1.
Model
Model Pembelajaran
A. Model
Pembelajaran Kooperatif
a. Pengertian
Pembelajaran Kooperatif
Model
pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai setidaktidaknya tiga
tujuan penting pembelajaran, yaitu hasil belajar akademik, penerimaan terhadap keragaman,
dan pengembangan keterampilan sosial (Ibrahim, dkk, 2000:7).
Menurut
Slavin (1997), pembelajaran kooperatif, merupakan model pembelajaran dengan
siswa bekerja dalam kelompok yang memiliki kemampuan heterogen.
Pembelajaran
kooperatif atau cooperative learning mengacu pada model pengajaran, siswa
bekerja bersama dalam kelompok kecil saling membantu dalam belajar (Nur dan
Wikandari, 2000:25).
Eggen
dan Kauchak (1993: 319) mendefinisikan pembelajaran kooperatif sebagai
sekumpulan strategi mengajar yang digunakan guru agar siswa saling membantu
dalam mempelajari sesuatu.
b. Macam-Macam
Model Pembelajaran Kooperatif
Ada 4 macam model pembelajaran
kooperatif yang dikemukakan oleh Arends (2001), yaitu;
1. Student
Teams Achievement Division (STAD)
Metode STAD (Student
Achievement Division) untuk mengajarkan kepada siswa baik verbal maupun
tertulis.
Langkah-langkah :
a) Siswa
dibagi menjadi kelompok-kelompok.
b) Tiap
anggota menggunakan lembar kerja.akademik, kemudian saling membantu untuk
menguasai bahan ajar melalui tanya jawab atau diskusi.
c) Tiap
minggu atau 2 minggu guru mengevaluasi untuk mengetahui penguasaan materi.
d) Tiap
siswa dan tiap TIM diberi skor atas penguasaannya terhadap materi, yg meraih
prestasi tinggi diberi penghargaan.
2. Group
Investigation (GI)
Dirancang
Herbert Thelen,diperluas dan diperbaiki oleh Sharn Dibandingkan dg metode STAD
& Jigsaw, metode GI dipandang sebagai metode yg paling kompleks dan sulit
untuk dilaksanakan dalam pembelajaran kooperatif karena melibatkan siswa sejak
perencanaan, baik dalam menentukan topik maupun cara mempelajarinya melalui
investigasi
Langkah-langkah
;
a) Seleksi
topic
b) Merencanakan
kerja sama
c) Implementasi
d) Analisis
dan Sintesis
e) Penyajian
hasil akhir
f) Evaluasi
selanjutnya
3. Jigsaw
Dikembangkan oleh Slavin d
Langkah-
Langkah:
a) Kelas
dibagi menjadi beberapa tim/kelompok,anggotanya 5-6 yang karakteristiknya
heterogen.
b) Bahan
yang disajikan bentuk teks, tiap siswa bertanggung jawab mempelajari.
c) Anggota
dari beberapa tim yang berbeda bertanggung jawab mempelajari suatu bagian
akademik yang sama,berkumpul,saling membantu mengkaji bagian bahan
tersebut.Kumpulan siswa disebut kelompok pakar (expert group)
d) Para
siswa yang ada dalam kelompok pakar kembali ke kelompok semula untuk mengajar
anggota baru mengenai materi yang dipelajari dalam kelompok pakar.
e) Setelah
diadakan pertemuan dan diskusi para siswa dievaluasi secara individual mengenai
bahan yang pernah dipelajari.
f) Pemberian
skor diberikan / dilakukan seperti dalam metode STAD. Nilai tertinggi diberi
penghargaan oleh guru.
B. Pembelajaran
Berdasarkan Masalah
a. Pembelajaran
Berdasarkan Masalah
Pembelajaran
berdasarkan masalah merupakan pendekatan yang efektif untuk pengajaran proses
berpikir tingkat tinggi. Pembelajaran ini membantu siswa untuk memproses
informasi yang sudah jadi dalam benaknya dan menyusun pengetahuan mereka
sendiri tentang dunia sosial dan sekitarnya. Pembelajaran ini cocok untuk
mengembangkan pengetahuan dasar maupun kompleks (Ratumanan, 2002 : 123).
b. Macam-Macam
Pembelajaran Berdasarkan Masalah
Macam-macam
pembelajaran berdasarkan masalah Menurut Arends (1997), antara lain :
1. Pembelajaran
berdasarkan proyek (project-based instruction), pendekatan pembelajaran yang
memperkenankan siswa untuk bekerja mandiri dalam mengkonstruk pembelajarannya.
2. pembelajaran
berdasarkan pengalaman (experience-based instruction), pendekatan pembelajaran
yang memperkenankan siswa melakukan percobaan guna mendapatkan kesimpulan yang
benar dan nyata.
3. belajar
otentik (authentic learning), pendekatan pengajaran yang memperkenankan siswa
mengembangkan ketrampilan berpikir dan memecahkan masalah yang penting dalam
konsteks kehidupan nyata.
4. Pembelajaran
bermakna (anchored instruction), pendekatan pembelajaran yang mengikuti
metodologi sains dan memberi kesempatan untuk pembelajaran bermakna.
Langkah-Langkah :
Pengajaran berdasarkan
masalah terdiri dari 5 langkah utama yang dimulai dengan guru memperkenalkan
siswa dengan suatu situasi masalah dan diakhiri dengan penyajian dan analisis
hasil kerja siswa. Kelima langkah tersebut dijelaskan berdasarkan
langkah-langkah berikut.
a) Tahap-1 Orientasi siswa pada
masalah
Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran, menjelaskan logistik yang dibutuhkan, mengajukan fenomena atau
demonstrasi atau cerita untuk memunculkan masalah, memotivasi siswa untuk
terlibat dalam pemecahan
b) Tahap-2 Mengorganisasi siswa
untuk belajar
Guru membantu siswa untuk
mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan
masalah tersebut.
c) Tahap-3 Membimbing penyelidikan
individual maupun kelompok.
Guru mendorong siswa untuk
mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen, untuk mendapatkan
penjelasan dan pemecahan masalah.
d) Tahap-4 Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya.
Guru membantu siswa dalam
merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, video, dan model
serta membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya.
e) Tahap-5
Menganalisis dan mengevaluasi
proses pemecahan masalah.
Guru membantu siswa untuk
melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses
yang mereka gunakan. (Sumber: Ibrahim, 2000 : 13).
C. Pembelajaran
Kontekstual
a. Pembelajaran
Kontekstual.
Pembelajaran Kontekstual adalah
konsep pembelajaran yang mendorong guru untuk menghubungkan antara materi yang
diajarkan dan situasi dunia nyata siswa. Dan juga mendorong siswa membuat
hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dan penerapannya dalam kehidupan
mereka sehari-hari.
Tiga
pilar yang menjadi landasan filosofis model ini :
1. CTL
mencerminkan konsep saling bergantungan.
2. CTL
mencerminkan prinsip deferensiasi.
3. CTL
mencerminkan prinsip pengorganisasian diri.
Komponen
Pembelajaran Kontekstual :
1. Konstruktivisme
2. Inkuiri
3. Bertanya
4. Masyarakat
Belajar
5. Pemodelan
6. Refleksi
7. Penilaian.
Langkah-langkah
;
1. Kembangkan
pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri
dan mengkons-truksikan sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya.
2. Laksanakan
sejauh mungkin kegiatan Inkuiri untuk semua topik.
3. Kembangkan
sifat ingin tahu siswa dengan bertanya.
4. Ciptakan
masyarakat belajar ( belajar dalam kelompok-kelompok).
5. Hadirkan
model sebagai contoh pembelajaran.
6. Lakukan
refleksi di akhir penemuan.
7. Lakukan
penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara.
D. Pembelajaran
Langsung
a. Model
pembelajaran langsung
Merupakan model pembelajaran yang lebih
berpusat pada guru dan lebih mengutamakan strategi pembelajaran efektif guna
memperluas informasi materi ajar.
Langkah-Langkah :
Menurut Slavin (2003),
sebagai berikut;
a) Menginformasikan
tujuan pembelajaran dan orientasi pelajaran kepada siswa. Dalam tahap ini
guru menginformasikan hal-hal yang harus dipelajari dan kinerja siswa yang
diharapkan.
b) Me-review
pengetahuan dan keterampilan prasyarat. Dalam tahap ini guru mengajukan
pertanyaan untuk mengungkap pengetahuan dan keterampilan yang telah dikuasai siswa.
c) Menyampaikan
materi pelajaran. Dalam fase ini, guru menyampaikan materi, menyajikan
informasi, memberikan contoh-contoh, mendemontrasikan konsep dan sebagainya.
d) Melaksanakan
bimbingan. Bimbingan dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk
menilai tingkat pemahaman siswa dan mengoreksi kesalahan konsep.
e) Memberikan
kesempatan kepada siswa untuk berlatih. Dalam tahap ini, guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk melatih keterampilannya atau menggunakan
informasi baru secara individu atau kelompok.
f) Menilai
kinerja siswa dan memberikan umpan balik. Guru memberikan reviu terhadap
hal-hal yang telah dilakukan siswa, memberikan umpan balik terhadap respon
siswa yang benar dan mengulang keterampilan jika diperlukan.
g) Memberikan
latihan mandiri. Dalam tahap ini, guru dapat memberikan tugas-tugas
mandiri kepada siswa untuk meningkatkan pemahamannya terhadap materi yang telah
mereka pelajari.
E. Model
Mapp Mapping
a. Pembelajaran
ini sangat cocok untuk mereview pengetahuan awal siswa. Sintaknya adalah:
informasi kompetensi, sajian permasalahan terbuka, siswa berkelompok untuk
menanggapi dan membuat berbagai alternatiu jawababn, presentasi hasuil diskusi
kelompok, siswa membuat ksimpulan dari hasil setiap kelompok, evaluasi dan
refleksi.
Langkah-langkah:
a) Guru
menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
b) Guru
mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh siswa dan sebaiknya
permasalahan yang mempunyai alternatif jawaban.
c) Membentuk
kelompok yang anggotanya 2-3 orang.
d) Tiap
kelompok menginventarisasi/mencatat alternatif jawaban hasil diskusi.
e) Tiap
kelompok (atau diacak kelompok tertentu) membaca hasil diskusinya dan guru
mencatat di papan dan mengelompokkan sesuai kebutuhan guru.
f) Dari
data-data di papan siswa diminta membuat kesimpulan atau guru memberi
perbandingan sesuai konsep yang disediakan guru.