Wikipedia

Search results

MAKALAH PENGERTIAN JENIS JENIS METODE PEMBELAJARAN IPA


BAB I
Pendahuluan

1.1    Latar Belakang
            Ilmu pengetahuan alam adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang alam sekitar beserta isinya yakni semua benda yang ada di dalam, peristiwa dan gejala-gejala yang muncul di alam. Pendidikan IPA diarahkan untuk menemukan dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar. Oleh karena itu IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang penting  bagi siswa karena perannya sangat penting berguna dalam kehidupan sehari-hari.
            Pembelajaran IPA dikatakan berhasil apabila semua tujuan pembelajaran telah ditentukan dapat tercapai, yang terungkap dalam hasil belajar IPA. Namun, dalam kenyataanya masih ada sekolah-sekolah yang memiliki hasil belajar IPA yang rendah karena belum mencapai standar ketuntasan yang telah ditentukan. Maka dari itu, dalam hal ini kelompok kami akan membahas beberapa metode sebagi penunjang berjalannya proses pembelajaran agar tercapai.

1.2    Rumusan Masalah
1.      Bagaimana pengertian media pembelajaran?
2.      Apa saja macam metode pemebelajaran?
3.      Bagaimana pengertian mrtode pembelajaran IPA SD?
4.      Apa saja ciri dan contoh metode pembelajaran IPA SD?

1.3    Tujuan
2        Untuk mengetahui pengertian media pembelajaran.
3        Untuk mengetahui macam metode pemebelajaran.
4        Untuk mengetahui pengertian metode pembelajaran IPA SD.
5        Untuk mengetahui ciri dan contoh metode pembelajaran IPA SD.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Metode
1.      Pengertian Metode Pembelajaran
     Metode adalah cara yang dibunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan yang nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai optimal. Ini berarti metode digunakan untuk merealisasikan proses belajar mengajar yang telah ditetapkan.
     Menurut Abdurrahman Ginti, metode pembelajaran dapat diartikan cara atau pola yang khas dalam memanfaatkan berbagai jenis prinsip dasar pendidikan serta berbagai teknik dan sumber daya terkait lainnya agar terjadi proses pembelajaran pada diri pembelajaran.
     Dengan kata lain metode pembelajaran adalah teknik penyajian yang dikuasai oleh seorang guru untuk menyajikan materi pelajaran kepada murid didalam kelas baik secara individual atau secara kelompok agar materi pelajaran dapat diserap, dipahami dan dimanfaatkan oleh murid dengan baik.
     Dalam kenyataannya, cara atau metode pembelajaran yang digunakan utuk menyampaikan informasi berbeda dengan cara yang yang ditempuh untuk memantapkan siswa dalam menguasai pengetahuan, keterampilan dan sikap. Khusus metode pembelajaran di kelas, efektifitas metode dipengaruhi oleh factor tujuan, factor siswa, paktor situasi dan factor guru itu sendiri.
     Dengan demikian metode dalam rangka sistem pembelajaran memegang peran yang sangat penting, karena keberhasilan pembelajaran sangat tergantung pad acara guru dalam menggunakan metode pembelajaran.

2.      Ciri ciri Metode Pembelajaran Yang Baik
     Banyak metode yang bisa dipilih oleh seorang guru dalam kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu setiap guru yang akan mengajar diharapkan untuk memilih metode yang baik. Karena baik atau tidaknya suatu metode yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar terletak pada ketepatan memilih suatu metode sesuai dengan tuntutan proses belajar mengajar.
     Adapun ciri ciri metode yang baik untuk proses belajar mengajar adalah sebagai berikut:
a.       Bersifat luwes, fleksibel dan memiliki daya yang sesuai dengan watak murid dan materi.
b.      Bersifat fungsional dalam menyatukan teori dengan praktik dan mengantarkan murid pada kemampuan praktis.
c.       Tidak mereduksimateri, bahkan sebaliknya pengembangan materi.
d.      Memberikan keleluasaan pada murid untuk menyatakan pendapat.
e.       Mampu menempatkan guru dalam posisi yang tepat, terhormat dalam keseluruhan proses pembelajaran.
     Sedangkan dalam penggunaan suatu metode pembelajaran harus memperhatikan beberapa hal berikut:
a.       Metode yang digunakan dapat membangkitkan motif, minat atau gairah belajar murid.
b.      Metode yang digunakan dapat menjamin perkembangan kegiatan kepribadian murid.
c.       Metode yang digunakan dapat memberikan kesempatan kepada murid untuk mewujudkan hasil karya.
d.      Metode yang digunakan dapat merangsang keinginan siswa untuk belajar lebih lanjut, melakukan eksplorasi dan inovasi.
e.       Metode yang digunakan dapat mendidik murid dalam teknik belajar sendiri dan cara memperoleh ilmu pengetahuan melalui usaha pribadi.
f.       Metode yang digunakan dapat meniadakan penyajian yang bersifat verbalitas dan menggantinya dengan engalan atau situasi yang nyata dan bertujuan.
g.      Metode yang digunakan dapat menanamkan dan mengembangkan nilai nilai serta sikap sikap utama yang diharapkan dalam kebiasaan cara bekerja yang baik dalam kehidupan sehari hari.
    Dari uraian diatas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa suatu metode yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar bisa dikatakan baik jika metode itu bisa mengembangkan potensi peserta didik.

3.      Prinsip Prinsip Penentuan Metode Pembelajaran
     Dalam proses belajar mengajar guru dalam menentukan metode hendaknya tidak asal pakai, guru dalam menentukan metode harus melalui seleksi yang sesuai dengan perumusan tujuan pembelajaran. Metode apapun yang dipilih dalam kegiatan belajar mengajar hendaklah memperhatikan ketepatan (efektifitas) metode pembelajaran yang digunakan dalam proses belajar mengajar.
     Acuan memilih metode pembelajaran untuk anak usia 0 sampai 6 tahun menurut Penasehat Himpunan Tenaga Kependidikan Usia Dini, Anggani Sudono, adalah melibatkan anak dalam kegiatan belajar mengajar. Menurutnya ada beberapa metode pembelajaran yang disesuaikan dengan tahapan usia anak. Anak usia 0 samapai 3 tahun dapat mengikuti kegiatan disekolah taman bermain. Adapun metodeya yang harus diperhatikan adalah adanya hubungan komunikasi antara guru dengan anak dan bagaimana cara guru berkomunikasi.
     Ketika mengajar sebaiknya guru tidak mendominasi kegatan anak. Sedangkan untuk usia 4 sampai 6 tahun dapat diberikan kegiatan yang dapat memberikan kesempatan pada anak mengobservasi sesuatu. Sebaliknya pendidikan tidak melulu mencontohkan lalu anak mengikutinya. Barkan anak mencoba coba, misalnya anak menggambar bunga dengan warna hijau kuning atau biru. Pendidikan dapat memberikan kosa kata baru pada anak dan membiarkan mereka merangkai kalimat.
     Adapun hal hal yang perlu diperhatikan dalam penentuan metode pembelajaran adalah sebagai berikut:
a.       Tujuan yang hendak dicapai.
Tujuan yang ingin dicapai dlam proses belajar mengajar harus menjadi perhatian utama bagi seorang guru dalam menentukan metode apa yang dipakai (serasi).
b.      Kemampuan guru.
Efektif tidaknya suatu metode pembelajaran juga sangat dipengaruhi pada kemampuan guru dalam menggunakannya. Misalnya seorang guru yang mahir dalam berbicara, maka bisa menggunakan metode ceramah disamping metode yang lainnya sebagai pendukungnya.
c.       Anak didik.
Guru dalam kegiatan belajar mengajar harus memperhatikan anak didik. Karena mereka mempunyai kemampuan, bakat, minat, kecerdasan , karakte, latar belakang ekonomi yang berbeda beda. Oleh karena itu dengan latar belakang yang berbeda beda guru harus pandai dalam menentukan metode pembelajaran yang akan digunakan.
d.      Situasi dan kondisi proses belajar mengajar dimana berlangsung.
Situasi dan kondisi proses belajar mengajar yang berada dilingkungan dekat pasar yang ramai akan berdampak pada metode pembelajaran yang akan digunakan. Sehingga bisa menentukan metode pembelajaran yang sesuai di lingkungan tersebut.
e.       Fasilitas yang tersedia.
Tersedianya fasilitas seperti, alat peraga, media pengajaran dan fasilitas fasilitas lainnya sangat menentukan terhadap efektif tidaknya suatu metode.
f.       Waktu yang tersedia.
Disamping hal hal di atas, masalah waktu yang tersedia juga harus diperhatikan. Apakah waktunya cukup jika menggunakan metode yang akan dipakai atau tidak.
g.      Kebaikan dan kekurangan suatu metode.
Dari masing masing metode yang ada, tentu memiliki kebaikan dan kekurangan. Kekurangan suatu metode bisa dilengkapi dengan metode yang lain. Oleh karena itu guru harus mempertimbangkan metode mana yang akan digunakan.
     Adapun prinsip prinsip penentuan metode dalam proses belajar mengajar adalah sebagai berikut:
a.       Prinsip motivasi dan tujuan besar.
Motifasi memiliki kekuatan yang sngat dahsyat dalam proses belajar mengajar. Belajar tanpa motivasi seperti badan tanpa jiwa. Demikian juga tujuan, proses belajar mengajar yang tidak mempunyai tujuan yang jelas akan tidak terarah.
b.      Prinsip kematangan dan perbedaan individual.
Semua perkembangan pada anak memiliki tempo yang berbeda bed, karena itu setiap guru agar memperhatikan waktu atau irama perkembangan anak, motif, intelegensi dan em-osi kecepatan menangkap pelajaran, serta pembawaan dan factor lingkungan.
c.       Prinsip penyediaan peluang dan pengalaman praktis.
Belajar dengan memperhatikan peluang sebesar besarnya bagi partisifasi anak didik dan pengalaman langsung akan lebih memiliki makna daripada belajar verbalistik.
d.      Integrase pemahaman dan pengalaman.
Penyatuan oemahaman dan pengalaman menghendaki suatu proses pembelajaran yang mampu menerapkan pengalaman nyata dalam suatu proses belajar mengajar.
e.       Prinsip fungsional.
Belajar merupan pengalaman hidup yang bermanfaat bagi kehiduan berikutnya. Setiap belajar nampaknya tidak bisa lepas dari nilai manfaat, sekalipun bisa berupa nilai manfaat teoritis atau praktis bagi kehidupan sehari hari.
f.       Prinsip penggembiraan.
Belajar merupakan proses yang terus berlanjut tanpa henti, tentu seiring kebutuhan dan tuntutan yang terus berkembang. Berkaitan dengan kepentingan belajar yang terus menerus, maka metode mengajar jangan sampai memberi kesanmemberatkan, sehingga kesadaran pada anak untuk belajar cepat berakhir.

     Dengan memperhatikan prinsip prinsip penentuan metode pembelajaran diatas, diharapkan dalam prose belajar mengajar dapat lehib efektif dan efisien dan dapat mengoptimalkan tercapainya tujuan yang hendak dicapai, karena dengan memperhatikan prinsip prinsip tersebut seorang guru dapat mempertmbangkan mana metode yang sesuai yang akan dgunakan dlam proses belajar mengajar.


2.2 Macam Metode Pembelajaran
1. Metode Karya Wisata (Out Door)
     Menurut Muchlis M (2009: 239) pembelajaran luar kelas adalah guru mengajak siswa belajar di luar kelasuntuk melihat peristiwa langsung dilapangan dengan tujuan mengakrabkan siswa dengan lingkungannya. Melalui pembelajaran luar kelas peran guru adalah sebagai motivator artinya guru sebagai pemandu agar siswa belajar secara aktif, kreatif, dan akrab dengan lingkungan.
     Menurut Aninta (2008:5.29) pembelajaran outdoor hamper identic dengan pembelajaran karya wisata artinya aktivitas belajar siswa dibawa kwluar kelas. pembelajaran ini harus direncanakan, dilaksanakan, dan dievaluasi secara sistematik dan sistemik.
Karakteristik dari pembelajaran out door yaitu menemukan sumber bahan pelajaran sesuai dengan perkembangan masyarakat, dilaksanakan diluar kelas/sekolahan, memiliki perencanaan, aktivitas siswa lebih muncul dari pada guru, aspek pembelajaran merupakan salah satu implementasi dari pelajaran berbasis kontekstual. (Anitah, 2008: 5.29)
Adapun kelebihan dari belajar diluar kelas menurut Sudjana (2007:208) sebagai berikut:
a.       Kegiatan belajar lebih menarik dan tidak membosankan siswa duduk dikelas berjam jam, sehingga motivasi belajar siswa akan lebih tinggi.
b.      Hakikat belajar akan lebih bermakna sebab siswa dihadapkan dengan situasi dan keadaan yang sebenarnya atau bersifat alamiah.
c.       Bahan bahan yang dapat dipelajari lebih kaya serta lebih factual sehingga kebenarannya lebih akurat.
d.      Kegiatan belajara siswa lebih komprehensip dan lebih aktif sebab dapat dilakukan dengan berbahgai cara seperti mengamati, bertanya atau wawancara, membuktikan atau mendemonstrasikan, menguji fakta dan lain lain.
e.       Sumber belajar menjadi lebih kaya sebab lingkungan yang dapat dipelajari bisa beraneka ragam seperti lingkungan sosial, lingkungan alam, linngkungan buatan dan lain lain.
f.       Siswa dapat memahami dan menghayati aspek aspek kehidupan yang ada dilingkungannya, sehingga dapat membentuk pribadi yang tidak asing dengan kehidupan disekitarnya, serta dapat memupuk cinta lingkungan.
     Adapun beberapa kekurangan dalam metode pembelajaran diluar kelas, beberapa kelemahan yang serig terjadi dalam pelaksanaan berkisar pada teknis pengaturan waktu dan kegiatan belajar. (Sudjana, 2007: 209) misalnya:
a.       Kegiatan belajar kuarang dipersiapkan sebelumnya yang menyebabkan pada waktu siswa dibawa ketujuan tidak melakukan kegiatan belajar yang diharapkan sehingga ada kesan bermain main.
b.      Ada kesan dari guru dan siswa bahwa kegiatan pembelajaran lingkungan memerlukan waktu yang cukup lama, sehingga menghabiskan waktu untuk belajar di kelas.
c.       Sempitnya pandangan guru bahwa kegiatan belajar hanya terjadi di dalam kelas. guru lupa bahwa tugas belajar siswa dapat dilakukan di luar kelas atau pelajaran baik individual mapun kelompok dan satu diantaranya dapat dilakukan dengan mempelajari keadaa lingkungannya.
2. Metode Talking Stick
     Metode talking stick adalah metode pembelajaran yang dipergunakan guru dalam mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Metode talking stick dimaksud dalam proses belajar mengajar dikelas berorientasi pada terciptanya kondisi belajar melalu permainan tongkat yang diberikan dari satu siswa kepada siswa lainnya pada saat guru menjelaskan materi pelajaran dan selanjutnya mengajukan pertanyaan. Saat guru selesai mengajukan pertanyaan, maka siswa yang sedang memegang tongkat itulah yang memperoleh kesempatan untuk menjawab pertanyaan tersebut. Hal ini dilakukan hingga semua siswa mendapat kesempatan giliran menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru.
     Adapun kelebihan dankekurangan menggunakan metode talking stick adalah sebagai berikut:
Kelebihan
a.       Menguji kesiapan siswa
b.      Melatih membaca dan memahami dengan cepat
c.       Agar lebih giat belajar (belajar terlebih dahulu)
Kekurangan
a.       Membuat siswa senam jantung
b.      Membuat siswa minder karena belum terbiasa.

3. Metode Simulasi
     Metode simulasi adalah metode tiruan atau perbuatan yang hanya berpura pura saja, Hasibuan dan Moedjiono (2008: 27). Sedangkan menurut Hamalik dalam Taniredja, dkk (2011: 40) simulasi adalah suatu teknik yang digunakan dalam semua sistem pengajaran, terutama dalam desain instruksional yang berorientasi pada tujuan tujuan tingkah laku.
     Menurut Hasibuan dan Moedjiono (2008: 28) dalam pelajaran metode simulasi ini memiliki kelebihan dan kekurangan yaitu sebagai berikut:
Kelebihan
a.       Menyenangkan, sehingga siswa secara wajar terdorong untuk berpartisipasi
b.      Menggalakkan guru untuk mengembangkan aktivitas simulasi
c.       Memungkinkan eksperimen berlangsung tanpa memerlukan lingkungan yang sebenarnya.
d.      Memvisualkan hal hal abstrak
e.       Tidak memerlukan keterampilan komunikasi yang pelik
f.       Memungkinkan terjadinya interaksi antar siswa
g.      Menimbulkan respon yang positif dari siswa yang lamban, kurang cakap dan kurang motivasi
h.      Melatih berpikir kritis karena siswa terlibat dalam analisa proses, kemajuan simulasi.
Kekurangan
a.       Efektifitasnya dalam memajukan belajar belum dapat dilaporkan oleh riset
b.      Validasi simulasi masih banyak diragukan orang
c.       Menuntut imajinasi dari guru dan siswa.


4.      Metode Discovery Learning
     Menurut Djamarah (2008: 22) Discovery learning adalah belajar menvcari dan menemukan sendiri. Dalam sistem belajar mengajar ini guru menyajikan bahan pelajaran yang tidak berbentik final, tetapi anak didik diberi peluang untuk mencari dan menemukan sendiri dengan menggunakan teknik pendekatan pemecahan masalah. Dengan menggunakan metode discovery learning pembelajaran akan lebih bermakna mengena kepada siswa. sebab siswa disini tidak hanya sebagai pendengar setia, namun dalam metode ini siswa dituntut aktif dalam belajar.

5.      Metode Brainstorming
     Metode Brainstorming merupakan metode pengembangan dari diskusi. Menururt Danajaya (2010: 79), brainstorming adalah dirancang untuk mendorong kelompok untuk mengekspresikan berbagai macam ide yang dicatat, kemudian dikombinasikan dengan berbagai macam ide yang lainnya.
     Metode Brainstorming merupakan suatu bentik diskusi dalam rangka menghimpun gagasan, pendapat, informasi, pengetahuan, dan pengalaman dari semua peserta. Tujuan dari Brainstoeming adalah untuk membuat kumpulan pendapat, informasi, pengalaman semua peserta yang sama atau berbeda dan hasilnya kemudian dijadikan peta informasi atau peta gagasan untuk menjadi pembelajaran bersama.
   

6.      Metode Diskusi
     Metode diskusi menurut Suryosubroto (2009: 167) adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran diaman guru memberi kesempatan kepasa para siswa (kelompok kelompok siswa) untuk mengadakan perbincangan ilmiah gurur mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau penyusunan berbagai alternatif pemecahan atas suatu masalah.
2.3 Pengertian Metode Pembelajaran IPA
            Metode pembelajaran merupakan suatu bagian terpenting dalm proses pembelajaran. Semenarik apapun materi pembelajaran apabila dalm penyampainnya tidak menggunakan metode yang sesuai dengan mata pelajaran yang sedang disampaikan maka percuma, hal ini maka tidak akan terjadi proses pembelajaran yang baik dan hasil belajar yang baik pula. Karena dalam mengajar seorang guru harus memiliki kemampuan dalam menggunakan metode dan media pengajaran, metode yang digunakan harus sesuai tujuan, situasi peserta didikm fasilitas dan pendidik harus mempunyai kemampuan komunikasi dengan siswa. Pemilihan metode juga terkait dengan materi yang akan disampaikan dan alokasi waktu yang telah ditentukan sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan baik, tidak terlalu monoton, dan dapat mencapai hasil belajar yang maksimal.
            IPA adalah suatu kumpulan teori yang sistematis, penerapannyasecara umum terbatas pada gejala-gejala alam, lahir dan berkembang melalui metode ilmiah atau kebenaran yang didasarkan terutama atas pengamatan dan dedukasi.
Jadi, metode pembelajaran ipa merupakan suatu cara yang efektif dan efesien untuk menyampaikan materi pembelajaran kepada peserta didik untuk mencapai tujuan yang diharapkan berjalan secara maksimal dan kepada hasil kebenaran pengamatan.

2.4 Jenis-jenis Metode Pembelajaran IPA
1.   Metode Ceramah
Metode ceramah merupakan metode pembelajaran yang setiap hari digunakan karena metode ini cukup praktis dan tidak banyak mengeluarkan waktu, biaya dan persiapan. Dalam hal ini guru dapat mengatur waktu dalam menyampaikan materi sesuai waktu yang telah ditetapkan. Namun, metode ini menuntut siswanya untuk berkonsentrasi dengan menggunakan indra telinga mereka yang terbatas. Dan terkadang, siswa juga terganggu akan hal-hal visual, dan cenderung diperlakukan sama oleh guru.
Karakteristik metode ceramah:
a.       Digunakan apabila proses pembelajaran lebih bersifat pemberian informasi berupa fakta atau konsep-konsep sederhana.
b.      Proses pembelajaran secara klasikal dengan jumlah siswa yang relatif banyak.
c.       Bersifat monoton, guru lebih banyak berbicara.
d.      Memerlukan adanya dukungan yang efektif dari guru seperti suasana emosional yang dapat membangkitkan motivasi dan perhatian dari siswa selama mendengarkan ceramah.

2.   Metode Diskusi-Persentasi
Metode ini memiliki cara penyampaian dengan tujuan pembelajaran IPA secara komunikasi yang efektif dalam menyampaikan suatu ide ataupun pendapat yang biasanya membahas suatu permasalahan, yang kemudian dibagi menjadi beberapa kelompok untuk memecahkan suatu masalah.  Masalah yang dibahasa biasanya mengenai fenomena dalam kehidupan sehari-hari. Metode ini menuntut siswa untu berpikir kritis, mengemukakan pendapatnya secara bebas, mengeluarkan ide-idenya. Namun, metode ini juga menuntut peserta didik untu menemukan pemcahan masalh secara bersama dan lebih sadar bahwa suatu masalah dapat dipecahkan dengan bersama-sama, juga menanamkan sikap tolerasi yang tinggi.
       Ciri-ciri dan Karakteristik Metode Diskusi
Soetomo (1993: 153) menyebutkan bahwa “metode diskusi merupakan suatu metode pengajaran yang mana guru memberikan suatu persoalan (masalah) kepada murid, dan para murid diberi kesempatan secara bersama-sama untuk meme-cahkan masalah itu dengan teman-temannya”.Dalam kelompok diskusi siswa saling tukar informasi tentang permasalahan yang sedang dibahas.Perbedaan pendapat sering terjadi. Semakin banyak yang beda pendapat, maka keadaan diskusi akan semakin hidup.
Slameto (1991: 101) menyebutkan bahwa “diskusi kelompok ialah per-cakapan yang direncanakan atau dipersiapkan di antara tiga orang siswa atau lebih tentang topik tertentu dengan seorang pemimpin”.Percakapan diartikan sebagai adanya pendapat dari masing-masing anggota kelompok dalam ikut memberikan alternatif pemecahan masalah sesuai dengan pikirannya masing-masing.
     Berdasarkan pengertian tersebut dapat dirumuskan bahwa metode diskusi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Terdiri dari beberapa orang, bisa lebih dari tiga orang.
b. Ada permasalahan yang sedang dicarikan solusi pemecahannya.
c. Ada yang menjadi pemimpin.
d. Ada proses tukar pendapat atau informasi.
e. Menghasilkan rumusan alternatif pemecahan masalah yang sedang dibahas.

3.   Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi merupakan suatu capaian tujuan dengan cara memperagakan barang dengan menggunakan alata atupun media sesuai dengan materi yang akan disampaikan. Metode ini memberikan objek yang nyata dalm kehiduoan sehari hari maupun barang yang ada disekitar kita dan melakukan suatu eksperimen dalm proses belajar mengajar. Metode ini memusatkan perhatian terhadap media yang digunakan dan lebih terarahh hingga mudah dipelajari agar metode ini dapat melekat secara perlahan kepada peserta didik. Namun, dalam waktu demonstrasi tidak semua peserta didik minat dalam ikut praktek melakukannya karena guru menyaratakan semua pserta didik dan tidak semua benda dapat didemonstrasikan.
Karakteristik Metode Demonstrasi Menurut Winataputra (2005:18) Ada beberapa karakteristik metode demonstrasi diantaranya adalah sebagai berikut:
a.       Mempertunjukan obyeks ebelumnya atau materi sebelumnya
b.      Adanya proses peniruan
c.       Ada alat bantu atau alat peraga untukd igunakan dalam pelaksanaan metode demonstrasi
d.      Memerlukantempat yang strategi yang memungkinkanseluruhsiswaaktif.

4.   Metode Eksperimen
Metode eksperimen merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran dengan cara percobaan atau pratikum. Metode ini digunakan untuk melakukan pembuktian suatu teori yang kemudian dapat menemukan suatu fakta yang baru. Tujuan metode ini ialah untuk memahamkan suatu konsep kepada peserta didik dan melatih kemampuan berpikir agar dapat mencari tujuannya.

Karakteristik Metode Pembelajaran Eksperimen
Metode eksperimen adalah metode yang memungkinkan guru dapat mengembangkanketerbitan fisik dan mental, serta emosional siswa. Siswa mendapat kesempatan untukmelatih keterampilan proses agar memperoleh hasil belajar yang maksimal. Pengalaman yangdialami secara langsung dapat tertamam dalam ingatannya. Keterlibatannya fisik dan mental serta emosiona lsiswa yang diharapkan dapat di perkenalkan pada suatu cara atau kondisi pembelajaran yang dapat menumbuhkan rasa percaya diri dan juga perilaku yang inovatif dan kreatif.
Pembelajaran dengan metode eksperimen melatih dan mengajar siswa untuk belajar secara aktif dengan mengikuti tahap-tahap pembelajarannya. Dengan demikian siswa akan menemukan sendiri konsep sesuai dengan hasil yang diperoleh selama pembelajaran.


















BAB III

Penutup

 

3.1     Kesimpulan
          Berdasarkan hasil pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran IPA memiliki kualitas yang baik demi berjalannya proses berjalan mengajar untuk tercapainnya hasil belajar secara maksimal. Maka dari itu guru menrapkan metode tersebut secara modern dan konvensional dengan memperhatikan cara dan penyesuaian aktifitas yang ada dikelas. Sehingga dapat melaksanakan metode tersebut dengan memanfaatkan media pembelajran untuk hasil belajar yang berkualita demikian pula siswa menerima metode pembelajaran modern dan konvensional sesuai dengan efesiensi waktu pembelajaran, efektif dalam menggunakan media pembelajaran dan menunjukan hasil evaluasi pembelajaran yang berkualitas.

3.2     Saran
          Sebagai seorang guru nantinya, dapat menggunakan metode pembelajaran yang baik dan dalam pelaksanaan proses belajar mengaja dapat berjalan dengan baik seperti semestinya.
         











DAFTAR PUSTAKA

Tanteh, Ahmad. 2009. Pengantar Metode Penelitian, Yogyakarta: Teras
Sapriati, Amalia, dkk,. 2009. Pembelajaran IPA di SD. Tangerang Selatan:
              Universitas Terbuka
Faizi, Mastur. 2013. Ragam Metode Mengajar Eksakta pada Murid, Jogjakarta :      
              DIVA Press
Afandi, Muhammad, Evi Chamalah, Oktarina Puspita Wardani. 2013. Model dan  
             Metode Pembelajaran di Sekolah. Semarang: Sultan Agung Pressta.
Huda, Miftahul. 2013.Model-model pengajaran dan pembelajaran. Yogyakarta:  
            PustakaBelajar.
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajar Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta:  
            Kencana Prenada Media Grooup, 2008), 147.
Abdurrahman Ginting, Esensi Praktis Belajar dan Pembelajaran (Banung: Humaniora,  
             2008), 42, 82
Abu Ahmadi, Joko Tri Prastya, Strategi Belajar Mengaar (Bandung: CV Pustaka Setia,   
             2005), 52, 53
Pupuh Fathurrohman & M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman  
             Konsep Umum dan Islami (Bandung: Rafika Aditama, 2007), 56.
Tahar Yusuf & Saiful Anwar, Metologi Pengajaran Agama dan Bahasa Arab (Jakarta: PT
             Raja Grafindo  Persada, 1997), 7 samapai 10.