Wikipedia

Search results

Penjelasan Lengkap Peta, komponen-komponen yang ada pada Peta , macam-macam Peta, cara mencari informasi spasial dari Peta, Atlas Serta Globe



A.      Pengertian Peta
Menurut ICA peta diartikan sebagai suatu gambaran unsur-unsur atau kenampakan-kenampakan abstrak, yang dipilih dari permukaan bumi atau yang ada kaitannya dengan permukaan bumi atau benda-benda angkasa, dan umumnya digambarkan pada suatu bidang datar dan diperkecil/diskalakan. Peta adalah gambaran konvensional permukaan bumi yang diperkecil sebagai kenampakannya jika dilihat dari atas ditambah dengan tulisan-tulisan dan simbol-simbol sebagai tanda pengenal (Raisz, 1948). Peta merupakan gambaran sebagian atau seluruh wilayah permukaan bumi dengan berbagai kenampakannya pada suatu bidang datar yang diperkecil menggunakan skala tertentu (Gunawan, 2003). Dari ketiga pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa peta adalah gambar sebagian atau seluruh permukaan bumi pada bidang datar yang diperkecil dengan menggunakan skala tertentu dan dilengkapi dengan simbol-simbol.
B.       Komponen-komponen Peta
Untuk membuat peta yang baik dan lengkap, sekurang-kurangnya harus memenuhi syarat-syarat. Syarat-syarat itu merupaan komponen-komponen peta, yaitu:
1.    Judul Peta
Judul peta biasanya diletakkan ppada bagian atas peta. Judul harus mencerminkan isi dan tipe peta. Dari judul peta dapat diketahui data yang digambar dan terletak dimana data tersebut. Disamping itu dari judul dapat diketahui apa fungsi peta yang bersangkutan.
2.    Garis Tepi Peta
Garis tepi peta merupakan garis yang membatasi informasi yang terdapat pada peta tersebut. Garis tepi peta disebut juga bingkai peta. Semua komponen peta berada dalam garis tepi atau tidak ada informasi yang berada diluar garis tepi.
3.    Petunjuk Arah
Petunjuk arah merupakan tanda pada peta yang menunjukkan arah utara, timur, barat, selatan daerah yang digambar. Petunjuk arah sebaiknya diletakkan di sebelah kanan setelah judul peta. Petunjuk arah dapat berua mata angin, panah, dan sebagainya, dan untuk Indonesia petunjuk arah utara di atas, diberi huruf U.
4.    Skala Peta
Skala peta yaitu perbandingan jarak datar antara dua titik di peta dan jarak sebenarnya di permukaan bumi. Skala peta dapat dituliskan dibawah legenda, di luar garis tepi peta, atau dibawah judul peta. Oleh karena itu, dengan menggunakan skala, dapat diketahui jarak pada peta dengan jarak sebenarnya di permukaan bumi. Jenis-jenis skala yang lazim digunakan pada peta-peta saat ini umumnya ada dua, yaitu skala angka dan skala garis. 
5.    Garis Astronomis
Garis astronomis adalah garis yang menunjukkan dimana lokasi daerah yang digambarkan berdasarkan garis bujur dan garis lintangnya. Pada tepi peta ditulis angka derajat yang menunjukkan derajat garis lintang dan garis bujur.
6.    Peta Inset
Peta inset adalah peta berukuran kecil yang disisipkan pada peta utama. Umumnya peta inset diletakkan dibagian sisi kanan, sisi kiri, atau dibawah peta dalam garis tepi peta. Tujuan adanya peta inset adalah untuk memperlihatkan lokasi yang digambar pada peta utama dalam hubungannya dengan daerah sekitarnya. Selain itu, untuk memperjelas kenampakan alam atau sosial dari bagian wilayah tertentu yang terdapat pada peta utama.
7.    Lembaga Pembuat dan Tahun Pembuatan
Lembaga pembuat dan tahun pembuatan dicantumkan dibawah kanan peta. Lembaga pembuat peta di Indonesia antara lain Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal), Direktorat Topografi Angkatan Darat, Direktorat Geologi, Badan Pertahanan Nasional (BPN), dan Direktorat Hidrooseanografi Angkatan Laut. Tahun pembuatan perku dicantumkan untuk mengetahui kemutakhiran data.
8.    Legenda
Legenda adalah kolom keterangan tentang simbol-simbol yang terdapat dallam peta. Pada umumnya legenda diletakkan di sudut kiri bawah peta atau kanan peta. Simbol adalah tanda-tanda khusus dalam peta meliputi simbol titik, simbol garis, atau simbol wilayah.
C.      Macam-Macam Peta
Berdasarkan teknik pembuatannya, peta dibedakan atas peta konvensional dan peta nonkonvensional. Peta konvensional adala peta yang dibuat dengan peralatan dan teknologi sederhana. Hasilnya berupa peta yang relatif statis sifatnya. Sedangkan peta nonkonvensional yaitu peta produk komputer, dengan tenaga manusia yang minimal.
Dilihat dari isi peta, peta dibedakan menjadi dua yaitu peta umum dan peta khusus atau tematik. Peta umum atau peta rupa bumi adalah peta yang menyajikan kondisi topografi (seperti lokasi jalan, gunung, sungai, informasi ketinggian tempat, dan tuupan lahan) dan batas administrasi (batas kecamatan, atau kabupaten). Peta topografi biasanya dijadikan peta dasar bagi berbagai peta tematik yang dibuat secara spesifik. Sedangkan peta khusus atau tematik adalah peta yang menggambarkan kenampakan yang bersifat khusus, yang terdapat di daerah tertentu.
D.      Informasi Spacial dari Peta
Dengan peta rupa bumi, kita dapat mengetahu informasi spasial tentang daerah aliran sungai, yaitu sebuah kawasan  yang dibatasi oleh pemisah topografi (punggung bukit), yang menampung, menyimpan, dan mengalirkan curah hujan yang jatuh di atasnya ke sungai utama yang bermuara di laut atau danau. Dari peta rupa bumi, dapat diketahui informasi spasial pola permukiman penduduk suatu daerah yang dipetakan. Pola pemukiman penduduk ada yang mengelilingi sebuah guung api, mengelilingi seuah danau, ada yang memanjang mengikuti garis pantai, mengikuti sebuah DAS, dan sebagainya.
E.       Pengertian Atlas
Atlas merupakan kumpulan peta dan informasi lain dalam bentuk buku ataupun dalam keadaan lepas-lepas tetapi menjadi satu. Pada hakekatnya atlas adalah buku acuan atau referensi. Sebagai buku referensi maka sebuah atlas diharapkan relatif lengkap. Nama atlas sendiri diambil dari nama dewa orang Yunani yaitu Atlas, dewa yang memegang bumi di atas pundaknya. Gambar ini sering dipakai sebagai ilustrasi pada bagian depan kumpulan peta atau buku-buku teks Ilu Geografi, selanjutnya nama Atlas digunakan untuk kumpulan peta yang dirancang untuk dijilid tersebut. Kriteria yang digunakan untuk mengklasifikasikan atlas sebagai berikut.
1.    Atas dasar wilayah: Alam Semesta, Bulan, Mars, Bumi, Samudra, Benua, Negara, bagian negara, Atlas Provinsi, dan Kota.
2.    Atas dasar tujuan atlas: untuk referensi umum, perencanaan fisik wilayah, pendidikan dan pengajaran, wisata, dan sebagainya. Kadang-kadang tuuan kelompok atlas telah ditentukan oleh penggunanya, atlas keluarga, atlas perguruan tinggi.
3.    Atas dasar ukuran, meliputi atlas tangan berukura 3,1 x 49,5 cm, atlas dalam bentuk buku-atlas peta, atlas sekolah, ukurannya sesuai dengan ukuran tas sekolah.
4.    Atas dasar isinya: peta rupa bumi, dan peta tematik.
Cara memperoleh data dan informasi spasial dari Atlas dengan melihat daftar isi, indeks, garis lintang bujur, dan legenda. Kumpulan peta-peta yang ada dalam satu atlas mempunyai pola dengan simbol, interpretasi, serta bahasa yang samma.
F.       Pengertian Globe
Globe adalah tiruan bola bumi dalam bentuk kecil. Globe berbentuk bola yang menggambarkan bola bumi dengan meletakkan peta bumi iatas permukaannya. Pada dasarnya globe dibuat sebagai model yang cocok dengan bentuk bumi yang sebenarnya. Sama halnya dengan peta, globe juga menggambarkan permukaan bumi, namun dalam penggunaanya terdapat perbedaan dengan peta datar.



DAFTAR PUSTAKA

Gunawan, Totok. 2001. Peta, Atlas, dan Globe Sebagai Sarana Belajar Geografi. Jakarta: Modul Geo. A3. Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama.
Handayani, Tuty. 2006. Makna Simbol Dalam Peta, Geospasial. 4 (1): 16-17.
Martha, Sukendra. 1993. Bahasa dan Budaya Peta, Geo-Informatika. 2 (1): 5-10.
Ruhimat, Mamat. Geografi. Cet.2. Jakarta: PT Grafindo Media Pratama.
Wibowo, Arie. 2005. Membaca, Memahami dan Menulis Dengan Peta, Geospasiall. 3 (6):21.