Wikipedia

Search results

Penjelasan Lengkap IPTEK Dalam Kehidupan Masyarakat



A.      Konsep IPTEK dalam kehidupan masyarakat
Pengetahuan merupakan pengalaman yang bermakna dalam setiap diri
manusia yang tumbuh sejak dilahirkan.  Oleh karena itu manusia yang normal sudah pasti memiliki pengetahuan. Pengetahuan mempunyai sifat yang acak. Dalam kehidupan yang semakin berkembang dan penuh tantangan, nilai fungsionalnya tidak mencapai optimal untuk menghadapi tantangan dan pemecahan masalah yang rumit. Agar nilai fungsionalnya menjadi optimal maka pengetahuan yang acak tersebut harus ditingkatkan menjadi ilmu. Pengetahuan yang sifatnya acak dan terbuka, melalui proses yang panjang diorganisasikan dan disusun menjadi bidang-bidang ilmu, selanjutnya limu itu dikelompokkan menjadi ilmu eksak (ilmu pengetahuan alam) dan non eksak (ilmu pengetahuan social).
Prinsip yang membedakan antara ilmu dan pengetahuan adalah ilmu memiliki
ciri-ciri sebagai berikut:
1. disusun secara sistematik
2. ada obyek kajiannya
3. ada ruang lingkupnya kajiannya
4. menggunakan suatu metode tertentu
Dengan demikian teknologi itu berkaitan dengan pembuatan dan penggunaan benda, alat-alat dan artefak-artefak, ilmu dicurahkan untuk usaha yang lebih konseptual untuk memahami ligkungan, dan tergantung pada keahlian yang relatif canggih di bidang baca tulis dan berhitung. Jadi dapat disimpulkan bahwa ilmu pengetahuan muncul sejak adanya peradaban-peradaban baru, sementara teknologi sama tuanya dengan kehidupan manusia itu sendiri.
Kemudian dengan teknologi manusia dapat memanfaatkan gejala-gejala alam, dan bahkan dapat memanfaatkanya dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Jadi kesimpulannya, bahwa teknologi itu adalah penerapan pengetahuan dan ilmu pengetahuan (dengan mengembangkan pengetahuan tentang cara-cara memanfaatkan sumber daya alam) untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Namun harus diingat bahwa penggunaan teknologi harus dipertimbangkan, pemilihan teknologi hendaknya berdasarkan pada efektivitas teknologi itu sendiri, yaitu memilih teknologi yang berdampak negatif seminimal mungkin.           

B.       Perubahan teknologi bagi kehidupan masyarakat
Teknologi selalu mengalami perubahan seiring dengan perkembangan peradaban manusia.Perubahan teknologi diharapkan dapat mengubah kehidupan manusia menjadi lebih baik dan sejahtera.Perubahan teknologi juga menunjukkan berkembangnya tingkat kemajuan berpikir dan berkreasi, serta tuntutan lingkungan yang semakin mendesak. Menurut Lewis Henry Morgan sebagaimana dikemukakan olehWinataputra (2003: 5:23-5.24) sesuai dengan perkembangan pemikiran manusia maka teknologi juga mengalami perubahan, yaitu:
1. Zaman liar bawah (lower savagery) yaitu sejak manusia ada dipermukaan bumi sampai ia mengenal bahasa.
2. Zaman liar tengah (middle savagery) yaitu manusia ditandai dengan adanya kemampuan membuat api dan berakhir dengan adanya kemampuan manusia membuat busur dan panah.
3. Zaman liar atas (upper savagery) ditandai dari mulai membuat busur dan panah sampai menemukan peralatan tembikar.
4. Zaman beradab bawah (lower barbarisan) mulai dari manusia mampu membuat tembikar sampai mengenal budidaya tumbuhan dan pemeliharaan binatang ternak.
5. Zaman beradab tengah (middle barbarisan) mulai dari mengenal budidaya tanaman dan binatang ternak sampai kemampuan bertani secara menetap dan mengenal sistem irigasi.
6. Zaman beradab atas (upper barbarisan) mulai dari membuat irigasi yang berarti pula sudah mengenal pengolahan besi sampai mengenal alphabet (huruf).
7. Zaman peradaban (civilization) ditandai dengan penggunaan bahasa, tulisan, dan percetakan sampai sekarang.

Teknologi yang berkembang sebelum revolusi industri (teknologi tradisional), cenderung miskin dalam basis ilmu pengetahuan dan rekayasa, serta perkembangan teknologinya. Pada umumnya teknologi tersebut dikembangkan dengan cara coba-coba (trial and error) dan sangat tergantung kepada otot manusia dan tenaga hewan.Sebaliknya teknologi modern bercirikan dengan perkembangan yang cepat dan dinamis.Pada umumnya teknologi canggih mempunyai landasan penelitian ilmiah yang kuat dan kekuatan rekayasa dalam pengembangan dan aplikasinya.
Alvin Toffler (dalam Nursid Sumaatmadja. 2001), mengemukakan tiga tahap perkembangan teknologi, yaitu:
1. Revolusi hijau
2. Revolusi industri
3. Revolusi informasi
Pada ribuan tahun yang lalu telah terjadi perubahan besar dalam bercocok tanam sederhana menjadi pertanian yang lebih maju. Iptek pertanian yang lebih maju dari periode sebelumnya telah diterapkan dan dimanfaatkan. Maka terjadilah apayang disebut dengan “revolusi hijau”.
Terjadi perubahan teknologi, yaitu penggunaan tenaga manusia dan hewan menjadi tenaga mesin uap. Dengan diketemukan mesin uap, mesin pemintal kapas, kincir angin, listrik produksi di sektor industri menjadi cepat meningkat. Perkembangan, kemajuan, dan penerapan Iptek di bidang produksi dan industri terjadi peningkatan. Dengan diketemukan mesin uap maka terjadi kemajuan di bidang transportasi, misalnya kereta pai, kapal laut. Begitu pula di bidang komunikasi, dengan ditemukannya listrik maka diciptakan alat komunikasi telepon. Perkembangan teknik-teknik untuk menggarap besi dan baja logam adalah salah satu prestasi Inggris yang menonjol dalam revolusi industri. Ciri khasnya adalah berubahnya bahan bakar industri besi dan baja dari arang kayu ke batu bara. Hal ini mengakibatkan terjadinya peningkatan secara besar-besaran produksi besi dan baja. Disamping itu memberikan dorongan lain kepada produksi batu bara dan membuat tersedianya bahan-bahan yang sangat dibutuhkan untuk konstruksi mesin-mesin uap dan mesin canggih lainnya. kemanjuan Iptek elektronika sangat pesat. Mulai dari masyarakat sederhana sampai ke masyarakat modern, cara berkomunikasi itu bertahap, beragam, dan berkembang. Iptek menjadi salah satu sarana komunikasi yang semakin berkembang, tidak hanya terbatas secara lokal, regional, nasional maupun global, namun sampai mampu menembus di luar bumi. Dengan dimanfaatkannya satelit komunikasi, penyiaran televisi menjadi makin meluas, informasi semakin cepat tersebar secara global. Penggunaan satelit komunikasi, pesawat yang dilepaskan ke bulan dan planet lain yang mengirimkan sinyal balik ke bumi, merupakan bukti bahwa komunikasi manusia itu sudah mampu menembus batas-batas global. Sejalan dengan perkembangan, kemajuan, dan penggunaan transportasi serta media elektronika, misalnya radio, TV, faksimil, dan internet kontak intraksi sosial untuk berkomunikasi juga semakin maju. Komunikasi ini semakin lama makin menjadi kebutuhan yang tidak dapat lepas dari kehidupan manusia seharihari.

Namun kemajuan Iptek itu perlu diwasdai karena tidak jarang kemajuan teknologi bisa berdampak negatif dan merugikan bahkan membahayakan kehidupan manusia. Masing-masing bidang perkembangan antara yang satu dengan lainnya saling kait mengkait.
• Iptek dalam bidang pertanian mendorong kemajuan dan penggunaan berbagai
mesin produksi.
• Iptek di bidang informasi sebagai sarana penyebarluasan berbagai penemuan
dan kemajuan bidang pertanian dan industri.
• Iptek bidang industri petrokimia dan bioteknologi mendukung Iptek pertanian
yang semakin canggih.

C.      Peranan IPTEK dalam masyarakat
Perkembangan teknologi tidak lepas dari kehidupan manusia. Seperti sudah dijelaskan di atas bahwa teknologi sama tuanya dengan kehidupan manusia itu sendiri. Berarti tidak mungkin teknologi berkembang tanpa adanya manusia.Namun teknologi mempunyai peran yang sangat besar dalam kehidupan manusia, lebih jelasnya Anda dapat mengikuti uraian sebagai berikut.
1.        Interaksi antara masyarakat dengan teknologi. Hubungan antara masyarakat dengan teknologi itu sangatlah kompleks. Suatu rangsangan teknologi dapat memicu beragam tanggapan sosial, tergantung dari variabel-variabel yang tidak diperhitungkan seperti perbedaan diantara kepribadian manusia. Segala teori penemuan itu tetap bersifat sementara, bisa terjadi suatu kemajuan khusus telah mencapai keusangan, sementara yang lain menjanjikan akan menjadi suatu inovasi yang sangat berhasil. Singkatnya, kompleksitas masyarakat manusia tidak pernah mampu dipecahkan menjadi suatu identifikasi sederhana atas sebab-sebab dan akibat yang menggerakkan perkembangan, dan setiap usaha untuk memperkenalkan teknologi sebagai agen proses demikian tidak dapat diterima.
2.        Otonomi yang diduga dimiliki teknologi. Teknologi adalah studi sistematik mengenai teknik-teknik untuk membuat dan melakukan berbagai hal membuat teknologi sebagai suatu fenomena sosial. Teknologi tidak mungkin berdiri sendiri dan mempunyai otonomi total yang tidak dipengaruhi oleh masyarakat tempatnya berada. Namun harus diakui bahwa suatu perkembangan teknologi, seperti peralihan dari tenaga hewan ke tenaga mesin dalam memproduksi suatu barang atau pengenalan listrik sebagai penerangan rumah tangga dibangun dengan kokoh, sulitlah menghentikannya sebelum proses tersebut menjadi lengkap. Namun demikian keputusan ada pada manusia, akan melanjutkan proses tersebut atau menghentikan/meninggalkannya. Dalam dirinya teknologi bersifat pasif, teknologi membuka pintu-pintu, ia tidak memaksa manusia untuk masuk.
3.        Hubungan teknologi dengan pendidikan. Pada awal keberadaan manusia, suatu keahlian diperoleh dengan cara lama dan sulit. Pengajaran dilakukan secara lisan dan pengalaman praktis, sangat dekat dengan hal-hal ritual religius, dari pada penerapan prinsip-prinsip ilmiah rasional. Seorang empu akan menurunkan ilmunya kepada muridnya (cantrik), untuk melindungi keahliannya sambil memastikan bahwa keahlian itu akan diteruskan. Pelatihan keahlian kemudian meningkat dan membutuhkan akses pengetahuan teoritis dan pengalaman praktis, yaitu dengan pengajaran akademik. Sistem pengajaran akademik ini merupakan ciri penting sebagian besar aspek teknologi modern. Hal inilah yang mendorong munculnya inovasi baru, mempercepat pertemuan antara ilmu pengetahuan dengan teknologi, penelitian-penelitian ilmiah di kalangan akademis. Dari sinilah muncul penemuan-penemuan baru di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. 
4.        Kualitas kehidupan. Harus kita akui bahwa teknologi telah menghasilkan suatu standar hidup yang lebih tinggi kepada orang yang hidup di negara maju. Teknologi juga mempercepat populasi mendapatkan nafkah di negara-negara sedang berkembang. Kecakapan teknologi yang tinggi membutuhkan prestasi pendidikan yang tinggi pula. Masyarakat terdidik tidak akan tahan berlama-lama menerima pembatasan-pembatasan pada kebebasan dan prakarsa individu yang tidak dapat membenarkan dirinya sendiri. Dengan kata lain derajat yang tinggi korelasi diantara keberhasilan teknologi dan prestasi pendidikan menyarankan suatu bias demokratis yang fundamental tentang teknologi modern. Teknologi akan membawa orang ke dalam suatu komunitas yang semakin kreatif.

Perkembangan teknologi seakan-akan merupakan faktor dominan dalam
perkembangan konstelasi dunia. Ini merupakan tantangan bagi kita untuk mengembalikan teknologi dalam peranan pengabdian, bagaimana teknologi dikembangkan, diarahkan, dan dikendalikan untuk menunjang kesejahteraan manusia. Bagaimana teknologi digunakan untuk penggalian dan pengembangan kekayaan alam yang membawa manfaat bagi manusia secara terus menerus dengan mengamankan ekosistem manusia bagi generasi yang akan datang. Jadi teknologi di Indonesia harus digunakan untuk mempercepat proses produksi dan pertumbuhan ekonomi, memperluas lapangan kerja, untuk menciptakan kesejahteraan, dan kemakmuran rakyatnya secara merata.

Melihat masalah-masalah yang dihadapi masyarakat Indonesia pada masa yang akan datang, menurut Tarsis Tarmuji (1991:128-130), ada 3 macam teknologi yang harus dibina dan dikembangkan, antara lain:
1. Teknologi Maju, yaitu teknologi yang berkaitan dengan berbagai bidang yang vital untuk masa depan bangsa Indonesia antara lain produksi ekstratif (khususnya bidang metalorgi dan teknologi mineral) dan penelitian serta pengembangan bidang energi, (khususnya tenaga nuklir).
2. Teknologi Adaptif, yaitu perkembangan teknologi dan hasil penemuan yang bersumber pada penelitian dan pengembangan di negara-negara maju yang masih harus diolah. Artinya disesuaikan dan diserasikan dengan pertimbangan-pertimbangan dan pengembangan di bidang teknologi adaptif harus memperhatikan penyerapan tenaga kerja dan penggunaan bahan dalam negeri. Harus diperhatikan bahwa teknologi adaptif dalam proses produksi tidak boleh mengorbankan jumlah maupun kualitas produksi. Pembinaan dan pengarahan teknologi adaptif ini seyogyanya ditujuakan pada masalah sandang, pangan, dan pemukiman.
3.  Teknologi Protektif, yaitu teknologi yang ditujukan pada pemeliharaan, perlindungan, dan pengamanan ekosistem. Asas-asas teknologi protektif berkisar pada aspek konservasi, restorasi, dan generasi segenap sumber daya alam dan manusia yang ada dalam masyarakat kita.

Kemajuan teknologi informasi telah banyak membawa dampak positif dan negatif dalam kehidupan kita. Oleh sebab itu, kita perlu mengetahui cara yang tepat dalam menyikapi kemajuan teknologi informasi tersebut untuk menghindarkan pengaruh dari hal-hal yang negatif yang turut dibawa oleh kemajuan teknologi informasi.
Sikap yang sebaiknya kita tunjukkan/lakukan terhadap kemajuan teknologi informasi ialah mengetahui dan menyesuaikan kebutuhan kita akan informasi yang ingin kita dapatkan melalui teknologi informasi, mengetahui sejauh mana privasi yang kita miliki dan menghargai privasi milik orang lain, menggunakan manfaat teknologi informasi secara bijak dengan tidak menyalahi aturan hukum yang berlaku dan hukum agama kita, merubah cara pandang kita supaya peduli akan kemajuan teknologi informasi dan dampak yang ditimbulkannya. Dengan demikian dampak negatif dari kemajuan teknologi informasi akan dapat ditekan secara maksimal.
Akan tetapi sangat sulit bagi para remaja ataupun anak-anak untuk bersikap seperti itu, maka untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang handal dalam memasuki era globalisasi (kemajuan IPTEK) diperlukan pendidikan yang tepat. Salah satu komponen pendidikan yang perlu dikembangkan adalah kurikulum yang berbasis pendidikan teknologi di jenjang pendidikan dasar.
Bahan kajian ini merupakan materi pembelajaran yang mengacu pada bidang-bidang ilmu pengetahuan dan teknologi di mana peserta didik diberi kesempatan untuk membahas masalah teknologi dan kemasyarakatan, tata cara menggunakan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta memahami teknologi dan lingkungan.
Untuk melengkapi kecerdasan IPTEK para pelajar, diperlukan pula penyelarasan pengajaran IPTEK dengan pengajaran IMTAQ sehingga terbentuklah manusia-manusia cerdas dan bermoral yang dapat menghasilkan berbagai teknologi yang bermanfaat bagi umat manusia.

D.      IPTEK dan daya kemampuan masyarakat
Ilmu pengetahuan merupakan kumpulan fakta-fakta dan aturan-aturan yang ada hubungannya satu dengan lainnya. Ilmu pegetahuan sangat penting artinya bagi kehidupan manusia, karena dengan ilmu pengetahuan masyarakat dapat mengembangkan daya kemampuannya yang dimiliki.Pengembangan ilmu pengetahuan selalu diikuti oleh kemajuan teknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) yang begitu cepat menimbulkan pula perkembangan-perkembangan di bidang sosial. Misalnya pengaruh penemuan radio mempunyai efek kepada lapangan rekreasi, pendidikan, transportasi, agama, pertanian, dan ekonomi.Pengaruh penemuan baru tersebut biasanya diikuti oleh penemuan- penemuan baru lainnya.
Dalam kehidupan masyarakat demokratis yang modern memerlukan manusia yang berpengatahuan tinggi dan memahami persoalan-persolan kemasyarakatan yang begitu kompleks yang merupakan dampak dari kemajuan Iptek. Sebagian besar negara-negara dunia termasuk Indonesia, menganggap bahwa kemajuan Iptek disamping membawa dampak positif juga membawa dampak negatif.
Kemajuan Iptek membawa keuntungan bagi idustri dan pabrik-pabrik yang menghasilkan produk dalam jumlah besar , seperti industri makanan, minuman, tekstil, otomotif, dan sebagainya. Pengaruh langsung dari peningkatan produksi tersebut adalah terjadinya penurunan penggunaan tenaga kerja manusia. Di negara-negara maju, tenaga kerja tersebut dapat diserap kembali dalam memproduksi kembali peralatan produksi baru yang lebih canggih. Namun kondisi seperti tersebut di atas belum dapat dilakukan oleh negara-negara berkembang. Di sisi lain kemajuan teknologi yang tidak memperhatikan produkdengan teknologi ramah lingkungan, dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan masyarakat sebagai akibat limbah yang mencemari lingkungan.
Perkembangan Iptek seringkali juga menimbulkan dampak dalam poses perubahan masyarakat, misalnya dengan masuknya pengaruh asing yang berupa teknologi. Masuknya teknologi dalam masyarakat ternyata tidak hanya dapat mengubah kondisi kehidupan masyarakat, tetapi juga dapat mengubah cara hidup manusia dalam masyarakat tersebut (Mead.1962 :288). Sebaliknya teknologi juga tidak terlepas dari perkembangan kehidupan masyarakat. Dinamika kehidupan masyarakat menuntut adanya berbagai inovasi dalam bidang teknologi yang mengarah kepada seluruh aspek kehidupn manusia. Pada taraf teknologi mutakhir seperti sekarang ini para ahli hanya dapat berkarya dalam suatu struktur masyarakat. Teknologi yang bertujuan untuk kesejahteraan manusia, kadang-kadang justru menimbulkan malapetaka baik bagi manusianya sendiri maupun lingkungan sekitarnya. Hal ini disebabkan karena kemajuan teknologi tidak diiringi oleh kesiapan masyarakat pendukungnya. Oleh karena itu dalam teknologi, kiranya perlu untuk mengembangkan teknologi yang serasi dengan lingkungan. Adapun caranya adalah dengan tetap mengembangkan teknologi tradisional, ketergantungan teknologi impor perlu dikurangi, dan efek negatif berupa pencemaran sebagai dampak teknologi harus diminimalkan.
Perkembangan Iptek akan sangat serasi apabila diikuti dengan meningkatnya daya kemampuan masyarakat dalam menyerap dan menerapkan Iptek tersebut.  Terselenggaranya pendidikan merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan kemampuan skill (keahlian). Dengan memiliki keahlian atau keterampilan setidaknya masyarakat sedikit banyak akan terhindar dari kebodohan dan pengangguran. Selain dapat menggunakan teknologi modern setidaknya harus menguasai pula ilmu pengetahuan, seperti matematika, IPA, IPS, Bahasa Indonesia, dan sebagainya. Untuk menguasai ilmu-ilmu tersebut paling tidak harus melalui jenjang pendidikan formal. Indonesia yang dikategorikan sebagai negara berkembang, pendidikan mutlak harus ditingkatkan. Dengan adanya pendidikan diharapkan menghasilkan manusia-manusia yang berkualitas dengan daya kemampuan yang tinggi yang pada akhirnya akan dapat menguasai teknologi modern.Namun di negara-negara berkembang biasanya masyarakatnya tidak mau menerima dan memanfaatkan hasil teknologi modern tersebut.
Hal ini disebabkan karena terjadinya perbedaan fasilitas yang ada di kota lebih maju dan lengkap dari pada fasilitas di desa, misalnya pendidikan, kesehatan, lapangan kerja, dan layanan umum.Berdasar kenyataan penduduk Indonesia mayoritas bertempat tinggal di desa dengan pelayanan yang kurang memadai. Dengan demikian pemerataan ilmu pengetahuan melalui pendidikan mengalami hambatan, padahal pendidikan sangat menentukan kemampuan masyarakat untuk menyerap dan menggunakan teknologi modern.

E.       Pengembangan IPTEK untuk mewujudkan masyarakat yang mandiri
Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, kita akan dihadapkan pada perubahan dan perkembangan Iptek yang sangat cepat. Demikian juga halnya dengan kebudayaan akan berkembang seiring dengan perkembangan Iptek tersebut. Tidak dapat dipungkiri bahwa kemajuan suatu bangsa tergantung pada penguasaan Iptek. Dengan Iptek pula manusia dapat melakukan hal-hal yang sebelumnya belum pernah dibayangkan.
Eksistensi Iptek dalam suatu masyarakat merupakan kekayaan budaya yang sangat penting bukan hanya bagi masyarakat yang bersangkutan, melainkan  untuk seluruh umat manusia. Kemajuan Iptek sangat ditentukan oleh keberadaan kebudayaan yang menghidupkan dan mendukung semangat untuk mengeksplorasi dunia yang belum diketahui. Inilah yang sering disebut melakukan penelitian atau riset.
Menurut Rahadi Ramelan(2007:27), dipandang dari sudut budaya, perkembangan iptek suatu masyarakat dapat dijelaskan dalam hubungannya dengan faktor-faktor sebagai berikut:
o    Konstelasi nilai-nilai dalam masyarakat atau bangsa dan komitmen masyarakat secara keseluruhan yang menyalurkan motifasi untuk mendukung, meyakini, dan menerapkan iptek dalam berbagai tingkatan maupun jenis penggunaannya
o    Kemampuan sistem iptek nasional dalam menghasilkan dan memasarkan hasil-hasilpenelitiannya serta mendorong penerapannya secara efisien dan efektif
o    Setruktur lembaga-lembaga yang bergerak di bidang iptek yang menjembatani proses kreatif dan inofatif bagi para penelitinya.

F.       Pentingnya memasyarakatkan IPTEK
Pendidikan Iptek diterapkan sejak dini melalui pendidikan formal dari SD, SMP, SMA sampai perguruan tinggi. Semangat untuk meneliti sudah diterapkan sejak SD. Setiap liburan panjang para murid SD mendapat pekerjaan rumah tentang penelitian yang bertema bebas. Hasil penelitian mereka berupa laporan dan diumumkan di depan teman-temannya di kelas. Begitu juga di tingkat SMP dan SMA, mereka sudah dikenalkan dengan budaya meneliti, walaupun mereka laksanakan secara kelompok. Sedangkan pada tingkat perguruan tinggi, menempati peran yang sangat strategis.
Sosialisasi Iptek di Idonesia masih belum memadai. Kenyataan memang ada situs yang menyajikan berita tentang Iptek, dan berita ini selalu update setiap hari. Namun yang dapat menikmati hanyalah kalangan yang mampu mengoperasikan internet, antara lain dari kalangan pelajar, inipun masih sangat terbatas di daerah perkotaan dan daerah pinggiran. Memang pendidikan Iptek telah dimasukkan dalam kurikulum sekolah mulai dari SD, SMP, SMU, sampai perguruan tinggi. Namun inipun masih sangat terbatas dalam penguasaan teknologi modern tersebut. Sebagai contoh sederhana, banyak dijumpai di kalangan pelajar bahkan mahasiswa sekalipun masih banyak yang belum mampu mengoperasikan computer. Dengan kondisi seperti tersebut di atas, akibatnya informasi Iptek hanya dapat merambah pada masyarakat golongan menengah ke atas. Sedang masyarakat pedesaan belum dapat menikamati hasil perkembangan Iptek tersebut.
Alat yang paling efektif untuk penyebaran Iptek adalah media massa, dan media elektronika. Khususnya televisi, selain sebagai ajang promosi/iklan produk-produk berteknologi baru, juga sebagai alat informasi yang efektif untuk memasyarakatkan Iptek. Sekarang di Indonesia TV dan koran daerah telah menjamah pedesaan, sehingga menambah kelancaran informasi bagi masyarakat, termasuk informasi tentang penelitian. Karena sosialisasi tentu saja membutuhkan produk penelitian yang inovatif, dan tidak ada hasilnya jika penelitian itu berhenti. Disinilah perguruan tinggi dan lembaga penelitian dituntut perannya dalam mensosialisasikan hasil penelitiannya kepada masyarakat. Dengan disosialisasikannya hasil penelitian, akan menambah wawasan kepada masyarakat tentang perkembangan Iptek saat ini.
Sebagai contoh, dengan diketemukannya kromatografi yaitu teknik cepat diteksi ion. Hal ini sangat penting diketahui oleh masyarakat, karena dengan tehnik tersebut dapat diketahui kualitas air (air ledeng, air sungai, air danau) apakah mengandung logam-logam yang membahayakan atau tidak. Kontrol terhadap kualitas air ini sangat penting karena beberapa efek yang fatal bisa terjadi, diantaranya karena jatuhnya hujan asam dapat meningkatkan keasaman air danau, air sungai, bendungan yang pada akhirnya akan mematikan pada kehidupan di air.
Penemuan di atas tidak lain sebagai akibat kemajuan dan perkembangan Iptek. Seperti sudah diuraikan di atas tujuan Iptek adalah untuk meningkatkan kesejahteraan manusia, maka sudah selayaknya jika penemuan-penemuan tersebut diketahui oleh masyarakat. Dengan demikian masyarakat dapat memanfaatkan penemuan-penemuan baru tersebut dalam kehidupannya. Atau sebaliknya masyarakat dapat mengantisipasi hal-hal yang dapat merugikan dirinya sebagai akibat penemuan baru tersebut. Hal-hal apa yang harus dilakukan dan dihindari agar dampak negatif tersebut tidak merugikan atau bahkan membahayakan bagi kehidupannya.

G.    Pengaruh perkembangan IPTEK terhadap kehidupan masyarakat
Perkembangan IPTEK juga memiliki pengaruh yang biasa kita sebut dampak. Semua kegiatan pasti ada dampak yang meliputi dampak negatif dan positif.
Berikut merupakan pengaruh positif IPTEK dalam masyarakat :
a.  Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru sehingga memudahkan dalam proses pembelajaran. 
b.  Lebih cepat mendapatkan informasi-informasi yang akurat dan terbaru seluruh dunia melalui internet serta mampu berkomunikasi dengan orang yang berada di jarak jauh
c.  Pertumbuhan ekonomi bakal semakin tinggi sehingga mendorong terjadinya industrialisasi dan produktifitas dunia industri semakin meningkat
Berikut merupakan pengaruh negatif dari perkembangan IPTEK :
a.  Penyalahgunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindak kriminal
b.  Penggunaan informasi tertentu dan situs tertentu yang terdapat di internet yang bisa disalahgunakan pihak tertentu untuk tujuan tertentu
c.  Terjadinya pengangguran bagi tenaga kerja yang tidak mempunyai kualifikasi yang sesuai dengan yang dibutuhkan
d.  Sifat konsumtif meningkat dimana hal ini akan melahirkan generasi yang secara moral mengalami kemerosotan.
H.      Pentingnya alih teknologi
Alih teknologi dilancarkan oleh negara berkembang sejak beberapa dasawarsa lalu yang merupakan isu pokok dalam investasi asing. Konflik-konflik yang timbul antara perusahaan asing dan domestik terfokus pada perbedaan kepentingan. Negara berkembang berharap dengan masuknya modal asing sekaligus mensukseskan pembangunan ekonomi. Sementara itu, perusahaan asing ingin meraup keuntungan sebanyak mungkin dari negara berkembang.
Masalah pengalihan teknologi tidak lepas dari sudut pandang makroekonomi dan mikroekonomi. Dari sudut makroekonomi, alih teknologi merupakan suatu hal yang sangat efektif bagi negara berkembang untuk mengejar negara maju (technology transfer is extremely effective means for developing countries to catch up the developed countries). Keberhasilan alih teknologi dari sudut pandang ini didorong oleh (1) globalisasi aktivitas bisnis dan (2) makin meningkatnya perhatian dunia terhadap hak milik intelektual. Dari sudut mikro ekonomi, yakni dari kacamata perusahaan yang berhubungan dengan manajemen bisnisnya melalui lisensi.

Secara sederhana, konsep alih teknologi dapat diartikan sebagai salah satu cara untuk memperoleh kemampuan teknologi, di mana saluran yang dapat dipakai juga bermacam-macam. Sebagai contoh: alih teknologi dapat dilakukan dengan cara penanaman modal asing, memalui berbagai perjanjian bantuan teknis dan manajerial, melalui tukar-menukar tenaga ahli, melalui buku-buku, dan sebagainya.
Konsep alih teknologi dipahami secara berbeda-beda, seperti juga konsep kemampuan teknologi. Santikar (1981) menunjukkan bahwa ada empat macam konsep alih teknologi, di mana masing-masing konsep membutuhkan kemampuan teknologi dan pendalaman teknologi yang berbeda-beda. Keempat konsep alih teknologi tersebut adalah:

Alih teknologi secara geografis. Konsep ini menganggap alih teknologi telah terjadi jika teknologi tersebut telah dapat digunakan di tempat yang baru, sedangkan sumber-sumber masukan sama sekali tidak diperhatikan.
Alih teknologi kepada tenaga kerja lokal. Dalam konsep ini, alih teknologi terjadi jika tenaga kerja lokal sudah mampu menangani teknologi impor dengan efisien, yaitu jika mereka telah dapat menjalankan mesin-mesin, menyiapkan skema masukan-keluaran, dan merencanakan penjualan.
Transmisi atau difusi teknologi. Dalam konsep ini, alih teknologi terjadi jika teknologi menyebar ke unit-unit produktif lokal lainnya. Hal ini dapat terjadi melalui program sub-contracting atau usaha-usaha diseminasi lainnya.
Pengembangan dan adaptasi teknologi. Dalam konsep ini, alih teknologi baru terjadi jika tenaga kerja lokal yang telah memahami teknologi tersebut mulai mengadaptasinya untuk kebutuhan-kebutuhan spesifik setempat ataupun dapat memodifikasinya untuk berbagai kebutuhan. Pada kasus-kasus tertentu yang dianggap berhasil, tenaga kerja lokal dapat mengembangkan teknik-teknik baru berdasarkan teknologi impor tadi.
I.         Proses alih teknologi
Pemindahan teknlogi dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu
·         Transfer material,
·         Transfer desain
·         Transfer kemampuan,
Pada tingkat nasional terdapat empat macam konsep alih teknologi,
·         Alih teknologi secara geografis,
·         Ali teknlogi kepada tenaga kerja lokal
·         Transmisi dan difusi teknologi
·         Pengembangan dan adaptasi teknologi
J.        Problem atau hambatan dari alih teknologi
Hambatan alih teknologi
·         Hambatan yang timbul dari ketidaksempurnaan pasar teknologi.
·         Hambatan yang disebabkan oleh kurangnya pengalaaman dan dan keterampilan bangsa indonesia,
·         Hambatan dari sikap pemerintah
·         Hambatan sumber keuangan
Problem alih teknologi
·       Jenis teknologi yang dialihkan
·       Penilaian atas teknologi.
·       Cara alih teknologi,
·       Harga teknologinya.
·       Syarat-syarat yang menyertai alih teknologi
·       Penanaman dalam suatu perjanjian



DAFTAR PUSTAKA

Hidayati, dkk, 2008, ”Bahan Ajar Pengembangan Pendidikan IPS SD 3 SKS”, Jakarta : Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.