Dunia Mahasiswa Part 1
Awal bulan November lalu saya dan temen kelas melakukan obersevasi di sekolah Bani Hasyim
yang ada di Malang. Di sekolah tersebut kami melakukan observasi mengenai media
dan sumber belajar. Ada beberapa jenjang
di sekolah ini mulai Paud, TK, SD dan
Smp. Jam 7:00 kami sudah berada disekolah , para orang dengan hangat
mengantarkan anaknya ke sekolah. Seorang
guru mengambut siswanya dengan seyuman bahagia kemudian beraliman. Saat itu saya
mengamati sumber media dijenjang TK, temen-temen ada yang mengamati di Paud, Sd
bahkan Smp. di ini sekolah ada banyak keunik yang saya temui. Dimana di sekolah
ini penumbuhan karakter sejak dini sangat luar biasa sekali. Mereka setiap pagi
melaksanakan sholat dhuha secara berjamaah yang dibimbing langsung sama
gurunya. kemudian selesai solat dilanjutkan dengan membaca doa harian. Terlihat
bahwa siswa semangat dalam membaca bait-bait ayat allah sangat luar biasa. Ada satu
guru yang menjelasakan pada kami bahwa mereka
sudah dibiasakan dengan biasaan yang baik
sehingga ketika selesai solat pun
mereka dengan sendirinya merapikan semua perlengkapan solat di tempatnya masing-masing
tanpa harus disuruh oleh gurunya. Ada yang unik lagi dari sekolah ini, dimana
mereka tidak dianjurkan untuk membawa uang selain untuk sedekah. Tidak ada
kanting satu pun di sekolah ini semua makan adalah makan yang mereka bawa dirumah
masing masing. Tujuan dari sekolah ini tidak menyediakan kanting adalah agar
siswa bisa menghargai masakan orang tua mereka. Selain itu, disekolah ini tidak
ada tempat sampah satu pun, bekas sampah yang mereka makan wajib dibawa pulang
kembali agar sekolah tetap terjaga dari lingkungan yang sehat. Ada 4 sental di
TK ini, seperti sentral alam, sentral seni , sentral kekreativitasan , yang
satu nya saya lupa hehehe… pada sentral seni mereka melakukan suatu pertunjukan
layaknya seperti drama, ada peperang , main bonekaan dan juga dongen-dongengan.
Pada sentral kekreativitasan saat itu, guru menjelasakan bagaimana cara membuat
rumah dari kertas dan juga membuat rumah dari stik eskrim bekas. Saya bersama
temen-temen juga ikut membantu siswa membuat
rumah dari kertas dan stik eskrim bekas. Untuk siswa yang cepat membuat rumah
sed tederhana tersebut akan dikasih aplosss dari guru hehe. Selesai membuat
membuat rumah bekas mereka langsung duduk dengan rapi untuk persiapan pulang. Bagi
siswa yang senyumnya paling indah akan
dipulangkan lebih cepat oleh gurunya..jadi satu persatu siswa terlihat senyum, gurunya
pun menunjuk siswa yang senyumnya paling indah sampai akhir hehe…
Ada banyak ilmu yang
saya dapatkan dari sekolah ini, mulai bagaimana kita menumbuhkan karkter dengn
hal hal sederhana, bagaimana seorang guru harus tetap aktif dan kreatif dalam
mengajarkan suatu ilmu kepada siswa, bagaimana tentang tanggung jawab seorang
guru. Mungkin anak-anak akan belajar ilmu kehidupan dari kita tetapi dari
anak-anaklah kita akan belajar ilmu kehidupan.
Ketika nanti kamu melihat murid-murid yang menjengkelkan dan melelahkan,
maka hadirkalah gambaran dihati kita bahwa diantara satu dari mereka kelak akan
menarik tangan kita menuju surge, selamat berjuang wahai. Kebagiaan guru adalah
saat menyadari murid kita adalah butiran tasbih. Pengabdian guru kepadaNya,
Terimakasih sudah menjadi guru kehidupan yang terbaik…
Selamat hari guru Nasional, Dari saya yang masih pakai jas almamater
kampus dan turun observasi..