Wikipedia

Search results

Teori Pembelajaran


1.     A.    Teori Pembelajaran
Menurut Gagne, Briggs, dan Wager (1992), pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar  pada siswa.
Motivasi siswa baik ekstrinsik dan instrinsik akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Menurut Meece dan Blumenfild, ada kolerasi positif antara hasil belajar dengan motivasi, semakin kuat dan tinggi motivasi yang dimiliki siswa akan berpengaruh terhadap hasil belajar. Guru harus berperan sebagai motivator, selain itu guru juga harus dapat menciptakan proses belajar yang menantang siswa untuk berfikir kreatif.
Selain motivasi penggunaan alat peraga dalam pembelajaran sangat dibutuhkan sesuai dengan karakteristik anak, menurut Teori Piaget anak usia 7 – 11 tahun termasuk periode operasional kongkrit (concrete operational period) dimana hal-hal yang bersifat kongkrit lebih mudah dipahami dibanding yang abstrak. Pada masa ini juga anak menganggap bahwa kehidupan adalah bermain. Penggunaan alat peraga akan sangat membantu keberhasilan proses pembelajaran.
Guru juga harus mampu mengadakan variasi dalam pembelajaran baik alat peraga maupun metode yang digunakan. Pengadaan variasi dalam pembelajaran mempunyai manfaat sebagai berikut :
1.     Meningkatkan motivasi belajar siswa.
2.     Mengurangi kebosanan siswa dalam mengikuti pembelajaran.
3.     Menumbuhkan rasa ingin tahu siswa pada hal-hal yang sedang dipelajari.
Suciati (2003), motivasi merupakan dorongan, dan dorongan tersebut dapat berupaintrinsic motivation (dorongan dari dalam diri) dan extrinsic motivation (dorongan dari luar)
Menurut Robert Gagne, aktifitas pembelajaran yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yaitu menjelaskan tujuan pada siswa, memberikan bimbingan belajar dan menilai kemampuan siswa.
Menurut Puji Santosa, dkk (2008) tujuan penggunaan teknik diskusi agar siswa dapat mengembangkan pengetahuannya untuk mengatasi masalah, menyampaikan pendapatnya dengan baik dan benar serta dapat menghargai orang lain.
Hargreaves (dalam Hopkins, 1993) Sekolah yang berhasil mendorong terjadinya inovasi pada diri para guru telah berhasil pula meningkatkan kualitas pendidikan untuk para siswa.

1.     B.     Motivasi Belajar dan Media Pembelajaran
1.     Motivasi Belajar
Motivasi belajar(Huitt, W. (2001) dalam Yuni Pitriah)  “ motivasi belajar adalah suatu kondisi internal sebagai pendorong pada diri anak untuk melakukan kegiatan belajar, atau status internal kadang-kadang diartikan sebagai kebutuhan, keinginan, atau hasrat  yang mengarahkan perilaku seseorang untuk aktif bertindak dalam rangka mencapai sesuatu”
Sementara itu (Slamet ,1987 :92).  “ motivasi belajar adalah suatu hasrat atau keinginan yang mengarah kepada tujuan pembelajaran, dan bila motivasi guru tepat dan mengenai sasaran akan meningkatkan kegiatan belajar, dengan tujuan yang jelas maka siswa akan belajar lebih tekun, giat dan lebih bersemangat
Motivasi belajar terdiri dari 2 jenis yaitu :
1.     Motivasi Intrinsik yaitu suatu motivasi atau dorongan yang lahir dalam diri siswa sendiri
2.     Motivasi Ekstrinsik yaitu suatu motivasi karena pengaruh dari luar misalkan suasana kelas yang agak berbeda dirasakan siswa karena guru mengunakan alat peraga atau guru memberika pujian.
Untuk meningkatkan perhatian siswa, motivasi belajar siswa dapat juga dilakuka dengan sapaan atau penghargaan yang bisa dilakukan dengan cara verbal atau non verbal yang merupakan  bentuk motivasi ekstrinsik.
“Jika pemberian motivasi ekstrinsik ini dilakuka maka akan berdampak pada perhatian belajar karena antara perhatian dan motivasi adalah  satu kesatuan dimana perhatia belajar adalah kesiapan mental (pikiran dan perasaan) pada suatu objek pembelajaran yang akan berkontribusi terhadap hasil belajar siswa”. (Huitt, W. (2001) dalam YuniPitriah)
Hasil belajar : Benyamin Bloom (1956) “ Gambaran hasil belajar mencakup aspek kognitif, afektif dan fsikomotorik” jadi hasil belajar berupa perubahan prilaku  secara keseluruhan meliputi tiga ranah yaitu pengetahuan (Kognitif) , Keterampilan (Psikomotor) dan penguasaan nilai  (Afektif). Hasil belajar akan tercapai secara menyeluruh jika adanya motivasi belajar.