A. Konsep IPTEK
dalam kehidupan masyarakat
Pengetahuan merupakan pengalaman yang bermakna dalam
setiap diri
manusia yang
tumbuh sejak dilahirkan. Oleh karena itu manusia yang normal sudah
pasti memiliki pengetahuan. Pengetahuan mempunyai sifat yang acak. Dalam
kehidupan yang semakin berkembang dan penuh tantangan, nilai fungsionalnya
tidak mencapai optimal untuk menghadapi tantangan dan pemecahan masalah yang
rumit. Agar nilai fungsionalnya menjadi optimal maka pengetahuan yang acak
tersebut harus ditingkatkan menjadi ilmu. Pengetahuan yang sifatnya acak dan
terbuka, melalui proses yang panjang diorganisasikan dan disusun menjadi
bidang-bidang ilmu, selanjutnya limu itu dikelompokkan
menjadi ilmu eksak (ilmu pengetahuan alam) dan non eksak (ilmu
pengetahuan social).
Prinsip yang membedakan antara ilmu dan pengetahuan
adalah ilmu memiliki
ciri-ciri
sebagai berikut:
1. disusun
secara sistematik
2. ada obyek
kajiannya
3. ada ruang
lingkupnya kajiannya
4.
menggunakan suatu metode tertentu
Dengan
demikian teknologi itu berkaitan dengan pembuatan dan penggunaan benda, alat-alat dan artefak-artefak,
ilmu dicurahkan untuk usaha yang lebih konseptual untuk memahami ligkungan, dan
tergantung pada keahlian yang relatif canggih di bidang baca tulis dan
berhitung. Jadi dapat disimpulkan bahwa ilmu pengetahuan muncul sejak adanya
peradaban-peradaban baru, sementara teknologi sama tuanya dengan kehidupan
manusia itu sendiri.
Kemudian
dengan teknologi manusia dapat memanfaatkan gejala-gejala alam, dan bahkan
dapat memanfaatkanya dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Jadi
kesimpulannya, bahwa teknologi itu adalah penerapan pengetahuan dan ilmu
pengetahuan (dengan mengembangkan pengetahuan tentang cara-cara memanfaatkan
sumber daya alam) untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Namun harus diingat
bahwa penggunaan teknologi harus dipertimbangkan, pemilihan teknologi hendaknya
berdasarkan pada efektivitas teknologi itu sendiri, yaitu memilih teknologi
yang berdampak negatif seminimal mungkin.
B. Perubahan
teknologi bagi kehidupan masyarakat
Teknologi
selalu mengalami perubahan seiring dengan perkembangan peradaban
manusia.Perubahan teknologi diharapkan dapat mengubah kehidupan manusia menjadi
lebih baik dan sejahtera.Perubahan teknologi juga menunjukkan berkembangnya
tingkat kemajuan berpikir dan berkreasi, serta tuntutan lingkungan yang semakin
mendesak. Menurut Lewis Henry Morgan
sebagaimana dikemukakan olehWinataputra (2003:
5:23-5.24) sesuai dengan perkembangan pemikiran manusia maka
teknologi juga mengalami perubahan, yaitu:
1. Zaman liar bawah (lower
savagery) yaitu sejak manusia ada dipermukaan bumi sampai ia mengenal
bahasa.
2. Zaman liar tengah (middle
savagery) yaitu manusia ditandai dengan adanya kemampuan membuat api dan
berakhir dengan adanya kemampuan manusia membuat busur dan panah.
3. Zaman liar atas (upper
savagery) ditandai dari mulai membuat busur dan panah sampai menemukan
peralatan tembikar.
4. Zaman beradab bawah (lower
barbarisan) mulai dari manusia mampu membuat tembikar sampai mengenal
budidaya tumbuhan dan pemeliharaan binatang ternak.
5. Zaman beradab tengah (middle
barbarisan) mulai dari mengenal budidaya tanaman dan binatang ternak sampai
kemampuan bertani secara menetap dan mengenal sistem irigasi.
6. Zaman beradab atas (upper
barbarisan) mulai dari membuat irigasi yang berarti pula sudah mengenal
pengolahan besi sampai mengenal alphabet (huruf).
7. Zaman peradaban (civilization)
ditandai dengan penggunaan bahasa, tulisan, dan percetakan sampai sekarang.
Teknologi
yang berkembang sebelum revolusi industri (teknologi tradisional), cenderung
miskin dalam basis ilmu pengetahuan dan rekayasa, serta perkembangan
teknologinya. Pada umumnya teknologi tersebut dikembangkan dengan cara
coba-coba (trial and error) dan sangat tergantung kepada otot manusia
dan tenaga hewan.Sebaliknya teknologi modern bercirikan dengan perkembangan
yang cepat dan dinamis.Pada umumnya teknologi canggih mempunyai landasan
penelitian ilmiah yang kuat dan kekuatan rekayasa dalam pengembangan dan
aplikasinya.
Alvin
Toffler (dalam Nursid Sumaatmadja. 2001), mengemukakan tiga tahap
perkembangan teknologi, yaitu:
1. Revolusi hijau
2. Revolusi industri
3. Revolusi informasi
Pada ribuan
tahun yang lalu telah terjadi perubahan besar dalam bercocok tanam sederhana
menjadi pertanian yang lebih maju. Iptek pertanian yang lebih maju dari periode
sebelumnya telah diterapkan dan dimanfaatkan. Maka terjadilah apayang disebut
dengan “revolusi hijau”.
Terjadi perubahan teknologi, yaitu
penggunaan tenaga manusia dan hewan menjadi tenaga mesin uap. Dengan
diketemukan mesin uap, mesin pemintal kapas, kincir angin, listrik produksi di
sektor industri menjadi cepat meningkat. Perkembangan, kemajuan, dan penerapan
Iptek di bidang produksi dan industri terjadi peningkatan.
Dengan diketemukan mesin uap maka terjadi kemajuan di bidang transportasi,
misalnya kereta pai, kapal laut. Begitu pula di bidang komunikasi, dengan
ditemukannya listrik maka diciptakan alat komunikasi telepon. Perkembangan
teknik-teknik untuk menggarap besi dan baja logam adalah salah satu prestasi
Inggris yang menonjol dalam revolusi industri. Ciri khasnya adalah berubahnya
bahan bakar industri besi dan baja dari arang kayu ke batu bara. Hal ini
mengakibatkan terjadinya peningkatan secara besar-besaran produksi besi dan
baja. Disamping itu memberikan dorongan lain kepada produksi batu bara dan
membuat tersedianya bahan-bahan yang sangat dibutuhkan untuk konstruksi mesin-mesin
uap dan mesin canggih lainnya. kemanjuan Iptek elektronika sangat pesat. Mulai
dari masyarakat sederhana sampai ke masyarakat modern, cara berkomunikasi itu
bertahap, beragam, dan berkembang. Iptek menjadi salah satu sarana komunikasi
yang semakin berkembang, tidak hanya terbatas secara lokal, regional, nasional maupun
global, namun sampai mampu menembus di luar bumi. Dengan dimanfaatkannya
satelit komunikasi, penyiaran televisi menjadi makin meluas, informasi semakin
cepat tersebar secara global. Penggunaan satelit komunikasi, pesawat yang
dilepaskan ke bulan dan planet lain yang mengirimkan sinyal balik ke bumi,
merupakan bukti bahwa komunikasi manusia itu sudah mampu menembus batas-batas
global. Sejalan dengan perkembangan, kemajuan, dan penggunaan transportasi
serta media elektronika, misalnya radio, TV, faksimil, dan internet kontak
intraksi sosial untuk berkomunikasi juga semakin maju. Komunikasi ini semakin
lama makin menjadi kebutuhan yang tidak dapat lepas dari kehidupan manusia
seharihari.
Namun kemajuan Iptek itu perlu
diwasdai karena tidak jarang kemajuan teknologi bisa berdampak negatif dan
merugikan bahkan membahayakan kehidupan manusia. Masing-masing bidang
perkembangan antara yang satu dengan lainnya saling kait mengkait.
• Iptek dalam bidang pertanian mendorong kemajuan dan
penggunaan berbagai
mesin produksi.
• Iptek di bidang informasi sebagai sarana
penyebarluasan berbagai penemuan
dan kemajuan bidang pertanian dan industri.
• Iptek bidang industri petrokimia dan bioteknologi
mendukung Iptek pertanian
yang semakin canggih.
C.
Peranan IPTEK dalam masyarakat
Perkembangan teknologi tidak lepas
dari kehidupan manusia. Seperti sudah dijelaskan
di atas bahwa teknologi sama tuanya dengan kehidupan manusia itu sendiri.
Berarti tidak mungkin teknologi berkembang tanpa adanya manusia.Namun teknologi
mempunyai peran yang sangat besar dalam kehidupan manusia, lebih
jelasnya Anda dapat mengikuti uraian sebagai berikut.
1.
Interaksi
antara masyarakat dengan teknologi. Hubungan antara masyarakat dengan teknologi
itu sangatlah kompleks. Suatu rangsangan teknologi dapat memicu beragam
tanggapan sosial, tergantung dari variabel-variabel yang tidak diperhitungkan
seperti perbedaan
diantara kepribadian manusia. Segala teori penemuan itu tetap bersifat
sementara, bisa terjadi suatu kemajuan khusus telah mencapai keusangan,
sementara yang lain menjanjikan akan menjadi suatu inovasi yang sangat
berhasil. Singkatnya, kompleksitas masyarakat
manusia tidak pernah mampu dipecahkan menjadi suatu identifikasi sederhana atas
sebab-sebab dan akibat yang menggerakkan perkembangan, dan setiap usaha untuk
memperkenalkan teknologi sebagai agen proses demikian tidak dapat diterima.
2.
Otonomi yang
diduga dimiliki teknologi. Teknologi adalah studi sistematik mengenai teknik-teknik
untuk membuat dan melakukan berbagai hal membuat teknologi sebagai suatu
fenomena sosial. Teknologi tidak mungkin berdiri sendiri dan mempunyai otonomi total yang
tidak dipengaruhi oleh masyarakat tempatnya berada. Namun harus
diakui bahwa suatu perkembangan teknologi, seperti peralihan dari tenaga hewan
ke tenaga mesin dalam memproduksi suatu barang atau pengenalan listrik sebagai
penerangan rumah tangga dibangun dengan kokoh, sulitlah menghentikannya sebelum proses
tersebut menjadi lengkap. Namun demikian keputusan ada pada manusia, akan
melanjutkan proses tersebut atau menghentikan/meninggalkannya. Dalam dirinya
teknologi bersifat pasif, teknologi membuka pintu-pintu, ia tidak memaksa
manusia untuk masuk.
3.
Hubungan teknologi dengan pendidikan. Pada awal keberadaan manusia, suatu
keahlian diperoleh dengan cara lama dan sulit. Pengajaran dilakukan secara
lisan dan pengalaman praktis, sangat dekat dengan hal-hal ritual religius, dari
pada penerapan prinsip-prinsip ilmiah rasional. Seorang empu akan menurunkan
ilmunya kepada muridnya (cantrik), untuk melindungi keahliannya sambil
memastikan bahwa keahlian itu akan diteruskan. Pelatihan keahlian kemudian
meningkat dan membutuhkan akses pengetahuan teoritis dan pengalaman praktis,
yaitu dengan pengajaran akademik. Sistem pengajaran akademik ini merupakan ciri
penting sebagian besar aspek teknologi modern. Hal inilah yang mendorong
munculnya inovasi baru, mempercepat pertemuan antara ilmu pengetahuan dengan
teknologi, penelitian-penelitian ilmiah di kalangan akademis. Dari sinilah
muncul penemuan-penemuan baru di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
4.
Kualitas kehidupan. Harus kita akui bahwa teknologi telah menghasilkan suatu
standar hidup yang lebih tinggi kepada orang yang hidup di negara maju. Teknologi
juga mempercepat populasi mendapatkan nafkah di negara-negara sedang
berkembang. Kecakapan teknologi yang tinggi membutuhkan prestasi
pendidikan yang tinggi pula. Masyarakat terdidik tidak akan tahan berlama-lama
menerima pembatasan-pembatasan pada kebebasan dan prakarsa individu yang tidak
dapat membenarkan dirinya sendiri. Dengan kata lain derajat yang tinggi
korelasi diantara keberhasilan teknologi dan prestasi
pendidikan menyarankan suatu bias demokratis yang fundamental
tentang teknologi modern. Teknologi akan membawa orang ke
dalam suatu komunitas yang semakin kreatif.
Perkembangan teknologi seakan-akan
merupakan faktor dominan dalam
perkembangan konstelasi dunia. Ini merupakan tantangan
bagi kita untuk mengembalikan teknologi dalam peranan pengabdian, bagaimana
teknologi dikembangkan, diarahkan, dan dikendalikan untuk menunjang
kesejahteraan manusia. Bagaimana teknologi digunakan untuk penggalian dan
pengembangan kekayaan alam yang membawa manfaat bagi manusia secara terus
menerus dengan mengamankan ekosistem manusia bagi generasi yang akan datang.
Jadi teknologi di Indonesia harus digunakan untuk mempercepat proses produksi
dan pertumbuhan
ekonomi, memperluas lapangan kerja, untuk menciptakan kesejahteraan, dan
kemakmuran rakyatnya secara merata.
Melihat masalah-masalah yang
dihadapi masyarakat Indonesia pada masa yang akan datang,
menurut Tarsis Tarmuji (1991:128-130), ada 3 macam teknologi yang
harus dibina dan dikembangkan, antara lain:
1. Teknologi Maju, yaitu teknologi yang
berkaitan dengan berbagai bidang yang vital untuk masa depan bangsa Indonesia
antara lain produksi ekstratif (khususnya bidang metalorgi dan teknologi
mineral) dan penelitian serta pengembangan bidang energi, (khususnya tenaga
nuklir).
2. Teknologi Adaptif,
yaitu perkembangan teknologi dan hasil penemuan yang bersumber pada penelitian
dan pengembangan di negara-negara maju yang masih harus diolah. Artinya
disesuaikan dan diserasikan dengan pertimbangan-pertimbangan dan pengembangan
di bidang teknologi adaptif harus memperhatikan penyerapan tenaga kerja dan
penggunaan bahan dalam negeri. Harus diperhatikan bahwa teknologi adaptif dalam
proses produksi tidak boleh mengorbankan jumlah
maupun kualitas produksi. Pembinaan dan pengarahan teknologi adaptif ini seyogyanya
ditujuakan pada masalah sandang, pangan, dan pemukiman.
3. Teknologi Protektif, yaitu teknologi yang ditujukan pada pemeliharaan,
perlindungan, dan pengamanan ekosistem. Asas-asas teknologi protektif berkisar
pada aspek konservasi, restorasi, dan generasi segenap sumber daya alam dan
manusia yang ada dalam masyarakat kita.
Kemajuan teknologi informasi telah
banyak membawa dampak positif dan negatif dalam kehidupan kita. Oleh sebab
itu, kita perlu mengetahui cara yang tepat dalam menyikapi kemajuan teknologi
informasi tersebut untuk menghindarkan pengaruh dari hal-hal yang negatif yang
turut dibawa oleh kemajuan teknologi informasi.
Sikap
yang sebaiknya kita tunjukkan/lakukan terhadap kemajuan
teknologi informasi ialah mengetahui dan menyesuaikan kebutuhan kita
akan informasi yang ingin kita dapatkan melalui teknologi informasi, mengetahui
sejauh mana privasi yang kita miliki dan menghargai privasi milik orang lain,
menggunakan manfaat teknologi informasi secara bijak dengan tidak menyalahi
aturan hukum yang berlaku dan hukum agama kita, merubah cara pandang kita
supaya peduli akan kemajuan teknologi informasi dan dampak yang ditimbulkannya.
Dengan demikian dampak negatif dari kemajuan teknologi informasi akan dapat
ditekan secara maksimal.
Akan tetapi sangat sulit bagi para
remaja ataupun anak-anak untuk bersikap seperti itu, maka
untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang handal dalam memasuki
era globalisasi (kemajuan IPTEK) diperlukan pendidikan yang tepat.
Salah satu komponen pendidikan yang perlu dikembangkan adalah kurikulum yang
berbasis pendidikan teknologi di jenjang pendidikan dasar.
Bahan kajian ini merupakan materi
pembelajaran yang mengacu pada bidang-bidang ilmu pengetahuan dan teknologi di
mana peserta didik diberi kesempatan untuk membahas masalah teknologi dan
kemasyarakatan, tata cara menggunakan dan mengembangkan ilmu pengetahuan
dan teknologi, serta memahami teknologi dan lingkungan.
Untuk melengkapi
kecerdasan IPTEK para pelajar, diperlukan pula penyelarasan
pengajaran IPTEK dengan pengajaran IMTAQ sehingga terbentuklah
manusia-manusia cerdas dan bermoral yang dapat menghasilkan berbagai teknologi
yang bermanfaat bagi umat manusia.
D.
IPTEK dan daya kemampuan masyarakat
Ilmu pengetahuan merupakan kumpulan fakta-fakta dan aturan-aturan
yang ada hubungannya satu dengan lainnya. Ilmu pegetahuan sangat penting
artinya bagi kehidupan manusia, karena dengan ilmu pengetahuan masyarakat dapat
mengembangkan daya kemampuannya yang dimiliki.Pengembangan ilmu pengetahuan
selalu diikuti oleh kemajuan teknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi (Iptek) yang begitu cepat menimbulkan pula perkembangan-perkembangan
di bidang sosial. Misalnya pengaruh penemuan radio mempunyai efek kepada
lapangan rekreasi, pendidikan, transportasi, agama, pertanian, dan
ekonomi.Pengaruh penemuan baru tersebut biasanya diikuti oleh penemuan-
penemuan baru lainnya.
Dalam kehidupan masyarakat demokratis yang modern
memerlukan manusia yang berpengatahuan tinggi dan memahami persoalan-persolan
kemasyarakatan yang begitu kompleks yang merupakan dampak dari kemajuan Iptek.
Sebagian besar negara-negara dunia termasuk Indonesia, menganggap bahwa
kemajuan Iptek disamping membawa dampak positif juga membawa dampak negatif.
Kemajuan Iptek membawa keuntungan bagi idustri dan
pabrik-pabrik yang menghasilkan produk dalam jumlah besar , seperti industri
makanan, minuman, tekstil, otomotif, dan sebagainya. Pengaruh langsung dari
peningkatan produksi tersebut adalah terjadinya penurunan penggunaan tenaga
kerja manusia. Di negara-negara maju, tenaga kerja tersebut dapat diserap
kembali dalam memproduksi kembali peralatan produksi baru yang lebih canggih.
Namun kondisi seperti tersebut di atas belum dapat dilakukan oleh negara-negara
berkembang. Di sisi lain kemajuan teknologi yang tidak memperhatikan
produkdengan teknologi ramah lingkungan, dapat menimbulkan dampak negatif bagi
kesehatan masyarakat sebagai akibat limbah yang mencemari lingkungan.
Perkembangan Iptek seringkali juga menimbulkan dampak
dalam poses perubahan masyarakat, misalnya dengan masuknya pengaruh asing yang
berupa teknologi. Masuknya teknologi dalam masyarakat ternyata tidak hanya
dapat mengubah kondisi kehidupan masyarakat, tetapi juga dapat mengubah cara
hidup manusia dalam masyarakat tersebut (Mead.1962
:288). Sebaliknya teknologi juga tidak terlepas dari perkembangan
kehidupan masyarakat. Dinamika kehidupan masyarakat menuntut adanya berbagai
inovasi dalam bidang teknologi yang mengarah kepada seluruh aspek kehidupn
manusia. Pada taraf teknologi mutakhir seperti sekarang ini para ahli hanya
dapat berkarya dalam suatu struktur masyarakat. Teknologi yang bertujuan untuk
kesejahteraan manusia, kadang-kadang justru menimbulkan malapetaka baik bagi
manusianya sendiri maupun lingkungan sekitarnya. Hal ini disebabkan karena
kemajuan teknologi tidak diiringi oleh kesiapan masyarakat pendukungnya. Oleh
karena itu dalam teknologi, kiranya perlu untuk mengembangkan teknologi yang
serasi dengan lingkungan. Adapun caranya adalah dengan tetap mengembangkan
teknologi tradisional, ketergantungan teknologi impor perlu dikurangi, dan efek
negatif berupa pencemaran sebagai dampak teknologi harus diminimalkan.
Perkembangan Iptek akan sangat serasi apabila diikuti
dengan meningkatnya daya kemampuan masyarakat dalam menyerap dan menerapkan
Iptek tersebut. Terselenggaranya pendidikan merupakan salah satu
usaha untuk meningkatkan kemampuan skill (keahlian). Dengan memiliki keahlian
atau keterampilan setidaknya masyarakat sedikit banyak akan terhindar dari
kebodohan dan pengangguran. Selain dapat menggunakan teknologi modern
setidaknya harus menguasai pula ilmu pengetahuan, seperti matematika, IPA, IPS,
Bahasa Indonesia, dan sebagainya. Untuk menguasai ilmu-ilmu tersebut paling
tidak harus melalui jenjang pendidikan formal. Indonesia yang dikategorikan
sebagai negara berkembang, pendidikan mutlak harus ditingkatkan. Dengan adanya
pendidikan diharapkan menghasilkan manusia-manusia yang berkualitas dengan daya
kemampuan yang tinggi yang pada akhirnya akan dapat menguasai teknologi
modern.Namun di negara-negara berkembang biasanya masyarakatnya tidak mau
menerima dan memanfaatkan hasil teknologi modern tersebut.
Hal ini disebabkan karena terjadinya perbedaan
fasilitas yang ada di kota lebih maju dan lengkap dari pada fasilitas di desa,
misalnya pendidikan, kesehatan, lapangan kerja, dan layanan umum.Berdasar
kenyataan penduduk Indonesia mayoritas bertempat tinggal di desa dengan
pelayanan yang kurang memadai. Dengan demikian pemerataan ilmu pengetahuan
melalui pendidikan mengalami hambatan, padahal pendidikan sangat menentukan
kemampuan masyarakat untuk menyerap dan menggunakan teknologi modern.
E.
Pengembangan IPTEK untuk mewujudkan masyarakat yang mandiri
Dalam era
globalisasi seperti sekarang ini, kita akan dihadapkan pada perubahan dan
perkembangan Iptek yang sangat cepat. Demikian juga halnya dengan kebudayaan
akan berkembang seiring dengan perkembangan Iptek tersebut. Tidak dapat
dipungkiri bahwa kemajuan suatu bangsa tergantung pada penguasaan Iptek. Dengan
Iptek pula manusia dapat melakukan hal-hal yang sebelumnya belum pernah
dibayangkan.
Eksistensi
Iptek dalam suatu masyarakat merupakan kekayaan budaya yang sangat penting
bukan hanya bagi masyarakat yang bersangkutan, melainkan untuk seluruh
umat manusia. Kemajuan Iptek sangat ditentukan oleh keberadaan kebudayaan yang
menghidupkan dan mendukung semangat untuk mengeksplorasi dunia yang belum
diketahui. Inilah yang sering disebut melakukan penelitian atau riset.
Menurut Rahadi Ramelan(2007:27),
dipandang dari sudut budaya, perkembangan iptek suatu
masyarakat dapat dijelaskan dalam hubungannya dengan faktor-faktor sebagai
berikut:
o
Konstelasi nilai-nilai dalam masyarakat atau bangsa
dan komitmen masyarakat secara keseluruhan yang menyalurkan motifasi untuk
mendukung, meyakini, dan menerapkan iptek dalam berbagai tingkatan maupun jenis
penggunaannya
o
Kemampuan sistem iptek nasional dalam menghasilkan dan
memasarkan hasil-hasilpenelitiannya serta mendorong penerapannya secara efisien
dan efektif
o
Setruktur lembaga-lembaga yang bergerak di bidang
iptek yang menjembatani proses kreatif dan inofatif bagi para penelitinya.
F.
Pentingnya memasyarakatkan IPTEK
Pendidikan
Iptek diterapkan sejak dini melalui pendidikan formal dari SD, SMP, SMA sampai
perguruan tinggi. Semangat untuk meneliti sudah diterapkan sejak SD. Setiap
liburan panjang para murid SD mendapat pekerjaan rumah tentang penelitian yang
bertema bebas. Hasil penelitian mereka berupa laporan dan diumumkan di depan
teman-temannya di kelas. Begitu juga di tingkat SMP dan SMA, mereka sudah
dikenalkan dengan budaya meneliti, walaupun mereka laksanakan secara kelompok.
Sedangkan pada tingkat perguruan tinggi, menempati peran yang sangat strategis.
Sosialisasi
Iptek di Idonesia masih belum memadai. Kenyataan memang ada situs yang
menyajikan berita tentang Iptek, dan berita ini selalu update setiap hari.
Namun yang dapat menikmati hanyalah kalangan yang mampu mengoperasikan
internet, antara lain dari kalangan pelajar, inipun masih sangat terbatas di
daerah perkotaan dan daerah pinggiran. Memang pendidikan Iptek telah dimasukkan
dalam kurikulum sekolah mulai dari SD, SMP, SMU, sampai perguruan tinggi. Namun
inipun masih sangat terbatas dalam penguasaan teknologi modern tersebut.
Sebagai contoh sederhana, banyak dijumpai di kalangan pelajar bahkan mahasiswa
sekalipun masih banyak yang belum mampu mengoperasikan computer. Dengan kondisi
seperti tersebut di atas, akibatnya informasi Iptek hanya dapat merambah pada
masyarakat golongan menengah ke atas. Sedang masyarakat pedesaan belum dapat
menikamati hasil perkembangan Iptek tersebut.
Alat yang
paling efektif untuk penyebaran Iptek adalah media massa, dan media
elektronika. Khususnya televisi, selain sebagai ajang promosi/iklan
produk-produk berteknologi baru, juga sebagai alat informasi yang efektif untuk
memasyarakatkan Iptek. Sekarang di Indonesia TV dan koran daerah telah menjamah
pedesaan, sehingga menambah kelancaran informasi bagi masyarakat, termasuk
informasi tentang penelitian. Karena sosialisasi tentu saja membutuhkan produk
penelitian yang inovatif, dan tidak ada hasilnya jika penelitian itu berhenti.
Disinilah perguruan tinggi dan lembaga penelitian dituntut perannya dalam
mensosialisasikan hasil penelitiannya kepada masyarakat. Dengan disosialisasikannya
hasil penelitian, akan menambah wawasan kepada masyarakat tentang perkembangan
Iptek saat ini.
Sebagai contoh,
dengan diketemukannya kromatografi yaitu teknik cepat diteksi ion. Hal ini
sangat penting diketahui oleh masyarakat, karena dengan tehnik tersebut dapat
diketahui kualitas air (air ledeng, air sungai, air danau) apakah mengandung
logam-logam yang membahayakan atau tidak. Kontrol terhadap kualitas air ini
sangat penting karena beberapa efek yang fatal bisa terjadi, diantaranya karena
jatuhnya hujan asam dapat meningkatkan keasaman air danau, air sungai,
bendungan yang pada akhirnya akan mematikan pada kehidupan di air.
Penemuan di
atas tidak lain sebagai akibat kemajuan dan perkembangan Iptek. Seperti sudah
diuraikan di atas tujuan Iptek adalah untuk meningkatkan kesejahteraan manusia,
maka sudah selayaknya jika penemuan-penemuan tersebut diketahui oleh
masyarakat. Dengan demikian masyarakat dapat memanfaatkan penemuan-penemuan
baru tersebut dalam kehidupannya. Atau sebaliknya masyarakat dapat
mengantisipasi hal-hal yang dapat merugikan dirinya sebagai akibat penemuan
baru tersebut. Hal-hal apa yang harus dilakukan dan dihindari agar dampak
negatif tersebut tidak merugikan atau bahkan membahayakan bagi kehidupannya.
G.
Pengaruh perkembangan IPTEK terhadap kehidupan masyarakat
Perkembangan IPTEK juga memiliki pengaruh yang biasa kita sebut dampak.
Semua kegiatan pasti ada dampak yang meliputi dampak negatif dan positif.
Berikut merupakan pengaruh positif IPTEK dalam masyarakat :
a. Munculnya metode-metode pembelajaran yang
baru sehingga memudahkan dalam proses pembelajaran.
b. Lebih cepat mendapatkan informasi-informasi
yang akurat dan terbaru seluruh dunia melalui internet serta mampu
berkomunikasi dengan orang yang berada di jarak jauh
c. Pertumbuhan ekonomi bakal semakin tinggi
sehingga mendorong terjadinya industrialisasi dan produktifitas dunia industri
semakin meningkat
Berikut merupakan
pengaruh negatif dari perkembangan IPTEK :
a. Penyalahgunaan pengetahuan bagi orang-orang
tertentu untuk melakukan tindak kriminal
b. Penggunaan informasi tertentu dan situs
tertentu yang terdapat di internet yang bisa disalahgunakan pihak tertentu
untuk tujuan tertentu
c. Terjadinya pengangguran bagi tenaga kerja yang
tidak mempunyai kualifikasi yang sesuai dengan yang dibutuhkan
d. Sifat konsumtif meningkat dimana hal ini akan
melahirkan generasi yang secara moral mengalami kemerosotan.
H. Pentingnya alih teknologi
Alih teknologi dilancarkan oleh negara berkembang sejak beberapa dasawarsa
lalu yang merupakan isu pokok dalam investasi asing. Konflik-konflik yang
timbul antara perusahaan asing dan domestik terfokus pada perbedaan
kepentingan. Negara berkembang berharap dengan masuknya modal asing sekaligus
mensukseskan pembangunan ekonomi. Sementara itu, perusahaan asing ingin meraup
keuntungan sebanyak mungkin dari negara berkembang.
Masalah
pengalihan teknologi tidak lepas dari sudut pandang makroekonomi dan
mikroekonomi. Dari sudut makroekonomi, alih teknologi merupakan suatu hal yang
sangat efektif bagi negara berkembang untuk mengejar negara maju (technology
transfer is extremely effective means for developing countries to catch up the
developed countries). Keberhasilan alih teknologi dari sudut pandang ini
didorong oleh (1) globalisasi aktivitas bisnis dan (2) makin meningkatnya
perhatian dunia terhadap hak milik intelektual. Dari sudut mikro ekonomi, yakni
dari kacamata perusahaan yang berhubungan dengan manajemen bisnisnya melalui
lisensi.
Secara sederhana,
konsep alih teknologi dapat diartikan sebagai salah satu cara untuk memperoleh
kemampuan teknologi, di mana saluran yang dapat dipakai juga bermacam-macam.
Sebagai contoh: alih teknologi dapat dilakukan dengan cara penanaman modal
asing, memalui berbagai perjanjian bantuan teknis dan manajerial, melalui
tukar-menukar tenaga ahli, melalui buku-buku, dan sebagainya.
Konsep alih teknologi dipahami secara berbeda-beda, seperti juga konsep kemampuan teknologi. Santikar (1981) menunjukkan bahwa ada empat macam konsep alih teknologi, di mana masing-masing konsep membutuhkan kemampuan teknologi dan pendalaman teknologi yang berbeda-beda. Keempat konsep alih teknologi tersebut adalah:
Konsep alih teknologi dipahami secara berbeda-beda, seperti juga konsep kemampuan teknologi. Santikar (1981) menunjukkan bahwa ada empat macam konsep alih teknologi, di mana masing-masing konsep membutuhkan kemampuan teknologi dan pendalaman teknologi yang berbeda-beda. Keempat konsep alih teknologi tersebut adalah:
Alih
teknologi secara geografis. Konsep ini menganggap alih teknologi telah terjadi
jika teknologi tersebut telah dapat digunakan di tempat yang baru, sedangkan
sumber-sumber masukan sama sekali tidak diperhatikan.
Alih
teknologi kepada tenaga kerja lokal. Dalam konsep ini, alih teknologi terjadi
jika tenaga kerja lokal sudah mampu menangani teknologi impor dengan efisien,
yaitu jika mereka telah dapat menjalankan mesin-mesin, menyiapkan skema
masukan-keluaran, dan merencanakan penjualan.
Transmisi
atau difusi teknologi. Dalam konsep ini, alih teknologi terjadi jika teknologi
menyebar ke unit-unit produktif lokal lainnya. Hal ini dapat terjadi melalui
program sub-contracting atau usaha-usaha diseminasi lainnya.
Pengembangan dan
adaptasi teknologi. Dalam konsep ini, alih teknologi baru terjadi jika tenaga
kerja lokal yang telah memahami teknologi tersebut mulai mengadaptasinya untuk
kebutuhan-kebutuhan spesifik setempat ataupun dapat memodifikasinya untuk
berbagai kebutuhan. Pada kasus-kasus tertentu yang dianggap berhasil, tenaga
kerja lokal dapat mengembangkan teknik-teknik baru berdasarkan teknologi impor
tadi.
I.
Proses alih teknologi
Pemindahan
teknlogi dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu
·
Transfer
material,
·
Transfer
desain
·
Transfer
kemampuan,
Pada
tingkat nasional terdapat empat macam konsep alih teknologi,
·
Alih
teknologi secara geografis,
·
Ali
teknlogi kepada tenaga kerja lokal
·
Transmisi
dan difusi teknologi
·
Pengembangan
dan adaptasi teknologi
J.
Problem atau hambatan dari alih teknologi
Hambatan
alih
teknologi
·
Hambatan
yang timbul dari ketidaksempurnaan pasar teknologi.
·
Hambatan yang
disebabkan oleh kurangnya pengalaaman dan dan keterampilan bangsa indonesia,
·
Hambatan
dari sikap pemerintah
·
Hambatan
sumber keuangan
Problem alih teknologi
·
Jenis
teknologi yang dialihkan
·
Penilaian
atas teknologi.
·
Cara alih
teknologi,
·
Harga teknologinya.
·
Syarat-syarat
yang menyertai alih teknologi
·
Penanaman
dalam suatu perjanjian
DAFTAR PUSTAKA
Hidayati,
dkk, 2008, ”Bahan Ajar Pengembangan Pendidikan IPS SD
3 SKS”, Jakarta : Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen
Pendidikan Nasional.