TUGAS
KAJIAN IPS SD
TUJUAN
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Makalah,ini dibuat untuk memenuhi
tugas mata kuliah
Kajian IPS SD
Yang dibina oleh Dosen Pembimbing
Ibu Maharani Putri K
DOSEN PEMBIMBING : MAHARANI PUTRI K
DISUSUN OLEH KELOMPOK 8 :
1.
MUHAMMAD
SYAIAN ( 201810430311052 )
2.
RIKE
YULIANA LESTARI ( 201810430311158 )
3.
SYALSHABIL
SHAFA PRANATA ( 201810430311042 )
4.
DIANA
TRI ROSANTI ( 201810430311063 )
JURUSAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSIRAS
MUHAMMADIYAH MALANG TAHUN 2018-2019
tujuan
pembelajaran ips menurut Muriel Crosby dalam Curriculum Development for
Elementary School. Dikatakan bahwa:
IPS didefinisikan
sebagai studi yang berhubungan dengan masalah-masalah bagaimana manusia
mengembangkan satu kehidupan yang lebih baik, baik dalam arti untuk dirinya
sendiri maupun untuk kepentingan sesamannya. Bagaimana manusia berhubungan
dengan masalah-masalah kehidupan bersama, dan bagaimana manusia mengubah atau
diubah oleh lingkungannya
Dengan pandangan yang sedikit berbeda dan lebih menitik beratkan
pada aspek geografi dan sejarah, Wilhelmina Hill mengatakan :
Lapangan kurikulum ini membantu anak didik untuk mengerti
lingkungan fisik dan sosial. Meliputi masa lampau tetapi sekaligus menitik
berat kan pada kejadian-kejadian masa kini dan jangka masa depan. Disamping itu
juga bertanggung jawab terhadap perkembagan sosial dan pertumbuhan anak didik
kearah warga negara yang baik.
Dalam masalah ini Bruce Joyce mengemukakan tujuan
dasar-dasar IPS yaitu :
1.
Humanistik education , sebagai tujuan
pertama
Diharapkan
IPS membantu anak didik untuk memahami segala pegalamannya serta diharapkan lebih mengerti tentang arti
kehidupan ini .
2.
Ciizenship education, sebagai tujuan
krdua
Setiap
anak didik harus dipersiapkan untuk mampu berpartisipasi secara efektf didalam
dinamika kehidupan masyarakat. Masyarakat diliputi segala aktivitas yang
menyadarkan setiap warga negara untuk bekerja secara benar dan penuh
tanggungjawab demi kemajuannya.
3.
Intellectual education, sebagai tujuan
ketiga
Tiap
anak didik ingin memperolehg cara dan sarana untuk mengadsakan analisis
terhadap gagasan serta mengadakan pemecahan masalah seperti yang telah
dikembangkan oleh ahli-ahli ilmu sosial. Bersamaan dengan pertumbuhan
kemampuannya , anak didi seharusnya belajar untuk menjawab sebanyak mungkin
pertanyaan serta menguji data secara kritis dalam berbagai situasi sosial.
Didalam The Instructor terbitan tahun 1964, Dr.
Fannie Shaftel dari Universitas Stanford mengindetifikasi beberapa permasalahan
yang paling penting dalam IPS yaitu:
1. Mengembangkan
kesadaran pribadi tentang kehidupan anak dalam masyarakat.
2. Mengembangkan
cakrawala anak didik terhadap pengetahuan kemasyarakatan dan proses sosial inquiry
yang membrikan kesempatan untuk mengembangkan pemecahan masalah secara
rasional.
3. Mengembangkan
ketrampilan untuk hidup berkelompok dan mengarahkan kepada tingakah laku warga
negara yang aktif.
4. Mengembangkan
sistem nilai demokrasi berserta proses untuk mewujudkan pengalaman-pengalaman
kritis dan mencoba merekonstrusikan salah satu nilai tersesbut.
Pengajaran ilmu
pengetahuan sosial sebagai salah satu bidang bertugas, memberikan sumbangan
yang sebesar-besarya dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Akan tetpi
keberhasilan mencapai tujuan itu tentu saja apabila usaha yang dilakukan
berpedoman pada azas-azas tertentu, yang merupakan landasan yang utama, baik
dalam penyusunan kurikulum nya maupun dalam melaksanakan proses belajar dan
mengajarnya, dalam hal mana faktor anak
perlu mendapat perhatian sebagai mana mestinya. Dalam bab ini, kita akan
membahas beberapa hal yang dapat dijadikan atas tidak tidaknya kita anggap
sebagai asas dalam pengajaran ilmu pengetahuan sosial, yakni : tujuan pengajar
ilmu pengetahuan sosial dan anak, ilmu pengetahuan sosial dan dalam kurikulum
sekolah dasar, dan kegiatan belajar ilmu pengetahuan sosial.
1. Tujuan pengetahuan soial di sekolah
dasar.
Setiap
usaha pendidikan haruslah senantiasa memiliki tujuan tertentu yang hendak
dicapainya. Berdasarkan tujuan pendidikan yang jelas , tegas, terarah, baru
pendidik dapat menentukan usaha apa yang patut dilakukannya dan bahan pelajaran
apa yang sebaiknya diberikan kepada anak didik. Kesalahan yang sering terjadi
ialah, langsung menentukan bahan dan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan ,
sehingga akibatnya pendidikan itu berjalan tanpa arah yang jelas dan
mengakibatkan kegagalan, sehingga menjadi usaha yang sesungguhnya bersifat
sia-sia belakang.
Tujuan
pendidikan nasional tujuan pendidikan nasional merupakan
pedoman bagi setiap usaha pendidikan. Di negara kita tjuan pendidikan nasional
dirumuskan berdasarkan pada falsafah negara pancasila dan undang undang dasar
1945, seperti telah digariskan sesuaidengan ketentuan-ketentuan dalam
garis-garis besar haluan negara.
Berdasarkan pada dasar falsafah negara tersebut, maka
telah dirumuskan tujuan pendidikan nasional, yakni membentuk manusia
pembangunan yang ber-pancasila dan untuk membentuk manusia indonesia yang sehat
jasmani dan rohraninya, memiliki pengetahuan dan keterampilan , dapat
mengembangkan kreativitas dan tanggung jawab dapat menyuburkan sikap demokrasi
dan penuh tenggang rasa, dapat mengembangkan kecerdasan yang tinggi dan
disertai budi pekerti yang luhur,
mencitai bangsanya dan mencintai sesama manusia sesuai dengan ketentuan.
TUJUAN
IPS DALAM PENDIDIKAN SELAMA INI
Disepanjang sejarah selama ini memiliki
lima tujuan yang yang penjelasannya
sebagai berikut :
1.
IPS mempersiapkan siswa untuk studi
lanjut di bidang social sciences jika
ia nantinya masuk perguruan tinggi. Untuk ini mata-pelajaran seperti: sejarah,
geografi, ekonomi, dan atnropologi budaya haruslah diberikan lepas-lepas
sebagai vak tersendiri. Guru prngajaran pun harus khusus,sehingga di indonesia
dikenal adanya guru-guru berijazah akte A , ( untuk SLTP ) BI dan BII ( Untuk
SLTA ) untuk vak tertentu. kemudian adapula akte PGSLP suatu vak di sekolah
lanjut pertama. Mata pelajaran IPS yang terpecah pecah tadi tak memerlukan
usaha peramun bagian bagian dari matampelajaran lain. Pemberian sebagian mata
pekajaran tak perlu di hubungkan dengan pendidikan kewarganegaraan yang baik (
good citizhensip ).
2. IPS
bertujuan mendidik kewarganeraan yang
baik. Mata pelajaran yang disajikan oleh guru sekaligus harus ditempatkan
dalam konteks budaya melalui pengelolahan secara ilmiah dan psikologis yang
tepat. IPS yang dirangkum berupa civicsdi
masa lampau, merupakan contohnya.
3. IPS
yang hakikatnya adalah suatu kompromi 1 dan 2 tersebut di atas. Inilah yang
ditemukan didalam definisi IPS sebagai : suatu penyederhanaan dan penyaringan
terhadap ilmu ilmu sosial, yang pengajiannnya di sekolah terhadp ilmu ilmu
sosial , yang pengajinnya di sekolah dusesuaikan dengan kemampuan guru dan daya
tangkap siswa.
4. IPS
yang mempelajari closed areas yaitu masalah-masalah yang penting untuk
dibicarakan di muka umum. Bahannya menyangkut macam-macam pengetahuan dari
ekonomi sampai politik dari yang sosial sampai kulturual. Dengan cara ini para siswa dilatih berpikir demokratis.
5. Menurut
pedoman khusus Bidang Studi IPS ( kurikulum SMP 1975 ) tujuan bidang tersebut
demikian : dengan materi dipilih , di saring dan disingkrokan kembali , maka
sasarann seluruh belajar seluruh belajar-mengajar IPS mengarah pada dua hal :
a. Pembinaan
warga negara indonesia atas dasar moral Pancasila/UUD 1945. Nilail-nilai dan sikap hidup yang dikandung oleh
Pancasila/UUD 1945 secara sadar dan insentif di tanamkan kepada siswa ,
sehingga terpupuk kemauan dan tekad untuk hidup secara bertanggung jawab demi
keselamatan diri, bangsa , negara dan tanah air.
b. Sikap
sosial yang rasional dalam kehidupan. Untuk dapat memahami dan selanjutnya
mampu memechkan masalah masalah sosial perlu ada pandangan terbuka dan
rasional. Dengan berani dan sanggup melihat kenyatan yang ada, akan terlihat
segala persoalan dan akan dapat ditemukan jalan memecahkannnya. Termsuk pula
kenyttan menurut sejarah perjuangan bangsa bahwa pancasila adalah falsafah
hidup yang menyelamatkan bangsa dan menjamin kesejahteraan hidup kita bersama. (Drs. N Daldjoeni).
DAFTAR PUSTAKAN
1.
Drs.Cheppy HC, Studi Ilmu Pengetahuan, Mandar Maju/ 1992/ Bandung.
2.
Drs, N . Daldjoeni , Dasar Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial, Satyawacan , Semarang 1980
3.
Drs, N . Daldjoeni , Dasar Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial, untuk
Mahasiswa IKIP ( FKIP ) dan Guru Sekolah
Lanjut , Alumni / 1997/ Bandung.
4.
DR. Oemar Hamalik , Studi Ilmu Pengetahuan Sosial, MandurMaju /1992/Bandung.
5.
DR. M. Munandar Soelaeman, Ilmu Sosial Dasar, PT Refika Asitama, Bandung 1987.
6.
Drs.P.Soedarno,M.sc, Gramed Pustaka Utama , Jakarta 1993