasa tulis. Ragam bahasa lisan adalah bahasa yang dilafalkan langsung oleh penuturnya kepada pendengaratau teman bicaranya. Ragam bahasa lisan ini ditentukan oleh intonasi dalam pemahaman maknanya. Contoh:
a.       Kucing/ makan tikus mati
b.      Kucing makan/ tikus mati
c.       Kucing makan tikus/ mati
Ragam bahasa tulis adalah ragam bahasa yang ditulis atau dicetak dengan memperhatikan penempatan tanda baca dan ejaan secara benar. Ragam bahasa formal digunakan dalam penulisan UU, peraturan pemerintah, makalah dan skripsi. Sedangkan ragam bahasa semi formal digunakan dalam penulisan populer seperti opini dalam media massa dan materi perkuliahan, untuk ragam bahasa tulis non formal digunakan keseharian seperti surat untuk orang tua atau anak.
a.       Perbedaan ragam bahasa dan tulis
No
Ragam lisan
Ragam tulisan
1
Menghendaki adanya orang kedua / teman bicara
Tidak mengharuskan adanya teman bicara
2
Dipengaruhi oleh tinggi rendahnya dan panjang pendeknya suara
Dilengkapi dengan tanda baca
3
Sangat terikat pada kondisi, situasi, ruang, dan waktu
Tidak terikat oleh kondisi, situasi, ruang, dan waktu


3.      Ragam Sosial Dan Ragam Fungsional
Yaitu ragam bahasa yang sebagian norma dan kaidahnya didasarkan atas kesepakatan bersama dalam lingkungan sosial yang lebih kecil dalam masyarakat. Ragam bahasa yang digunakan dalam keluarga atau persahabatan dua orang yang akrab dapat merupakan ragam sosial tersendiri
Selain itu, ragam sosial tidak jarang dihubungkan dengan tinggi atau  rendahnya status kemasyarakatan lingkungan sosial yang bersangkutan. Dalam hal ini, ragam baku nasional dapat pula berfungsi sebagai ragam sosial yang tinggi, sedangkan ragam bahasa daerah yang lain merupakan ragam sosial dengan nilai kemasyarakatan yang rendah.




BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Bahasa Indonesia merupakan alat komunikasi yang penting dan menjadi kunci  untuk menyatukan seluruh elemen bangsa, dan sebagai bahasa resmi Negara Kesatuan Republik Indonesia dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Dalam pemakaian bahasa Indonesia ini, dasar yang dipakai adalah bahasa Melayu Riau. Dengan itu muncullah penanaman bahasa Indonesia yang terjadi sejak tahun 1908 sampai oktober 1998.
Bahasa Indonesia sendiri memiliki peran dan kedudukan yang penting. Hal ini juga diabadikan dalam sumpah disatu hari yang penuh sejarah yaitu sumpah pemuda tahun 1928. Selain itu bahasa Indonesia juga memiliki fungsi yang komplek yaitu sebagai bahasa umum, contohnya seperti untuk menggungkapkan perasaan, pun ada yang bahasa yang bersifat khusus seperti masalah pergaulan sehari hari atau yang berkenaan dengan seni. Tak terlupa juga bahwa bahasa Indonesia memiliki banyak ragam varian bahasa dalam pemakaiannya, jenis pemakaiannya yaitu berdasarkan situasi pemakaiannya,berdasarkan mediumnya da terakhir berdasarkan dar ragam social dan juga ragam fungsionalnya.
Dengan hal yang dipaparkan diatas membuktikan bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa yang akan menjadi senjata mempersatukan bangsa yang penuh keragaman ini dan senjata atau pusaka bagi keberlangsungan Negara indonasia tercinta ini.

B.     SARAN
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, kedepannya penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah diatas dengan sumber-sumberyang lebih banyak yang tentunya dapat dipertanggung jawabkan oleh kerena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, dkk. 2010. Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Kencana
Arifin, Zaenal, dkk. 2009.Cermat Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Akademika Pressindo.
Badudu, J,S. 1986. Inilah Bahasa Indonesia yang Benar. Jakarta: PT Gramedia Anggota IKAPI
Badudu, J,S. 1985. Cakrawala bahasa indonesia. Jakarta: PT Gramedia, Anggota IKAPI.
Agustawan, I Gusti Ngurah Oka dkk. Jurnal jurusan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia 1(2):1-12
Nusacha, Yakub dkk.2013. bahasa Indonesia: untuk penulis karya tulis ilmiah. Yogyakarta: media perkasa.