KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Segala puji bagi Allah
SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan
sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti. Tidak lupa penulis ucapkan
terimakasih atas bimbingan dari dosen pembimbing mata kuliah Evaluasi
Pembelajaran SD, yang telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat.
Penulis sangat
bersyukur atas terselesaikannya makalah yang berjudul ”Konsep Dasar Pengukuran,
Penilaian, dan Evaluasi” sebagai tugas Pembelajaran
Evaluasi Pembelajaran SD dengan lancar. Dalam makalah ini penulis membahas
mengenai konsep dasar pengukuran,
penilaian, dan evaluasi. Tujuannya
agar pembaca dapat dengan jelas memahami tentang Evaluasi Pembelajaran SD.
Penulis mengucapkan
mohon maaf atas kesalahan-kesalahan yang ada dalam penulisan makalah ini. Oleh
sebab itu penulis berharap pembaca dapat memberikan kritik dan saran sebagai
refrensi penulis untuk tulisan selanjutnya.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Malang,
20 Februari 2020
Kelompok 1
|
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................... ......... i
DAFTAR ISI ............................................................................................... ii
BAB I :
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang ....................................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah.......................................................................... ......... 2
C.
Tujuan ........................................................................................... ......... 2
BAB II :
PEMBAHASAN
A.
Konsep Dasar
Pengukuran, Penilaian, Asesmen dan
Evaluasi. .............. 3
B.
Perbedaan
Antara Pengukuran, Penilaian, Asesmen Dan Evaluasi......... 6
C.
Kaitan Evaluasi, Penilaian, Asesmen Dan Pengukuran Dalam Praktik. 8
D.
Prinsip-Prinsip Penilaian.......................................................................... 8
BAB III :
PENUTUP
A. Kesimpulan
................................................................................... ......... 10
B. Saran ....................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................... .........
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
LATAR
BELAKANG
Untuk
mengukur sebuah kegiatan pembelajaran dapat dikatakan berjalan dengan baik atau
tidak dapat dilihat dari beberapa rangkaian proses yang diperlukan yaitu,
Pengukuran (Measurement), Penilaian (Assessment) dan Evaluasi (Evaluation).
Tujuan
dari di laksanakannya Pengukuran untuk
memandingkan sesuatu dengan satu ukuran yang serupa. Penilaian bertujuan untuk menetapkan hasil akhir guna mengetahui
apakah peserta didik tersebut sudah mencapai tujuan belajar yang telah
ditetapkan sebelumnya. Sedangkan
Evaluasi bertujuan untuk mengetahui apakah peserta didik berhasil mencapai
tujuan pembelajaran, memahami suatu konsep dengan menjawab beberapa soal, mampu
mengaplikasikan konsep-konsep, dan mampu memecahkan sebuah masalah-masalah yang
ada.
Perbedaan antara evaluasi dengan penilaian adalah terletak
pada pelaksanaan dan ruang lingkupnya. Yang membedakan antara ketiganya jika
pengukuran membandingkan satu anak dengan anak lainnya, dan berbeda lagi dengan
penilaian yang lebih terfokus pada satu individu dengan penilaian hasil akhir
dan kemudian dari keduanya (pengukuran dan penilaian) seorang guru dapat
memberikan evaluasi terhadap peserta didik kedepannya guna memperbaiki proses
pembelajaran.
Penilaian proses dan hasil belajar siswa didasarkan pada
prinsip-prinsip yaitu: valid, objektif, adil, terpadu, terbuka, menyeluruh,
sistematis, bercuan kriteria dan akuntabel.
1.2
RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan konsep dasar pengukuran, penilaian, asesmen dan evaluasi ?
2. Apa perbedaan antara pengukuran, penilaian, asesmen dan evaluasi ?
3. Apa saja prinsip dasar penilaian ?
1.3
TUJUAN
1. Mengtahui konsep dasar pengukuran, penilaian, asesmen dan evaluasi.
2. Mengetahui perbedaan antara pengukuran, penilaian, asesmen dan evaluasi.
3. Mengetahui apa saja prinsip dasar penilaian.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
KONSEP DASAR PENGUKURAN, PENILAIAN, ASESMEN DAN EVALUASI.
A.
PENGUKURAN
Measurement atau disebut juga pengukuran
memiliki arti proses pengumpulan data secara empiris untuk mengumpulkan
informasi yang relevan, Dengan tujuan
yang telah ditentukan.
Pengukuran diartikan sebagai kegiatan
membandingkan hasil pengamatan dengan kriteria. Pengukuran dinyatakan sebagai
proses penetapan angka terhadap individu atau karakteristiknya menurut aturan
tertentu (Ebel & Frisbie, 1986: 14). Allen
& Yen mendefinisikan pengukuran sebagai penetapan angka dengan cara
yang sistematik untuk menyatakan keadaan individu (Djemari Mardapi, 2000: 1),
esensi dari pengukuran adalah kuantifikasi atau penetapan angka tentang
karakteristik atau keadaan individu menurut aturan-aturan tertentu. Keadaan
individu ini bisa berupa kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor.
Pengukuran dalam bidang pendidikan berarti
mengukur atribut atau karakteristik peserta didik tertentu. Dengan demikian,
maka pengukuran memiliki dua karakteristik utama, yaitu :
1.
Menggunakan angka atau skala tertentu.
2.
menurut suatu aturan atau formula tertentu.
Pengumpulan data tersebut ditujukan
untuk mendekripsikan kompetensi siswa dengan menggunakan suatu skala
kuantitatif (sistem angka) sedemikian rupa, sehingga sifat kualitatif dari
kompetensi siswa tersebut dinyatakan dengan angka-angka.
Bila dalam proses pembelajran guru
melakukan pembelajaran terhadap proses
dan hasil belajar siswa berupa angka angka , misalnya 60, 80, aatau 130.
Maka angka yang diperoleh tersebut bersifat kuantitatif. Angka tersebut belum
dapat memberikan makna apa apa, karna belum menyatakan tingkat kualitas dari
apa yang diukur angka hasil pengukuran ini biasa disebut skor merah, angka hasil pengukuran
baru mempunyai makna dibandingkan
dengan kriteria atau patokan tertentu. Oleh karna itu, pemberian angka terhadap
suatu antribut atau karakter tertentu yang dimiliki siswa tersebut, mengacu
pada aturan dan formulasi yang harus disepakati secara umum oleh para ahli.
B.
PENILAIAN
Penilaian
merupakan proses yang dilakukan guru untuk mendapatkan informasi tentang kinerja siswa. Penilaian
merupakan hasil internal dari proses pembelajaran untuk mengumpulkan berbagai
informasi melalui berbagai teknik. Hasil penilaian digunakan sebagai bahan
pertimbangan penentuan tingkat keberhasilan proses dan hasil pembelajaran. Istilah penilaian
berkaiatan dengan “the proses of
collecting data witch shows the development of learning”. (kumano, 2001)
yang artinya proses pengumpulan data yang menunjukkan perkembangan belajar
siswa.
Pada kegiatan penilaian, guru
melakukan pengumpulan data dengan menggunakan berbagai cara pengukuran untuk
memantau proses,
kemajuan, perkembangkan hasil belajar siswa sesuai dengan potensi yang
dimiliki, pengetahuan, sikap dan keterampilan yang diharapkan tercapai melalui
pembelajaran secara berkesinambungan,
penilaian
juga dapat memberikan umpan balik kepada guru agar dapat menyempurnakan
perencanaan dan proses pembelajaran untuk menilai proses, kemajuan, dan hasil
belajar siswa.
Penilaian lebih berpihak kepada
kepentingan siswa, karna hasil assesmen
bisa digunakan untuk merefleksikan kekuatan atau kelemahan, sehingga
selanjutnya dapat memperbaiki cara belajar. Sementara itu evaluasi lebih
berpihak kepada kepentingan evaluator, karna hasil evaluasi untuk memberikan
penghargaan terhadap pencapaian dan memperbaiki program dalam kegiatan pembelajaran.
Ruang lingkup penilaian lebih sempit dan biasanya hanya terbatas pada
salah atau komponen atau aspek saja, seperti prestasi belajar peserta
didik. Pelaksanaan penilaian biasanya dilaksanakan pada konteks internal
,yakni orng-orang yang menjadi bagian atau terlibat dalam sistem pembelajaran
yang bersangkutan. Misalnya, guru menilai prestasi belajar peserta didik
, supervisisor menilai kenerja guru dan sebagainya. Ruang lingkup evaluasi
lebih luas mencakup semua komponen dalam suatu sistem (sistem pendidikan,
sistem kurikulum, sistem pembelajaran) dan dapat dilakukan tidak hanya pihak
internal (evaluasi internal ) tetapi juga pihak eksternal (evaluasi eksternal )
, seperti konsultan mengevaluasi suatu program.
Menurut Chittenden
(Djemari, 2008:6) kegiatan penilaian dalam proses pembelajaran perlu diarahkan
pada empat hal, yaitu :
1. Penelusuran, yaitu kegiatan yang dilakukan untuk
menelusuri apakah proses pembelajaran telah berlangsung sesuai yang
direncanakan atau tidak.
2. Pengecekan, yaitu untuk mencari informasi apakah terdapat
kekurangan-kekurangan pada peserta didik selama proses pembelajaran.
3. Pencarian, yaitu untuk mencari dan menemukan penyebab
kekurangan yang muncul selama proses pembelajaran berlangsung.
4. penyimpulan, yaitu untuk menyimpulkan tentang tingkat
pencapaian yang di peroleh peserta didik.
C.
ASSESMEN
ü Angelo T.A.(1991): Classroom Assessment is a simple method faculty
can use to collect feedback, early and often, on how well their students are
learning what they are being taught. (Artinya: asesmen Kelas adalah suatu
metode yang sederhana dapat digunakan untuk mengumpulkan umpan balik, baik di
awal maupun setelah pembelajaran tentang seberapa baik siswa mempelajari apa
yang telah diajarkan kepada mereka.)
ü Kizlik, Bob (2009): Assessment is a process by which information is
obtained relative to some known objective or goal. Assessment is a broad term
that includes testing. A test is a special form of assessment. Tests are
assessments made under contrived circumstances especially so that they may be
administered. In other words, all tests are assessments, but not all
assessments are tests. (Artinya : asesmen adalah suatu proses dimana
informasi diperoleh berkaitan dengan tujuan pembelajaran. Asesmen adalah
istilah yang luas yang mencakup tes (pengujian). Tes adalah bentuk khusus dari
asesmen. Tes adalah salah satu bentuk asesmen. Dengan kata lain, semua tes
merupakan asesmen, namun tidak semua asesmen berupa tes)
ü Overton, Terry (2008): Assesment is a process of gathering information
to monitor progress and make educational decisions if necessary. As noted in my
definition of test, an assesment may include a test, but also include methods
such as observations, interview, behavior monitoring, etc. (Artinya: sesmen
adalah suatu proses pengumpulan informasi untuk memonitor kemajuan dan bila
diperlukan pengambilan keputusan dalam bidang pendidikan. Sebagaimana
disebutkan dalam definisi saya tentang tes, suatu asesmen bisa saja terdiri
dari tes, atau bisa juga terdiri dari berbagai metode seperti observasi,
wawancara, monitoring tingkah laku, dan sebagainya).
ü Palomba and Banta(1999), Assessment is the systematic collection ,
review , and use of information about educational programs undertaken for the
purpose of improving student learning and development (Artinya: asesmen
adalah pengumpulan, reviu, dan penggunaan informasi secara sistematik tentang
program pendidikan dengan tujuan meningkatkan belajar dan perkembangan siswa).
Data Yang
Diperlukan saat Proses asesmen
i.
Identitas
Anak
ii.
Karakteristik
Kemampuan dan Ketidakmampuan (Fisik, Motorik, Kognitif, Bahasa, dan Komunikasi,
Sosio Emosinal, dan Perilaku Adaptif)
iii.
Riwayat
Kesehatan
iv.
Riwayat
Pendidikan
v.
Perilaku
Khas Anak
vi.
Pola
Hubungan Anak Dengan Lingkungan
vii.
Kebutuhan
Anak terhadap Layanan Tertentu
D.
EVALUASI
Evaluasi
adalah satu kegiatan atau proses yang sistematika berkelanjutan, dan menyeluruh
dalam rangka pengendalian, penjaminan, dan penetapan kualitas (nilai atau arti)
berbagai komponen pembelajaran berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu .
Menurut pengertian bahasa kata
evaluasi berasal dari bahasa inggris evaluation yang berarti penilain atau
penaksiran (John M. Echols dan Hasan Shadily, 1983: 220).
Evaluasi
bertujuan untuk menentukan atau membuat keputusan sejauh mana tujuan tujuan
pengajaran telah tercapai. Dalam melakukan evaluasi, tercakup kegiatan
mengindetifikasi untuk melihat apakah suatu program yang direncankan telah tercapai atau belum,
berharga atau tidaknya. Selaim itu, evaluasi juga ditunjukkan untuk menganalisis
tingkat efisiensi pelaksanaan program . dengan demikian , evalusasi berhubungan
dengan keputusan menilai (value judgement) yang berkaitan dengan keseluruhan
program pembelajaran.
Evaluasi
menekankan pencapaian hasil belajar siswa sekaligus mencakup seluruh
pebelajaran, menilai karakteristik siswa, pencapaian kurikulum dan
administrasi. Dengan demikian, evaluasi merupakan penilaian program pendidikan
secara menyeluruh. Sifatnya makro, meluas, dan menyeluruh, karna menelaah
komponen-komponen yang saling berkaitan tentang perencanaan, pelaksanaan, dan
pemantauan. Sedangkan assesmen merupakan penilaian dalam scope yanag lebih
sempit (lebih mikro) bila dibandingkan dengan evaluasi.
Kegiatan
evaluasi memerlukan penggunaan informasi yang diperoleh melalui pengukuran
maupun dengan cara lain untuk menentukan pendapat dan membuat
keputusan-keputusan pendidikan. Pendapat dan keputusan tentu saja akan
dipengaruhi oleh kesan pribadi dan sistem-nilai yang ada pada sipembuat
keputusan (Sumardi Suryabrata, 1983: 33).
2.2 PERBEDAAN ANTARA PENGUKURAN, PENILAIAN, ASESSMEN DAN EVALUASI
Perbedaan dari
segi tujuan : tujuan pengukuran membandingkan nilai dengan
indikator yang telah dibuat sebelumnya. Tujuan penilaian adalah proses mengetahui tingkat penguasaan
kompetensi dalam sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang sudah dan belum
dikuasai seorang/sekelompok peserta didik untuk ditingkatkan dalam pembelajaran
remedial dan program pengayaan. Tujuan Asessmen proses pencarian data siswa untuk meningkatkan belajar (pembelajaran) dan perkembangan siswa. Tujuan
evaluasi adalah membuat keputusan untuk kedepannya.
Perbedaan dari segi Objeknya
: Objek pengukuran adalah siswa. Objek penilaian adalah kepentingan siswa. Objek Asessmen adalah perkembangan siswa. Objek evaluasi adalah kepentingan evaluator.
Perbedaan ruang lingkupnya : Ruang lingkup
pengukuran dan penilaian adalah kepada hal yang lebih sempit. Ruang lingkup
evaluasi dan
asessmen adalah program
pendidikan yang menyeluruh.
Inilah penjelasannya : Perbedaan
antara evaluasi dengan penilaian adalah terletak pada scope
(ruang lingkup) dan pelaksanaanya. Ruang lingkup penilaian lebih sempit dan
biasanya hanya terbatas pada salah atau komponen atau asspek saja, seperti prestasi belajar peserta didik. Pelaksanaan penilaian biasanya dilaksanakan
pada konteks internal, yakni orang-orang yang menjadi
bagian atau terlibat dalam sistem pembelajaran yang bersagkutan. Misalnya, guru
menilai prestasi belajar peserta didik, supervisor menilai kenerja guru dan
sebagainya. Ruang lingkup evaluasi lebih luas mencakup semua komponen
dalam suatu sistem (sistem pendidikan, sistem kurikulum, sistem pembelajaran)
dan dapat dilakukan tidak hanya pihak internal (evaluasi internal ) tetapi juga
pihak eksternal (evaluasi eksternal ) , seperti konsultan mengevaluasi suatu
program.
Evaluasi
dan penilaian lebih bersifat komprehensif yang meliputi pengukuran, sedangkan
tes merupakan salah satu alat (instrument) pengukuran. Pengukuran lebih
memebatasi kepada gambaran yang bersifat kuantitatif (angka-angka) tentang
kemajuan belajar peserta didik (learning progres), Asessmen dilakukan untuk mengetahui kelemahan dan
kelebihan siswa didalam proses pembelajaran melalui observasi, wawancara, monitoring tingkah laku. Sedangkan
evaluasi dan penilaian lebih bersifat kualitatif. Di samping itu, evaluasi dan penilaian pada hakikatnya merupakan suatu
proses membuat keputusan tentang nilai suatu objek. Keputusan penilaian (value
judgemen ) tidak hanya didasarkan kepada hasil pengukuran (quantitativ
description) , tetapi dapat pula didasarkan kepada hasil pengamatan dan
wawancara (quqlitatif description ).
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat diambil kesimpulan tentang perbedaan
antara evaluasi, pengukuran, asessmen dan penilaian dalam pembelajaran. Evaluasi pembelajaran
adalah suatu proses atau
kegiatan untuk menentukan nilai, kriteria
judgment
atau tindakan dalam pembelajaran.
Sedangkan
penilaian dalam pembelajaran ialah suatu
usaha untuk
mendapatkan berbagai informasi secara
berkala, berkesinambungan, serta
menyeluruh tentang proses dan hasil dari perkembangan yang telah dicapai oleh siswa melalui program
kegiatan belajar, pengukuran merupakan suatu proses
atau kegiatan untuk
menentukan kuantitas sesuatu yang bersifat numerik Sementara itu, asessmen merupakan metode dan proses
yang digunakan untuk mengumpulkan umpan balik tentang seberapa baik siswa
belajar serta dapat dilakukan di awal, di akhir (sesudah), maupun saat pembelajaran
sedang berlangsung.
2.3
KAITAN EVALUASI, PENILAIAN, ASESSMEN DAN PENGUKURAN DALAM PRAKTIK.
Dalam
praktiknya guru selalu berhadapan dengan keempat hal
tersebut, yaitu pengukuran, penilaian, asessmen dan
evaluasi. Keempat
kegiatan tersebut sering dilakukan secara simultan dan sering tidak dirasakan
pemisahannya.
Ketika melaksanakan penilaian,
guru membuat alat ukur berupa tes maupun non tes, misalnya seperti soal-soal
ujian, observasi proses pembelajaran dan sebagainya. Kemudian guru melakukan pengukuran,
yaitu mengukur atau memberi angka terhadap proses pembelajaran atau pekerjaan
siswa , sebagai hasil belajar yang merupakan cerminan tigkat penguasaan
terhadap materi yang dipersyaratkan. Angka
hasil pengukuran, selanjutnya dibandingkan dengan kriteria tertentu berupa
batas penguasaan minimum (PAP =
penilaian acuan normal). Akhirnya guru memberikan nilai yang
mencerminkan kualitas proses dan hasil pembelajaran. Tak hanya itu guru juga melakukan asessmen
atau proses pengumpulan informasi untuk mendapatkan profil psikologis anak, yg
meliputi gejala dan intensitasnya, kendala-kendala yg dialami, kelebihan dan
kelemahannya, serta peran pendukung yg dibutuhkan anak. Berdasarkan
berbagai hasil penilaian pada aspek aspek proses dan hasil belajar yang dicapai
siswa, guru mengambil keputusan tentang kualitas program pembelajaran yang
telah dilakukan selama kurun waktu/ semester tertentu (mengevaluasi). Keputusan
tersebut menjadi landasan untuk memperbaiki program pembelajaran pada semester
berikutnya.
2.4 PRINSIP-PRINSIP PENILAIAN
Penilaian proses dan hasil belajar
siswa didasarkan pada prinsip prinsip sebagai berikut :
1.
Valid
(sahih), berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kompetensi
yang diukur . Alat pengukuran yang digunakan sesuai dengan apa yang seharusnya
di nilai, yaitu menggunakan alat yang sesuai untuk mengukur kompetensi.
2.
objektif,
berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas. Harus
meminimalkan pengaruh-pengaruh emosioanal penilai.
3.
Adil,
berarti penilai tidak menguntungkan atau merugikan siswa karna berkebutuhan
khusus, serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat.
Status ekonomi dan gender.
4.
Terpadu,
berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah sutu komponen yang tak
terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.
5.
Terbukaan,
berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan
dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan.
6.
Menyeluruh dan
berkesinambungan, berarti penilaian oleh pendidik mencakup semua aspek
kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai untuk
memantau perkembagan kemampuan siswa.
7.
Sistematis,
berarti penilaian yang dilakukan secara berencana dan bertahap mengikuti
langkah langkah baku.
8.
Beracuan
kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian
kompetensi yang diterapkan.
9.
Akuntabel,
berarti peniaian dapat dipertanggung jawabkan baik segi teknis, produser,
mauapun hasilnya.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pengukuran (Measurement) merupakan
proses yang mendeskripsikan
performance siswa dengan menggunakan suatu skala kuantitatif (sistem angka) sedemikian rupa sehingga sifat kualitatif dari performance siswa
tersebut dinyatakan dengan
angka-angka. penilaian
merupakan proses penentuan informasi
yang dilakukan serta
penggunaan informasi tersebut untuk melakukan pertimbangan
sebelum keputusan. Suatu proses untuk mengambil keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar, baik menggunakan tes dan non tes.
Evaluasi adalah suatu penilaian dimana penilaian itu ditujukan pada
orang yang lebih tinggi atau yang lebih tahu kepada orang yang lebih
rendah, baik itu dari
jabatan strukturnya atau
orang
yang
lebih
rendah
keahliannya.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat diambil kesimpulan tentang perbedaan
antara evaluasi, pengukuran, dan penilaian dalam pembelajaran. Evaluasi pembelajaran adalah suatu
proses atau kegiatan untuk menentukan nilai, kriteria judgment atau tindakan dalam
pembelajaran. Sedangkan penilaian dalam pembelajaran ialah suatu usaha untuk mendapatkan
berbagai
informasi
secara
berkala,
berkesinambungan,
serta menyeluruh tentang
proses dan hasil dari perkembangan yang telah
dicapai oleh siswa
melalui program
kegiatan belajar.
Asesmen merupakan metode
dan proses yang digunakan untuk mengumpulkan umpan balik tentang seberapa baik
siswa belajar. Dapat dilakukan di awal, di akhir (sesudah), maupun saat
pembelajaran sedang berlangsung asesmen dapat berupa tes atau nontes, asesmen
berupa nontes misalnya penggunaan metode observasi, wawancara, monitoring
tingkah laku, dsb. Hasilnya dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. Bertujuan
meningkatkan belajar (pembelajaran) dan perkembangan siswa. Sementara itu, pengukuran merupakan suatu
proses atau kegiatan untuk menentukan kuantitas sesuatu yang bersifat numerik.
3.2 SARAN
Dengan
mengetahui konsep dasar tentang pengukuran, penilaian, asessmen dan evaluasi
serta perbedaannya ini diharapkan guru dapat membedakan tentang pengukuran,
penilaian dan evaluasi serta dapat mengetahui prinsip-prinsip penilaian
sehingga nantinya dapat diterapkan dalam proses pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Anas, sudiono. 2001. Pengantar Evaluasi
Pendidikan.
Jakarta: PT.Grafindo
persada
Arifin, Zainal. 2016. Evaluasi Pembelajaran. Bandung : PT
Remaja Rosdakarya
Arikunto, Suharsimi. 2013. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta
: Bumi Aksara
Farida Ida, 2017. Evaluasi Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum
Nasional. Bandung : PT REMAJA ROSDAKARYA