Coban Rondo Malang , Jawa Timur |
Coban rondo
adalah salah satu objek wisata air terjun yang cukup diminati di Malang.
Terlebih lagi, kini coban rondo dilengkapi dengan berbagai wahana permainan
seperti labirin,paint ball, fun tubing, panahan, kereta kelinci, persewaan
sepeda gunung dan lainnya.
Air terjun (dalam
istilah Jawa disebut dengan coban) Rondo mulai dibuka sebagai objek wisata
sejak tahun 1980. Selain suasana disekitar air terjun yang sejuk salah satu
yang tak kalah menarik untuk disimak adalah legenda cinta tragis yang
menyelimuti keberadaan coban rondo.
Penamaan coban
rondo sebenarnya bermula dari legenda cinta ini. Alkisah, asal mula penamaan
coban rondo berawal dari kisah sepasang pengantin yang kala itu barus aja
melangsungkan pernikahannya. Sang mempelai wanita bernama Dewi Anjarwati dan
sang mempelai pria bernama Baron Kusuma. Dewi Anjarwati berasal dari Gunung
Kawi sedangkan Baron Kusuma berasal dari Gunung Anjasmoro.
Setelah usia
pernikahan mencapai usia selapan (35 hari), Dewi Anjarwati mengajak suaminya
untuk berkunjung ke Gunung Anjasmoro. Sayangnya, ide perjalanan tersebut tak
direstui oleh orang tua Dewi Anjarwati.
Pasalnya, usia
pernikahan mereka baru saja mencapai selapan. Hal ini diyakini bisa
mendatangkan kesialan bagi pasangan tersebut. Meskipun begitu, pasangan
suami-istri ini bersikeras untuk melakukan perjalanan.
Saat sedang
menempuh perjalanan, keduanya dikejutkan dengan kehadiran sosok asing. Sosok
asing ini ternyata dikenal dengan nama Joko Lelono. Melihat kecantikan Dewi
Anjarwati, Joko Lelono tampaknya terpikat sehingga ingin merebutnya dari tangan
Baron Kusuma.
Tentunya, Baron tak
rela jika istrinya direbut begitu saja oleh Joko Lelono. Akhirnya pertarungan
hebat pun tak dapat dihindarkan. Para punakawan yang mengiringi perjalanan
pasangan suami-istri tersebut kemudian membawa pergi Dewi Anjarwati untuk
bersembunyi. Baron Kusuma berpesan pada para punakawan untuk menyembunyikan Dewi
Anjarwati ddi suatu tempat yang memiliki air terjun (coban).
Pertarungan
tersebut berujung kematian bagi Baron Kusuma dan Joko Lelono. Karena kematian
suaminya, secara otomatis Dewi Anjarwati menjadi rondo (istilah jawa bagi
janda). Sejak saat itulah, air terjun tempat persembunyian Dewi Anjarwati
dikenal dengan nama Coban Rondo.
Jika kamu
berkunjung ke Coban Rondo, kamu akan menemukan sebuah batu besar yang berada di
bawah air terjun. Batu tersebut diyakini sebagai tempat duduk sang putri kala
itu. Tak hanya berujung penamaan, tapi juga menuai sebuah mitos cinta. Mitos
tersebut menyebutkan bahwa siapapun yang datang ke Coban Rondo bersama
pasangannya, maka jalinan cintanya tak akan berumur panjang.
Berada di kawasan pegunungan, udara di
sekitar Coban Rondo sangat sejuk. Selain itu di sekitarnya juga ada banyak
kawasan Hutan Pinus di Malang yang bisa ditemui di sepanjang
perjalanan. Ketinggian lokasi ini adalah 1.135 meter di atas permukaan laut.
Walau demikian, akses untuk menuju Coban Rondo terbilang sangat mudah. Harga
tiket yang murah juga menjadikan kawasan ini sangat populer. Apalagi di sana
juga ada beberapa fasilitas penunjang seperti camping ground, outbond, kafe,
dan sebagainya.
Kegiatan
yang Bisa Dilakukan di Coban Rondo
Walau terkesan Wisata Coban Rondo hanya
wisata air terjun biasa, rupanya ada banyak sekali kegiatan yang bisa dilakukan
di sana. Berikut beberapa fasilitas dan kegiatan yang bisa dilakukan di Coban
Rondo.
1.
Menikmati
keindahan air terjun dan sungai Coban Rondo
Wisatawan tentunya bisa menikmati keindahan
air terjun dan sungai yang mengalir di bawah air terjun. Sungai tersebut
memiliki air yang jernih dan suhu yang sangat menyejukkan.
Anda bisa bermain air atau sekadar
duduk-duduk di gazebo-gazebo sekitar air terjun sambil menikmati suasana yang
ada. Suara air terjun yang kencang akan membuat wisatawan merasa sangat tenang
dan lebih dekat dengan alam.
Selain itu, wisatawan juga bisa berfoto-foto
sambil menikmati suasana. Air terjun ini juga menciptakan embun-embun yang akan
berterbangan dan membasahi baju Anda. Maka dari itu, jika ingin bermain air
bawalah baju ganti.
2.
Aman
Labirin Coban Rondo
Taman Labirin adalah salah satu fasilitas
baru yang langsung populer sebagai salah satu Spot Foto di Malang yang keren. Seperti namanya, Taman
Labirin ini adalah sebuah taman yang bentuknya adalah sebuah labirin dari
tanaman tinggi.
Anda bisa masuk dan mengeksplor Taman Labirin
untuk menemukan pusatnya. Juga bisa berfoto-foto sambil mencari jalan keluar
dari taman tersebut. Wisatawan juga bisa memotret dari atas dengan naik ke
menara pandang di atas pintu gerbang tiket Taman Labirin tersebut.
Biaya: Rp 10.000
3.
utbond
di Coban Rondo
Di Wisata Coban Rondo juga ada beberapa fasilitas
outbond yang menyenangkan dan bisa dicoba. Berikut beberapa pilihan fasilitas
outbond beserta harganya.
Fun tubing – Berenang mengitari sungai dengan
ban dan pelampung dengan harga Rp 35.000
Paint ball – Simulasi perang-perangan per tim
6 orang dengan biaya Rp 450.000 (150 peluru)
Flying fox – Mencoba keseruan meluncur di
udara dengan harga Rp 30.000
Sepeda gunung – Mencoba keseruan menggunakan
sepeda gunung dengan harga Rp 5.000
Camping ground – Berkemah di bumi perkemahan
Coban Rondo untuk berbagai acara.
4.
Wahana satwa dan kebun Coban Rondo
Saat ini, lokasi Coban Rondo juga memiliki
fasilitas tambahan berupa wisata flora dan fauna. Wisatawan bisa menikmati toga
dan belajar berbagai tanaman toga dengan biaya hanya Rp 5.000 saja. Selain itu,
wisatawan juga bisa menikmati suasana alami dari kebun tersebut.
Sementara itu, wisatawan juga bisa memberikan
makan rusa, juga dengan harga Rp 5.000 saja. Lokasi ini cocok untuk Tempat Wisata Anak di Malang dan keluarga untuk edukasi.
Khususnya untuk mengajarkan anak agar cinta pada binatang.
Di wahana satwa dan kebun ini juga ada
outbond untuk anak-anak. Ada juga persewaan kuda poni bagi anak untuk dinaiki
secara aman. Ada juga wisata petik apel dan sahabat peternak, juga outbond
kid/care area. Cocok untuk menikmati lezatnya apel Malang langsung dari
kebunnya.
5. Dancok Cafe Coban Rondo
Di dalam Wisata Coban Rondo juga ada salah
satu lokasi makan alias cafe baru yang dekat dengan alam. Namanya adalah Dancok
Cafe (Daun cokelat Cafe).
Cafe ini bisa dimasuki dengan membayar
retribusi Rp 2.500. Sedangkan harga makanan juga minuman di dalamnya dijual
secara terpisah. Kebanyakan wisatawan tidak membeli makanan. Mereka datang
hanya ingin “ngadem” sambil berfoto-foto.
Cafe ini memang berada di lereng bukit kecil
di kawasan Coban Rondo. Memiliki desain yang cukup menarik, wajar jika
wisatawan banyak yang tertarik untuk mampir, walaupun mereka tidak ingin
membeli makanan.
Demikianlah beberapa penjelasan mengenai
Wisata Coban Rondo secara lengkap. Jika tertarik, maka persiapkan agenda
liburan untuk berkunjung ke sini. Semoga bermanfaat dan bisa memberikan
informasi akurat.
Coban rondo
adalah salah satu objek wisata air terjun yang cukup diminati di Malang.
Terlebih lagi, kini coban rondo dilengkapi dengan berbagai wahana permainan
seperti labirin,paint ball, fun tubing, panahan, kereta kelinci, persewaan
sepeda gunung dan lainnya.
Air terjun (dalam
istilah Jawa disebut dengan coban) Rondo mulai dibuka sebagai objek wisata
sejak tahun 1980. Selain suasana disekitar air terjun yang sejuk salah satu
yang tak kalah menarik untuk disimak adalah legenda cinta tragis yang
menyelimuti keberadaan coban rondo.
Penamaan coban
rondo sebenarnya bermula dari legenda cinta ini. Alkisah, asal mula penamaan
coban rondo berawal dari kisah sepasang pengantin yang kala itu barus aja
melangsungkan pernikahannya. Sang mempelai wanita bernama Dewi Anjarwati dan
sang mempelai pria bernama Baron Kusuma. Dewi Anjarwati berasal dari Gunung
Kawi sedangkan Baron Kusuma berasal dari Gunung Anjasmoro.
Setelah usia
pernikahan mencapai usia selapan (35 hari), Dewi Anjarwati mengajak suaminya
untuk berkunjung ke Gunung Anjasmoro. Sayangnya, ide perjalanan tersebut tak
direstui oleh orang tua Dewi Anjarwati.
Pasalnya, usia
pernikahan mereka baru saja mencapai selapan. Hal ini diyakini bisa
mendatangkan kesialan bagi pasangan tersebut. Meskipun begitu, pasangan
suami-istri ini bersikeras untuk melakukan perjalanan.
Saat sedang
menempuh perjalanan, keduanya dikejutkan dengan kehadiran sosok asing. Sosok
asing ini ternyata dikenal dengan nama Joko Lelono. Melihat kecantikan Dewi
Anjarwati, Joko Lelono tampaknya terpikat sehingga ingin merebutnya dari tangan
Baron Kusuma.
Tentunya, Baron tak
rela jika istrinya direbut begitu saja oleh Joko Lelono. Akhirnya pertarungan
hebat pun tak dapat dihindarkan. Para punakawan yang mengiringi perjalanan
pasangan suami-istri tersebut kemudian membawa pergi Dewi Anjarwati untuk
bersembunyi. Baron Kusuma berpesan pada para punakawan untuk menyembunyikan Dewi
Anjarwati ddi suatu tempat yang memiliki air terjun (coban).
Pertarungan
tersebut berujung kematian bagi Baron Kusuma dan Joko Lelono. Karena kematian
suaminya, secara otomatis Dewi Anjarwati menjadi rondo (istilah jawa bagi
janda). Sejak saat itulah, air terjun tempat persembunyian Dewi Anjarwati
dikenal dengan nama Coban Rondo.
Jika kamu
berkunjung ke Coban Rondo, kamu akan menemukan sebuah batu besar yang berada di
bawah air terjun. Batu tersebut diyakini sebagai tempat duduk sang putri kala
itu. Tak hanya berujung penamaan, tapi juga menuai sebuah mitos cinta. Mitos
tersebut menyebutkan bahwa siapapun yang datang ke Coban Rondo bersama
pasangannya, maka jalinan cintanya tak akan berumur panjang.
Daftra Bacaan
https://tempatwisataunik.com/wisata-indonesia/jawa-timur/wisata-coban-rondo