BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
merupakan salah satu mata pelajaran yang disusun dalam Kurikulum Berbasis
Kompetensi dan diberikan mulai dari SD sampai SMA. Pada satuan pendidikan SMA mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) memuat kajian sosiologi, geografi,
ekonomi, dan sejarah secara terintegrasi dan terpadu. Melalui mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), peserta didik diarahkan, dibimbing, dan dibantu
untuk menjadi warga negara Indonesia dan warga dunia yang efektif.
Menjadi
warga negara Indonesia dan warga dunia yang fungsional akan menghadapi
tantangan berat karena kehidupan masyarakat global selalu mengalami perubahan
setiap saat. Oleh karenanya, Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dirancang untuk
membangun dan membina peserta didik dalam memasuki kehidupan bermasyarakat pada
masa yang akan datang yang selalu berubah dan berkembang secara terus menerus.
Pada
hakikatnya, Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) menjadi suatu mata pelajaran yang dapat mengantarkan
peserta didik untuk dapat menjawab
masalah-masalah mendasar tentang individu, masyarakat, pranata sosial, problem
sosial, perubahan sosial, dan kehidupan masyarakat berbangsa, dari waktu ke
waktu.
Peserta
didik diharapkan akan dapat menjawab pertanyaan tersebut di atas melalui
substansi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang telah dirancang secara sistematis
dan komprehensif. Dengan demikian, Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) diperlukan
bagi peserta didik dalam proses menuju kedewasaan dan mencapai keberhasilan
dalam kehidupan di masyarakat di kelak kemudian hari. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) mengkaji
seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan
isu sosial.
1.2
Rumusan
Masalah
Rumusan makalah yang dapat
diambil adalah “apa arti dari fakta ,konsep dan generalisasi dalam IPS serta keterkaitannya
atau hubungan antara fakta, konsep dan generalisasi dalam IPS”.
1.3
Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar “mahasiswa dapat mengenal, memahami dan
mengetahui tentang fakta ,konsep serta generalisasi dalam IPS”
BAB II
PEMBAHASAN
Ilmu-ilmu
social mempelajari tindakan-tindakan manusia yang berlangsung dalam proses
kehidupan dalam upacaya menjelaskan mengapa manusia berprilaku seperti yang
mereka lakukan. Suatu struktur ilmu pengetahuan, termasuk ilmu social, tersusun
dalam tiga tindakan dari yang paling sempit ke yang paling luas, yaitu :
1. Fakta.
2. Konsep.
3. Generalisasi
1. Fakta.
2. Konsep.
3. Generalisasi
2.1
Fakta Dalam IPS
Dalam
kurikulum Sekolah Dasar tahun 2004 dikemukakan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial
merupakan suatu mata pelajaran yang mengkaji serangkaian peristiwa, fakta,
konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu social dan kewarganegaraan.
Sedangkan fungsinya adalah untuk mengembangkan pengetahuan, nilai, sikap, dan
Negara Indonesia. Dengan fakta-fakta yang ada kita dapat menyimpulkan sesuatu
atau beberapa peristiwa yang pernah terjadi, apabila ditarik suatu kesimpulan
terhadap informasi harus didukung dengan fakta-fakta yang ada untuk memberikan
pembuktian terhadap kebenaran suatu informasi. Fakta sangat penting dalam
struktur ilmu atau susunan ilmu karena dari fakta yang ada dapat membentuk
suatu konsep dan generalisasi. Dari fakta-fakta yang ada dan saling berkaitan
maka kita dapat membentuk sutu konsep atau pengertian yang membantu kita untuk
berfikir
Fakta merupakan kejadian atau suatu
hal yang bersifat berdiri sendiri yang berkaitan dengan manusia. Dengan kata
lain, fakta merupakan peristiwa yang benar-benar terjadi. Suatu peristiwa bisa disebut fakta
apabila :
·
Peristiwa tersebut benar-benar terjadi
- Dapat dibuktikan
- Peristiwa tersebut diyakini
kebenarannya
Fakta dalam IPS merupakan semua peristiwa atau kejadian
nyata yang terjadi dalam lingkungan sosial, contohnya : woman trafficking (
perdagangan wanita ), narkoba, perampokan, pemerkosaan dan sejenisnya.
Kejadian – kejadian tersebut disebut fakta IPS karena semua
kejadian tersebut berhubungan dengan manusia, yang mana manusia merupakan unsur
pokok dari Ilmu Pengetahuan Sosial. Fakta itu sendiri bertujuan untuk
menghilangkan isu – isu sosial, sehingga isu-isu sosial tersebut bias disebut
fakta sosial.
2.2 Konsep Dalam IPS
1. Pengertian Konsep Dalam IPS
Konsep yaitu suatu ide yang
menggambarkan hubungan antara dua atau lebih fakta seperti konsep “ kebutuhan
manusia “ yang berkaitan dengan berbagai hal, misalnya pakaian, makanan,
keselamatan, pendidikan, cinta dan harga diri.
Konsep dasar pengatahuan adalah ilmu
– ilmu sosial yang disederhanakan untuk tujuan pendidikan. Pengertian ini,
kemudian dibakukan dalam United States of Education’s Standars Terminology for
Curiculum and Instruction ( Darr dkk.1977:2 ) bahwa, studi ilmu – ilmu sosial
berisi aspek – aspek ilmu sejarah, ilmu ekonomi, ilmu politik, sosiologi,
antropologi, psikologi dan geografi yang dipilih sebagai bahan kajian dalam
pembelajaran di sekolah dan perguruan tinggi.
Konsep merupakan abstraksi atau
pengertian abstrak, karena merupakan ide tentang deduatu ( benda, peristiwa,
hal-hal ) yang ada dalam pikiran. Ia mengandung pengertian dan penafsiran (
bukan berwujud fakta konkrit ), Konsep membantu kita dalam mengadakan
penbedaan, penggolongan atau penggabungan fakta disekeliling kita, misalnya,
kita mengenal banyak data perang, seperti perang diponegoro, perang paregreg,
perang aceh, dan sebagainya
2. Konsep – Konsep Dalam IPS
Komponen –
komponen ilmu sosial terdapat banyak sekali konsep – konsep, antara lain :
a. Konsep – konsep ilmu sejarah
mengenal beberapa konsep, seperti migrasi, nasionalisme, sosialisme, dll
b. Konsep – konsep ilmu ekonomi
mengenal beberapa konsep, seperti tukar – menukar, uang, pasar dll
c. Konsep – konsep ilmu geografi
mengenal beberapa konsep, seperti tanah, udara, air, sungai dll
d. Konsep – konsep ilmu antropologi
mengenal beberapa konsep, seperti kebudayaan, kepercayaan, adat dll
e. Konsep – konsep sosiologi mengenal
beberapa konsep, seperti norma sosial, kelompok sosial, organisasi sosial dll
f. Konsep – konsep psikologi sosial
mengenal beberapa konsep, seperti norma perilaku sosial, interaksi sosial dll
Konsep – konsep yang secara bersama –
sama dimiliki oleh beberapa disiplin ilmu itu disebut dengan istilah konsep
inti ( core concept )
2.3
Generalisasi Dalam IPS
Jelas dikatakan bahwa pada Ilmu Pengetahuan tidak akan
dapat terbentuk secara teoritis apabila tidak didukung oleh generalisasi.
Keterkaitan dan kedudukan atau peranan generalisasi dalam IPS sudah diawali
sejak pengumpulan fakta atau data, membentuk suatu konsep dan akhirnya membuat
suatu generalisasi.
Generalisasi adalah suatu proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomena individual ( khusus ) menuju simpulan umum yang mengikat seutuh fenomena sejenis dangan fenomena individual yang diselidiki. Dengan kata lain, generalisasi merupakan hubungan antara dua atau lebih konsep, misalnya hubungan antara konsep “ uang, kebutuhan, dan keinginan “. Generalisasi menunjukkan hubungan sebab akibat antara konsep satu dengan konsep yang lain.
Generalisasi adalah suatu proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomena individual ( khusus ) menuju simpulan umum yang mengikat seutuh fenomena sejenis dangan fenomena individual yang diselidiki. Dengan kata lain, generalisasi merupakan hubungan antara dua atau lebih konsep, misalnya hubungan antara konsep “ uang, kebutuhan, dan keinginan “. Generalisasi menunjukkan hubungan sebab akibat antara konsep satu dengan konsep yang lain.
Dalam ilmu
sosial terdapat sejumlah ketrampilan yang dapat diklasifikasikan menjadi
ketrampilan berfikir, ketrampilan teknis dan ketrampilan sosial. Sejumlah
ketrampilan berfikir yang penting dalam ilmu sosial diantaranya adalah menarik
kesimpulan, membuat generalisasi, memecahkan masalah dan membuat keputusan.
Ketrampilan
teknis yang berhubungan dengan generalisasi, dapat diwujudkan melalui
penggunaan berbagai media dan alat Bantu dalam mencari dan menyajikan
informasi. Ketrampilan sosial bekaitan dengan kemampuan untuk melakukan
hubungan antar manusia, misalnya berinteraksi dan berkomunikasi baik dalam
kehidupan sehari-hari maupun dalam lingkup tertentu.
Aspek afektif
dikembangkan melalui pembentukan sikap dan nilai tersebut perlu dibiasakan.
Jenis – jenis generalisasi adalah :
- Generalisasi sempurna, yakni
generalisasi yang menempatkan seluruh fenomena yang menjadi dasar
penyimpulan diselidiki,contohnya sensus penduduk.
- Generalisasi tidak sempurna.
Generalisasi berdasarkan sebagian fenomena yang dilakukan untuk
mendapatkan simpulan yang berlaku bagi fenomena sejenis yang belum
diselidiki.contoh;hampir seluruh pria dewasa di Indonesia senang memakai
celana pantalon.
- Hubungan Fakta, konsep dan Generalisasi IPS
Setelah kita
mengetahui pengertian fakta, konsep, dan generalisasi di atas, maka kita bisa
mengetahui bahwa fakta, konsep, dan generalisasi itu saling berhubungan dan
tidak bisa dipisahkan.
Fakta – fakta
sosial yang terjadi dalam kehidupan kita, dihubungkan oleh konsep IPS melalui
suatu ide, sedangkan konsep – konsep IPS dihubungkan oleh generalisasi melalui
sebuah penalaran.
Memahami ketiga unsur tersebut sangatlah penting, karena
untuk membentuk suatu teori dalam ilmu pengetahuan tidak akan terlepas dari
unsure fakta, konsep, dan generalisasi
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam ringkasan makalah diatas dapat disimpulkan bahwa fakta,konsep
dan generalisasi dalam ips sangat berpengaruh,dikarenakan fakta sangat penting
dalam struktur ilmu atau susunan ilmu karena dari fakta yang ada dapat
membentuk suatu konsep dan generalisasi. Dari fakta-fakta yang ada dan saling
berkaitan maka kita dapat membentuk sutu konsep atau pengertian yang membantu
kita untuk berfikir. kedudukan konsep dalam IPS merupakan bahan kajian utama
untuk menelaah berbagai masalah social yang dihadapi dalam kehidupan
sehari-hari.begitu juga Keterkaitan dan kedudukan atau peranan generalisasi
dalam IPS sudah diawali sejak pengumpulan fakta atau data, membentuk suatu
konsep dan akhirnya membuat suatu generalisasi.
3.2
Saran
sejak dini harus memahami tentang struktur ilmu
pengetahuan yang diawali dengan fakta, selanjutnya membentuk suatu konsep dan
dari konsep-konsep membuat suatu generalisasi. Memahami ketiga unsur tersebut
sangatlah penting, karena untuk membentuk suatu teori dalam ilmu pengetahuan
tidak akan terlepas dari unsure fakta,konsep dan generalisasi.