BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Pada dasarnya manusia tidak bisa
melakukan kebutuhannya sendiri ,melainkan memerlukan bantuan orang lain . melalui hal itu secara tidak
langsung manusia telah mempelajari ilmu-ilmilmu sosial . ilmu sosial yang semakin
maju tersebut akan merubah suatu kondidi masyarakat menjadi lebih baik maupun
menjadi buruk. Hal itu akan mempengaruhi dalam pembuat penuan – penemuan baru
karena yang difikirkan hanya untuk kepentingan pribadi tanpa memikirkan dampak
yang ditimbulkan didalam makalah ini kita akan mempelajari mengenai konsep
dasar ilmu sosial. Ilmu – ilmu sosial berhubungan dengan ilmu pengetahuan
sosial karena ilmu – ilmu sosial merupakan pengembangan dari IPS.melalui
ilmu-ilmu sosial lainya kita tidak hanya
mengetahui cara bersosialisasi di dalam masyarakat tetapikita juga dapat
ilmu ilmu lainnya ,seperti sejarah,ekonomi,sosiologi dan antropologi .Maka dari dasar informasi tersebut kami
berusaha mengembangkan makalah ini untuk kami jabarkan dan kami analisi lebih
mendalam lagi .
B. Rumusan
masalah
1. Apa
divinisi dari konsep geografi dalam konteks lokal, nasioanal, dan global ?.
2. Apa
divinisi dari sejarah dalam konteks lokal,nasional dan global ?.
3. Apa
divinisi dari konsep ekonomi dalam konteks lokal,nasional dan
global ?.
4. Apa
divinisi dari konsep sosiologi dalam
konteks lokal,nasional dan global ?.
5. Apa
divinisi dari konsep antropologi dalam
konteks lokal,nasional dan global ?.
C. Tujuan
1. Untuk
mengetahui konsep geografi dalam konteks lokal , nasioal , dan global .
2. Untuk
mengetahui konsep sejarah dalam konteks lokal
, nasional dan global .
3. Untuk
mengetahui konsep ekonomi dalam konteks lokal ,nasional dan global .
4. Untuk
mengetahui konsep sosiologi dalam konteks lokal ,nasional dan global .
5. Untuk
mengetahui konsep antropologi dalam konteks lokal,nasional dan global .
BAB
II
PEMBAHASAN
1.
Konsep Geografi
Secara harfiah geografi, berarti lukisan atau
tulisan tentang bumi. Menurut Richard
Hartshorne, geografi berkenaan dengan penyajian deskripsi sifat permukaan bumi
yang bervariasi secara tepat (akurat), berurutan, dan rasional. Sedangkan
menurut Panitia Ad Hoc Geografi, menyatakan bahwa geografi mencoba menjelaskan
bagaimana subsistem lingkungan alam terorganisasi di permukaan bumi, dan
bagaimana manusia tersebar di permukaan bumi, itu dalam hubungannya dengan
gejala alam dan dengan sesama manusia.
Dari
dua definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa geografi berkenaan dengan
gejala yang terdapat dipermukaan bumi, baik gejala alam, lingkungan maupun
manusia yang meliputi sifat-sifat, penyebaran serta hubungannya satu sama lain.
Geografi selau meninjau lokasinya dalam ruang yang disebut permukaan bumi
termasuk proses, perubahan, dan perkembangannya..
Geografi
adalah ilmu keruangan yang mengkaji berbagai fenomena dalam konteks
keruangannya. Ruang yang dikonsepkan dalam geografi yaitu permukaan bumi yang
tiga dimensi terdiri atas muka bumi yang berupa darat atau perairan serta udara
diatasnya.
Ruang
dalam geografi adalah meliputi lapisan atmosfer sampai ketinggian tertentu,
lapisan batuan sampai kedalam tertentu, lapisan air, dan proses alamiah yang
terjadi didalamnya. Oleh karena itu, konsep geografi adalah konsep keruangan
yang bertahap dari tingkat lokal, regional, sampai global.
Melalui
proses pengamatan perspektif global,anda dapat menyaksikan bahwa perkampungan
satu dengan yang lain menjadi bersambung membentuk perkampungan yang lebih luas
dari perkampuangan-perkampungan semula. Sebagai penghubung perkampungan satu
dengan perkampungan yang lainnya, yaitu adanya jalan, alat angkutan atau transportasi,
juga karena arus manusia dan barang.
Disini
terjadi proses sosial ekonomi dalam bentuk interaksi antar penduduk (manusia)
dan saling ketergantungan (interdepedensi) barang-barang kebutuhan sehari-hari.
Dalam keadaan yang demikian, perspektif geografi anda tidak lagi hanya terbatas
pada ruang yang disebut kampung atau perkampungan melainkan terdorong pada
kawasan-kawasan yang lebih luas.
Selain
areal atau kawasannya yang makin luas, isi kota itu juga mengalami
perkembangan. Pemukiman penduduk, tempat perbelanjaan, pasar, jaringan jalan,
jumlah penduduk, dan seterusnya mengalami perubahan serta perkembangan.
Dari
pembahasan, konsep geografi atau keruangan itu, tidak lagi melihat kawasan
lokal semata, melainkan telah menjangkau kawasan yang lebih luas. Oleh karena
itu, konsep geografi ini dapat disebut sebagai tingkat regional. Pengertian
region atau wilayah atau kawasan menurut Peter Hagget adalah bagian dari
permukaan bumi, baik ilmiah maupun binaan manusia yang membedakan diri dari
areal yang disekitarnya. Pergeseran fungsi lahan dari kawasan hutan menjadi
pertanian, menjadi pemukiman, kawasan pertanian menjadi kawasan industri,
jalan, lapangan golf, dan sebagainya, membawa dampak pula pada perubahan tata
air, tatanan kehidupan tumbuh-tumbuhan dan hewan, serta mengakibatkan perubahan
cuaca dan seterusnya. Dengan menerapkal analisis perspektif region ini, anda
akan mampu memprediksi perkembangan dusun menjadi kota kecil.
Perkembangan
dan interaksi serta interdependensi keruangan itu, tidak hanya terjadi antar
regional di dalam provinsi dan didalam negri, melainkan juga menembus
batas-batas negara. Hal tersebut terjadi karena adanya perkembangan
transportasi, dan juga media elektronika,. Interaksi keruangan antar regional
ini tercermin dari pakaian, makanan, kesenian, dan perdagangan.
Berdasarkan
analisis konsep geografi atau konsep keruangan, penggundulan hutan yang terjadi
secara regional dikawasan tertentu dipermukaan bumi, pencemaran udara yang
berlebihan dikawasan tertentu, tidak hanya berdampak negatif pada kawasan yang
bersangkutan, melainkan juga berdampak global bagi seluruh dunia, contohnya
pemanasan global.
a)
Konsep Geografi
dalam konteks lokal
Melalui proses pengamatan
perspektif global,kita dapat menyaksikan bahwa
perkampungan satu dengan yang lain menjadi bersambung membentuk
perkampungan yang lebih luas dari perkampuangan-perkampungan semula. Sebagai
penghubung perkampungan satu dengan perkampungan yang lainnya, yaitu adanya
jalan, alat angkutan atau transportasi,
juga karena arus manusia dan barang. Disini terjadi proses sosial
ekonomi dalam bentuk interaksi antar penduduk (manusia) dan saling
ketergantungan (interdepedensi) barang- barang kebutuhan sehari-hari. Dalam
keadaan yang demikian, perspektif geografi anda tidak lagi hanya terbatas pada
ruang yang disebut kampung atau perkampungan melainkan terdorong pada
kawasan-kawasan yang lebih luas. Selain areal atau kawasannya yang makin luas,
isi kota itu juga mengalami perkembangan. Pemukiman penduduk, tempat
perbelanjaan, pasar, jaringan jalan,
jumlah penduduk, dan seterusnya mengalami perubahan serta perkembangan.
b)
Konsep Geografi
dalam konteks nasional
Pengertian geografi dalam onteks nasional ini adalah bagiandari permukaan bumi, baik ilmiah
maupun binaan manusia yang membedakan diri dari areal yang disekitarnya.
Pergeseran fungsi lahan dari kawasan hutan menjadi pertanian,
menjadi pemukiman, kawasan pertanian menjadi kawasan industri, jalan, lapangan golf, dansebagainya,
membawa dampak pula pada perubahan tata air, tatanan kehidupan tumbuh-tumbuhan
dan hewan, serta mengakibatkan perubahan cuaca dan seterusnya. Denganmenerapkan
analisis perspektif region ini, kita akan mampu memprediksi perkembangan dusun menjadi kota
kecil.
c)
Konsep Geograffi
dalam konteks global
Perkembangan dan interaksi
serta interdependensi keruangan itu, tidak hanya terjadi antar regional di
dalam provinsi dan didalam negri, melainkan juga menembus batas-batas negara.
Hal tersebut terjadi karena adanya perkembangan transportasi, dan juga media
elektronika,. Interaksi keruangan antar regional ini tercermin dari pakaian,
makanan, kesenian, dan perdagangan. Berdasarkan analisis konsep geografi atau
konsep keruangan, penggundulan hutan
yang terjadi secara regional dikawasan tertentu dipermukaan bumi, pencemaran udara yang berlebihan dikawasan
tertentu, tidak hanya berdampak negatif pada kawasan yang bersangkutan,
melainkan juga berdampak global bagi seluruh dunia, contohnya pemanasan global.
2. Konsep
sejarah
Konsep sejarah mengacu pada
konsep waktu, terutama waktu yang telah lampau. Dari sudut pandang sejarah
dalam konteks global, tentang tokoh-tokoh, bangunan-bangunan, perang, pertemuan
internasional, dan peristiwa-peristiwa bersejarah memiliki dampak luas terhadap
tatanan kehidupan global dapat dimunculkan dalam pendidikan sebagai acuan
transformasi budaya serta pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
generasi muda untuk memasuki kehidupan global dimasa yang akan datang.
a. Konsep
sejarah dalam konteks lokal
Dalam konteks local sejarah ini kita
mengambil contoh omah munir yang berada di area kota Batu. Dalam rumah munir
ini kita dapat mengetahui sejarah peristiwa meninggalnya munir dan masih banyak
orang yang tidak mengetahui seorang munir yaitu pahlawan aktivis hak asasi
manusia.
b. Konsep
sejarah dalam konteks nasional
Dalam konteks nasional ini sejarah lebih
memperhatikan peristiwa peristiwa di lingkungan seekitas lokalitas yang menjadi
kebulatan . Sejarah nasional ditentukan oleh kekuatan-kekuatan yang ekstra
lokal, tidak hanya akumulasi peristiwa lokal ataupun hanya oleh kepentingan
dari satu-dua lokal yang strategis, tetapi juga oleh perimbangan kekuatan pada
tahap nasional dan tekanan dari kekuatan internasional.
Sebagai
contoh sejarah dalam konteks nasional adalah sumpah pemuda yang terjadi pada
tanggal 28 oktober. Dalam kejadian ini bangsa indonesia dapat mengetahui peristiwa sumpah pemuda dan oleh karena itu
setiap 28 oktober selalu diperingati hari sumpah pemuda .
c. Konsep
sejarah dalam konteks global
Berbagai
perang diberbagai kawasan, terutama perang dunia yang tercatat sebagai
peristiwa sejarah, tidak hanya dilihat dari dahsyatnya penggunaan senjata dan
ngerinya pembunuhan umat manusia, namun dilihat dari sudut pandang global,
dapat diungkapkan nilai dan makna kemanusiaannya, ternyata setelah selesai
perang tersebut menjadi alat pemersatu berbagai bangsa dalam memikirkan umat
secara global.
3. Konsep
ekonomi
Menurut H. W Arndt dan Gerardo P. Sicat
(Nursid Sumaadmadja), Ilmu ekonomi adalah suatu studi ilmiah yang mengkaji
bagaimana orang perorang dan kelompok-kelompok masyarakat menentukan pilihan.
Untuk memuaskan
bermacam-macam keinginan yang tidak terbatas, namun sumber daya yang dapat digunakan
terbatas. oleh karenanya, sumber daya ini langka dan mempunyai berbagai
kegunaan alternatif. Pilihan penggunaan dapat terjadi antara penggunaan
sekarang (hari ini) dan penggunaan hari esok (masa depan).
Pembahasan ilmu ekonomi
menyangkut beberapa aspek yang meliputi :
1. Menentukan pilihan
2. Keinginan yang tidak terbatas
3. Persediaan sumber daya terbatas, bahkan
ada yang langka
4. Kegunaan alternatif sumber daya
5. Penggunaan hari ini dan hari esok
Telah jelas bahwa
konsep ekonomi terkait dengan waktu, hari ini, dan hari esok. Sedangkan apa
yang diprediksikan berkenaan dengan keinginan yang cenderung tidak terbatas,
persediaan sumber daya terbatas bahkan langka, dan adanya penggunaan alternatif
sumber daya.
Sumber daya yang sifatnya
tidak terbarukan akan habis sekali pakai sehingga persediaannya makin terbatas.
sedangkan pihak lain, kebutuhan terus meningkat karena pertumbuhan penduduk,
dan keinginan yang cenderung tidak terbatas. kesenjangan ini bukan bersifat
lokal atau regional, melainkan telah menjadi masalah global. Disini dituntut
kiat-kiat ekonomi untuk menciptakan keseimbangan antara konsumsi disatu pihak,
dan diproduksi dilain pihak. Salah satu kiat itu, bagaimana kemajuan dan
penerapan iptek berupaya mencari jalan keluar dari masalah tersebut.
Dilema besar yang
paling utama pada saat ini yaitu bahwa penduduk dunia telah sampai pada
ketergantungan terhadap teknologi untuk mempertahankan dan menopang
kehidupan-kehidupan secara berkelanjutan. Dalam menghadapi dilema yang
demikian, kebutuhan kita sebagai manusia menjadi tiga kali lipat yaitu pertama
kita harus menguasai teknologi tersebut, kedua menstabilkan penduduk, dan
ketiga mengembangkan tatanan sosial yang mampu hidup produktif dan sejahtera
secara terpadu, dengan mengekosistemkan yang seimbang.
Dalam kondisi global
yang penuh dengan kesenjangan, masalah dan tantangan baik ekonomi, sosial,
budaya, politik maupun lingkungan hidup,
pengembangan dan pembinaan akhlak menjadi kunci penyelamatan kehidupan dengan lingkungannya.
Oleh karena itu untuk
menghadapi globalisasi ekonomi berupa perekonomian pasar bebas,. Beralihkan
kawasan ekonomi maju dari Atlantik ke Pasifik dan kebangkitan ekonomi Asia
Afrika, kita bangsa Indonesia wajib siap mental dengan akhlak yang tinggi.
a)
Konsep ekonomi
dalam konteks local
Dalam konteks
local kita mengambil contoh suatu proses jual beli di pasar tradisional yang
berada di masing masing kota .dalam pasar tradisonal ini adanya suatu pembeli
dan penjual bertemu untuk tawar menawar memenuhi kebutuhannya .
b)
Konsep ekonomi
dalam konteks nasional
hari belanja nasional seperti shoppe , flash
deal ini termasuk dalam contoh ekonomi dalam konteks nasional , karena semua
atau hamper seluruh masyarakat menggunakan atau memanfaatkan belaanja online untuk
mempermudah belanja secara efektif .
c)
Konsep ekonomi
dalam konteks global
Impor termasuk
dalam konsep ekonomi dalam konteks global .impor merupakan proses
pembelian barang atau jasa asing dari suatu negara ke negara lain. Impor barang
secara besar umumnya membutuhkan campur tangan dari bea cukai di negara
pengirim maupun penerima. Impor adalah bagian penting dari perdagangan
internasional. Jika perusahaan menjual produknya secara lokal, mereka dapat
manfaat karena harga lebih murah dan kualitas lebih tinggi dibandingkan pasokan
dari dalam negeri.
4. Konsep
sosiologi
Menurut Pitirin Sorokin, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan
pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala-gejala sosial (misalnya antara
gejala ekonomi dengan agama, dll). Selo Sumardjan menyatakan bahwa sosiologi
atau ilmu masyarakat adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan
proses-proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial. Selanjutnya ia
menyatakan bahwa struktur sosial adalah keseluruhan jalinan antara unsur-unsur
sosial yang pokok yaitu kaidah-kaidah sosial(norma-norma sosial),
lembaga-lembaga sosial, kelompok-kelompok sosial, serta lapisan-lapisan sosial.
Jadi sosiologi
merupakan ilmu sosial yang obyeknya adalah masyarakat,dan merupakan ilmu
pengetahuan yang berdiri sendiri, dengan ciri-ciri utamanya adalah :
a) Sosiologi bersifat empirik
b) Sosiologi bersifat teoritis
c) Sosiologi bersifat nonetis
Secara singkat dapat
disimpulkan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari masyarakat dalam
keseluruhannya dan hubungan-hubungan antara orang-orang dalam masyarakat.
Kelanjutan interaksi sosial terjadi interelasi sosial yang akhirnya membentuk
kelompok sosial. Kelompok-kelompok sosial ini sangat berpengaruh terhadap
kehidupan individu, oleh karena itu merupakan bagian yang aktif yang
berinteraksi dari kelompok-kelompok sosialnya.
a) Ruang
Lingkup Sosiologi
Dalam sosiologi obyek yang menjadi
sorotan utamanya adalah masyarakat yang dilihat dari sudut hubungan antara
manusia, terutama dalam lingkungan yang terbentuk oleh manusia sendiri, atau
yang disebut dengan lingkungan sosial. Apabila hubungan tersebut ditimbulkan
oleh manusia yang aktif satu sama lain, maka akan terjadi interaksi sosial.
Berhubungan dengan
ruang lingkup, walaupun dalam sosiologi ada banyak pengkhususan atau
spesialisasi yang berhubungan dengan bagian dari kehidupan sosial, dimana
sosiologi dapat dipandang sebagai satu keseluruhan dari kelompok-kelompok ilmu
sosial, tetapi dilihat dari ruang lingkupnya, sosiologi mempunyai ciri-ciri
tertentu, ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut:
Pertama, merupakan
spesialisasi yang obyeknya atau ruang lingkupnya adalah menemukan
hubungan-hubungan antara disiplin-disiplin lain dan memberikan keterangan
tentang sifat umum relasi-relasi sosial. Jadi, ruang lingkup sosiologi adalah
(1) sosiologi berusaha
membuat klasifikasi tipe-tipe / bentuk-bentuk relasi sosial
(2) sosiologi berusaha
menemukan relasi faktor antara faktor-faktor atau bagian-bagian dari kehidupan
sosial misalnya relasi antara faktor politik dan ekonomi.
Kedua, sosiologi adalah
ilmu pengetahuan yang bersifat kategorik, tidak normatif. Artinya bahwa
sosiologi membatasi pada persoalan “apa” dan “mengapa”, tetapi tidak pada
persoalan “bagaimana seharusnya”.
Ketiga, sosiologi
adalah ilmu pengetahuan “murni” bukan ilmu yang diterapkan, artinya tujuan
langsung sosiologi adalah memperoleh pengetahuan tentang masyarakat manusia,
bukan menggunakan pengetahuan itu.
Keempat, sosiologi adalah
ilmu pengetahuan abstrak, artinya ia lebih tertarik pada bentuk-bentuk dan
pola-pola yang diambil dari suatu pola.
Kelima, sosiologi
adalah ilmu pengetahuan yang ,mencari generalisasi. Artinya sosiologi mencari
prinsip-prinsip umum tentang interaksi dan kumpulan manusia, tentang sifat,
bentuk, isi, dan struktur
kelompok-kelompok sosial dan masyarakat pada umumnya.
Ada beberapa definisi
mengenai pengertian masyarakat, mislanya Ralph Linton menyatakan bahwa
masyarakat merupakan setiap kelompok manusia yang telah hidup dan bekerja sama
yang cukup lama sehingga mereka dapat mengatur dari mereka dan menganggap diri
mereka itu sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas-batas yang dirumuskan
dengan jelas. Sedangkan Selo Soemardjan menyatakan bahwa masyarakat adalah
orang-orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan.
Dari definisi tersebut,
masyarakat mengandung beberapa unsur, sebagai berikut:
a) Manusia yang hidup bersama, minimalnya
dua orang yang hidup bersama
b) Bercampur untuk yang lama, sebagai hidup
bersama timbullah sistem komunikasi dan peraturan-peraturan yang mengatur
hubungan antara manusia dalam kelompok tersebut
c) Mereka sadar bahwa mereka adalah satu
kesatuan
d) Mereka merupakan suatu sistem hidup
bersama, setiap anggota kelompok merasa dirinta terikat antara satu dengan yang
lainnya
Park dan Burgess adalah
ahli sosiologi, menganalisis interaksi sosial sebagai proses sosial yang dapat
diklasifikasikan dalam enam kategori :
a) Komunikasi
b) Konflik
c) Kompetisi
d) Akomodasi
e) Asimilasi
f) Kooperasi
Interaksi adalah dasar
dari adaptasi, sebab sifat biologisnya yang khusus, dimana manusia tidak dapat
hidup menyendiri dan tergantung pada orang lain. Sedangkan yang menjadi dasar
interaksi sosial adalah komunikasi, yaitu proses penerusan dan penerimaan dari
stimulus simbolis dengan cara bercakap-cakap, gerakan, atau tanda-tanda lain.
Motif interaksi sosial
yang terjadi, sangat beragam, bisa bermotif ekonomi, budaya, politik, dan juga
motifnya bisa majemuk. Motif dan tujuan dari pihak-pihak yang berinteraksi bisa
sama bisa berbeda, misalnya interaksi antara produsen dan konsumen motif
ekonominya.
a) konsep
sosiologi dalam konteks lokal
Dalam
konteks sosiologi atau interaksi local ini lebih mengacu pada interaksi yang terjadi Antar
tetangga didesa , pasti kita membutuhkan interaksi antar tetangga untuk
membentuk suatu lingkungan yang harmonis .interaksi anatar teman ,interaksi
Antara guru dan murid , interaksi antara manager dan karyawan juga termasuk
dalam sosiologi konteks local .
b)
konsep sosiologi
dalam konteks nasional
KPGI
atau bisa disebut komunitas pendaki gunung indonesia merupakan contoh sosiologi
dalam konteks nasional , dalam komunitas ini adalah suatu organisasi untuk
membantu interaksi persatuan pendaki di indonesia ,selain KPGI , PGRI atau persatuan guru republic indonesia juga
merupakan organisasi untuk membantu interasi antar guru seindonesia
c)
konsep sosiologi
konteks global
UNICEF
atau United Nations Children’s Fund. UNICEF merupakan salah satu organisasi
dibawah naungan PBB. Organisasi UNICEF didirikan pada tanggal 11 Desember 1946
dan bermarkas di New York, Amerika Serikat.UNICEF ini termasuk dalam sosiologi
global karena unicef bertujuan untuk memajukan pendidikan diseluruh Negara
berkembang .
5. Antropologi
Secara harfiah antropologi, adalah ilmu
tentang manusia, yaitu ilmu yang mempelajari tentang manusia sebagai makhluk
masyarakat. Artinya bahwa manusia dapat ditinjau dari dua segi yaitu sudut
biologi dan sudut sosiobudaya. Antropologi, khususnya antropologi budaya oleh
Koentjaraningrat dikatakan sebagai pengganti ilmu budaya, merupakan studi
tentang manusia dan kebudayaannya. Menurut Koentjaraningrat dalam perkembangannya,
antropologi dibagi atas empat fase:
Fase
pertama (sebelum tahun 1800), merupakan kisah perjalanan atau laporan-laporan
yang merupakan bahan etnografi atau deskripsi tentang bangsa diluar Eropa.
Fase
kedua (kira-kira pertengahan abad ke-19), timbul karangan-karangan yang
menyusun bahan etnografi berdasarkan cara berpikir evolusi masyarakat.
Masyarakat dan kebudayaan manusia telah berkembang secara lambat (evolusi)
dalam jangka waktu yang sangat lama, atau dari bentuk yang belum beradab sampai
bentuk masyarakat tertinggi.
Fase
ketiga (permulaan abad ke-20), pada saat ilmu antropologi dirasa penting karena
bangsa Eropa sedang melancarkan penjajahannya diluar Eropa. Sehingga
antropologi menjadi ilmu praktis untuk penjajah.
Fase keempat (sesudah kira-kira tahun 1930),
antropologi mengalami perkembangan luas , karena bertambahnya pengetahuan dan ketajaman metode
ilmiahnya. Mengenai tujuan antropologi pada fase keempat ini adalah :
a) Akademikal
b) Praktis
2. Ruang Lingkup Antropologi
Dilihat dari sudut antropologinya,
manusia dapat ditinjau dari dua sudut yaitu sudut biologi dan sudut
sosio-budaya. Cara peninjauannya tidak terpisah-pisah melainkan holistik
artinya merupakan satu kesatuan fenomena bio-sosial. Di Amerika Serikat,
Antropologi telah berkembang luas hingga ruang lingkup dan batas lapangan
penyelidikannya paling sedikit mempunyai lima masalah penelitian khusus yaitu :
a)
Sejarah asal dan
perkembangannya manusia secara biologis
b)
Sejarah terjadinya aneka ragam makhluk
manusia, dipandang dari sudut cirri-ciri
tubuhnya
c)
Sejarah asal, perkembangan dan penyebaran
aneka ragam bahasa yang diucapkan manusia diseluruh dunia
d)
Perkembangan, penyebaran, dan terjadinya aneka
ragam kebudayaan manusia di seluruh dunia.
e)
Mengenai asas-asas dari
kebudayaan manusia dalam kehidupan masyarakat dari semua suku bangsa yang
tersebar diseluruh dunia
3. Konsep Antropologi dalam Konteks Lokal,
Nasional, dan Global
Pada hakikatnya, perkembangan aspek
kehidupan apa pun yang mengarus mulai dari tingkat lokal sampai dampai tingkat
global, dasarnya terletak pada budaya dengan kebudayaan yang menjadi milik
otentik umat manusia. Makhluk hidup, selain manusia, tidak mungkin dapat
mengubah tatanan kehidupannya sampai mengglobal.
Perkembangan
aspek-aspek kehidupan manusia yang juga berkenaan dengan perkembangan
aspek-aspek kehidupan manusia yang juga aspek-aspek kebudayaannya, kita telah
melihat perspektif kebudayaan, menganalisi perkembangan kebudayaan dari masa
yang lalu, hari ini, dan kecendrungannya dimasa yang akan datang. Salah satunya
yang terus berkembang, baik perkembangan, penerapan, serta pemanfaatannya
adalah iptek. Hanya saja disini wajib kita sadari bahwa iptek itu produk akal
pikiran manusia sehingga jangan terjadi manusia seolah-olah dikendalikan iptek,
justru sebaliknya manusia yang mengendalikan iptek.
a)
Konsep
antropologi dalam konteks local
Tarian remo dari jawa timur merupakan contoh dari
konsep antropologi dalam konteks local . selain tarian , makanan khas ,rumah
adat , senjata , juga merupakan contoh dari antropologi di konteks local .
b)
Konsep
antroplogi dalam konteks nasional
Di
Indonesia, sekarang baru mulai mengembangkan ilmu antropologi Indonesia yang
khusus, artinya diselaraskan dengan masalah kemasyarakatan di Indonesia.buukan itu saja , tetapi kebudayaan masyarakat
indonesia yang melakukan upacara setiap hari senin juga merupakan contoh konsep
antropolgi dalam konteks nasional .
c)
Konsep
antropologi dalam konteks global
Pada
hakikatnya, perkembangan aspek kehidupan apa pun yang mengarus mulai dari
tingkat lokal sampai tingkat global, dasarnya terletak pada budaya dengan
kebudayaan yang menjadi milik otentik umat manusia. Makhluk hidup, selain
manusia, tidak mungkin dapat mengubah tatanan kehidupannya sampai mengglobal. Oleh karena itu contoh dari antropologi konteks
global adalah Bahasa inggris sebagai
Bahasa internasional , selain sebagai Bahasa internasional Bahasa inggris juga
sebagai pemersatu .
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Konsep geografi itu tidak lagi melihat kawasan lokal
, melainkan telah menjangkau kawasan yang lebih luas . oleh sebab itu , konsep
geografi ini disebut sebagai tingkat ragional .Dan konsep sejarah mengacu pada
konsep waktu ,terutama waktu yang telah lampau . dari sudut sejarah mengacu
pada sejarah dalam konteks global dapat dimunculkan dalam pendidikan sebagai
acuan transformasi budaya serta pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
generasi muda untuk memasuki kehidupan global dimasa yang akan datang.Sumber
daya yang sifatnya tidak terbarukan akan habis sekali pakai sehingga
persediaannya makin terbatas. sedangkan pihak lain, kebutuhan terus meningkat
karena pertumbuhan penduduk, dan keinginan yang cenderung tidak terbatas.
kesenjangan ini bukan bersifat lokal atau regional, melainkan telah menjadi
masalah global.Akibat interaksi sosial yang semakin intensif sampai ke tingkat
global menunjukkan perubahan sosial dimasyarakat sampai ke proses modernisasi.
Perubahan dan kemajuan yang positif dapat meningkatkan kesejahteraan,
sedangkan yang berdampak negatif harus
kita waspadai, jika perlu kita cari cara pemecahannya.Pada hakikatnya,
perkembangan aspek kehidupan apa pun yang mengarus mulai dari tingkat lokal
sampai dampai tingkat global, dasarnya terletak pada budaya dengan kebudayaan
yang menjadi milik otentik umat manusia. Makhluk hidup, selain manusia, tidak
mungkin dapat mengubah tatanan kehidupannya sampai mengglobal.Nilai
mempengaruhi pembentukan dan arah sikap seseorang. Nilai juga dapat
mempengaruhi prilaku dan perbuatan seseorang dengan mempengaruhi sikap dan
penilaian terhadap konsekuensi daripada prilaku dan perbuatan seseorang
tersebut. Melalui proses inilah , nilai dapat dilihat sebagai kunci bagi
lahirnya prilaku dan perbuatan seseorang. Oleh karena itu, pengajaran dan
penanaman nilai merupakan hal penting dalam rangka pembinaan sikap dan
kepribadian siswa.
2. Dengan
adanya makalah ini sebaiknya pembaca lebih mengetahui tentang dunia ilmu
pengetahuan sosial terutama tentang konsep konsep dasar IPS sehingga pemaca bisa memahami dan
memanfaatkan ilmu dengan sebaik baiknya . semoga makalah ini bisa menambah
wawasan pembaca dan memperluas pengatahuan tentang pendidikan dan dunia
kependidikan.
Daftar pustaka
Totok,gunawan.(2007)fakta
dan konsep geografi.Bekasi:Inter Plus.
Yulia,Siska.(2016)Konsep
Dasar IPS.Yogyakarta:Garudhawaca.
Nana,supriatna.(2006).Ilmu
Pengetahuan Sosial.Jakarta:Grasindo.
Arnie,Fajar.(2005).Portofolio
Dalam Pembelajaran IPS.Bandung:PT Remaja Rosdakarya
Tasrif.(2009).Pengantar
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.Yogyakarta:Genta Press