Mengkaji Masalah Permasalahan Sosial yang di
Masyarakat
Bagaimanakah Nasib
Mereka?
A.
Latar
Belakang
Jumlah penduduk yang semakin meningkat , kebutuhan
dan tuntutan hidup juga meningkat, serta teknologi dan informasi yang terus
berkembang, sedangkan sumber daya alam, sumber-sumber penghasilan, dan sumber
daya manusia yang tidak bisa mengimbangi peningkatan-peningkatan tersebut
menyebabkan munculnya berbagai masalah sosial salah satunya adalah maraknya
pengemis. Hampir disetiap daerah di Indonesia dapat kita jumpai para
pengemis-pengemis yang rentan usia nya beragam, mulai dari balita sampai dengan
lanjut usia dan bahkan ada pengemis yang membawa anaknya yang masih bayi dan
ada juga pengemis dengan keadaan fisik normal dan pengemis dengan
kedisabilitasan. Di era milenial dengan kecanggihan teknologi yang semakin
meningkat ini membuat masyarakat Indonesia harus mampu bersaing dan bahkan
mampu menciptakan inovasi-inovasi baru. Lalu bagaimanakah nasib mereka?
khususnya bagi mereka yang tidak bisa menggunakan bahkan tidak tahu apa itu
teknologi?
Dari gambaran diatas kami mahasiswa Universitas
Muhammadiyah Malang tertarik melakukan penelitian mengenai dampak bagi mereka
yang tidak mampu bersaing di zaman yang penuh dengan tantangan ini yang
menyebabkan sebagian dari mereka memilih profesi sebagai pengemis untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya..
B.
Pengertian
Pengemis
Pengemis adalah orang-orang yang mendapatkan
penghasilan dengan cara meminta-minta di muka umum dengan berbagai cara dan
berbagai alasan untuk mengharapkan belas kasih orang lain alasan tersebut bisa
berupa membutuhkan uang, makanan, tempat tinggal atau hal lainnya. Rentan usia
pengemis sangatlah beragam mulai dari balita sampai dengan lanjut usia. Lihat
gambar 1.0 berikut:
C.
Faktor-Faktor
Penyebab Munculnya Permasalahan Pengemis
Berikut adalah beberapa faktor yang
menyebabkan permasalahan pengemis, diantaranya:
1. Himpitan
ekonomi (kemiskinan)
2. Keterbatasan
fisik dan mental
3. Masalah
pendidikan
4. Masalah
sosial budaya
5. Pergaulan
6. Masalah
keterampilan kerja, dan lain sebagainya.
D.
Dampak
dari Maraknya Pengemis
Dampak yang ditimbulkan dengan adanya pengemis
antaralain:
1. Masalah
lingkungan
Pengemis pada umumnya tidak memiliki tempat tinggal yang
tetap, oloeh karenanya biasanya para opengemis tinggal di tempat yang mana
tempat itu dilarang untuk ditinggali seperti di Taman, bawah jembatan atau di
teras ruko warga atau masyarakat. Hal tersebut
tentu sangat mengganggu ketertiban umum, ketenangan masyarakat dan kebersihan
suatu wilayah.
2. Masalah
kependudukan
Pengemis yang hidupnya berkeliaran di jalan dan tempat
umum, kebanyakan tidak memiliki kartu identitas (KTP/KK) yang tercatat di
kelurahan (RT/RW) setempat dan sebagian besar dari mereka hidup bersama sebagai
suami istri tampa ikatan perkawinan yang sah.
·
Masalah keamanan dan
ketertiban
Maraknya
pengemis dei suatu wilayah dapat menimbulkan kerawanan sosial menngganggu
keamanan dan ketertiban wilayah tersebut.
·
Mengganggu lalu lintas
Banyaknya pengemis diperkotaan menjdikan pengemis
tersebut tersebar di seluruh kota. Pengemis yang meminta-minta di jalanan dapat
menimbulkn kemacetan dan ketidaknyamanan dalam menggunakan fasilitas umum.
·
Meresahkan Masyarakat
Yang membuat masyarakat resah adalah pengemis yang
meminta uang dengan memaksa ataupun pengemis yang memaksa untuk membeli barang
yang dia tawarkan seperti pakaian,makanan, minuman dan sebagainya. Ada juga
pengemis yang memaksa meminta uang untuk ongkos pulang kampung.
E.
Alternatif
solusi
Terdapat beberapa solusi agar seseorang
tidak melakukan tindakan/pekerjaan sebagai pengemis antaralain:
1. Diberikan
pendidikan karakter
Hal ini
bertujuan agar setiap masyarakat yang telah mencintai pekerjaannya atau malas
untuk mendapatkan pekerjaan yang lain, menjadi lebih dapat memilah dan memilih
suatu pekerjaanj, mengurangi sikap malas yang dimiliki dan dapat mengangkat
harga dirinya kembali.
2. Berwirausaha
Lapangan
pekerjaan yang sempit dan membutuhkan persaingan yang ketat dan orang-orang
terpilihlah yang mendapat pekerjaan. Dengan berani berwirausaha lah seseorang
dapat menciptakan lapangan kerja baru dan ikut andil dalam penekanan jumlah
pengangguran.
3. Rehabilitasi
sosial
Rehabilitasi sosial ini
merupakan prosese pelayanan yang terorganisasi dan terencana yang meliputi
usaha poembinaan fisik, bimbingan mental, dan pelatihan kerja dan pemberian
keterampilan.