Wikipedia

Search results

MAKALAH KONSEP DASAR PENGUKURAN, PENILAIAN, ASESMEN DAN EVALUASI


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti. Tidak lupa penulis ucapkan terimakasih atas bimbingan dari dosen pembimbing mata kuliah Evaluasi Pembelajaran SD, yang telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat.
Penulis sangat bersyukur atas terselesaikannya makalah yang berjudul ”Konsep Dasar Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi” sebagai tugas Pembelajaran Evaluasi Pembelajaran SD dengan lancar. Dalam makalah ini penulis membahas mengenai konsep dasar pengukuran, penilaian, dan evaluasi. Tujuannya agar pembaca dapat dengan jelas memahami tentang Evaluasi Pembelajaran SD.
Penulis mengucapkan mohon maaf atas kesalahan-kesalahan yang ada dalam penulisan makalah ini. Oleh sebab itu penulis berharap pembaca dapat memberikan kritik dan saran sebagai refrensi penulis untuk tulisan selanjutnya.
Wassalamualaikum Wr.Wb

Malang, 20 Februari 2020


Kelompok 1
 


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................... ......... i          
DAFTAR ISI ............................................................................................... ii
BAB I      : PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang ....................................................................................... 1
B.       Rumusan Masalah.......................................................................... ......... 2
C.       Tujuan ........................................................................................... ......... 2
BAB II    : PEMBAHASAN
A.      Konsep Dasar Pengukuran, Penilaian, Asesmen dan Evaluasi. .............. 3
B.       Perbedaan Antara Pengukuran, Penilaian, Asesmen Dan Evaluasi......... 6
C.       Kaitan Evaluasi, Penilaian, Asesmen Dan Pengukuran Dalam Praktik.   8
D.      Prinsip-Prinsip Penilaian.......................................................................... 8
BAB III   : PENUTUP
A.   Kesimpulan ................................................................................... ......... 10
B.   Saran ....................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................... .........


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG
Untuk mengukur sebuah kegiatan pembelajaran dapat dikatakan berjalan dengan baik atau tidak dapat dilihat dari beberapa rangkaian proses yang diperlukan yaitu, Pengukuran (Measurement), Penilaian (Assessment) dan Evaluasi (Evaluation).
Tujuan dari di laksanakannya Pengukuran untuk memandingkan sesuatu dengan satu ukuran yang serupa. Penilaian bertujuan untuk menetapkan hasil akhir guna mengetahui apakah peserta didik tersebut sudah mencapai tujuan belajar yang telah ditetapkan sebelumnya. Sedangkan Evaluasi bertujuan untuk mengetahui apakah peserta didik berhasil mencapai tujuan pembelajaran, memahami suatu konsep dengan menjawab beberapa soal, mampu mengaplikasikan konsep-konsep, dan mampu memecahkan sebuah masalah-masalah yang ada.
Perbedaan antara evaluasi dengan penilaian adalah terletak pada pelaksanaan dan ruang lingkupnya. Yang membedakan antara ketiganya jika pengukuran membandingkan satu anak dengan anak lainnya, dan berbeda lagi dengan penilaian yang lebih terfokus pada satu individu dengan penilaian hasil akhir dan kemudian dari keduanya (pengukuran dan penilaian) seorang guru dapat memberikan evaluasi terhadap peserta didik kedepannya guna memperbaiki proses pembelajaran.
Penilaian proses dan hasil belajar siswa didasarkan pada prinsip-prinsip yaitu: valid, objektif, adil, terpadu, terbuka, menyeluruh, sistematis, bercuan kriteria dan akuntabel.

1.2  RUMUSAN MASALAH
1.      Apa yang dimaksud dengan konsep dasar pengukuran, penilaian, asesmen dan evaluasi ?
2.      Apa perbedaan antara pengukuran, penilaian, asesmen dan evaluasi ?
3.      Apa saja prinsip dasar penilaian ?
1.3  TUJUAN
1.      Mengtahui konsep dasar pengukuran, penilaian, asesmen dan evaluasi.
2.      Mengetahui perbedaan antara pengukuran, penilaian, asesmen dan evaluasi.
3.      Mengetahui apa saja prinsip dasar penilaian.



BAB II
PEMBAHASAN

2.1 KONSEP DASAR PENGUKURAN, PENILAIAN, ASESMEN DAN EVALUASI.

A.           PENGUKURAN
            Measurement atau disebut juga pengukuran memiliki arti proses pengumpulan data secara empiris untuk mengumpulkan informasi yang relevan,  Dengan tujuan yang telah ditentukan.
Pengukuran diartikan sebagai kegiatan membandingkan hasil pengamatan dengan kriteria. Pengukuran dinyatakan sebagai proses penetapan angka terhadap individu atau karakteristiknya menurut aturan tertentu (Ebel & Frisbie, 1986: 14). Allen  & Yen mendefinisikan pengukuran sebagai penetapan angka dengan cara yang sistematik untuk menyatakan keadaan individu (Djemari Mardapi, 2000: 1), esensi dari pengukuran adalah kuantifikasi atau penetapan angka tentang karakteristik atau keadaan individu menurut aturan-aturan tertentu. Keadaan individu ini bisa berupa kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor.
 Pengukuran dalam bidang pendidikan berarti mengukur atribut atau karakteristik peserta didik tertentu. Dengan demikian, maka pengukuran memiliki dua karakteristik utama, yaitu :
1. Menggunakan angka atau skala tertentu.
2. menurut suatu aturan atau formula tertentu.
            Pengumpulan data tersebut ditujukan untuk mendekripsikan kompetensi siswa dengan menggunakan suatu skala kuantitatif (sistem angka) sedemikian rupa, sehingga sifat kualitatif dari kompetensi siswa tersebut dinyatakan dengan angka-angka.
            Bila dalam proses pembelajran guru melakukan pembelajaran terhadap proses  dan hasil belajar siswa berupa angka angka , misalnya 60, 80, aatau 130. Maka angka yang diperoleh tersebut bersifat kuantitatif. Angka tersebut belum dapat memberikan makna apa apa, karna belum menyatakan tingkat kualitas dari apa yang diukur angka hasil pengukuran ini biasa disebut skor merah, angka hasil pengukuran baru mempunyai makna dibandingkan dengan kriteria atau patokan tertentu. Oleh karna itu, pemberian angka terhadap suatu antribut atau karakter tertentu yang dimiliki siswa tersebut, mengacu pada aturan dan formulasi yang harus disepakati secara umum oleh para ahli.

B.            PENILAIAN
            Penilaian merupakan proses yang dilakukan guru untuk mendapatkan  informasi tentang kinerja siswa. Penilaian merupakan hasil internal dari proses pembelajaran untuk mengumpulkan berbagai informasi melalui berbagai teknik. Hasil penilaian digunakan sebagai bahan pertimbangan penentuan tingkat keberhasilan proses dan hasil pembelajaran. Istilah penilaian berkaiatan dengan “the proses of collecting data witch shows the development of learning”. (kumano, 2001) yang artinya proses pengumpulan data yang menunjukkan perkembangan belajar siswa.
            Pada kegiatan penilaian, guru melakukan pengumpulan data dengan menggunakan berbagai cara pengukuran untuk memantau proses, kemajuan, perkembangkan hasil belajar siswa sesuai dengan potensi yang dimiliki, pengetahuan, sikap dan keterampilan yang diharapkan tercapai melalui pembelajaran secara berkesinambungan, penilaian juga dapat memberikan umpan balik kepada guru agar dapat menyempurnakan perencanaan dan proses pembelajaran untuk menilai proses, kemajuan, dan hasil belajar siswa.
            Penilaian lebih berpihak kepada kepentingan siswa, karna hasil  assesmen bisa digunakan untuk merefleksikan kekuatan atau kelemahan, sehingga selanjutnya dapat memperbaiki cara belajar. Sementara itu evaluasi lebih berpihak kepada kepentingan evaluator, karna hasil evaluasi untuk memberikan penghargaan terhadap pencapaian dan memperbaiki program dalam kegiatan pembelajaran.   


Ruang lingkup penilaian lebih sempit dan biasanya hanya terbatas pada salah atau komponen atau aspek saja, seperti prestasi belajar peserta didik.  Pelaksanaan penilaian biasanya dilaksanakan pada konteks internal ,yakni orng-orang yang menjadi bagian atau terlibat dalam sistem pembelajaran yang bersangkutan. Misalnya, guru menilai prestasi belajar peserta didik , supervisisor menilai kenerja guru dan sebagainya. Ruang lingkup evaluasi lebih luas mencakup semua komponen dalam suatu sistem (sistem pendidikan, sistem kurikulum, sistem pembelajaran) dan dapat dilakukan tidak hanya pihak internal (evaluasi internal ) tetapi juga pihak eksternal (evaluasi eksternal ) , seperti konsultan mengevaluasi suatu program.
Menurut Chittenden (Djemari, 2008:6) kegiatan penilaian dalam proses pembelajaran perlu diarahkan pada empat hal, yaitu :
1. Penelusuran, yaitu kegiatan yang dilakukan untuk menelusuri apakah proses pembelajaran telah berlangsung sesuai yang direncanakan atau tidak.
2. Pengecekan, yaitu untuk mencari informasi apakah terdapat kekurangan-kekurangan pada peserta didik selama proses pembelajaran.
3. Pencarian, yaitu untuk mencari dan menemukan penyebab kekurangan yang muncul selama proses pembelajaran berlangsung.
4. penyimpulan, yaitu untuk menyimpulkan tentang tingkat pencapaian yang di peroleh peserta didik.

C.      ASSESMEN
ü  Angelo T.A.(1991): Classroom Assessment is a simple method faculty can use to collect feedback, early and often, on how well their students are learning what they are being taught. (Artinya: asesmen Kelas adalah suatu metode yang sederhana dapat digunakan untuk mengumpulkan umpan balik, baik di awal maupun setelah pembelajaran tentang seberapa baik siswa mempelajari apa yang telah diajarkan kepada mereka.)
ü  Kizlik, Bob (2009): Assessment is a process by which information is obtained relative to some known objective or goal. Assessment is a broad term that includes testing. A test is a special form of assessment. Tests are assessments made under contrived circumstances especially so that they may be administered. In other words, all tests are assessments, but not all assessments are tests. (Artinya : asesmen adalah suatu proses dimana informasi diperoleh berkaitan dengan tujuan pembelajaran. Asesmen adalah istilah yang luas yang mencakup tes (pengujian). Tes adalah bentuk khusus dari asesmen. Tes adalah salah satu bentuk asesmen. Dengan kata lain, semua tes merupakan asesmen, namun tidak semua asesmen berupa tes)
ü  Overton, Terry (2008): Assesment is a process of gathering information to monitor progress and make educational decisions if necessary. As noted in my definition of test, an assesment may include a test, but also include methods such as observations, interview, behavior monitoring, etc. (Artinya: sesmen adalah suatu proses pengumpulan informasi untuk memonitor kemajuan dan bila diperlukan pengambilan keputusan dalam bidang pendidikan. Sebagaimana disebutkan dalam definisi saya tentang tes, suatu asesmen bisa saja terdiri dari tes, atau bisa juga terdiri dari berbagai metode seperti observasi, wawancara, monitoring tingkah laku, dan sebagainya).
ü  Palomba and Banta(1999), Assessment is the systematic collection , review , and use of information about educational programs undertaken for the purpose of improving student learning and development (Artinya: asesmen adalah pengumpulan, reviu, dan penggunaan informasi secara sistematik tentang program pendidikan dengan tujuan meningkatkan belajar dan perkembangan siswa).
Data Yang Diperlukan saat Proses asesmen
                                                        i.            Identitas Anak
                                                      ii.            Karakteristik Kemampuan dan Ketidakmampuan (Fisik, Motorik, Kognitif, Bahasa, dan Komunikasi, Sosio Emosinal, dan Perilaku Adaptif)
                                                    iii.            Riwayat Kesehatan
                                                    iv.            Riwayat Pendidikan
                                                      v.            Perilaku Khas Anak
                                                    vi.            Pola Hubungan Anak Dengan Lingkungan
                                                  vii.            Kebutuhan Anak terhadap Layanan Tertentu
D.           EVALUASI
                        Evaluasi adalah satu kegiatan atau proses yang sistematika berkelanjutan, dan menyeluruh dalam rangka pengendalian, penjaminan, dan penetapan kualitas (nilai atau arti) berbagai komponen pembelajaran berdasarkan pertimbangan dan kriteria  tertentu .
            Menurut pengertian bahasa kata evaluasi berasal dari bahasa inggris evaluation yang berarti penilain atau penaksiran (John M. Echols dan Hasan Shadily, 1983: 220).
            Evaluasi bertujuan untuk menentukan atau membuat keputusan sejauh mana tujuan tujuan pengajaran telah tercapai. Dalam melakukan evaluasi, tercakup kegiatan mengindetifikasi untuk melihat apakah suatu program  yang direncankan telah tercapai atau belum, berharga atau tidaknya. Selaim itu, evaluasi juga ditunjukkan untuk menganalisis tingkat efisiensi pelaksanaan program . dengan demikian , evalusasi berhubungan dengan keputusan menilai (value judgement) yang berkaitan dengan keseluruhan program pembelajaran.
                        Evaluasi menekankan pencapaian hasil belajar siswa sekaligus mencakup seluruh pebelajaran, menilai karakteristik siswa, pencapaian kurikulum dan administrasi. Dengan demikian, evaluasi merupakan penilaian program pendidikan secara menyeluruh. Sifatnya makro, meluas, dan menyeluruh, karna menelaah komponen-komponen yang saling berkaitan tentang perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan. Sedangkan assesmen merupakan penilaian dalam scope yanag lebih sempit (lebih mikro) bila dibandingkan dengan evaluasi.
          Kegiatan evaluasi memerlukan penggunaan informasi yang diperoleh melalui pengukuran maupun dengan cara lain untuk menentukan pendapat dan membuat keputusan-keputusan pendidikan. Pendapat dan keputusan tentu saja akan dipengaruhi oleh kesan pribadi dan sistem-nilai yang ada pada sipembuat keputusan (Sumardi Suryabrata, 1983: 33).

2.2  PERBEDAAN ANTARA PENGUKURAN, PENILAIAN, ASESSMEN DAN EVALUASI
Perbedaan dari segi tujuan :  tujuan pengukuran membandingkan nilai dengan indikator yang telah dibuat sebelumnya. Tujuan penilaian adalah proses mengetahui tingkat penguasaan kompetensi dalam sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang sudah dan belum dikuasai seorang/sekelompok peserta didik untuk ditingkatkan dalam pembelajaran remedial dan program pengayaan. Tujuan Asessmen proses pencarian data siswa untuk meningkatkan belajar (pembelajaran) dan perkembangan siswa. Tujuan evaluasi adalah membuat keputusan untuk kedepannya.
            Perbedaan dari segi Objeknya : Objek pengukuran adalah siswa. Objek penilaian adalah kepentingan siswa. Objek Asessmen adalah perkembangan siswa. Objek evaluasi adalah kepentingan evaluator.
            Perbedaan ruang lingkupnya : Ruang lingkup pengukuran dan penilaian adalah kepada hal yang lebih sempit. Ruang lingkup evaluasi dan asessmen adalah program pendidikan yang menyeluruh.
           Inilah penjelasannya : Perbedaan antara evaluasi dengan penilaian adalah terletak pada scope (ruang lingkup) dan pelaksanaanya. Ruang lingkup penilaian lebih sempit dan biasanya hanya terbatas pada salah atau komponen atau asspek saja, seperti prestasi belajar peserta didik.  Pelaksanaan penilaian biasanya dilaksanakan pada konteks internal, yakni orang-orang yang menjadi bagian atau terlibat dalam sistem pembelajaran yang bersagkutan. Misalnya, guru menilai prestasi belajar peserta didik, supervisor menilai kenerja guru dan sebagainya. Ruang lingkup evaluasi lebih luas mencakup semua komponen dalam suatu sistem (sistem pendidikan, sistem kurikulum, sistem pembelajaran) dan dapat dilakukan tidak hanya pihak internal (evaluasi internal ) tetapi juga pihak eksternal (evaluasi eksternal ) , seperti konsultan mengevaluasi suatu program.
Evaluasi dan penilaian lebih bersifat komprehensif yang meliputi pengukuran, sedangkan tes merupakan salah satu alat (instrument) pengukuran. Pengukuran lebih memebatasi kepada gambaran yang bersifat kuantitatif (angka-angka) tentang kemajuan belajar peserta didik (learning progres), Asessmen dilakukan untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan siswa didalam proses pembelajaran melalui observasi, wawancara, monitoring tingkah laku. Sedangkan evaluasi dan penilaian lebih bersifat kualitatif. Di samping itu, evaluasi dan penilaian pada hakikatnya  merupakan suatu proses membuat keputusan tentang nilai suatu objek. Keputusan penilaian (value judgemen ) tidak hanya didasarkan kepada hasil pengukuran (quantitativ description) , tetapi dapat pula didasarkan kepada hasil pengamatan dan wawancara (quqlitatif description ).
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat diambil kesimpulan tentang perbedaan antara evaluasi, pengukuran, asessmen dan penilaian dalam pembelajaran. Evaluasi pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan untuk menentukan nilai, kriteria judgment atau tindakan dalam pembelajaran.  Sedangkan penilaian dalam pembelajaran ialah suatu  usaha  untuk  mendapatkan  berbagai  informasi  secara berkala, berkesinambungan, serta menyeluruh tentang proses dan hasil dari perkembangan yang telah dicapai oleh siswa melalui program kegiatan belajar, pengukuran merupakan suatu proses atau kegiatan untuk menentukan kuantitas sesuatu yang bersifat numerik Sementara itu, asessmen merupakan metode dan proses yang digunakan untuk mengumpulkan umpan balik tentang seberapa baik siswa belajar serta dapat dilakukan di awal, di akhir (sesudah), maupun saat pembelajaran sedang berlangsung.

2.3 KAITAN EVALUASI, PENILAIAN, ASESSMEN DAN PENGUKURAN DALAM PRAKTIK.
                                    Dalam praktiknya guru selalu berhadapan dengan keempat hal tersebut, yaitu pengukuran, penilaian, asessmen dan evaluasi. Keempat kegiatan tersebut sering dilakukan secara simultan dan sering tidak dirasakan pemisahannya.
            Ketika melaksanakan penilaian, guru membuat alat ukur berupa tes maupun non tes, misalnya seperti soal-soal ujian, observasi proses pembelajaran dan sebagainya. Kemudian guru melakukan pengukuran, yaitu mengukur atau memberi angka terhadap proses pembelajaran atau pekerjaan siswa , sebagai hasil belajar yang merupakan cerminan tigkat penguasaan terhadap materi yang dipersyaratkan. Angka hasil pengukuran, selanjutnya dibandingkan dengan kriteria tertentu berupa batas penguasaan minimum (PAP =  penilaian acuan normal). Akhirnya guru memberikan nilai yang mencerminkan kualitas proses dan hasil pembelajaran. Tak hanya itu guru juga melakukan asessmen atau proses pengumpulan informasi untuk mendapatkan profil psikologis anak, yg meliputi gejala dan intensitasnya, kendala-kendala yg dialami, kelebihan dan kelemahannya, serta peran pendukung yg dibutuhkan anak. Berdasarkan berbagai hasil penilaian pada aspek aspek proses dan hasil belajar yang dicapai siswa, guru mengambil keputusan tentang kualitas program pembelajaran yang telah dilakukan selama kurun waktu/ semester tertentu (mengevaluasi). Keputusan tersebut menjadi landasan untuk memperbaiki program pembelajaran pada semester berikutnya.

 2.4  PRINSIP-PRINSIP PENILAIAN
            Penilaian proses dan hasil belajar siswa didasarkan pada prinsip prinsip sebagai berikut :
1.      Valid (sahih), berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kompetensi yang diukur . Alat pengukuran yang digunakan sesuai dengan apa yang seharusnya di nilai, yaitu menggunakan alat yang sesuai untuk mengukur kompetensi.
2.      objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas. Harus meminimalkan pengaruh-pengaruh emosioanal penilai.
3.      Adil, berarti penilai tidak menguntungkan atau merugikan siswa karna berkebutuhan khusus, serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat. Status ekonomi dan gender.
4.      Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah sutu komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.
5.      Terbukaan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan.
6.      Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh pendidik mencakup semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai untuk memantau perkembagan kemampuan siswa.
7.      Sistematis, berarti penilaian yang dilakukan secara berencana dan bertahap mengikuti langkah langkah baku.
8.      Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang diterapkan.
9.      Akuntabel, berarti peniaian dapat dipertanggung jawabkan baik segi teknis, produser, mauapun hasilnya.


BAB III
PENUTUP

3.1  KESIMPULAN
Pengukuran (Measurement) merupakan proses yang mendeskripsikan performance siswa dengan menggunakan suatu skala kuantitatif (sistem angka) sedemikian rupa sehingga sifat kualitatif dari performance siswa tersebut dinyatakan dengan   angka-angka.   penilaian   merupakan   proses   penentuan   informasi   yang dilakukan serta penggunaan informasi tersebut untuk melakukan pertimbangan sebelum keputusan. Suatu proses untuk mengambil keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar, baik menggunakan tes dan non tes.
Evaluasi adalah suatu penilaian dimana penilaian itu ditujukan pada orang yang lebih tinggi atau yang lebih tahu kepada orang yang lebih rendah, baik itu dari  jabatan  strukturnya  atau  orang  yang  lebih  rendah  keahliannya.  Berdasarkan uraian di atas, maka dapat diambil kesimpulan tentang perbedaan antara evaluasi, pengukuran, dan penilaian dalam pembelajaran. Evaluasi pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan untuk menentukan nilai, kriteria judgment atau tindakan dalam pembelajaran. Sedangkan penilaian dalam pembelajaran ialah suatu usaha untuk mendapatkan  berbagai  informasi  secara  berkala,  berkesinambungan,  serta menyeluruh  tentang  proses dan hasil dari perkembangan  yang  telah  dicapai  oleh siswa melalui program kegiatan belajar.
Asesmen merupakan metode dan proses yang digunakan untuk mengumpulkan umpan balik tentang seberapa baik siswa belajar. Dapat dilakukan di awal, di akhir (sesudah), maupun saat pembelajaran sedang berlangsung asesmen dapat berupa tes atau nontes, asesmen berupa nontes misalnya penggunaan metode observasi, wawancara, monitoring tingkah laku, dsb. Hasilnya dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. Bertujuan meningkatkan belajar (pembelajaran) dan perkembangan siswa. Sementara itu, pengukuran merupakan suatu proses atau kegiatan untuk menentukan kuantitas sesuatu yang bersifat numerik.

3.2 SARAN
Dengan mengetahui konsep dasar tentang pengukuran, penilaian, asessmen dan evaluasi serta perbedaannya ini diharapkan guru dapat membedakan tentang pengukuran, penilaian dan evaluasi serta dapat mengetahui prinsip-prinsip penilaian sehingga nantinya dapat diterapkan dalam proses pembelajaran.























DAFTAR PUSTAKA


Anas, sudiono. 2001. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT.Grafindo persada
Arifin, Zainal. 2016. Evaluasi Pembelajaran. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Arikunto, Suharsimi. 2013. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara
Farida Ida, 2017. Evaluasi Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum Nasional. Bandung : PT REMAJA ROSDAKARYA