BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam menelaah dan mendalami pengertian konsep waktu, perubahan dan
kebudayaan dal terlebih dalam sejarah kita harus mengetahui terlebih dahulu
definisi dari sejarah itu sendiri.Dengan demikian kita akan memahami apa yang
terjadi pada masa lalu untuk dijadikan pedoman masa kini dan masa yang akan
datang.Jika dilihat dari konsep waktu maka dalam proses perjalanan waktunya
berkesinambungan dengan ditandai perubahan ruang geografis yang menyangkut
berbagai peristiwa.
Selaras dengan hal tersebut, inti sejarah adalah perubahan yang terjadi
pada semua masyarakat sejalan dengan sifat manusia yang dinamis dan mengalami
perubahan dari waktu ke waktu, hal ini menandakan bahwa cepat atau lambat semua
masyarakat akan mengalami perubahan.
Bedasarkan kebutuhan masyarakat dalam kehidupan yang mengalami perubahan
dalam kebudayaan yang merupakan peradapan bagi seluruh umat manusia.Dari waktu
ke waktu kebudayaan selalu mengalami perubahan.Karena kebudayaan suatu
masyarakat akan mengalami pertemuan saling silang dengan kebudayaan masyarakat
atau kelompok-kelompok lain.
Didasari hal tersebut, penulis tertarik untuk mengetahui lebih jauh dan
mendalam tentang pembelajaran konsep waktu, perubahan dan kebudayaan, penulis
juga ingin mengetahui apakah pembelajaran konsep waktu, perubahan dan
kebudayaan tersebut dapat meningkatkan dan membawa perubahan serta kemajuan
wawasan berfikir.
B.Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengertian Sejarah itu?
2. Bagaimana Pengertian Sosial-Budaya itu?
3. Bagaimana Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya Perubahan Sosial-budaya
itu?
4. Bagaimana Pengertian Kebudayaan itu?
5. Bagaimana Unsur-unsur dan Wujud Kebudayaan itu?
6. Bagaimana Perkembangan atau dinamika Kebudayaan itu?
7. Bagaimana Guna Sejarah itu?
8. Bagaimana Tugas Sejarah Berkaitan dengan Waktu itu?
9. Bagaimana Faktor-faktor yang Menyebabkan Masyarakat Menolak Adanya
Perubahan Sosial Budaya itu?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Sejarah
2. Untuk Mengetahui Pengertian Sosisl-budaya
3. Untuk Mengetahui Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya Perubahan
Sosial-budaya
4. Untuk Mengetahui Pengertian Kebudayaan
5. Untuk Mengertahui Unsur-unsur dan Wujud Kebudayaan
6. Untuk Mengetahui Perkembangan atau dinamika Kebudayaan
7. Untuk Mengetahui Guna Sejarah
8. Untuk Mengetahui Tugas Sejarah Berkaitan dengan Waktu
9. Untuk Mengetahui Faktor-Faktor yang Menyebababkan Masyarakat Menolak Adanya
Perubahan Sosial Budaya
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sejarah
Sejarah mula –mula berasal dari bahsa arab “Syjara”,
artinya terjadi, “Syajaratun” (baca syajarah) artinya pohon kayu.Pohon kayu
pertumbuhan terus menerus dari bumi ke udara, dengam mempunyai cabang, dahan
dan daun, kembang atau bunga serta buahnya. memang sebagaimana dikatakan
Muhammad Yamin bahwa didalam kata sejarah itu tersimpan makna pertumbuhan
atau kejadian. Makna pengertian sejarah secara etimonologis ini adalah
sejarah itu tumbuh, hidup, dan berkembang, dan bergerak terus dan akan berjalan
terus tiada hentinya sepanjang masa.
Disamping kata sejarah, kita jumpai pula sejumlah kata
dalam bahasa arab yang artinya hampir sama, yaitu seperti kata silisilah
umpamanya menunjuk pada nenek moyang, contoh : prasasti kedu atau mantiyashih
merupkan silsilah raja-raja mataram kuno(Hindu). Kata riwayat atau hikayat yang
dikaitkan dengan cerita yang diambil dari kehidupan, kadang –kadang lebih
mengenai perseorang dan keluarga, contoh : Hikayat Amir Hamzah Hikayat Bayan
Budiman.Kemudian kata kisah dalam bahasa arab yang sangat umum menunjuk ke masa
lampau, sebagai contoh: Kisah Nabi Nuh dengan perahunya. Selanjutnya kata
tarikh yang menunjukan tradisi dalam sejarah islam, seperti tarikh nabi.
Selain itu dalam bahasa-bahasa Nusantara pun terdapat
beberapa kata yang kurang lebih mengandung arti sejarah seperti “Babad” yang
berasal dari bahasa jawa, contohnya babad tanah jawi.Kata tambo yang berasal
dari bahasa Minangkabau.Kata tutui tetek dari bahasa roti kemudian kata pustaka
dan ceritera. Menurut Pigeaud, kata babad berarti geschiekundig verhaal atau
cerita sejarah.
Dalam bahasa asing pun kita temui kata-kata yang
terjemahannya sama dengan perkataan sejarah, seperti dalam bahasa belanda
adalah geschiehen (dari kata geschiden =terjadi),
dalam bahasa jerman geschichte (dari kata geschiehen= terjadi).Sedang dalam
bahasa inggris adalah history (berasal dalam bahasa yunani historia = apa yang
diketaui karena penyelidikan) atau mengandung pengertian belajar dengan cara
bertanya.Adapun dalam penggunaannya oleh filsuf yunani, Aristoteles historia
berarti pertelaan sistematis mengenai seperangkat gejala alam tanpa
mempersoalkan sunsunan kronologisnya.
Menurut para ahli:
1. Edward Hallet Carr
Sejarah
adalah suatu proses interaksi serba terus antara sejarawan dengan fakta-fakta
yang ada padanya;suatu dialong tiada henti-hentinya antara masa sekarang dengan
masa silam.
2. James Bank
Semua
peristiwa masa lampau adalah sejarah (sejarah sebagai kenyataan) Sejarah dapat
membantu para siswa untuk memahami peristiwa manusia pada masa lampau, masa
sekarang dan masa yang akan datang.(tujuan-tujuan baru pendidikan sejarah).
3. Ismaun
Sejarah
adalah suatu ilmu pengetahuan tentang rangkain kejadian yang berkausalitas pada
masyarakat manusia dengan gejala aspeknya serta prosesnya perkembangannya yang
kontinu dari awala searah hingga saat kini yang berguna bagi pedoman kehidupan
masyarakat manusia masa sekarang serta arah cita-cita masa depan.
4. Muhammad Yamin
Sejarah
adalah ilmu pengetahuan dengan umumnya yang berhubungan dengan cerita bertarikh
sebagi hasil penafsiran kejadian-kejadian dalam masyarakat manusia pada waktu
yang lampaui, yaitu sunsunan hasil penyelidikan bahan-bahan tulisan atau
tanda-tanda yang lain.
Dari uraian tentang definisi atau batasan pengertian tadi
dapat diambil inti sarinya bahwa sejarah itu adalah:
1) sebagai ilmu pengetahuan;
2) yang tersusun sebagai hasil penyelidikan;
3) dengan menggunakan sumber sejarah sebagai bahan
penyelelidikan berupa sumber benda,sumber tertulis, dan sumber lisan;
4) cerita ilmiah yang menunjukkan adanya hubungan antara
satu gejala dengan gejala lain secara kronologis;
5) yang diselidiki atau yang diriwayatkan dalam pengertian
secara itu adalah kejadian atau peristiwa yang terjadi dalam masyrakat manusia
pada zaman lampau;
6) yang berlaku dalam masyarakat manusia;
7) pada waktu yang lampau;
8) bertarikh atau bertanggal karen awaktu dalam perjalanan
sejarah merupakan suatua kontinuitas dan
untuk memudahkan ingatan manusia dalam mempelajari sejarah perlu
ditentukan batas awal dan akhirnya setiap babakan dengan kesatuan waktu(detik,
menit jam, hari, minggu, dan seterusnnya);
9) menafsirkan keadaan-keadaan yang telah berlalu.
Dengan demikian sejarah akan mengantarkan kita untuk memahami
apa yang terjadi pada masa lalu untuk jadikan pedoman masa kini dan masa yang
akan datang atau lebih jelasnya bahwa sejarah itu adalah suatu pengetahuan
tentang peristiwa yang terjadi dalam masyarakat manusia pada waktu yang lampau
sesuai dengan rangkaian kualitasnya serta proses perkembangnnya dalam segala
aspeknya yang berguna sebagai pengalaman untuk dijadikan pedoman kehidupan
manusia pada masa sekarang serta arah cita-cita pada masa yang akan datang.
B. Pengertian Perubahan Sosial-budaya
Definisi dari perubahan sosial- budaya dari beberapa ahli
antropolog dan sosiolog. Kingsley Davis bahwa perubahan sosial merupakan bagian
dari perubahan kebudayaan. Perubahan kebudayaan mencakup semua bagian
kebudayaan termasuk didalamnya kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi, filsafat,
dan seterusnya, maupun perubhan-perubahan dalam bentuk serta aturan-aturan
organisasi sosial.Dalam hubungan ini Taylor mengemukakan bahwa untuk menentukan
pengertia perubahan kebudayaan kita harus memahami dulu arti dari kebudayaan
itu sendiri.Beliau mengatakan bahwa kebudayaan adalah suatu komplek yang
mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, norma, hukum, adat istiadat serta
kebiasan dari manusia sebagai warga masyarakat.Maka perubahan kebudayaan adalah
setiap perubahan dari semua unsur tersebut.
Sedangkan Gillin dan Gillin menyebutkan perubahan
sosial-budaya sebagai suatu fariasi dari cara-cara hidup yang telah diterima,
baik secara karena perubahan kondisi geografis keadaan material komposisi
penduduk, ideologi, maupun karena adanya difusi atau penemuan-penemuan baru
dalam masyarakat.Menurut Selo Soemardjan, perubahan sosil-budaya adalah segala
perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan didalam suatu masyarakat yang
mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk didalamnya nilai-nilai sikap dan pola
perilaku diantara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa perubahan
sosial dan budaya memang tidak dapat dipisahkan, karena saling berpaut.Tidak
ada masyarakat yang tidak punya kebudayaan dan sebaliknya tidak mungkin ada
kebudayaan yang tidak terjelma dalam suatu masyarakat.Juga perubahan
sosial-budaya itu berjalan terus- menerus berlanjut dan berkesinambungan dari
dahulu hingga sekarang dan akan terus pada masa yang akan datang.
§
Bentuk-bentuk
perubahan sosisl dan perubahan kebudayaan
Perubahan-perubahan sosial dan kebudayaan yang terjadi
didalam masyarakat dapat dibedakan kedalam beberapa bentuk sebagai berikut:
1) Perubahan yang terjadi secara lambat dan perubaha secra
cepat
Perubahan yang terjadi secara lambat dinamakan
evolusi.Peruban ini memerlukan waktu yang lama, dimana terdapay suatu rentetan
perubahan kecil yang saling mengikuti denagn lambat pada proses evolusi
perubahan-perubahn terjadi dengan sendirinya, tanpa suatu rencana ataupun suatu
kehendak tertentu.Contohnya adalah evolusi binatang/hewan.
Perubahan-perubahan yang cepat, yang mengenai dasar-dasar
atau sendi-sendi pokok kehidupan masyrakat, yaitu lembaga-lembaga kemasyaraktan
dinamakan revolusi.Unsur-unsur pokok dari suatu revolusi adalah adanya
perubahan yang cepat dan perubahan tersebut mengenai perubahn dasar-dsar atau
sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat.
Contohnya adalah revolusi industri yang menyebabkan
terjadinya perubahan atau mengubah sendi-sendi kehidupan masyarakat, seperti mendorong
lahirnya imperialisme modern, liberalisme ekonomi, munculnya paham sosialisme,
individualisme, hubungan buruh dengan majikan, perebutan daerah jajahan dan
sebagainya.
2) Perubahan-perubahan yang menimbulkan pengaruh yang kecil
dan perubahan-perubahan yang besar
Agak sukar untuk menjelaskan perbedaan dari kedua
pengertian diatas,Karena batasan-batasannya sangat relatif.Sebagai pegangan
dapat dikatakan bahwa perubahaan-perubahan yang pengaruhnya kecil adalah
perubahan-perubahan pada unsur-unsur stuktur sosial yang tidak membawa pengaruh
langsung atau pengaruh yang berati bagi masyarakat. Contohnya, suatu perubahan
dalam metode pakaian tidak akan membawa pengaruh yang berarti bagi masyarakat
dalam keseluruhannya, oleh karean itu tiadak mengakibatkan perubahan-perubahan
dalam lembaga-lembaga kemasyarakatan.
Sebaliknya industrialisasi pada masyarakat yang agaris,
merupakan perubahan yang membawa pengaruh yang besar pada masyrakat.Berbagai
lembaga kemasyarakatan akan terpengaruh oleh industrialisasi tersebut, seperti
misalnya hubungan kerja, sistem upah, sistem hak milik atas tanah,
hubungan-hubungan kekeluargaan dan kemasyarakatan, stratifikasi masyarakat,
hubungan patron-klien, sistem ekonomi dan sebagainya.s
3) Perubahan yang dikehendaki atau perubahan yang direncanakan
dan perubahan yang tidak dikendaki atau perubahan yang tidak direncanakan
Perubahan yang dikehendaki (intended change) atau
perubahan yang direncanakan (planned change) merupakan pihak yang hendak
mengadakan perubahan didalam masyarakat
pihak-pihak yang menghendaki perubahan di namakan agent of change,yaitu
seseorang atau sekelompok orang yang mendapat kepercayaan dan masyarakat
sebagai pemimpin satu atau lebih lembaga-lembaga kemasyarakatan. Sesuatu
perubahan yang dikehendaki atau direncanakan, selalu berada di bawah
pengendalian serta pengawasan agent of change tersebut. Contohnya untuk
mempengaruhi masyarakat dengan sistem yang teratur dan terlebih dahulu, di
namakan social engenering atau sering di sebut social planning. Contoh
perubahan yang di rencanakan atau dikehendaki ialah pembangunan nasional.
Perubahan sosial
yang tidak dikehendaki (unintened change) atau yang tidak direncanakan
(unplannet change), merupakan perubahan-perubahan yang terjadi tanpa
dikehendaki dan berlangsung diluar jangkauan pengawasan masyarakat dan dapat
menyebapkan timbulnya akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan oleh
masyarakat. Contohnya ialah masuknya budaya barat yang bersifat negatif seperti
alkoholisme,pergaulan sex bebas,kumpul kebo,individualisme,pornografi, dan
sebagainya.
C. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan
sosial-budaya
Secara umum fakor –faktor yang menyebabkan terjadinya
perubahan sosial-budaya dapat dibagi menjadi 2, yaitu faktor-faktor dari dalam masyarakat
itu sendiri dan faktor-faktor yang berasal dari luar masyarakat
a) Faktor-faktor dari dalam
1. Bertambah atau berkurangnya penduduk
Bertambahnya penduduk dapat menyebabkan terjadinya
perubahan dalam strukur masyarakat, terutama yang menyangkut lembaga-lembaga
masyarakat.
2. Penemuan-penemuan baru
Suatu proses sosial yang besar, tetapi terjadi pada
jangka waktu yang tidak terlalu lama adalah inovasi atau innovation.Proses
tersebut meliputi suatu penemuan baru, unsur kebudayaan baru tersebut
disebarkan bagian lain kemasyrakat lain, lalu diterima dipelajari, dan akhirnya
dipakai dalam masyarakat yang bersangkutan.
3. Pertentangan dalam masyrakat
Pertentangan-pertentangan (conflict) yamg mungkin saja
terjadi antara orang perseorangan dengan kelompoknya atau pertentangan antara
kelompok denagn kelompok bisa menyebabkan terjadinya perubahan sosial budaya
tersebut.
4. Terjadinya pemberontakan atau revolusi dalam masyarakat
Revolusi yang terjadi di Rusia, Oktober 1917 telah
menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan besar di negara tersebut
b) Faktor-faktor dari luar
1. Sebab-sebab yang berasal dari lingkungan alam fisik
Terjadinya gempa bumi, gunung meletus, banjir, longsor,
dan sebaginya menyebabkan bahwa penghuni tempat tersebut terpaksa harus
mengungsi meninggalkan tempatnya menuju ke tempat yang baru.
2. Peperangan
Suatu negara yang terlibat peperangan dengan negara lain
dapat pula menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan sosial dan kebudayaan
biasanya ini dialami oleh negar yang kalah perang dan dipaksakan oleh pihak yang
menang
3. Pengaruh kebudayaan lain
Kebudayaan masyarakat lain yang masuk dan mempengaruhi
sekaligus menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan dalam suatu masyarakat,
biasanya tingkat kebudayaannya lebih tinggi tingkatanya walaupun akhirnya berpadu
dengan menghasilakn kebudayaan baru
c) Faktor-faktor yang mempengaruhi jalannya proses perubahan
Disamping ada faktor-faktor penyebab terjadinya
perubahan, juga ada faktor-faktor yang mempengaruhi jalannya proses perubahan
,yang mencakup faktor-faktor yang mendorong jalnnya proses perubahan dan
faktor-faktor yang menghalangi jalannya prpses perubahan.
Ø
Faktor
yang mendorog jalanya proses perubahan
1. Kontak dengan kebudayaan lain;
2. Sistem pendidikan uang maju;
3. Skap menghargai khasil karya orang lain dan memiliki
keinginan untuk maju;
4. Toleransi terhadapa perbuatan-perbuatan yang
menyimpang(deviatioan), yang bukan merupakan tindak pidana(delik);
5. Sistem pelapisan masyarakat yang terbuka(open
stratification);
Ø
Faktor-faktor
yang menghalangi terjadinya perubahan
1. Kurangnya hubungan denagn masyrakat lain;
2. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
terlambat;
3. Sikap masyartkat yang tradisoanal, yaitu sikap yang
terlalu mengagung- agungkan tradisi nenek moyang dan enggan menerima inovasi
atau pembahruan;
4. Adanya kepentingan-kepentinagn yang telah tertanam dengan
kuat sekali, misalnya masyarkat feodal;
5. Rasa takut akan terjadinya kegoyahan dalam integrasi
kebudayaan;
D. Pengertian Kebudayaan
Asal kata
kebudayaan dari kata budaya yang berasal dari kata sansekerta budhayah, yaitu
bentuk jamak dari kata budhi yang berarti budi atau akal.Jadi, secara sederhana
kebudayaan berarti hal-hal yang berkenaan dengn kemampuan budi atau akal.
Dalam bahasa
asing lainnya terdapat kata-kata seperti culture(inggris),cuulture (belanda),
atau kultur (jerman) untuk menyebut kebudayaan.Kata-kata itu sebenarnyaberasal
dari bahasa latin colera yang artinya memelihara mengoah, mengerjakan atau
mengarap tanah menjadi tanah pertanian.Berarti upaya manusia dalam mengolah
atau memanfaatkan tanah (alam).Kalau kedua pengertian itu digabung, berarti
kebudayaan adalah segala akal manusia untuk memanfaatkan tanah(alam) agar ia
dapat memenuhi kehidupannya
Kalau
kata budaya di runut dan kata majemuk budi daya atau kekuatan dan dimana akal
atau budi itu mempunyai unsur-unsur cipta atau pikiran, rasa, dab krasa atau
kehendak.Hasil dari ketiga unsur akal atau budi itulah yang disebut kebudayaan
atau dalam kata lain, kebudayaan adalah hasil dari cipta, rasa, dan karsa
manusia.Untuk lebih jelasnya, berikut ini akan dikutip beberapa definisi
kebudayaan, yaitu.
·
E.B
Taylor
Beliau adalah
orang yang pertam kali merumuskan definisi kebudayaan, menurutnya kebudayaan
adalah”Keseluruhan yang kompleks yang didalamnya mencakup ilmu pengetahuan
kepercayaan, seni, moral dan hukum, adad istiadad, serta kebiasan-kebiasaan
yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat”.
·
Koentjaraningrat
Menurut
beliau kebudayaan adalah “ keselurhan sistem gagasan tindakan, dan hasil karya
manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia
denagn cara belajar”.
·
Douglas
Jackson
Kebudayaan
adalah” akumulasi pengalaman manusia yang ditransmisikan dari generasai ke
generasi dan didifusiakan dari kelompok yang satu kekelompok yang lainya di
permukaan bumi”.
·
Spunher
Kebudayaan
adalah” adaptasi biologis yang ditransmisikan secar non genetik”.
·
Selo
Sumardjan
Kebudayaan
adalah “hasil rasa, karsa, dan karya manusia”.
·
Ki
Hajar Dewantara
Menurut
beliau “kebudayaan yang berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan
manusia terhadap dua pengaruh kuat yakni alam dan zaman atau kodratyang
masyarakat untuk mengatasi beberapa tantangan dalam kehidupannya, guna mencapai
keselamtan dan kebahagian yang pada lahirnyabersifat tertib dan damai”
Selain
istilah kebudayaan, terdapat juag konsep tentang peradapan.Istilah peradapan
atau keluran budi dalam bahasa inggris disebut civilization.Istilah tersebut
lebih sering digunakan untuk mengungkapkan unsur-unsur kebudayaan yang lebih
tinggi, halus, dan indah, seperti kesenian, ilmu pengetahuan, atau untuk
menunjukkan suatu kebudayaan yang lebih maju atau komplek seperti sistem
teknologi sitem kenegaraan dan lain-lain.
E. Unsur- unsur dan wujud kebudayaan
Kebudayaan umat manusia itu mempunyai unsur-unsur yang saling
keterkaitan satu sama lainnya. Perubahan
satu unsur akan berpengaruh pada unsur lainnya. Unsur-unsur kebudayaan pun
sifatnya universal dan unsur-unsur yang universal itu dianggap sebagai isi dari
kebudayaan umat manusia. Unsur-unsur kebudayaan dianggap universal karena,
terdapat dalam semua wujuds kebudayaan, mulai dari yang kecil, bersahaja,
sampai yang besardan berkembang. Unsur-unsur kebudayaan itu dapat dijumpai pada
semua masyarakat di dunia.
Ada
bermacam-macam pandangan serta argumentasi dan beberapa ilmuan mengenai
unsur-unsur kebudayaan yang oleh Clyde Kluckhohn dinamakan unsur-unsur kebudayaan
universal (cultural universal). Dari pandangan beberapa ilmuan itu
Koentjaraningrat merumuskan tujuan unsur kebudayaan. Dengan memperhatikan unsur
kebudayaan yang pertama kali disukai oleh manusia adalah bahasa. Ketujuh unsur
kebudayaan tersebut diurutkan sebagai berikut:
1) Bahasa (lisan dan tulisan)
Sistem
berbahasa adalah ciri khas dari makhluk yang namnya manusia. Kebutuhan akan
kemampuan berbahasa sejalan dengan kebutuhan akan interaksi sosial.Interaksi
sosial disini tidak hanya interaksi antara individu dalam kelompok tetapi dalam
kelompok lain.Karena itu bahasa alat
komunikasi yang mempunyai kaitan erat dengan proses perubahan masyrakat dan
perubahan.
2) Sistem peralatan dan perlengkapan hidup manusia atau
sistem teknologi
Teknologi
adalah semua cara dan alat yang dipergunakan manusia untuk memenuhi
kebutuhannya yang meliputi alat-alat produksi, distribusi dan trasportasi,
wadah dan tempat untuk menyimpan makanan dan minuman, pakaian dan perihasan
tempat perlindung dan perumahan serta senjata.
3) Sistem mata pencaharian hidup atau sistem ekonomi
Sistem
ekonomi berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan hidup manusia yang paling
mendasar,
yaitu meliputi berburu dan meramu, perikanan, dan bercocok tanam, perternakan,
serta perdagangan.Tetapi bedasarkan tingkat teknologi yang dipergunakan, sistem ekonomi dibagi atas:
§ Masyarakat pemburu dan peramu (huntering and gathering)
§ Pertanian berpindah-pindah atau berladang (primitive
farming)
§ Pertanian intensif (intensive farming)
§ Industri (manufachturing)
4) Sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial atau sistem
sosial
Organisasi
sosial adalah suatu perkumpulan atau persekutuan orang atau kelompok dalam,
masyarakat yang bekerja sama untuk mencapai kepentingan atau tujuan bersama
pula.Terbentuknya sistem soaial/organisasi soaial merupkan perwujudan konkret
dan hakikat manusia sebagai makhluk sosial, yaitu ia hidup bersama dan saling
ketergantungan antara satu dengan yang lainnya dalam masyarakat.
5) Sistem pengetahuan
Pengetahuan
artunya segala sesuatu yang diketahui atau kepandaian.Pengetahuan atau
kepandaian merupakan salah satu isi dari unsur-unsur kebudayaan yang universal
ynag dapat dijumpai dalam semua masyarakat dimuka bumi ini.Pengetahuan yang
dimiliki oleh manusia (masyarakat) pada dasarnya merupakan hasil proses belajar
atau dipelajari dari lingkungan alam, lingkungan sosial, dan lingkungan
kebudayaan masyarakat.
6) Sistem religi
Unsur
kebudayaan universal yang berkaitan dengan sistem religi meliputi sistem
kepercayaan, sistem nilai dan pandangan hidup komonitas keagamaan, serta upacra
keagamaan.
7) Sistem kesenian
Kesenian
adalah peranan yang digunakan untuk mengekspresikanrasa keindahan jiwa
manusia.Pada awal perkembangannya kesenian mempunyai kaitan erat usaha
mempertahankan diri dan kepercayaan.
F. Perkembangan atau dinamika kebudayaan
Dari
waktu ke waktu, kebudayaan selalu mengalami perubahan.Kebudayaan suatu
masyarakat juga akan mengalami pertemuan saling silang dengan kebudayaan
masyarakat atau kelompok masyarakat lain dari pertemuan-pertemuan itu akan terjadi
yang dinamakan”Proses peminjaman selektif”.Proses peminjamna selektif inilah
yang kemudian mengakibatkan adanya perubahan adanya suatu kebudayaan dan
perubahan itu yang menandai adanya perkembangan atau dinamika kebudayaan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan dan perkembangan kebudayaan
dapat disebabkan oleh faktor dari dalam (internal) masyarakat itu sendiri dan
dapat pula oleh faktor yang berasal dari luar (eksternal) masyarakat itu.
Faktor internal antara lain discovery, invention, inovasi, dan enkulturasi.
Sedang faktor eksternal antara lain meliputi difusi, akulturasi, dan asimilasi.
Enkulturasi adalah proses belajar
budaya melalui pembudayaan nilai-nilai, norma-norma sosial-budaya serta
pola-pola tindakan dalam interaksi sosial agar menjadi milik pribadinya dan
terbentuk dalam sikap dan perilakunya. Dengan katalain, enkulturasi adalah
proses pembelajaran dan penyesuaian sikap dan perilakunya dengan sistem nilai,
sistem norma, adat istiadat, dan pola-pola tindakan atau perilaku dalam
interaksi sosial budaya yang berlaku dalam kehidupan masyarakat.
Dalam
perkembangannya suatu kebudayaan selain dipengaruhi oleh unsur-unsur dari
dalam, juga dipengaruhi oleh unsur-unsur yang berasal dari luar. Tranfer(
penjalaran atau penyebaran) unsur-unsur kebudayaan dari kelompok masyarakat
yang satu kedalam kelompok masyarakat yang lain inilah yang dinamakan difusi.
Difusi selain berperan sebagai pendorong kebudayaan juga memperkaya isi
masing-masing kebudayaan . Difusi dapat terjadi kalau:
·
Adanya
kontak atau hubungan yang intesif antara dua kelompok yang berbeda
kebudayaannya
·
Tersedianya
sarana komunikasi
·
Adanya
rangsangan kedua belah pihak akan kebutuhan unsur baru
·
Adanya
kesedian mental kedua belah pihak untuk menerima unsur baru
·
Adanya
kesipan untuk menerima unsur baru
ØAda tiga bentuk difusi:
1) Difusi ekspansi:suatu proses dimna infor,asi atau
material menjlar dari suatu daerah ke daerah lain semaki lama semakin meluas.
2) Difusi relokasi:informasi atau materi pindah meninggalkan
daerah asal ke suatu daerah baru.
3) Difusi cacade atau bertingkat:penjalaran melalui
tingkatan, bisa dari atas ke bawah (top down) atau sebaliknya bawah keatas(
bottom up)
G. Guna Sejarah
·
Sejarah
sebagai ilmu,
Sejarah sebagai ilmu.Sejarah adalah ilmu yang
terbuka.Keterbukaan itu membuat siapapun dapat mengaku sebagai sejarawan secara
sah (tidak seperti profesi lain seperti dokter, guru, wartawan dll) asal
hasilnya dapat dipertanggung jawabkan sebagi ilmu.
·
Sejarah
sebagai cara mengetahui masa lampau,
Sejarah sebagai cara mengethui masa
lampau.Selain mitos, sejarah adalah cara untuk mengetahui masa lampau.Ada
setidaknya dua sikap terhadap sejarah setelah mengetahui masa lampaunnya, yaitu
(1) melestarikan atau (2) menolak.melestarikan karena menganggap masa lampau
itu pernah makna.
·
Sejarah
sebagai pernyataan pendapat dan,
Banyak pendapat penulis sejarah yang
menggunakan ilmunya untuk menyatakan pendapat.Sebagai contoh yang berkembang di
Amerika ada dua aliran yang sama-sama menggunakan sejarah (1) konsensus dan (2)
konflik. Konsensus karena mereka berpendapat bahwa dalam masyarakat selalu ada
konsesus, dan para sejarawan selalu bersikap kompromistis; sebaliknya konflik
karena menekankan seolah-olah dalam masyarakat selalu terjadi pertentangan dan
mengajurkan supaya bersikap kritis dalam berpikir tentang sejarah.
·
Sejarah
sebagai profesi.
Banyak profesi yang berkenaan dengan
kesejarahan, diantaranya: guru sejarah,
pegawai sejarah, pecatat sejarah, penulis dan peneliti sejarah.
Disamping
itu, sejarah juga memiliki kegunaan bagi
kehidupan manusia secara sederhana Louis Gotshalk membagi kegunaan sejarah
dalam 4 bagian.Berikut merupakan empat kegunaan sejarah, yaitu:
1) Rekreatif
Sejarah
memberikan manfaat untuk sarana hiburan.Artinya dengan membaca, memahami, dan
mempelajari sejarah, seolah-olah pembaca dibawa berpetualang menembus dimensi
ruang dan waktu.
2) Inspiratif
Sejarah
memberikan manfaat yang menginspirasi bagi kehidupan manusia. Dalam hal ini
suatu karya sejarah dapat memberikan inspirasi kepada para pembacanya atau yang
mempelajarinya
3) Instruktif
Memberikan
pelajaran mengenai suatu ketrampilan atau pengetahuan (pengajaran) tertentu
misalnya pengetahuan tentang taktik perang.
4) Edukatif
Untuk
mendapatkan kearifan dari masa lampau untuk melangkah ke masa depan.
H. Tugas Sejarah Berkaitan dengan Waktu
Para
sejarawan sepakat bahwa ilmu sejarah bertugas membuka peristiwa masa lampau
atau waktu yang lampau atau waktu yang lalu umat manusia, memamparkan kehidupan
manusia dalam berbagai aspek kehidupannya dan mengikuti perkembangannya dari
masa yang paling tua hingga masa kini.Tugas sejarah membuka masa lampau umat
manusia mengandung pengertian bahwa, sejarah meneliti dan mengkaji
peristiwa-peristiwa di dalam masyarakat yang terjadi di masa lampau.
Peristiwa
pada masyarakat manusia dan masa lampau atau waktu yang lalu adalah sesuatu
yang penting dalam definisi sejarah.Peristiwa yang tidak memiliki hubungan
dengan kehidupan masyarakat manusia pada masa lampau bukanlah suatu peristiwa
sejarah. Demikian pula dengan adanya peristiwa yang terjadi di masa sekarang
belum menjadi sejarah.Dengan demikian konsep waktu menjadi sangat penting.
Secara
ringkas dapat dikatakan bahwa waktu ada dan bagaimana waktu itu didasarkan pada
kesadaran manusia, karena itu pula hanya manusia yang mempunyai
sejarah.Sehingga manusia disebut zoon historikon.
Salah
satu pengertian sejarah adalah ilmu tentang waktu di mana proses kelangsungan
atau perjalanan waktu tersebut secara berkesinambungan.Dalam pandangan waktu
seperti itu, maka secara implist waktu mempunyai tiga dimensi, yaitu masa
lampau, masa kini, dan masa yang akan datang.Manusia menghadapi kenyataan hidup
bahwa waktu bergerak terus-menerus, maka secara eksak waktu diukur dengan
detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, tahun, windu, dasawarsa, dan abad.
Sedangkan
istilah masa kini sebenarnya bersifat relatif, karena waktu berjalan terus
menerus dari detik ke detik, hari ke hari, tahun ke tahun, dan seterusnya, di
mana masa kini merupakan titik temu antara masa lampau dengan masa yang akan
datang.
Peristiwa-peristiwa masa lampau, merupakan rangkaian peristiwa masa
kini, dan masa yang akan datang, sehingga waktu dalam perjalanan sejarah adalah
berjalan secara kontinuitas (berkesinambungan).Supaya waktu dapat dipahami,
maka sejarah membuat pembabakan waktu atau periodisasi adalah supaya setiap
babak waktu itu menjadi jelas ciri-cirinya, sehingga mudah dipahami.
Misalnya, sejarah Eropa dapat dibagi ke dalam tiga periode yaitu, Zaman
Klasik, Zaman Pertengahan,dan Zaman
Modern.Demikian juga sejarah Indonesia biasanya dibagi menjadi ke dalam empat
periode, yaitu Prasejarah, Zaman Kuno, Zaman Islam,dan Zaman Modern.
I. Faktor-Faktor yang Menyebababkan Masyarakat Menolak Adanya Perubahan Sosial
Budaya
Perubahan merupkan suatu hal yang pasti adanya siakap
orang yang satu dengan yang lain tentu tidak sama.Sebagian orang menerima
perubahan, lantas merancang rencana.Selebihnya menolak perubahan dengan
berbagai alasan.Berikut beberapa alasan seseorang menolak perubahan.
Beberapa alasan orang-orang yang menolak perubahan
§
Mereka
takut kehilangan sesuatu yang mereka anggap bernilai.
§
Memiliki
kepercayaan yang rendah terhadap kepemimpinan dalam organisasi, atau memiliki
kesalahpahaman tentang motivasai pemimpin tersebut.
§
Mereka
kurang setuju dengan cara/stratergi perubahan yang dilakukan
§
Mereka
memiliki karateristik personal yang cenderung kurang mentoleransi adanya
perubahan.
Beberapa asumsi mengenai perubahan
§
Perubahan
itu pahit, bertumbuh adalah pilihan
§
Berubah
itu sulit, karena mengajak orang “keluar” dari zona nyaman mereka.Perubahan
bisa menimbulkan ketakutan & kepanikan, namun dengan komunikasi yang baik,
perubahan bisa dikelola menjadi ajang titik balik yang bisa menningkatkan
kebersamaan/solidaritas.
§
Orang-orang
yang bertahan tidak mau berubah sama banyaknay dengan orang yangb mau
berubah.Jangan terlalu khawatir, libatkan dan jangan tempatkan mereja sebagi
penonton.
§
Tidak
semua orang bisa diajak melihat perubahan.Tapi orang yang tidak mau berubah
memiliki alasannya sendiri.Makin baik anda memahami alasan mereka, makin mudah
anda menemukan cara mengatasinya.
§
Reaksi
orang-orang terhadap perubahan itu beragam, bergantung pada kepribadian, latar
belakang, nilai/visi hidupnya, kepentingan dan penilian pribadi terhadap apa
yang terjadi dalam organisasi.
§
Pemimpin
tidak bisa mengontrol perubahan, dia hanya bisa membentuk dan
mempengaruhinya.Perubahan kadang kala tidak bisa diprediksi, karena itu lebih
penting menyiapkan karakter dan keberanian pemimpin untuk menghadapi perubahan
tersebut
§
Derajat
dan kompleksitas perubahan itu beragam anda tidak biasa bicara banyak pada
situasi perubahan yang sulit.Orang-orang lebih percaya pada presepsi-presepsi
mereka sendiri (yang belum tentu benar) dari pada orang luar
§
Perubahan
selalu membutuhkan aktor perubahan/change makers.Rata-rata mereka memilki
ketajaman pemikiran, keberanian dan keuletan yang luar biasa.
§
Perubahan
teknis hanya mengubah hal-hal yang kecil, tapi perubahan filosofis bisa merubah
lebih signifikan (perubahan strategis & perubahn operasional).
DAFTAR PUSTAKA
·
H.Nursid
Sumaatmadja, dkk 2007.pokok konsep IPS dasar.Jakarta:Universitas
Terbuka.
·
Sardjiyo,April
2007.Pengertian IPS SD.Tagerang Selatan:Universitas Terbuka.
·
S.Winataputra,
Udin.2008.Materi dan Pembelajaraan IPS SD.Jakarta:Universitas Terbuka.
·
Dinn Wahyudin,
dkk.2008.Antropologi XI.Jakarta:PT.Cempaka Putih.
·
Drs.Wawan
Suharwan Mei 2005. Pokok konsep IPS.Jakarta:
Universutas Terbuka.
·
Drs.Sri
Hayati, M.Pd.November 2003 pokok konsep IPS.Jakarta:Universitas Terbuka.
·
Abdullah,
Taufik, dkk.1985.Sejarah dan Histografi.Jakarta:Gramedia.