MAKALAH
PRODUKSI, DISTRIBUSI,
dan KONSUMSI
Untuk
memenuhi tugas matakuliah
Kajian
IPS SD
KELOMPOK
4
Disusun
oleh :
Firda
Rahayu Putri (201810430311010)
Miftahul
Jannah Nurislamia (201810430311034)
Atrin
Trisnawati (201810430311037)
Nani
ardianingsih (201810430311039)
PENDIDIKAN GURU SEOLAH
DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH MALANG
2018
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga kelompok saya dapat menyelesaikan makalah yang berisikan tentang
”Produksi,Konsumsi,dan Distribusi” tepat pada waktunya .
Semoga
makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,petunjuk maupun pedoman
bagi pembaca dalam Kajian IPS SD. harapan kami semoga makalah ini membantu
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kelompok kami
dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih
baik
Makalah
ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kelompok kami
miliki sangat kurang . Oleh karena itu saya harapkan kepada pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah
ini .
Malang,
September 2018
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar………………………………………………………………….....1
Daftar Isi…………………………………………………………………………..2
BAB PENDAHULUAN.........................................................................................3
A. Latar
Belakang Masalah……………………………………………….3
B. Rumusan
Masalah……………………………………………………..3
C. Tujuan…………………………………………………………………3
BAB 2 PEMBAHASAN………………………………………………………….4
A. Pengertian
Produksi...............................................................................4
B. Faktor-faktor Produksi…………….......................................................4
C. Berbagai bidang produksi.........................................………...………..6
D. Pengertian dan fungsi Distribusi……………………………………..7
E. Saluran ddan Lembaga Distribusi……………………………………8
F. Alat-Alat Distribusi…………………………………………………..9
G. Pengertian Konsumsi………………………………………………...10
H. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Orang Melakukan
Konsumsi…..11
I. Nilai Suatu barang……………………………………………………13
J. Perekonomian Indonenesia dan Kebijakan Pemerintah
dalam Pembinaan Usaha Kecil……………………………………………...13
BAB 3 PENUTUP.................................................................................................15
A. Kesimpulan…………………………………..………………………15
B. Saran………………………………………...………………………..15
DAFTAR PUSTAKA…………………………………..……………………….16
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Membahas
tentang Produksi, konsumsi, dan distribusi berarti membahas tentang kegiatan
yang dilakukan manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya, dinamakan
kegiatan ekonomi. Bagaimanakah pola perilaku konsumen dan produsen dalam
kegiatan ekonomi? Untuk mengetahui pola perilaku konsumen dan produsen kita
perlu memerhatikan semua kegiatan ekonomi masyarakat. Kegiatan ekonomi
masyarakat dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga), yaitu: produksi, distribusi,
dan konsumsi.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa pengertian produksi, faktor-faktor
produksi, berbagai bidang produksi ?
2. Apa
pengertian dan fungsi distribusi, saluran dan lembaga distribusi , alat-alat
distribusi ?
3. Apa
pengertian konsumsi, Faktor-faktor, nilai suatu brang dan perekonomian di
Indonesia ?
C.
Tujuan
1. Mengetahui
dan memahamai tentang produksi,distribusi,dn konsumsi
2. Mengetahui
faktor-faktor dan fungsinya
3. Memahami
bidang, lembaga, dan perekonomian di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Produksi
Produsi
merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda
atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan.
Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan
produksi jasa. Sedangkan kegiatan menambah daya guna suatu benda dengan
mengubah sifat dan bentuknya di namakan produksi barang. Produksi bertujuan
untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk mencapai kemakmuran. Kemakmuran dapat
tercapai jika tersedia barang dan jasa dalam jumlah yang mencukupi. Orang atau
perusahaan yang menjalankan suatu proses produksi disebut produsen. Di dalam
kegiatan produksi pasti ada modal. Modal adalah semua alat yang dapat
dimafaatkan untuk menghasilkan barang dan jasa, dengan imbalan berupa bunga
modal kepada pemodal.
B.
Faktor-faktor
produksi
Faktor produsi
adalah sumber daya yang digunakan dalam sebuah proses produksi barang dan jasa.
Pada awalnya, faktor produksi dibagi menjadi empat kelompok, yaitu tenaga
kerja, modal, sumber daya informasi, dan kewirausahaan.
1. Tenaga
kerja
Tenaga kerja
merupakan faktor produksi insani yang secara langsung maupun tidak langsung
menjalankan kegiatan produksi. Faktor produksi tenaga kerja juga dikategorikan
sebagai faktor produksi asli. Dalam faktor produksi tenaga kerja, terkandung
unsur fisik, pikiran, serta kemampuan yang dimiliki oleh tenaga kerja. Oleh
karena itu tenaga kerja dapat dikelompokkan berdasarkan kualitas (kemampuan dan
keahlian) dan berdasarkan sifat kerjanya.
2. Modal
Modal adalah
barang-barang atau peralatan yang dapat digunakan untuk melakukan proses
produksi. Modal dapat digolongkan berdasarkan sumbernya, bentuknya,berdasarkan
pemilikan, serta berdasarkan sifatnya.
Berdasarkan sumbernya, modal dapat dibagi menjadi dua yaitu modal
sendiri dan modal asing. Modal sendiri adalah modal yang berasal dari dalam
perusahaan sendiri. Misalnya setoran dari pemilik perusahaan. Sementara itu,
modal asing adalah modal yang bersumber dari luar perusahaan. Misalnya tukang
las, pengayuh becah, dan sopir.
Berdasarkan,
bentuknya, modal dibagi menjadi modal konkret dan modal abstrak. Modal konkret
adalah modal yang dapat dilihat secara nyata dalam proses produksi. Misalnya
mesin, gedung, mobil, dan peralatan. Sedangkan yang dimaksud dengan modal
abstrak adalah modal yang tidak memiliki bentuk nyata, tetapi mempunyai nilai
bagi perusahaan. Misalnya modal yang berupa pinjaman bank.
Berdasarkan pemilikannya, modal
dibagi menjadi modal individu dan modal masyarakat. Modal individu adalah modal
yang sumbernya dari perorangan dan hasilnya menjadi sumber pendapatan bagi
pemiliknya. Contohnya adalah rumah pribadi yang disewakan atau bunga tabungan
dari bank. Sedangkan yang dimaksud dengan modal masyarakat adalah modal yang
dimiliki oleh pemerinta dan digunakan untuk kepentingan umum dalam proses
produksi. Contohnya adalah rumah sakit umum milik pemerintah, jalan, jembatan,
atau pelabuhan.
Berdasarkan
sifatnya, modal dibagi menjadi modal tetap dan modal lancar. Modal tetap adalah
jenis modal yang dapat digunakan secara
brulang-ulang. Misalnya mesin-mesin dan
bangunan pabrik. Sementara itu,modal lancar adalah modal yang habis digunakan
dalam satu kali proses produksi. Misalnya, bahan-bahan baku.
3. Kewirausahaan
Faktor kewir
usahaan adalah keahlian atau
keterampilan yang digunakan seseorang dalam mengkoordinir faktor-faktor produk.
4. Sumber
daya informasi
Sumber daya
informasi adalah seluruh daya yang dibutuhkan perusahaan untuk menjalankan
bisnisnya. Data ini bisa berupa ramalan kondisi pasar, pengetahuan yang
dimiliki oleh karyawan, dan data-data ekonomi lainnya.
C.
Berbagai bidang produksi
a. Bidang
ekstraktif
Bidang
ekstraktif yaitu produksi yang memungut langsung hasil yang disediakan alam
tanpa melakukan pengolahan lebih lanjut. Seperti : pertambangan, penangkapan
ikan, dan lain-lain. Bidang produksi ekstraktif bisa dilakukan secara langsung,
bahkan oleh masyarakat local karena cara melakukan proses produksi ekstraktif
sanagtat sederhan.
b. Bidang
agraris
Bidang agrari,
yaitu produksi yang mengelolah alam
untuk memelihara tanaman dan hewan seperti : pertanian, perkebunan,
peternakan, dan lain-lain. Sama hal nya dengan bidang ekstratif, kegiatan
produksi dibidang agraris juga dapat dilakukan dengan cara yang sederhana
sehingga bisa mendapatkan hasil barang dan jasa yang cepat dan dapat langsung
digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
c. Bidang
industri
Kegiatan produk
dibidang industri mengandalkan hasil produksi agraris dan ektaktif, bidang
industi, yaitu produksi yang mengelolah :
1. Bahan
mentah menjadi barang
2. Bahan
menta menjadi barang setengah jadi
3. Bahan
setengah jadi menjadi barang setengah jadi
4. Bahan
setengah menjadi barang jadi
d. Bidang
perdagangan
Bidang
perdagangan , yaitu produsi yang mengumpulkan dan menjual kembali hasil
produksi kepada yang memerlukan untuk memperoleh keuntungan . Seperti : tokoh,
supermarket, kios, dan lain-lain.
e. Bidang
jasa
Bidang jasa,
yaitu produksi yang membantu dan memperlancar proses produksi tanpa ikut
membuat barang itu sendiri. Jadi, bidang produksi jasa tidak menhasilkan barang
melainkan hanya menghasilkan jasa. Contoh :perbankan, angkutan,dan lain-lain.
D.
Pengertian
dan Fungsi Distribusi
Distribusi
adalah suatu proses penyampaian barang atau jasa dari produsen ke konsumen dan
para pemakai. Saluran distribusi adalah suatu jalur perantara pemasaran dalam
berbagai aspek barang atau jasa dari tangan produsen ke konsumen. Antara pihak
produsen dan konsumen terdapat perantara
pemasaran .
Keputusan perusahaan
tentang distribusi menentukan bagaimana cara produk
yang dibuatnya dapat
dijangkau oleh konsumen. Perusahaan mengembangkan strategi
untuk memastikan bahwa produk yang didistribusikan kepada pelanggan berada pada
tempat yang tepat.
Untuk
itu perlu halnya pemahaman tentang saluran distribusi yang tepat dalam sebuah
usaha. Saluran distribusi
adalah saluran yang
digunakan oleh produsen untuk
menyalurkan produk sampai
ke konsumen atau berbagai aktivitas perusahaan
yang mengupayakan agar produk
sampai ketangan konsumen.
Fungsi-fungsi distribusi antara lain :
1. Menyalurkan
produk dari produsen ke konsumen
Pendistribusian
memiliki tujuan utama yaitu mengantarkan barang maupun jasa dari produsen ke
konsumen.
2. Mempertahankan
dan mengembangkan kualitas produksi
Proses
pendistribusian memberikan produsen waktu untuk lebih fokus pada kegiatan
produksi. Kegiatan pendistribusi yang dilakukan oleh distributor memberikan
produsen kesempatan untuk mengembangkan kualitas produksinya.
3. Menjaga
stabilitas perusahaan
Selain membuat
fokus produsen atau perusahaan. Aktivitas pendistribusian juga mampu
mengembangkan saluran baru dan kesempatan bagi banyak orang. Sehingga
perusahaan akan lebih banyak yang menopang dan lebih stabil.
4. Sebagai
pemerataan perolehan produk di setiap wilayah
Semakin banyak
distirbutor dari berbagai daerah maka akan semakin banyak pula konsumen yang
memperoleh produk. Produk yang diperoleh juga dapat lebih mudah untuk tersebar
di berbagai wilayah.
5. Peningkatan nilai barang dan jasa
Melalui kegiatan
distibusi maka akan ada peningkatan nilai suatu produk. Sebagai contoh yang
dilakukan pada komoditas cabai. Cabai yang dijual oleh petani di Kulonprogo
Yogyakarta akan meningkat harganya saat dibawa pedagang ke Jakarta.
E.
Saluran
dan Lembaga Distribusi
Pengertian
saluran distribusi adalah saluran yang digunakan oleh produsen dalam rangka
mendistribusikan produk ke konsumen.Setelah suatu produk dihasilkan kemudian
hal yang perlu dipikirkan adalah bagaimana memilih saluran yang tepat supaya
lebih efisien. Maka dari itu strategi distibusi diperlukan untuk memilih
saluran mana yang paling memberikan keuntungan yang tinggi. Lembaga-lembaga
distribusi antara lain :
1. Pedagang
Pemain
distributor yang membeli produk dari produsen atas kemauan sendiri. Produk tersebut kemudian dijual kembali ke
pedagang lain atau konsumen akhir. Terdapat dua macam pedagang yaitu pedagang
besar dan kecil. Pedagang besar biasa disebut pengepul. Pedagang kecil disebut
pengecer.
2. Agen
Lembaga pemasaran
yang diakui oleh produsen atau perusahaan untuk mendistribusikan produk ke
konsumen. Lembaga ini biasanya memiliki izin atas nama perusahaan produsen.
Secara resmi agen adalah lembaga distibutor resmi dari suatu perusahaan
produsen.
3. Makelar
Suatu lembaga
pemasaran yang menjual produk menggunakan nama pihak lain.
4. Eksportir
Orang,
sekelompok orang atau lembaga yang membeli produk dari dalam negeri kemudian
melakukan penjualan ke luar negeri.
5. Komisioner
Distributor yang
bertugas seperti makelar namun melaksanakan transaksi jual beli menggunakan
nama sendiri. Dalam hal ini komisioner bertanggung jawab pula dalam
aktivitasnya. Adapun komisi merupakan imbalan dari hasil kinerja komisioner.
F.
Alat-alat
Distribusi
Untuk
mengirimkan barang Produsen ke tangan konsumen alat-alat yang digunakan seperti
misalnya alat pengaman celah, alat pengaman tabung pelindung, alat pengaman
fuse cut out . hal itu dikarenakan supaya melindungi sistem terhadap kondisi
beban lebih , melindungi
sistem terhadap gangguan fisik dari luar terutama untuk saluran udara ,dll.
G.
Pengertian
konsumsi
Istilah
konsumsi berasal dari bahasa Latin, yaitu consumer yang artinya menghabiskan
atau menggerogoti. Kemudian, diterjemahkan ke dalam bahasa inggris menjadi
consumption yang berarti menghabiskan atau mengurangi. Dalam ilmu ekonomi, para
ahli mendefinisikan konsumsi dengan berbagai sudut pandang. Namun pada
prinsipnya sama, konsumsi adalah kegiatan
yang ditujukan untuk menghabiskan atau mengurangi nilai guna suatu
barang atau jasa yang dilakukan sekaligus atau bertahap untuk memenuhi
kebutuhan.
Konsumsi
merupakan kegiatan memakai atau menghasilkan barang untuk memenuhi kebutuhan,
baik berupa barang maupun jasa. Contoh kegiatan konsumsi, antara lain kegiatan
menghabiskan makanan dan kegiatan menggunakan kendaraan. Barang dan jasa
merupakan alat untuk memenuhi kebutuhan manusia. Secara garis besar barang
konsumsi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
1.
Barang konsumsi yang gunanya habis dalam satu kali pemakaian, sehingga setelah
digunakan barang tersebut menjadi tidak berguna lagi. Sebagai contoh : makanan,
minuman, buah-buahan, dan sebagainya.
2.
Barang konsumsi yang gunanya akan habis secara berangsur-angsur dan akhirnya
akan rusak atau habis kegunaannya. Misalnya meja-kursi, pakaian, sepatu,
almari, radio, televise, hand phone, dan sebagainya.
Ciri-ciri
kegiatan konsumsi sebagai berikut :
a. Barang yang dikonsumsi adalah barang
ekonomi
b. Ditujukan langsung untuk memenuhi
kebutuhan.
c. Barang yang dipergunakan akan habbis
atau berkurang
H.
Faktor
yang Mempengaruhi Konsumsi
Besar
kecilnya konsumsi yang dilakukan seseorang dipengaruhi berbagai factor.
Factor-faktor tesebut secara umum dikelompokkan menjadi dua, yaitu factor
ekonomi dan nonekonomi.
a. Factor ekonomi
1) Pendapatan
Besar kecilnya pendapatan yang diterima seseorang
akan mempengaruhi tingkat konsumsi. Misalnya, konsumsi orang yang berpendapat
tinggi akan berbeda dengan orang yang berpendapatan rendah. Pendapatan memiliki
pengaruh positif terhadap konsumsi. Artinya, semakin besar pendapatan
seseorang, semakin tinggi kecenderungan orang melakukan konsumsi. Demikian
sebaliknya, semakin rendah pendapatan seseorang, semakin kecil kecenderungan
orang melakukan konsumsi.
2) Perkiraan harga
Perkiraan
terjadinya perubahan pada harga barang atau jasa turut mempengaruhi konsumsi
seseorang. Misalnya, ketika terjadi perkiraan, harga bahan bakar minyak (BBM)
di luar negeri lebih mahal daripada di dalam negeri. Masyarakat beramai-ramai
membeli (BBM) karena khawatir kehabisan persediaan dan harganya akan semakin
mahal.
3) Iklan
Iklan
di media cetak maupun elektronik turut mempengaruhi besar kecilnya konsumsi
seseorang. Iklan merupakan alat yang ampuh bagi produsen untuk mempengaruhi
konsumen agar menggunakan dam membeli barang atau jasa yang dihasilkan.
4) Harga barang yang bersangkutan
Ketika
harga suatu barang mengalami kenaikkan, orang akan cenderung konsumsi terhadap
barang tersebut. Misalnya, harga daging sapi di pasar X mengalami kenaikkan
harga, akibatnya orang-orang akan mengurangi membeli daging sapi karena
harganya yang semakin mahal. Akibatnya, konsumsi terhadap daging sapi menurun.
5) Harga barang lain
Pada
barang subtitusi (pengganti), konsumsi memiliki pengaruh negative. Misalnya
ketika harga daging sapi tinggi, orang akan mengurangi konsumsi terhadap daging
sapi. Mereka akan beralih pada barang pengganti daging sapi misalnya, daging
ayam atau daging kambing. Namun pada barang yang bersifatb melengkapi
(komplementer), konsumsi memiliki pengaruh yang positif. Misalnya jika konsumsi
terhadap pembelian sepeda motor tinggi, menyebabkan konsumsi terhadap bahan
bakar (premium) juga tinggi.
b. Factor nonekonomi
1) Selera
Selera
seseorang dalam melakukan konsumsi barang atau jasa berbeda-beda. Misalnya, ada
orang yang memiliki selera membeli mobil tipe mini bus. Alasannya, dapat
menampung lebih banyak anggota keluarga. Namun, ada pula yang memiliki selera
membeli mobil tipe sedang dengan alasan kemewahan.
2) Adat istiadat
Adat
istiadat di suatu daerah dapat mempengaruhi kegiatan konsumsi. Misalnya, di
masyarakat Bali memiliki kebiasaan pada acara-acara tenrtentu, konsumsi akan
janur untuk keperluan keagamaan akan meningkat.
3) Gaya hidup
Gaya
hidup akan mempengaruhi konsumsi seseorang. Misalnya, model celana yang
digemari oleh remaja putra sekarang ini adalah celana yang ketat. Oleh karena
itu, konsumsi remaja putra untuk membeli celana dengan model ketat akan
meningkat.
4) Jumlah keluarga
Jumlah
keluarga akan mempengaruhi besar kecilnya konsumsi. Semakin banyak jumlah
anggota keluarga, semakin meningkat konsumsi terhadap suatu barang. Demikian
sebaliknya, jika jumlah anggota dalam suatu keluarga sedikit, konsumsinya pun
akan relative lebih kecil.
I.
Nilai
suatu barang
Nilai
atau kegunaan adalah kemampuan suatu benda atau jasa untuk digunakan sebagai
alat pemuas kebutuhan. Suatu barang dikatakan mempunyai nilai apabila barang
tersebut mempunyai kemampuan untuk dipakai atau dapat ditukarkan dengan barang
atau jasa lain. Nilai barang dan jasa dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu
:
a. Nilai pakai
Nilai
pakai adalah kemampuan suatu barang dan jasa untuk digunakan oleh konsumen.
Nilai pakai terbagi atas nilai pakai subjektif, yaitu nilai barang atau jasa
yang ditinjau dari penggunaan barang atau jasa dan nilai pakai objektif adalah
nilai barang atau jasa yang ditinjau dari barang atau jasa tersebut.
b. Nilai tukar
Nilai
tukar adalah kemampuan suatu barang untuk ditukar dengan benda lain. Nilai
tukar terbagi atas nilai tukar objektif, artinya nilai tukar barang berdasarkan
barangnya dan nilai tukar subjektif, artinya nilai tukar barang berdasarkan
orang yang menukarnya.
J.
Perekonoian
Indonesia dan Kebijakan pemerintah dalam Pembinaan Usaha Kecil
Pemerintah
daerah dapat memanfaatkan usaha kecil untuk pengentasan kemiskinan. Untuk itu
pemerintah daerah malalui kewenangan pembuatan peraturan bisa memberdayakan
usaha kecil. Pemberdayaan dimaksudkan untuk menjadikan usaha kecil sebagai
usaha yang tangguh dan mandiri dalam perekonomian nasional. Dalam proses
pemberdayaan melibatkan pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat. Dalam hal ini
pemerintah harus menciptakan iklim yang usaha yang kondusif dan melakukan
pembinaan dan pengembangan berupa bimbingan dan bantuan lainnya.
Dalam
hal ini pemerintah dapat mendorong agar dalam menilai usaha kecil bisa dilihat
dari kelayakan usaha dan bukan hanya atas dasar agunan. Pemerintah dapat
mendorong agar usaha kecil membangun kemitraan dengan usaha besar dalam
semangat saling menguntungkan. Pemda harus mampu membuat sosialisasi dan
penyadaran kepada berbagai unsur yang terlibat dalam dunia usaha di daerah
mereka masing masing. Tentu pemerintah harus mempersiapkan forum dialog antara
pengusaha kecil dan pengusaha besar. Kualitas sumber daya manusia usaha kecil
rata rata rendah dan pemerintah dalam hal ini dapat melakukan pelatihan untuk
meningkatkan kemampuan para pengusaha usaha kecil . Dengan demikian, pendekatan
pembangunan SDM akan diprioritaskan dalam upaya memasyarakatkan dan
membudayakan kewirausahaan khususnya dalam rangka pembinaan usaha kecil .
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Produksi,
Konsumsi, dan Distribusi itu saling berhubungan satu sama lain yaitu
berkecimpung di bagian ekonomi baik makro maupun mikro ekonomi. Produksi adalah
awal dari melakukan kedua hal selanjutnya karena produksi artinya menghasilkan
dan konsumsi yaitu memakai, dan distribusi yaitu pemasaran.
B.
Saran
Dengan
adanya makalah ini penulis mengharapkan agar para membaca dapat memahami inti
dari pembahasan kegiatan ekonomi ini secara sederhana yang kemudian dapat
diperdalam lagi pemikiran pembaca masing-masing. Jika terdapat kekurangan,
dengan senang hati penulis akan menerima kritik dan saran yang membangun agar pada kesempatan
selanjutnya penulis dapat menuliskan makalah yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Sapriya . 2009 .
Pendidikan IPS . PT Remaja rosdakarya
Hasnira . 2017 .
Pengaruh pendapatan dan gaya hidup
terhadap pola konsumsi masyarakat . Makassar : Universitas Islam Negeri
Alaudin
www.journal.islamiconomic.or.id/index.php/ijei/article/view/24/25
http://repository.uin-suska.ac.id/6749/4/BAB%20III.pdf