Wikipedia

Search results

Penjelasan Model Model Pembelajaran Beserta Langkah Langkahnya



A.    Model Pembelajaran Kooperatif
a.       Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai setidak­tidaknya tiga tujuan penting pembelajaran, yaitu hasil belajar akademik, penerimaan terhadap keragaman, dan pengembangan keterampilan sosial (Ibrahim, dkk, 2000:7).
Menurut Slavin (1997), pembelajaran kooperatif, merupakan model pembelajaran dengan siswa bekerja dalam kelompok yang memiliki kemampuan heterogen.
Pembelajaran kooperatif atau cooperative learning mengacu pada model pengajaran, siswa bekerja bersama dalam kelompok kecil saling membantu dalam belajar (Nur dan Wikandari, 2000:25).
Eggen dan Kauchak (1993: 319) mendefinisikan pembelajaran kooperatif sebagai sekumpulan strategi mengajar yang digunakan guru agar siswa saling membantu dalam mempelajari sesuatu.
b.      Macam-Macam Model Pembelajaran Kooperatif
Ada 4 macam model pembelajaran kooperatif yang dikemukakan oleh Arends (2001), yaitu;
1.      Student Teams Achievement Division (STAD)
Metode STAD (Student Achievement Division) untuk mengajarkan kepada siswa baik verbal maupun tertulis.
Langkah-langkah :
a)      Siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok.
b)      Tiap anggota menggunakan lembar kerja.akademik, kemudian saling membantu untuk menguasai bahan ajar melalui tanya jawab atau diskusi.
c)      Tiap minggu atau 2 minggu guru mengevaluasi untuk mengetahui penguasaan materi.
d)     Tiap siswa dan tiap TIM diberi skor atas penguasaannya terhadap materi, yg meraih prestasi tinggi diberi penghargaan.

2.      Group Investigation (GI)
Dirancang Herbert Thelen,diperluas dan diperbaiki oleh Sharn Dibandingkan dg metode STAD & Jigsaw, metode GI dipandang sebagai metode yg paling kompleks dan sulit untuk dilaksanakan dalam pembelajaran kooperatif karena melibatkan siswa sejak perencanaan, baik dalam menentukan topik maupun cara mempelajarinya melalui investigasi
Langkah-langkah ;
a)      Seleksi topic
b)      Merencanakan kerja sama
c)      Implementasi
d)     Analisis dan Sintesis
e)      Penyajian hasil akhir
f)       Evaluasi selanjutnya
3.      Jigsaw
Dikembangkan oleh Slavin d
Langkah- Langkah:
a)      Kelas dibagi menjadi beberapa tim/kelompok,anggotanya 5-6 yang karakteristiknya heterogen.
b)      Bahan yang disajikan bentuk teks, tiap siswa bertanggung jawab mempelajari.
c)       Anggota dari beberapa tim yang berbeda bertanggung jawab mempelajari suatu bagian akademik yang sama,berkumpul,saling membantu mengkaji bagian bahan tersebut.Kumpulan siswa disebut kelompok pakar (expert group)
d)     Para siswa yang ada dalam kelompok pakar kembali ke kelompok semula untuk mengajar anggota baru mengenai materi yang dipelajari dalam kelompok pakar.
e)      Setelah diadakan pertemuan dan diskusi para siswa dievaluasi secara individual mengenai bahan yang pernah dipelajari.
f)       Pemberian skor diberikan / dilakukan seperti dalam metode STAD. Nilai tertinggi diberi penghargaan oleh guru.

B.     Pembelajaran Berdasarkan Masalah
a.       Pembelajaran Berdasarkan Masalah
Pembelajaran berdasarkan masalah merupakan pendekatan yang efektif untuk pengajaran proses berpikir tingkat tinggi. Pembelajaran ini membantu siswa untuk memproses informasi yang sudah jadi dalam benaknya dan menyusun pengetahuan mereka sendiri tentang dunia sosial dan sekitarnya. Pembelajaran ini cocok untuk mengembangkan pengetahuan dasar maupun kompleks (Ratumanan, 2002 : 123).
b.      Macam-Macam Pembelajaran Berdasarkan Masalah
Macam-macam pembelajaran berdasarkan masalah Menurut Arends (1997), antara lain :
1.      Pembelajaran berdasarkan proyek (project-based instruction), pendekatan pembelajaran yang memperkenankan siswa untuk bekerja mandiri dalam mengkonstruk pembelajarannya.
2.      pembelajaran berdasarkan pengalaman (experience-based instruction), pendekatan pembelajaran yang memperkenankan siswa melakukan percobaan guna mendapatkan kesimpulan yang benar dan nyata.
3.      belajar otentik (authentic learning), pendekatan pengajaran yang memperkenankan siswa mengembangkan ketrampilan berpikir dan memecahkan masalah yang penting dalam konsteks kehidupan nyata.
4.      Pembelajaran bermakna (anchored instruction), pendekatan pembelajaran yang mengikuti metodologi sains dan memberi kesempatan untuk pembelajaran bermakna.


Langkah-Langkah :
Pengajaran berdasarkan masalah terdiri dari 5 langkah utama yang dimulai dengan guru memperkenalkan siswa dengan suatu situasi masalah dan diakhiri dengan penyajian dan analisis hasil kerja siswa. Kelima langkah tersebut dijelaskan berdasarkan langkah-langkah berikut.

a)      Tahap-1 Orientasi siswa pada masalah
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang dibutuhkan, mengajukan fenomena atau demonstrasi atau cerita untuk memunculkan masalah, memotivasi siswa untuk terlibat dalam pemecahan
b)      Tahap-2 Mengorganisasi siswa untuk belajar
Guru membantu siswa untuk mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut.
c)      Tahap-3 Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok.
            Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen, untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.
d)     Tahap-4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.
Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, video, dan model serta membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya.
e)      Tahap-5 Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan. (Sumber: Ibrahim, 2000 : 13).
  
C.     Pembelajaran Kontekstual
a.       Pembelajaran Kontekstual.
Pembelajaran Kontekstual adalah konsep pembelajaran yang mendorong guru untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata siswa. Dan juga mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Tiga pilar yang menjadi landasan filosofis model ini :
1.      CTL mencerminkan konsep saling bergantungan.
2.      CTL mencerminkan prinsip deferensiasi.
3.      CTL mencerminkan prinsip pengorganisasian diri.
Komponen Pembelajaran Kontekstual :
1.      Konstruktivisme
2.      Inkuiri
3.      Bertanya
4.      Masyarakat Belajar
5.      Pemodelan
6.      Refleksi
7.      Penilaian.
Langkah-langkah ;
1.      Kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri dan mengkons-truksikan sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya.
2.       Laksanakan sejauh mungkin kegiatan Inkuiri untuk semua topik.
3.      Kembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya.
4.      Ciptakan masyarakat belajar ( belajar dalam kelompok-kelompok).
5.      Hadirkan model sebagai contoh pembelajaran.
6.      Lakukan refleksi di akhir penemuan.
7.      Lakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara.
D.    Pembelajaran Langsung
a.       Model pembelajaran langsung
Merupakan model pembelajaran yang lebih berpusat pada guru dan lebih mengutamakan strategi pembelajaran efektif guna memperluas informasi materi ajar.

Langkah-Langkah :
Menurut Slavin (2003), sebagai berikut;
a)      Menginformasikan tujuan pembelajaran dan orientasi pelajaran kepada siswa. Dalam tahap ini guru menginformasikan hal-hal yang harus dipelajari dan kinerja siswa yang diharapkan.
b)      Me-review pengetahuan dan keterampilan prasyarat. Dalam tahap ini guru mengajukan pertanyaan untuk mengungkap pengetahuan dan keterampilan yang telah dikuasai siswa.
c)      Menyampaikan materi pelajaran. Dalam fase ini, guru menyampaikan materi, menyajikan informasi, memberikan contoh-contoh, mendemontrasikan konsep dan sebagainya.
d)     Melaksanakan bimbingan. Bimbingan dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk menilai tingkat pemahaman siswa dan mengoreksi kesalahan konsep.
e)      Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih. Dalam tahap ini, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih keterampilannya atau menggunakan informasi baru secara individu atau kelompok.
f)       Menilai kinerja siswa dan memberikan umpan balik. Guru memberikan reviu terhadap hal-hal yang telah dilakukan siswa, memberikan umpan balik terhadap respon siswa yang benar dan mengulang keterampilan jika diperlukan.
g)      Memberikan latihan mandiri. Dalam tahap ini, guru dapat memberikan tugas-tugas mandiri kepada siswa untuk meningkatkan pemahamannya terhadap materi yang telah mereka pelajari.

E.     Model Mapp Mapping
a.       Pembelajaran ini sangat cocok untuk mereview pengetahuan awal siswa. Sintaknya adalah: informasi kompetensi, sajian permasalahan terbuka, siswa berkelompok untuk menanggapi dan membuat berbagai alternatiu jawababn, presentasi hasuil diskusi kelompok, siswa membuat ksimpulan dari hasil setiap kelompok, evaluasi dan refleksi.
Langkah-langkah:
a)      Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
b)      Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh siswa dan sebaiknya permasalahan yang mempunyai alternatif jawaban.
c)      Membentuk kelompok yang anggotanya 2-3 orang.
d)     Tiap kelompok menginventarisasi/mencatat alternatif jawaban hasil diskusi.
e)      Tiap kelompok (atau diacak kelompok tertentu) membaca hasil diskusinya dan guru mencatat di papan dan mengelompokkan sesuai kebutuhan guru.
f)       Dari data-data di papan siswa diminta membuat kesimpulan atau guru memberi perbandingan sesuai konsep yang disediakan guru.